mengikuti prosedur tersebut, dikarenakan beberapa dari pedoman tersebut tidak sesuai apabila dilaksanakan di lapangan terbuka. Selain itu, petani merasa produk
yang dihasilkan tidak sesuai dengan keinginan ketika dipasarkan baik dari segi kuantitas maupun kualitas.
5.2 Pembobotan Faktor-faktor Strategis
Nilai penting dari faktor-faktor strategis dianalisis dengan menggunakan pembobotan. Pembobotan dilakukan dengan menggunakan teknik komparasi
berpasangan, berikut hasil pembobotan faktor - faktor internal disajikan dalam Tabel 5.3
Tabel 5.3 Tabel IFAS Faktor-faktor Internal
Bobot
1. Penetapan GAP dan SOP
0,18 2.
Pengawasan pelaksanaan GAP dan SOP 0,19
2. Dukungan Dinas Pertanian dalam penyediaan sarana
dan prasarana 0,2
3. Jaringan pemasaran
0,15 4.
Pembinaan tenaga penyuluh 0,14
5. Leaflet selebaran
0,06 6.
Pameran 0,05
Total 1
Sumber: Lampiran 9,11,13 Tabel 5.3 menunjukkan bahwa dukungan Dinas Pertanian dalam penyediaan
sarana dan prasarana memiliki bobot yang paling besar dari pada fakor-faktor lain sebesar 0,2. Faktor ini merupakan faktor internal yang sangat penting, kemudian
diikuti oleh faktor pengawasan pelaksanaan GAP dan SOP yang memiliki bobot sebesar 0,19 dan penetapan GAP dan SOP yang memiliki bobot sebesar 0,18.
Kedua faktor ini penting dalam peningkatan pemasaran karena faktor tersebut merupakan salah satu tuntutan masyarakat global untuk komoditi pertanian yang
Universitas Sumatera Utara
kemudian dapat meningkatkan jaringan pemasaran, jaringan pemasaran memiliki bobot sebesar 0,15.
Faktor pembinaan tenaga penyuluh khusus bunga potong dengan bobot sebesar 0,14 dapat mendorong petani untuk melaksanakan GAP dan SOP dalam usaha
taninya. Untuk promosi yang dilakukan melalui leaflet dengan bobot sebesar 0,06 dan pameran dengan bobot 0,05 masih dianggap sebagai faktor yang kurang
penting, ini terlihat dari bobot yang sangat kecil untuk kedua faktor tersebut Perhitungan bobot faktor eksternal pemasaran bunga potong dapat dilihat pada
Tabel 5.4
Tabel 5.4 Tabel EFAS Faktor-faktor Eksternal
Bobot
1. Lokasi pasar
0,08 2.
Harga yang diterima petani 0,14
3. Harga yang diterima pedagang dan reseller
0,1 4.
Jumlah permintaan pasar 0,11
5. Permodalan
0,13 6.
Variasi permintaan pasar 0,08
7. Jadwal tanam bunga
0,16 8.
Keahlian pascapanen 0,11
9. Pelaksanaan GAP dan SOP
0,09
Total 1
Sumber: Lampiran 10,12,14 Tabel 5.4 menunjukkan bahwa jadwal tanam bunga potong dengan bobot sebesar
0,16 merupakan faktor eksternal yang sangat penting dalam peningkatan pemasaran diikuti oleh harga yang diterima petani dan permodalan dengan
masing-masing bobot sebesar 0,14 dan 0,13. Selain faktor tersebut, keahlian pascapaen dan jumlah permintaan pasar dengan bobot sebesar 0,11 dianggap
penting. Jumlah permintaan pasar akan mempengaruhi harga yang diterima pedagang dan reseller dengan bobot sebesar 0,1.
Universitas Sumatera Utara
Pelaksanaan GAP dan SOP dengan bobot 0,09, lokasi pasar, serta variasi permintaan pasar dengan bobot 0,08 menunjukan bahwa kedua faktor yang
memiliki bobot 0,08 merupakan faktor eksternal yang dianggap kurang penting dari faktor lain dalam peningkatan pemasaran bunga potong.
5.3 Penentuan Strategi Pemasaran Bunga Potong