Metode Analisis Data METODE PENELITIAN

3.4 Metode Analisis Data

Metode analisis data yang digunakan dalam menjelaskan identifikasi masalah adalah analisis deskriptif, yaitu dengan metode SWOT yang merupakan metode penyusunan strategi dengan mengevaluasi kekuatan strengh, kelemahan weaknes, peluang opportunity, dan ancaman threat dalam suatu proyek atau suatu spekulasi bisnis. Analisis SWOT menyediakan pemahaman realistis tentang hubungan suatu organisasi dengan lingkungannya untuk mendapatkan terciptanya strategi yang dapat memaksimumkan kekuatan dan peluang serta meminimumkan kelemahan dan ancaman yang ada. Selanjutnya untuk mengetahui hasil analisis berada diposisi mana, dapat dilihat pada gambar berikut ini PELUANG 3. Mendukung 1. Mendukung Strategi Turn-around Strategi Growth KELEMAHAN KEKUATAN 4. Mendukung 2. Mendukung Strategi Defensif Diversifikasi ANCAMAN Sumber : Fredy Rangkuty 2009 Gambar 3.1 Diagram Analisis SWOT Kuadran I : Ini merupakan situasi yang sangat menguntungkan. Usaha tersebut memiliki peluang dan kekuatan sehingga dapat memanfaatkan peluang yang ada. Universitas Sumatera Utara Strategi yang harus diterapkan dalam kondisi ini adalah mendukung kebijakan pertumbuhan yang agresif Growth oriented strategy. Kuadran 2 : Meskipun menghadapi berbagai ancaman, usaha ini masih memiliki kekuatan dari segi internal. Strategi yang harus diterapkan adalah menggunakan kekuatan untuk memanfaatkan peluang jangka pangjang dengan cara strategi diversifikasi produkjasa. Kuadran 3 : Usaha menghadapi peluang pasar yang sangat besar, tetapi di lain pihak, ia menghadapi beberapa kendalakelemahan internal. Kondisi bisnis pada kuadran 3 ini mirip dengan Question Mark pada BCG matrik. Fokus strategi perusahaan ini adalah meminimalkan masalah-masalah internal usaha sehingga dapat merebut peluang pasar yang lebih. Misalnya, Apple menggunakan stratregi peninjauan kembali teknologi yang dipergunakan dengan cara menawarkan produk-produk baru dalam industri micro computer Kuadran 4 : Ini merupakan situasi yang sangat tidak menguntungkan, usaha tersebut menghadapi berbagai ancaman dan kelemahan internal. Langkah-langkah pembuatan SWOT, sebagai berikut: 1. Menentukan tujuan penelitianobjek penelitian Langkah yang paling awal dalam membuat SWOT adalah dengan menentukan tujuan penelitian yaitu untuk mengetahui faktor-faktor internal dan eksternal yang mempengaruhi peran Dinas Pertanian Karo dalam pemasaran bunga potong. 2. Menentukan faktor-faktor lingkunganpengaruh Dengan mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi pemasaran dan produksi di Dinas Pertanian Karo akan ditemukan beberapa variabel yang akan menentukan Universitas Sumatera Utara peningkatan pemasaran dan produksi bunga potong. Faktor-faktor tersebut dapat diperoleh dari hasil studi literatur. Adapun faktor-faktor yang berpengaruh yaitu: 1. Lokasi pasar 2. Harga yang diterima petani dan pedagang 3. Permintaan pasar 4. Ketersediaan infrastruktur dasar 5. Pemetaan kawasan agribisnis bunga potong 6. Pemetaan GAP dan SOP 7. Dukungan pemerintah 8. Pelanggan tetap 9. Ketersediaan bibit unggul 10. Jaringan pemasaran 11. Modal usaha tani lembaga pendukung permodalan yang menyediakan bantunan seperti pemberian kredit, simpan pinjam, penyediaan pupuk, bibit, dan pestisida 12. Keragaman bunga potong 13. Kontribusi pemetaan produk unggulan 14. Peran assosiasikelembagaan tani 15. Jadwal tanam 16. Keahlian pascapanen 17. Pembinaan tenaga penyuluh 18. Ketersediaan data base 19. Fasilitas promosi Universitas Sumatera Utara 20. Pameran 21. Fasilitas penelitian 3. Menentukan faktor strategis Setelah diperoleh faktor-faktor yang dapat mempengaruhi pemasaran dan produksi bunga potong, kemudian dipilih faktor-faktor yang secara signifikan dapat mempengaruhi peningkatan pemasaran dan produksi bunga potong. Faktor ini disebut sebagai faktor strategis. Pemilihannya ditentukan berdasarkan pengamatan langsung ke lokasi penelitian dan diperoleh dari hasil wawancara dengan 17 orang petani, 9 orang pedagang dan reseller, 1 orang penyuluh, dan 3 orang pejabat Dinas Pertanian Karo 4. Klasifikasi faktor strategis menjadi faktor internal dan faktor eksternal Setelah diketahui faktor-faktor strategis, selanjutnya diklasifikasikan menjadi 2 bagian, yaitu faktor eksternal dan faktor internal. Faktor eksternal adalah faktor yang tidak dapat dikendalikan oleh Dinas Pertanian Karo atau faktor yang dimiliki oleh petani, pedagang, dan pihak-pihak lain yang terkait dalam pemasaran dan produksi bunga potong, sedangkan faktor internal adalah faktor yang dapat dikendalikan oleh Dinas Pertanian Karo. 5. Penentuan faktor S,W,O, dan, T berdasarkan Skor Setelah diklasifikasikan faktor-faktor internal dan eksternal, kemudian disusun kuisioner yang akan ditanyakan kepada responden untuk memperoleh penilaian setiap faktor. Skor masing-masing faktor dengan skala mulai dari 4 sampai dengan 1. Setelah diperoleh skor setiap faktor dari setiap responden, kemudian dicari nilai rata-rata aritmatika dari seluruh responden sehingga dapat ditentukan apakah faktor tersebut termasuk kedalam faktor eksternal peluang dan ancaman Universitas Sumatera Utara atau faktor internal kekuatan dan kelemahan. Pada internal 1 dan 2 termasuk kelemahan, 3 dan 4 adalah kekuatan. Pada eksternal 1 dan 2 termasuk ancaman, 3 dan 4 termasuk peluang. 6. Penentuan bobot Setelah diperoleh skor tiap faktor kemudian dilakukan pembobotan setiap faktor. Pembobotan ini dilakukan dengan cara teknik komparasi berpasangan dengan memakai pembobotan yang dilakukan oleh Saaty 1998. Metode ini menggunakan model Pairwise Comparision Scale yaitu dengan membandingkan faktor yang satu dengan faktor lainnya dalam satu hirarki berpasangan, sehingga diperoleh nilai kepentingan dari masing-masing faktor. Rincian nilai kepentingan tersebut ditentukan berdasarkan kemampuan responden untuk membedakan nilai antar faktor yang dipasangkan. Semakin besar kemampuan responden untuk membedakan, maka akan semakin rinci juga pembagian nilanya. Nilai dari masing-masing faktor tidak lepas dari skala banding berpasangan yang ditemukan oleh Saaty 1998 dengan skala nilai yang dimodifikasi hanya menggunakan skala nilai 1 sampai 3 sebagai berikut: 1 = kedua faktor sama pentingnya 2 = satu faktor lebih penting dari pada faktor lainnya 3 = satu faktor mutlak lebih penting dari pada faktor lainnya 7. Matriks perbandingan seluruh faktor untuk tiap responden Setelah diperoleh nilai kepentingan masing-masing faktor dari tiap responden selanjutnya dibuat matriks penilaian tiap responden yang akan menjadi bobot dari tiap faktor. Universitas Sumatera Utara 8. Matriks perbandingan seluruh faktor untuk seluruh responden Setelah diperoleh matriks perbandingan penilaian tiap faktor dari setiap responden, kemudian dicari nilai rata-rata geometris perbandingan dari seluruh responden dengan rumus: G= √�1. �2. �3 … �� � Dimana : n = Jumlah responden X 1 X = Nilai faktor ke-i untuk responden 1 2 X = Nilai faktor ke-i untuk responden 2 3 X = Nilai faktor ke-i untuk responden 3 n 9. Normalisasi dan rata-rata bobot = Nilai faktor ke-i untuk responden n Setelah diketahui nilai rata-rata geometris, kemudian nilai rata-rata tersebut dinormalisasikan untuk mendapatkan nilai dari masing-masing faktor strategis. Nilai inilah yang akan menjadi bobot faktor-faktor strategis Dinas Pertanian Karo. 10. Menentukan skor terbobot dan prioritas Setelah diperoleh bobot tiap faktor strategis, dicari skor terbobot dengan cara mengalikan skor dari tiap faktor dengan bobot yang akan diperoleh dalam tiap faktor. Nilai dari skor terbobot ini digunakan untuk mengetahui bagaimana reaksi Dinas Pertanian Karo terhadap faktor strategis eksternal dan faktor strategis internalnya. 11. Penyusunan strategi dengan menggunakan matriks SWOT Selanjutnya menyusun faktor-faktor strategis dengan menggunkan matriks SWOT Universitas Sumatera Utara Tabel 3.1 Matriks SWOT INTERNAL EKSTERNAL STRENGHTS S • Tentukan faktor- faktor kekuatan internal WEAKNESS W • Tentukan faktor- faktor kekuatan internal OPPORTUNITIES O • Tentukan faktor peluang eksternal STRATEGI S-O • Ciptakan Strategi yang menggunakan kekuatan untuk memanfaatkan peluang STRATEGI W-O • Ciptakan Strategi yang meminimalkan kelemahan untuk memanfaatkan peluang TREAT T • Tentukan faktor ancaman eksternal STRATEGI S-T • Ciptakan Strategi yang menggunakan kekuatan untuk mengatasi ancaman STRATEGI W-T • Ciptakan Strategi yang meminimalkan kelemahan menghindari peluang Sumber : Rangkuti, 2009 Keterangan : • Strategi SO Strategi ini dibuat berdasarkan jalan pikiran perusahaan, yaitu dengan memanfaatkan seluruh kekuatan untuk merebut dan memanfaatkan peluang sebesar-besarnya. • Strategi ST Strategi yang menggunakan kekuatan yang dimiliki perusahaan untuk mengatasi ancaman. • Strategi WO Strategi ini diterapkan berdasarkan pemanfaatan peluang yang ada dengan cara meminimalkan kelemahan yang ada. • Strategi WT Strategi ini didasarkan pada kegiatan yang bersifat defensive dan berusaha meminimalkan kelemahan yang ada serta menghindari ancaman. Universitas Sumatera Utara

3.5 Definisi Batasan Operasional