10 elektron tereksitasi lebih tinggi. Besarnya serapan radiasi tersebut sebanding
dengan banyaknya molekul analit yang mengabsorpsi sehingga dapat digunakan untuk analisis kuantitatif Setiadarma, dkk., 2004.
Menurut Gandjar dan Rohman 2007, metode spektrofotometri ultraviolet-visibel digunakan untuk menetapkan kadar senyawa obat dalam jumlah
yang cukup banyak. Cara untuk menetapkan kadar sampel adalah dengan menggunakan perbandingan absorbansi sampel dengan absorbansi baku, atau
dengan menggunakan persamaan regresi linier yang menyatakan hubungan antara konsentrasi baku dengan absorbansinya. Persamaan kurva baku selanjutnya
digunakan untuk menghitung kadar dalam sampel.
2.3.1. Hukum Lambert-Beer
Menurut Hukum Lambert, serapan berbanding lurus terhadap ketebalan sel yang disinari. Sedangkan menurut Beer, serapan berbanding lurus dengan
konsentrasi. Kedua pernyataan ini dapat dijadikan satu dalam Hukum Lambert- Beer, sehingga diperoleh bahwa serapan berbanding lurus terhadap konsentrasi
dan ketebalan sel, hukum Lambert-Beer menyatakan bahwa intensitas yang diteruskan oleh larutan zat penyerap berbanding lurus dengan tebal dan
konsentrasi larutan Gandjar dan Rohman, 2007. Hukum Lambert-Beer umumnya dikenal dengan persamaan sebagai berikut:
A = a.b.c gliter Dimana: A = absorbansi
a = absorptivitas b = tebal kuvet cm
c = konsentrasi Absorptivitas a merupakan suatu konstanta yang tidak tergantung pada
konsentrasi, tebal kuvet dan intensitas radiasi yang mengenai larutan sampel.
Universitas Sumatera Utara
11
2.3.2 Komponen Spektrofotometer
Spektrofotometer yang sesuai untuk pengukuran di daerah spektrum ultraviolet
– visibel terdiri atas suatu sistem optik dengan kemampuan menghasilkan sinar monokromatis dalam jangkauan panjang gelombang 200
–
800 nm Cairns, 2004. Suatu diagram sederhana spektrofotometer Ultraviolet - Visible ditunjukkan pada Gambar 2.3.
Gambar 2.3. Diagram spektrofotometer ultraviolet - visible
i. Sumber cahaya
Sumber cahaya atau lampu yang digunakan adalah dua lampu terpisah yang digunakan secara bersama-sama, yang mencakup seluruh daerah ultraviolet-
visible. Untuk senyawa yang menyerap pada daerah ultraviolet diperlukan lampu deuterium sedangkan untuk senyawa yang menyerap pada daerah
visible digunakan lampu tungsten Cairns, 2004. ii. Celah
Celah dibuat dari logam yang kedua ujungnya diasah dengan sama Khopkar, 1985.
iii. Monokromator Cahaya yang digunakan harus monokromatis, yaitu cahaya dengan satu
panjang gelombang tertentu. Cahaya monokromatis ini didapat dengan melewatkan cahaya polikromatis pada sebuah monokromator Cairns, 2004.
Universitas Sumatera Utara
12 iv. Tempat sampel
Kuvet yang digunakan untuk tempat sampel pada pengukuran didaerah ultraviolet - visible biasanya terbuat dari silika atau glas Cairns, 2004.
v. Detektor Peranan detekor adalah memberikan respon terhadap cahaya pada
berbagai panjang gelombang Khopkar, 1985. Biasanya spektrofotometer dilengkapi dengan software yang berfungsi
untuk mengolah data yang dapat dioperasikan malalui komputer yang telah terhubung dengan spektrofotometer. Spektrofotometri derivatif merupakan
metode manipulatif terhadap spektra pada spektrofotometri UV-Visible Watson, 2005.
2.3.3 Kegunaan Spektofotometri Ultraviolet