kontribusi dalam peningkatan pendapatan keluarga Kontribusi dalam perumahan keluarga

5.2.3. kontribusi dalam peningkatan pendapatan keluarga

Mencari nafkah untuk pemenuhan kondisi kehidupan sosial ekonomi keluarga adalah tanggung jawab orang tua dalam hal ini ayah, akan tetapi pekerjaan dengan pendapatan yang rendah memaksa seluruh sektor keluarga untuk terlibat dalam hal aktivitas ekonomi untuk memenuhi kebutuhan sosial ekonominya, termasuk anak untuk bekerja. Walaupun upah atau hasil dari pekerjaan yang dilakukan anak – anak tidak semaksimal yang dilakukan oleh orang dewasa, tetapi itu sangat membantu meningkatkan kondisi pendapatan keluarga. Hal tersebut didukung oleh pendapat ibu Agustina selaku informan tambahan dalam penelitian ini : “ iya lah dek, lumayan bisa nambah – nambah untuk beli ini itu kan, bapaknya kan kerjanya cuman jadi kuli bangunan, jadi dapat uang ga tentu kalau ada borongan kerja , ga ada ya nganggur, jadi lumayanlah yang dikasih ningsih ke kami.” Dari hasil wawancara tersebut dapat diketahui seluruh Informan Utama berkontribusi dalam meningkatkan pendapatan keluarga mereka. Penghasilan yang mereka dapatkan setiap bulannya diberikan kepada orang tua sebagian untuk memenuhi kebutuhan keluarga.

5.2.4. Kontribusi dalam perumahan keluarga

Rumah merupakan tempat berlindung dan beristirahat sebuah keluarga, tanpa memiliki rumah dan tidak tinggal dirumah, maka disebut sebagai tuna wismagelandangan. Rumah keluarga Informan disini semuanya berstatus menyewakontrak. Pemenuhan akan rumah tidak hanya dilihat dari status kepemilikanya saja , melainkan juga dari kebutuhan listrik, kebutuhan air bersih dan lainnya. Dalam penelitian ini , 1 orang informan tidak berkontribusi dalam pemenuhan kebutuhan perumahan keluarga yaitu informan utama nabillah dan 3 orang lagi berkontribusi. Hal ini dilihat dari pernyataan bapak Ikhsan Siregar yang mengatakan : “ kalau kayak bayar sewa rumah beras dan listrik itu biasanya uang adit , karena itu kan kebutuhan bulanan jadi kalau kebutuhan harian biasanya bisa kami beli sendiri”. Bapak Iskandar selaku orang tua reza juga mengatakan : “kadang pas kami ga ada uang untuk bayar listrik pakai uang reza , ya kalau kami ada kami yang bayar .” Ibu Agustina selaku ibu dari ningsih menjelaskan ningsih juga sering berkontribusi untuk membayar uang bulanan sewa rumah. Dalam wawancara ibu agustina mengatakan “ uang sewa rumah kami satu bulan Rp 300.000 kadang ditutupin sama ningsih kalau dia ada uang, ga tentu kadang beli beras kadang dia yang bayar uang sewa rumah.” Dari pernyataan – pernyataan tersebut membuktikan bahwa anak yang bekerja berkontribusi dalam pemenuhan kebutuhan sosial ekonomi keluarga. Pemenuhan kebutuhan ekonomi keluarga yang harusnya dipenuhi oleh orang tua dalam hal ini ayah , tidak terpenuhi meski jauh dari kata mencukupi, akan tetapi anak juga ikut andil dalam memenuhi kebutuhan ekonomi keluarga mereka.

5.3. Motif Responden Bekerja