Keluarga responden merasa sangat tebantu ekonomi keluara mereka ada sedikit perubahan yang terjadi di keluarga mereka, terutama masalah ekonomi. Selanjutnya mereka merasa kebutuhan
hidup keluarga cukup terbantu setelah mereka bekerja membantu kebutuhan keluarga walaupun sangat jauh dari kata terpenuhi.
Persoalan tersebut dapat digambarkan susahnya kehidupan ekonomi keluarga mereka untuk membeli kebutuhan sehari-hari. responden merasa kurang terpenuhinya kebutuhan hidup keluarganya
sebelum anak mereka bekerja. Mereka merasa pas-pasan dalam pemenuhan kebutuhan hidup sehari – hari. Sebelum anak bekerja orang tua harus membiayai biaya sekolah anak-anaknya yang membuat
keadaan semakin sulit sementara penghasilan orang tua hanya cukup untuk makan sehari-hari. Para anak mereka bekerja membantu orang tua hanya untuk menambah penghasilan mereka
sendiri dan orang tua. Penghasila yang responden dapatkan diberikan kepada orang tua dan untuk diri mereka sendiri tanpa harus susah-susah memikirkan hal lain dikeluarganya. Hal ini mereka lakukan
karena penghasilanya memang harus diberikan ke orang tua kemudian orang tua lah yang mengatur uang tersebut untuk kebutuhan hidup keluarga. Responden memberikan sebagian penghasilanya
karena mereka juga memiliki kebutuhan diri mereka sendiri dan tidak lagi meminta kepada orang tua.
5.4. Perubahan Kondisi Ekonomi Keluarga Sebelum dan Setelah anak Bekerja
Kontribusi responden dalam menambah pendapatan keluarga memang sangat membantu. Dalam hal ini responden langsung menyerahkan sejumlah uang kepada orang tuanya dari hasil
pendapatanya bekerja. Tanpa mempedulikan untuk apa uang tersebut digunakan Berdasarkan hasil pengamatan dan wawancara dilapangan menunjukkan bahwa umumnya
responden merasa terbantu perekonomian keluarga mereka. Mereka tidak sia-sia mmepertaruhkan waktu bermain mereka dengan mencari nafkah. Mereka mampu membahagiakan keluarga dengan ikut
berkontribusi mencari nafkah bagi keluarga. Pernyataan tersebut diperkuat oleh orang tua responden orang tua nabillah yang menyatakan bahwa
“ kami merasa terbantu setelah anak kami bekerja, setidaknya dia tidak meminta uang kepada kami lagi, jadi kami bisa membayar keperluan yang lain”.
Hal senada juga diutarakan oleh muhammad ikhsan orang tua adit yang mengatakan bahwa “ saya sangat terbantu karena anak saya memberikan sebagian gajinya untuk membeli
keperluan sehari-hari. saya cuman bekerja serabutan dengan penghasilan tidak tetap, jadi penghasilan anak kami sangat bisa membantu membayar pengeluaran kami
Berdasarkan hasil wawancara dapat disimpulkan bahwa responden menjawab cukup baik dalam merubah kondisi ekonomi setelah anak ikut bekerja. Mereka merasa setelah anak bekerja beban
mereka berkurang karena anak telah mampu membiayai dirinya sendiri. Ditambah lagi anak turut memberikan penghasilanya kepada keluarga. Walaupun mereka tidak mampu memberikan perubahan
yang berarti bagi keluarga tetapi mereka tetap berusaha memberikan yang terbaik untuk keluarganya.
BAB VI
PENUTUP
6.1.Kesimpulan
Pada dasarnya anak bekerja tidak terlepas dari kondisi sosial ekonomi keluarga yang rendah miskinserba kekurangan . Hal ini diindikasikan oleh rendahnya pendidikan prang
tua mereka dan bekerja di sektor informal yaitu buruh, pembantu rumah tangga , pekerjaan tidak menetap dengan penghasilan yang pas-pasan untuk mencukupi kebutuhan sehari-hari
saja. Akibat rendahnya penghasilan orang tua anak terpaksa harus bekerja demi bisa memenuhi kebutuhannya sendiri dan bisa membantu perekonomian keluarga.
Rendahnya pendapatan orang tua menyebabkan mereka mengizinkan anaknya untuk bekerja. Alasan anak bekerja rata- rata ingin membantu keluarga dan membiayai sekolah
maupun keperluan pribadi anak. Dari hasil analisis data dapat disimpulkan bahwa kontribusi anak dalam membantu perekonomian keluarga dapat dilihat dari 4 aspek yaitu:
1. Kondisi Pangan
Berdasarkan analisis kontribusi anak dalam bekerja memenuhi kebutuhan pangan keluarga dapat disimpulkan bahwa hampir sebagian menjelaskan sangat
berkontribusi dalam pemenuhan pangan sehari-hari. Anak yang bekerja atau responden tidak merasa keberatan dengan pekerjaan yang dijalaninya dengan
bertujuan membantu perekonomian keluarganya untuk menutupi kebutuhan hidup keluarganya yang dianggapnya masih serba kekurangan.
2. Kondisi Pendapatan
Berdasarkan analisis kontribusi anak terhadap pendapatan keluarga dapat disimpulkan bahwa semua responden berkontribusi. Setelah mereka ikut bekerja
perekonomian keluarga sedikit lebih membaik. Sebelumnya keluarga tidak cukup untuk membiayai hidup sehari haris sekarang mereka sudah bisa membeli apa
yang mereka butuhkan oleh dirinya sendiri maupun keluarganya.
3. Kondisi Perumahan
Berdasarkan analisis kontribusi anak terhadap kondisi perumahan dapat disimpulkan bahwa beberapa responden menyebutukan sangat berkontribusi.
Sebagian upahnya untuk membayar sewa rumah atau membayar tagihan listrik dan air.
4. Kondisi Pendidikan
Berdasarkan analisis kontribusi anak terhadap kondisi pendidikan dapat disimpulkan bahwa semua responden berkontribusi untuk pemenuhan pendidikan
anak. Hasil yang didapat mereka membiayai sekolah mereka sendiri selain biaya kebutuhan pokok keluarga.
6.2.Saran
1. Kemiskinan sering kali dijadikan alasan tepat, baik secara langsung maupun tidak
langsung memaksa anak agar mau bekerja. Peran seorang anak bagi kelompok miskin merupakan salah satu pencari nafkah keluarga, sehingga bila anak bersekolah ,
kemampuan keluarga untuk memperoleh pendapatan berkurang. Hal ini menggambarkan bahwa diperlukan adanya kordinasi antara usaha-usaha pendidikan
dengan usaha – usaha yang memberi perhatian pada maslaah kemiskinan. Khusus untuk keluarga anak anak yang bekerja di kelurahan Sei Kera Hilir , sebaiknya
pemerintah kota medan bisa memberikan bantuan ekonomi pada keluarga-keluarga
miskin dan memberi fasilitas atau usaha-usaha serta kemudahan yang dapat meningkatkan taraf hidup keluarga mereka.
2. Penyuluhan sosial untuk meningkatkan kesadaran masyarakat atas hak-hak anak
untuk memperoleh perlindungan, misalnya penyuluhan melalui media elektronik, media cetak, spanduk , poster serta seminar
3. Pemerintah kota medan hendaknya memberikan fasilitas pendidikan yang berkualitas
namun terjangkau untuk keluarga miskin, bagi keluarga miskin diberikan kebebasan biaya. Dengan bersekolah maka mereka mempunyai keterampilan yang cukup untuk
menjadi bekal di dunia kerja kelak
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Pengertian Kontribusi