Informan Utama A. Informan I

dikarenakan rumah peneliti dan informan berdekatan. Informan tambahan berperan sebagai penghubung antara peneliti dengan informan utama dan informan utama sebagai sumber informasi. Pada informan utama dilakukan dilakukan wawancara secara mendalam untuk memperoleh data mengenai kontribusi mereka dalam membantu perekonomian keluarga. Infroman tambahan dalam penelitian ini adalah orangtua anak anak yang bekerja. Informan utama dalam penelitian ini ada 4 orang anak yang bekerja. Informan utama dalam penelitian ini adalah Nabilla Putri Lubis, Lismaya Ningsih, Fahmi Reza Pratama dan Muhammad Fadhlan Aditya

5.1. Hasil Temuan

5.1.1. Informan Utama A. Informan I

Nama : Lismaya ningsih Jenis kelamin : Perempuan Tempat Tanggal Lahir : Medan, 24 November 2000 Pendidikan : SMA Agama : Islam Suku : Gayo Alamat : Jalan Prof HM Yamin SH GG Aren no.8 Jumlah anggota Keluarga : 3 Kedudukan dalam Keluarga : anak ke-3 Pendidikan Terakhir : Kelas 1 SMA Masih bersekolah Lismayaningsih, anak bungsu dari 3 bersaudara ini biasanya dipanggil Ningsih. Ningsih yang sekarang duduk di kelas 1 SMA bekerja sejak dia duduk di bangku SMP dan ketika itu dia masih berumur 14 tahun. Ayah Ningsih bekerja sebagai Kuli bangunan dengan penghasilan yang tidak tetap sedang ibu ningsih merupakan Pembantu Rumah Tangga. Keadaan tersebut memaksa Ningsih untuk bekerja dikarenakan penghasilan orang tua yang pas-pasan. Ningsih bekerja sebagai penjahit payet di salah satu rumah jahit yang tidak begitu jauh dari rumah ningsih. Sebelum ningsih menjadi penjahit payet dia diajarkan cara menjahit payet terlebih dahulu oleh pemilik rumah jahit tersebut. Dia merupakan penjahit paling muda di rumah jahit tersebut. Pekerjaan ningsih lumayan berat dikarenakan lamanya waktu yang dihabiskan ningsih bekerja. Ningsih bekerja dimulai pukul 13.30 sepulang dia sekolah dan selesai pukul 20.00 . Setiap harinya ningsih harus bisa menyelesaikan 1 baju dan membutuhkan waktu seharian. Ningsih bekerja dari hari Senin-Sabtu. Namun pada hari sabtu Ningsih diperbolehkan pulang pukul 17.00 Dilihat dari penghasilan, Ningsih memperoleh penghasilan sebanyak Rp. 40.000,00baju. Biasanya ningsih bisa menyelesaikan 1 baju dalam 1 hari terkecuali hari Sabtu dikarenakan Ningsih pulang lebih awal. Dalam 1 bulan ningsih mengaku dapat memperoleh penghasilan Rp 800.000,00 – Rp 1.000.000 tergantung berapa baju yang diselesaikanya tiap bulan dan biasanya mendapatkan uang bonus dari bossnya Ningsih. Dalam wawancara dia mengatakan bahwa Penghasilan yang didapat ningsih dari bekerja dia gunakan untuk kebutuhan sekolahnya. Setiap bulannya ningsih membayar uang sekolah sebesar Rp 100.000 bulan. Selain itu untuk dipergunakan untuk jajan disekolah , karena orang tua ningsih tidak pernah memberikan dia jajan sekolah lagi. Untuk jajan di sekolah ningsih biasanya menghabiskan Rp 10.000hari. Ketika ditanya dipergunakan untuk apa lagi uangnya, ningsih mengatakan : “ Aku kasih ke mamak bang, jumlah nya ga tentu, kadang Rp 200.000bulan kadang Rp 300.000 , tergantung berapa gajiku bang, selain itu aku juga sering meneraktir keluarga dengan membelikan mereka makanan, biasanya kalau aku dapat bonus gajian”. Ketika peneliti mengatakan dipergunakan untuk apa saja uang pemberianya tersbut , maka ningsih mengatakan “ biasanya untuk beli beras 1 goni bang , jadi gajiku untuk menyumbang beli beras buat makan kami 1 bulan .” Dari informasi yang peneliti dapat dari informan pertama , maka sedikit banyaknya informan utama ini berkontribusi dalam membantu perekonomian keluarganya. Hal itu dapa dilihat dari kontribusinya berupa uang yang dipergunakan sendiri untuk biaya pendidikan dan memberikan sejumlah uang kepada orang tuanya yang kemudian dipergunakan untuk membeli bahan makanan pokok.

B. Informan II

Nama : Nabillah Putri Lubis Jenis kelamin : Perempuan Tempat Tanggal Lahir : Medan, 21 Mei 2000 Pendidikan terakhir : kelas 1 SMA Masih Bersekolah Agama : Islam Suku : Mandailing Alamat : Jalan Prof HM Yamin SH GG Lurah no.7 Jumlah anggota Keluarga : 3 Kedudukan dalam Keluarga : anak ke-1 Nabillah Putri Lubis, 15 Tahun , mengenakan jilbab dari keluarga sederhana. Ia anak paling besar dari 3 bersaudara dari keluarga bapak Fakhrurozy Lubis. Ayah nabilla bekerja sebagai penjaga Kamar mandi di pusat perbelanjaan sedangkan ibu nabillah bekerja sebagai pembantu rumah tangga. Untuk meringankan beban keluarga, Nabillah bekerja di Sekolah Swasta Taman Harapan sebagai petugas kebersihan. Nabillah bekerja di sekolah yang berbeda dengan tempat dia bersekolah. Pertama kalinya Nabillah kerja waktu dia masih duduk di kelas 3 SMP. Dia mengaku senang dan menikmati pekerjaanya walaupun hanya sebagai petugas kebersihan. Dalam wawancara dia mengatakan : “ Saya senang sekali bang bisa dapat tawaran kerja waktu saya masih kelas 3 SMP, selain itu sekolahnya dekat dengan rumah saya jadi saya tidak perlu – repot naik angkot kalau mau bekerja. Pekerjaan utama Nabillah disini tidak terlalu berat, dia mulai bekerja pukul 13.30 setelah dia pulang sekolah sampai pukul 17.00 sore. Pekerjaan nabillah yaitu menyapu halaman, menyapu kantor guru , mencuci piring dan gelas bekas guru serta menunggu murid- murid yang bersekolah pada siang hari pulang meninggalkan sekolah setelah itu nabillah yang menutup pagar halaman sekolah. Selain bekerja, nabillah tidak lupa mengerjakan pekerjaan rumahnya seperti membersihkan rumah dan mencuci piring. Tugas-tugas sekolah juga nabillah kerjakan dirumah seusai dia pulang bekerja. Jika dilihat dari penghasilan, penghasilan nabillah perbulannya yaitu Rp 300.000,00bulan. Nabillah mengaku penghasilannya digunakan untuk memenuhi kebutuhan sekolah. Penghasilan yang nabillah dapatkan dipergunakanya untuk membayar uang sekkolah tiap bulan yaitu Rp 75.000,00bulan. Setiap bulannya nabillah mengaku memberikan ibunya Rp 50.000,00bulan kepada orang tuanya dan sisanya Rp 175.000 merupakan uang saku sekolah nabillah selama 1 bulan. Dalam wawancara nabillah mengatakan : “ memang uang Rp 50.000 ga banyak bang sebentar abis namun cuman itu lah yang bisa kukasih sama mamak, biasanya paling buat masak makanan kami “. Dari informasi yang peneliti dapat dari informan kedua , maka bisa diketahui motif informan kedua bekerja untuk meringankan beban keluarga dengan membayar biaya pendidikan sendiri dan tidak meminta uang lagi kepada orang tua, lalu sedikit banyaknya informan ke-2 ini berkontribusi dalam membantu perkeonomian keluarganya dengan memberikan sejumlah uang kepada keluarganya walau dengan jumlah yang tidak banyak.

C. Informan III

Nama : Muhammad Fadhlan Aditya Siregar Jenis kelamin : Laki - Laki Tempat Tanggal Lahir : Medan, 2 September 1999 Pendidikan terakhir : Kelas 2 SMA masih bersekolah Agama : Islam Suku : Mandailing Alamat : Jalan Prof HM Yamin SH GG Jamik no.66 Jumlah anggota Keluarga : 3 Kedudukan dalam Keluarga : anak ke-1 Muhammad Fadhlan Aditya, disapa Adit merupakan anak paling besar dari 3 bersaudara. Adit bekerja sejak dia duduk di kelas 3 SMP sewaktu usianya masih 14 Tahun. Ayah adit bekerja sebagai kuli bangunan yang tidak menetap dan ibunya mempunyai warung kecil-kecilan. Dengan penghasilan orang tua yang pas-pasan memaksa adit untuk bekerja. Dia bekerja sebagai pelayan di Amaliun Foodcourt Medan. Adit sekarang duduk di kelas 2 SMAN 3 Medan. Biaya pendidikan yang tinggi di sekolahnya menuntut adit untuk bekerja. Dalam wawancara adit mengatakan . “ Aku belajar di sekolah yang lumayan favorite bang, jadi untuk biaya sehari hari di sekolah ini banyak kali, apalagi banyak anak orang kaya disini bang, jadi ngarapin uang dari orang tua aja ga bisa lah”. Pekerjaan adit lumayan berat karena tidak ada istirahat siang baginya seperti anak anak seusianya. Sepulang sekolah adit langsung bergegas menuju cafe tempat dia bekerja. Setiap hari adit membawa baju kerjanya ke sekolah dan setiba di tempat kerja adit langsung mengganti baju kerjanya. Adit bekerja mulai dari pukul 15.00-23.00 Penghasilan yang diperoleh adit tidak terlalu besar jika dibandingkan dengan tugas dan lamanya dia bekerja. Upah adit yaitu Rp 35.000,00hari satu bulan bisa mengumpulkan Rp 800.000,00 – Rp 850.000,00 tergantung berapa hari adit kerja dalam sebulan. Uang yang didapat adit untuk membiayai sekolahnya dan membantu orang tuanya. Setiap bulan adit membayar uang sekolah Rp 150.000 yang dia bayar sendiri dari hasil kerjanya. Adit juga harus membayar uang buku dari sekolah sebesar Rp 950.000 dan biasanya dia cicil Rp 200.000 bulan selama 1 semester. Setelah itu adit memberikan uang gajinya kepada ibunya Rp 250.000bulan untuk membantu keluarga. Sisanya digunakan adit untuk keperluan pribadinya. Ketika ditanya dipergunakan untuk apa uang yang diberikan kepada orang tua nya adit mengatakan “ kadang untuk bayar listrik bang, kadang untuk bayar sewa rumah kami perbulan , sewa rumah kami 200.000 bulan “. Dari informasi yang peneliti dapat dari Informan ke- 3, maaka sedikit banyaknya informan ke-3 berkontribusi dalam membantu kehidupan sosial ekonomi keluarganya. Hal itu dapat dilihat dari kontribusinya berupa sejumlah uang yang dipergunakan sendiri untuk biaya pendidikan dan memberikan sejumlah uang kepada orang tuanya yang kemudian dipergunakan untuk membayar sewa rumahnya atau membayar uang listrik perbulannya.

D. Informan IV

Nama : Fahmi Reza Pratama Hasibuan Jenis kelamin : Laki-Laki Tempat Tanggal Lahir : Medan, 13 Mei 2002 Pendidikan terakhirn : kelas 1 SMP tidak bersekolah lagi Agama : Islam Suku : Mandailing Alamat : Jalan Prof HM Yamin SH GG Lurah no.66 Jumlah anggota Keluarga : 3 Kedudukan dalam Keluarga : anak ke-1 Tidak seperti teman-teman lainnya yang bersekolah sambil bekerja reza memutuskan untuk tidak bersekolah lagi dan lebih memelih untuk bekerja. Reza berhenti sekolah sejak dia kelas 1 smp , pada saat itu dia berumur 11 tahun dan sekarang reza sudah berumur 14 tahun. Reza memilih berhenti sekolah karena orang tuanya berat membayar biaya pendidikanya. Selain itu reza mengaku dia bukan anak yang pintar dan sulit menerima pelajaran di sekolah. Menurut reza dialah yang memutuskan untuk berhenti sekolah, dia lebih suka bekerja karena mendapatkan uang. Ayah reza bekerja sebagai sopir angkot dan ibu reza hanya Ibu rumah tangga. Kondisi ekonomi keluarga yang pas-pasan juga memaksa reza untuk bekerja dan berhenti dari sekolahnya. Reza bekerja sebagai pengutip parkir dan membantu mobil menyebrang di persimpangan. Reza bekerja sebagai penyebrang jalan biasanya dimulai dari pagi hari ketika orang sibuk mulai beraktivitas dan sore hari ketika orang pulang dari aktivitasnya. Menjadi pengutip parkir reza lakukan di siang hari yang biasanya dia mangkal di dekat rumahnya. Penghasilan reza perhari cukup lumayan menurut dia. Reza mendapatkan Rp 35.000,00 – Rp 50.000,00 per hari. Penghasilan yang di dapat separohnya dia kasih sama ibunya untuk membeli kebutuhan sehari hari. Dalam wawancara Reza mengungkapkan “aku kan sudah tidak sekolah lagi bang, jadi hasil kerjaku hampir semualah kukasih sama mamak, biasanya digunakan untuk semua keperluan bang seperti membayar listrik, air , sewa rumah dan membeli keperluan sehari-hari. Aku hanya memberikan uang saja mamak lah yang ngatur semuanya “ Dari keterangan yang peneliti uraikan, maka dapat diketahui informan ke-4 ini berkontribusi dalam pemenuhan kehidupan sosial ekonomi keluarga. Hal itu bisa dilihat dari kontribusinya memberikan sejumlah uang kepada ibunyaa untuk kemudian dipergunakan dalam memenuhi pangan keluarga tersebut, kebutuhan pembayaran listrik setiap bulan dan pembayaran sewa rumah.

5.1.2. Informan Tambahan