Definisi Definisi dan Batasan Operasional

Apabila TR TC maka petani palawija dan hortikultura memperoleh keuntungan dari usahatani yang dilakukan, apabila TR = TC maka petani palawija dan hortikultura tidak mengalami keuntungan maupun kerugian dengan kata lain usahatani yang dilakukan oleh petani memperoleh hasil yang impas atas penerimaan dan biaya yang dikeluarkan, sedangkan apabila TR TC maka petani palawija dan hortikultura mengalami kerugian dari usahatani yang dilakukan. Dengan demikian diharapkan petani dapat memperoleh keuntungan. Hal ini dikarenakan dengan adanya keuntungan maka petani dapat melanjutkan usahataninya kembali dan memperkecil petani dalam melakukan pinjaman untuk modal usahataninya.

3.5 Definisi dan Batasan Operasional

Untuk menghindari kesalahpahaman dan kekeliruan dalam penafsiran penelitian ini, maka perlu dibuat defenisi dan batasan operasional sebagai berikut :

3.5.1. Definisi

1. Petani sampel adalah orang yang mengusahakan tanaman palawija dan hortikuktura. 2. Modal adalah syarat mutlak dalam memulai usahatani baik berupa uang maupun barang yang dimiliki petani palawija dan hortikultura. 3. Modal sendiri adalah modal yang dimiliki petani palawija baik dari tabungan atau hasil dari pendapatan usahataninya. 4. Modal pinjaman adalah modal yang dipinjam oleh petani dari kredit formal maupun kredit non formal. Universitas Sumatera Utara 5. Kredit formal adalah pinjaman berupa uang yang berasal dari sumber dana resmi dengan prosedur yang telah ditentukan. 6. Kredit non formal adalah pinjaman berupa uang yang berasal dari sumber tidak resmi dengan perjanjian yang disepakati oleh kedua pihak. 7. Bank adalah salah satu lembaga keuangan formal yang menyediakan kebijakan dalam meminjamkan uang kepada pelaku usaha dengan prosedur yang resmi. 8. Koperasi adalah salah satu lembaga keuangan simpan pinjam yang dibangun oleh masyarakat dengan prosedur yang disepakati bersama oleh anggota tersebut. 9. CU adalah salah salah satu lembaga keuangan yang dibentuk atas dasar kesepakatan untuk menabung dan didasari rasa percaya sesama anggota. 10. Pedagang adalah toke yang mengumpulkan hasil produksi yang diusahakan petani dan sekaligus menjadi objek bagi petani dalam melakukan pinjaman. 11. Pelepas uang adalah orang yang meminjamkan uang kepada seseorang dengan perjanjian yang disepakati oleh kedua belah pihak. 12. Usahatani palawija dan hortikultura adalah suatu kegiatan untuk mendapatkan penghasilan dengan cara melakukan budidaya tanaman palawija dan hortikultura pada suatu lahan untuk menghasilkan tanaman palawija dan hortikultura yang selanjutnya akan dijual. 13. Tenure adalah status kepemilikan lahan yang diusahakan oleh petani. 14. Tingkat kosmopolitan petani adalah pengetahuan petani akan akses modal yang tersedia. Universitas Sumatera Utara 15. Pendapatan usahatani adalah selisih antara total penerimaan dari usahatani dengan total biaya atau pengeluaran usahatani biaya tetap ditambah biaya variabel selama satu musim tanam. 16. Konsumsi adalah kegiatan yang dilakukan guna memenuhi segala kebutuhan sehari-hari. 17. Konsumsi pangan adalah pengeluaran petani untuk makan sehari-hari yaitu beras, lauk-pauk, bumbu dan bahan pelengkap lainnya. 18. Konsumsi non pangan adalah pengeluaran petani selain makan sehari-hari seperti pengeluaran untuk transportasi, pendidikan, sandang dan lainnya. 19. Konsumsi usahatani adalah pengeluaran petani untuk seluruh tanaman yang diusahakan. 20. Hutang adalah kewajiban yang harus dibayar oleh petani 21. Tabungan adalah sisa dari pendapatan yang tidak dikonsumsi.

3.5.2. Batasan Operasional

Dokumen yang terkait

Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Kualitas Pelayanan Kartu Tanda Penduduk Elektronik (Studi Pada Desa Parbuluan IV, Kecamatan Parbuluan, Kabupaten Dairi)

4 83 95

Teknologi Budidaya Dan Produksi Usahatani Ubi Jalar (Studi kasus di desa Purba Sipinggan, Kecamatan Purba, Kabupaten Simalungun.)

0 33 81

Studi Pemanfaatan Ekstrak Kulit Ubi Jalar (Ipomoea Batatas Poir) Sebagai Indikator Pada Titrasi Asam Basa

15 99 58

Analisis Kemampuan Permodalan Usahatani Palawija (Ubi Jalar, Kentang) dan Hortikultura (Kubis, Cabai, Jeruk) di Pedesaan (Studi Kasus: Desa Parbuluan III Kecamatan Parbuluan Kabupaten Dairi)

0 2 16

Analisis Kemampuan Permodalan Usahatani Palawija (Ubi Jalar, Kentang) dan Hortikultura (Kubis, Cabai, Jeruk) di Pedesaan (Studi Kasus: Desa Parbuluan III Kecamatan Parbuluan Kabupaten Dairi)

0 0 1

Analisis Kemampuan Permodalan Usahatani Palawija (Ubi Jalar, Kentang) dan Hortikultura (Kubis, Cabai, Jeruk) di Pedesaan (Studi Kasus: Desa Parbuluan III Kecamatan Parbuluan Kabupaten Dairi)

0 0 6

Analisis Kemampuan Permodalan Usahatani Palawija (Ubi Jalar, Kentang) dan Hortikultura (Kubis, Cabai, Jeruk) di Pedesaan (Studi Kasus: Desa Parbuluan III Kecamatan Parbuluan Kabupaten Dairi)

0 0 20

Analisis Kemampuan Permodalan Usahatani Palawija (Ubi Jalar, Kentang) dan Hortikultura (Kubis, Cabai, Jeruk) di Pedesaan (Studi Kasus: Desa Parbuluan III Kecamatan Parbuluan Kabupaten Dairi)

0 0 2

Analisis Kemampuan Permodalan Usahatani Palawija (Ubi Jalar, Kentang) dan Hortikultura (Kubis, Cabai, Jeruk) di Pedesaan (Studi Kasus: Desa Parbuluan III Kecamatan Parbuluan Kabupaten Dairi)

0 0 78

LPSE Kabupaten Dairi SMPN 1 Parbuluan

0 0 1