perkebunan dan hanya memerlukan biaya seperti perawatan saja apabila ada dan tetap akan berproduksi walaupun tidak mengahsilkan produksi yang maksimal.
Sehingga biaya yang dikeluarkan juga lebih sedikit.
5.3 Pengalokasian Pendapatan yang Diterima Petani
Pengalokasian pendapatan adalah pengeluaran petani sampel untuk kebutuhan rumah tangga maupun usahatani selanjutnya. Jenis pengeluaran rumah tangga
yang dikeluarkan petani sampel dalam penelitian ini adalah pengeluaran untuk pangan dan non pangan. Adapun pengeluaran untuk pangan terbagi atas beras,
lauk pauk, bumbu, bahan pelengkap. Sedangkan untuk pengeluaran non pangan terdiri atas perumahan, sandang, pendidikan, kesehatan, transportasi, iuran atau
arisan, lain-lain uang rokok, pulsa, minum kopi atau tuak dan hutang. Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan, pengeluaran petani sampel untuk
pangan dapat diklasifikasikan pada Tabel 5.10 berikut ini:
Tabel 5.10 Pengeluaran Pangan Petani Sampel di Desa Parbuluan III, Kecamatan Parbuluan Kabupaten Dairi Tahun 2016
No. Jenis Pengeluaran Pangan
Rata-Rata Rp
Persentase
1. Beras
4.522.000 56
2. Lauk pauk
2.409.000 29
3. Bumbu
1.218.000 15
Jumlah 8.149.000
100
Sumber: Analisis Data Primer, Lampiran 18 Pada Tabel 5.10 dapat diketahui bahwa pengeluaran pangan terbesar yang
dikeluarkan oleh petani sampel adalah untuk konsumsi beras yakni sebesar Rp. 4.522.000 per tahun atau setara dengan 56 dari keseluruhan konsumsi
pangan. Hal ini dikarenakan beras merupakan makanan pokok keluarga petani
Universitas Sumatera Utara
sampel. Selanjutnya pengeluaran untuk konsumsi lauk pauk sebesar Rp. 2.409.000 per tahun atau setara dengan 29 serta bumbu untuk memasak
sebesar Rp. 1.218.000 per tahun atau setara dengan 15. Selain pengeluaran untuk konsumsi pangan, petani sampel juga melakukan
kegiatan konsumsi non pangan seperti yang terdapat pada Tabel 5.11 berikut ini:
Tabel 5.11 Pengeluaran Non Pangan Petani Sampel di Desa Parbuluan III, Kecamatan Parbuluan Kabupaten Dairi Tahun 2016
No. Jenis Pengeluaran Non Pangan
Rata-Rata Rp
Persentase
1. Perumahan
550.000 14,4
2. Sandang
725.000 19
3. Pendidikan
1.000.000 26,3
4. Kesehatan
127.000 3,3
5. Transportasi
795.000 21
6. Iuran arisan
130.000 2,4
7. Lain-lain
482.000 12,7
Jumlah 3.809.000
100
Sumber: Analisis Data Primer, Lampiran 19 Berdasarkan Tabel 5.11 dapat diketahui bahwa pengeluaran non pangan terbesar
adalah untuk pendidikan yakni sebesar Rp. 1.000.000 per tahun atau setara dengan 26,3 dari total keseluruhan konsumsi non pangan. Hal ini dikarenakan jumlah
rata-rata jumlah tanggungan petani yang berjumlah 4 orang. Sedangkan pengeluaran terkecil non pangan adalah pengeluaran untuk kesehatan sebesar
Rp. 127.000 per tahun atau setara dengan 3,3 dari total keseluruhan konsumsi non pangan. Hal ini dikarenakan sebagian besar petani sampel yang kurang
memperhatikan akan kesehatan kelaurga dan apabila jatuh sakit, petani sampel lebih memilih obat-obatan tradisional dibandingkan harus pergi ke puskesmas.
Universitas Sumatera Utara
Untuk melanjutkan usahatani selanjutnya, tentu petani mengharapkan sisa atau tabungan dari pedapatan yang diperoleh. Tabungan adalah hasil pendapatan yang
tidak dikonsumsi. Dalam penelitian hanya 6 petani sampel yang dapat menabung, sedangkan sisanya tidak dapat menabungan bahkan disaving. Hal ini dikarenakan
kewajiban lain yang harus dibayar petani yaitu hutang dan juga bunga pinjaman. Hutang yang dilakukan petani adalah untuk kebutuhan biaya usahatani yang
dilakukan sebelumnya. Selain itu pengeluaran untuk konsumsi tanaman utama yaitu kopi dan juga tanaman untuk konsumsi sendiri yaitu padi. Adapun
klasifikasinya terdapat pada Tabel 5.12 berikut ini:
Tabel 5.12 Total Pengeluaran Petani Sampel di Desa Parbuluan III, Kecamatan Parbuluan Kabupaten Dairi Tahun 2016
No. Sampel
Total Pendapatan
Rp Total
Pengeluaran Pangan
Rp Total
Pengeluaran Non Pangan
Rp Hutang
dan Bunga
Rp Konsumsi
Usahatani
Kopi Rp
Konsumsi Usahatani
Padi Rp
Tabungan Sisa
Rp
1 8.979.400
7.560.000 840.000
320.000 245.000
14.400 2
6.966.933 5.820.000
780.000 310.000
265.000 120.000
-328.067 3
11.999.225 7.200.000
4.200.000 248.000
663.750 -312.525
4 8.150.833
6.780.000 780.000
150.000 528.000
-87.167 5
11.757.700 8.520.000
1.980.000 300.000
617.500 340.200
6 26.458.500
7.800.000 15.360.000
1.150.000 1.675.000
473.500 7
15.872.450 6.900.000
8.340.000 354.000
176.250 102.200
8 10.680.100
5.940.000 3.660.000
340.000 307.500
531.000 -98.400
9 10.683.700
6.960.000 2.760.000
186.000 910.000
-132.300 10
9.994.700 6.660.000
2.400.000 700.000
345.000 -110.300
11 9.680.600
7.800.000 1.380.000
150.000 250.000
100.600 12
11.868.200 6.900.000
4.320.000 330.000
230.000 88.200
13 9.572.433
6.600.000 2.160.000
300.000 820.000
-307.567 14
13.976.300 9.420.000
3.840.000 150.000
825.000 -258.700
15 12.524.100
7.140.000 3.900.000
1.300.000 215.000
-30.900 16
21.027.433 7.680.000
10.440.000 1.416.000
1.057.500 433.933
17 23.498.000
9.660.000 12.120.000
1.020.000 370.000
328.000 18
13.840.250 9.900.000
2.484.000 680.000
965.000 120.000
-308.750 19
8.926.683 7.200.000
1.320.000 248.000
288.750 -130.067
20 18.541.300
7.260.000 5.160.000
3.880.000 1.370.000
871.300 21
12.557.200 6.600.000
4.200.000 1.240.000
480.000 248.000
-210.800 22
17.712.183 7.320.000
5.580.000 4.350.000
69.000 393.183
23 10.675.150
8.400.000 1.320.000
350.000 565.000
40.150
Universitas Sumatera Utara
Tabel 5.12 Lanjutan Total Pengeluaran Petani Sampel di Desa Parbuluan III, Kecamatan Parbuluan Kabupaten Dairi Tahun 2016
No. Sampel
Total Pendapatan
Rp Total
Pengeluaran Pangan
Rp Total
Pengeluaran Non Pangan
Rp Hutang
dan Bunga Rp
Konsumsi Usahatani
Kopi Rp
Konsumsi Usahatani
Padi Rp
Tabungan Sisa
Rp
24 14.605.783
10.200.000 3.960.000
372.000 88.000
-14.217 25
11.176.050 6.900.000
1.440.000 1.500.000
1.190.500 145.550
26 15.111.467
9.000.000 5.100.000
580.000 305.000
181.000 -54.533
27 18.884.500
10.500.000 6.480.000
1.360.000 620.000
-75.500 28
17.691.050 7.980.000
4.200.000 5.080.000
417.500 13.550
29 18.987.900
8.820.000 4.080.000
4.400.000 695.000
992.900 30
9.307.700 7.740.000
1.020.000 200.000
157.500 190.200
31 9.174.300
7.080.000 1.200.000
400.000 455.500
38.800 32
9.161.814 6.000.000
2040.000 910.000
450.000 -238.186
33 16.409.900
11.040.000 3.000.000
1.200.000 1.370.000
-200.100 34
22.370.100 10.200.000
7.440.000 2.720.000
350.000 1.660.100
35 15.213.300
9.240.000 3.060.000
2.040.000 165.000
708.300 36
19.739.833 10.500.000
5.880.000 1.800.000
1.000.000 559.833
37 9.931.800
7.080.000 1.200.000
1.250.000 245.000
156.800 38
14.843.100 10.200.000
3.900.000 287.500
672.500 -216.900
39 12.557.133
7.860.000 3.420.000
944.000 220.000
113.133 40
19.995.550 9.780.000
7.200.000 1.860.000
906.250 249.300
41 12.921.733
9.840.000 2.100.000
550.000 462.000
-30.267 42
12.378.033 7.860.000
2.820.000 1.200.000
490.000 8.033
43 23.018.000
9.900.000 5.100.000
5.620.000 1.557.500
840.500 44
8.125.500 6.300.000
1.140.000 380.000
120.000 185.500
45 11.443.167
6.360.000 3.300.000
672.000 1.027.500
83.667 46
14.433.000 8.640.000
3.960.000 1.000.000
822.500 10.500
47 13.652.300
7.200.000 4.800.000
1.240.000 500.000
-87.700 48
10.693.200 7.560.000
2.100.000 1.000.000
105.000 -71.800
49 15.394.200
9.780.000 4.080.000
812.000 680.000
42.200 50
11.832.500 7.260.000
3.900.000 224.000
822.500 120.000
-494.000 51
12.174.500 7.440.000
3.600.000 800.000
230.000 104.500
52 14.747.167
9.000.000 3.600.000
230.000 2.020.000
-102.833 53
10.345.417 6.240.000
3.180.000 620.000
438.750 -133.333
54 11.841.250
10.140.000 1.056.000
150.000 850.000
-354.750 55
11.997.700 6.900.000
3.660.000 1.000.000
253.000 184.700
56 17.274.400
10.260000 5.640.000
363.000 1.135.000
-123.600 57
13.723.100 9.120.000
3.600.000 300.000
624.500 78.600
58 11.109.950
8.760.000 1.200.000
1.200.000 220.000
-270.050 59
15.902.017 10.440.000
4.560.000 280.000
648.750 -26.733
60 9.640.500
7.800.000 1.200.000
200.000 527.500
-87.000
Jumlah 823.752.287 488.940.000 228.540.000 63.836.500 36.340.500 1.440.000
4.655.287 Rata-rata
13.729.200 8.149.000
3.809.000 1.063.900
605.700 24.000
77.600
Sumber: Analisis Data Primer, Lampiran 20
Universitas Sumatera Utara
Berdasarkan Tabel 5.12 dapat diketahui bahwa pengeluaran terbesar untuk konsumsi pangan yaitu sebesar Rp. 8.149.000 per tahun selanjutnya konsumsi non
pangan sebesar Rp. 3.809.000 per tahun, konsumsi usahatani kopi dan padi masing-masing sebesar Rp. 605.700 dan Rp. 24.000 per tahun serta hutang dan
bunga pinjaman sebesar Rp. 1.063.900 per tahun. Pengeluaran pangan dan non pangan cukup besar dikarenakan jumlah tanggungan rata-rata petani yaitu
berjumlah 4 jiwa. Dari total 60 petani sampel terdapat 29 petani sampel yang disaving. Sedangkan sisanya yakni 31 petani sampel yang memiliki sisa
pendapatan mulai dari Rp. 8.033 – Rp. 1.660.100 dimana memiliki kemampuan yang berbeda-beda dalam pengaalokasian dana untuk modal usahatani.
Berdasarkan kebutuhan permodalan usahatani palawija dan hortikultura, kebutuhan permodalan terendah ialah pada tanaman palawija yaitu ubi jalar
sebesar Rp. 2.314.100 per tahun dengan luas lahan 0,23 Ha. Maka untuk satu hektar per musim tanam, petani membutuhkan modal sebesar Rp. 10.061.000.
Sehingga dapat diklasifikasikan kemampuan permodalan petani untuk usahatani selanjutnya pada Tabel 5.13 berikut:
Tabel 5.13 Data Kemampuan Petani Sampel Dalam Mengalokasikan Dana Untuk Usahatani Selanjutnya di Desa Parbuluan III, Kecamatan
Parbuluan Kabupaten Dairi Tahun 2016
No Klasifikasi
Jumlah jiwa
Persentase
1 ≤ 0
29 48,3
2 0 –
≤ 10 30
50 3
10 - ≤ 25
1 1,7
4 25 –
≤ 50 5
50 – ≤ 75
6 75 – 100
Jumlah 60
100
Sumber:Rekapitulasi Tabel 5.12
Universitas Sumatera Utara
Berdasarkan Tabel 5.13 dapat diketahui bahwa sebanyak 29 petani sampel tidak mampu mengalokasikan dana untuk permodalan usahatani selanjutnya atau setara
dengan 48,3 dari total keseluruhan sampel. Sedangkan sisanya sebanyak 31 petani hanya mampu mengalokasikan dana
≤ 25 dari hasil pendapatannya untuk modal usahatani selanjutnya atau setara dengan 51,7.
Dengan demikian hal ini sesuai dengan hipotesis 1 dan 2 bahwa petani sampel hanya mampu mengalokasikan dana kurang dari 50 untuk modal usahatani
selanjutnya. Selain itu kebutuhan permodalan usahatani petani sampel dibawah kebutuhan rata-rata.
5.4 Cara dan Sumber Pengadaan Modal Usahatani