Kebutuhan Permodalan Usahatani Palawija dan Hortikultura

Tanaman cabai, kubis dan jeruk merupakan tanaman yang tergolong dalam tanaman hortikultura. Tanaman cabai Capsicum annuum L. merupakan tanaman musiman yang dapat tumbuh dan berkembang biak di dataran tinggi maupun dataran rendah dengan ketinggian kurang dari 1400 m dpl. Adapun suhu yang cocok untuk pertumbuhannya adalah 21 – 28 C pada siang hari dan 13 – 16 C pada malam hari. Kelembapan yang diperlukan tanaman cabai adalah 80 serta mendapatkan penerangan dari sinar matahari yang cukup Sugiarti, 2003. Tanaman kubis Brassica oleracea L . merupakan salah satu tanaman yang tergolong pada hortikultura sayuran. Tanaman kubis banyak ditanam di dataran tinngi 1000-2000 meter di atas permukaan laut dpl. Keadaan iklim yang cocok untuk tanaman kubis adalah daerah yang relatif lembab dan dingin. Kelembaban yang diperlukan tanaman kubis adalah 80 - 90, dengan suhu berkisar antara 15 C – 20 C, serta cukup mendapatkan sinar matahar Pracaya, 2001. Tanaman jeruk dikenal dengan nama latin Citrus sinensis L. yang tergolong tanaman hortikultura buah. Tanaman ini dapat tumbuh dengan baik di daerah tropis dan subtropis. Jeruk manis dapat beradaptasi dengan baik di daerah tropis dengan ketinggian 900 – 1.200 meter dpl dan udara yang senantiasa lembab. Tanaman jeruk merupakan tanaman yang banyak dikonsumsi oleh masyarakat karena mengandung nilai gizi yang cukup tinggi serta banyak vitamin C yang bermanfaat bagi tubuh Pracaya, 2000.

2.1.4 Kebutuhan Permodalan Usahatani Palawija dan Hortikultura

Bedasarkan data Badan Pusat Statistik Sumatera Utara BPS Sumut tahun 2015, total biaya per musim tanam untuk satu hektar luas panen ubi jalar sebesar Universitas Sumatera Utara Rp 12,3 juta. Komponen biaya produksi terbesar adalah pengeluaran untuk upah pekerja dam jasa pertanian, yakni mencapai 67,43 dari total biaya atau sebesar Rp 8,3 juta. Selain itu sisanya yakni biaya produksi pupuk dan lahan masing- masing 10,88 dan 10,16 dari total biaya produksi atau sebesar Rp 1,3 juta dan Rp 1,2 juta. Nilai produksi per hektar per musim tanam sebesar Rp 18,1 juta. Total biaya per musim tanam untuk satu hektar luas panen cabai sebesar Rp 52,1 juta. Komponen biaya produksi usaha tanaman cabai yang terbesar adalah pengeluaran untuk upah pekerja dan jasa pertanian, yakni mencapai 47,74 dari total biaya atau sebesar Rp 24,9 juta. Selain itu, biaya produksi yang juga relatif besar adalah pengeluaran untuk pupuk dan lahan, yakni masing-masing sebesar 17,15 Rp 8,9 juta dan 9,66 Rp 5 juta Nilai produksi per hektar per musim tanam sebesar Rp 77,1 juta. Total biaya tanaman jeruk per 100 pohon selama setahun sebesar Rp 45,9 juta. Komponen biaya produksi usaha tanaman jeruk terbesar adalah pengeluaran untuk upah pekerja yakni mencapai 27,45 dari total biaya atau sebesar Rp 12,6 juta. Selain itu, biaya produksi juga relatif besar adalah pengeluaran untuk lahan dan pupuk, yakni masing-masing sebesar 25,44 Rp 11,7 juta dan 17,93 Rp 8,2 juta. Nilai produksi per 100 pohon setahun sebesar Rp 70,7 juta. Total biaya yang dibutuhkan tanaman kubis per 0,57 ha per musim tanam adalah sebesar Rp 5,4 juta. Baya terbesar dikeluarkan untuk biaya pupuk yakni 37,03 dari seluruh total biaya atau sebesar Rp 2 juta. Selanjutnya pengeluaran untuk upah tenaga kerja dan lahan, yakni masing-masing sebesar 24,72 Rp 1,3 juta Universitas Sumatera Utara dan 11,13 Rp 601 ribu. Nilai produksi tanaman kubis per 0,57 ha per musim tanam adalah sebesar Rp 11,6 juta Rini Utami, dkk., 2013.

2.2 Landasan Teori

Dokumen yang terkait

Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Kualitas Pelayanan Kartu Tanda Penduduk Elektronik (Studi Pada Desa Parbuluan IV, Kecamatan Parbuluan, Kabupaten Dairi)

4 83 95

Teknologi Budidaya Dan Produksi Usahatani Ubi Jalar (Studi kasus di desa Purba Sipinggan, Kecamatan Purba, Kabupaten Simalungun.)

0 33 81

Studi Pemanfaatan Ekstrak Kulit Ubi Jalar (Ipomoea Batatas Poir) Sebagai Indikator Pada Titrasi Asam Basa

15 99 58

Analisis Kemampuan Permodalan Usahatani Palawija (Ubi Jalar, Kentang) dan Hortikultura (Kubis, Cabai, Jeruk) di Pedesaan (Studi Kasus: Desa Parbuluan III Kecamatan Parbuluan Kabupaten Dairi)

0 2 16

Analisis Kemampuan Permodalan Usahatani Palawija (Ubi Jalar, Kentang) dan Hortikultura (Kubis, Cabai, Jeruk) di Pedesaan (Studi Kasus: Desa Parbuluan III Kecamatan Parbuluan Kabupaten Dairi)

0 0 1

Analisis Kemampuan Permodalan Usahatani Palawija (Ubi Jalar, Kentang) dan Hortikultura (Kubis, Cabai, Jeruk) di Pedesaan (Studi Kasus: Desa Parbuluan III Kecamatan Parbuluan Kabupaten Dairi)

0 0 6

Analisis Kemampuan Permodalan Usahatani Palawija (Ubi Jalar, Kentang) dan Hortikultura (Kubis, Cabai, Jeruk) di Pedesaan (Studi Kasus: Desa Parbuluan III Kecamatan Parbuluan Kabupaten Dairi)

0 0 20

Analisis Kemampuan Permodalan Usahatani Palawija (Ubi Jalar, Kentang) dan Hortikultura (Kubis, Cabai, Jeruk) di Pedesaan (Studi Kasus: Desa Parbuluan III Kecamatan Parbuluan Kabupaten Dairi)

0 0 2

Analisis Kemampuan Permodalan Usahatani Palawija (Ubi Jalar, Kentang) dan Hortikultura (Kubis, Cabai, Jeruk) di Pedesaan (Studi Kasus: Desa Parbuluan III Kecamatan Parbuluan Kabupaten Dairi)

0 0 78

LPSE Kabupaten Dairi SMPN 1 Parbuluan

0 0 1