Berdasarkan Tabel 5.13 dapat diketahui bahwa sebanyak 29 petani sampel tidak mampu mengalokasikan dana untuk permodalan usahatani selanjutnya atau setara
dengan 48,3 dari total keseluruhan sampel. Sedangkan sisanya sebanyak 31 petani hanya mampu mengalokasikan dana
≤ 25 dari hasil pendapatannya untuk modal usahatani selanjutnya atau setara dengan 51,7.
Dengan demikian hal ini sesuai dengan hipotesis 1 dan 2 bahwa petani sampel hanya mampu mengalokasikan dana kurang dari 50 untuk modal usahatani
selanjutnya. Selain itu kebutuhan permodalan usahatani petani sampel dibawah kebutuhan rata-rata.
5.4 Cara dan Sumber Pengadaan Modal Usahatani
Sumber pengadaan modal tiap petani sampel berasal dari modal sendiri dan juga modal pinjaman. Hal ini sesuai dengan pendapat yang dikemukakan oleh
Soekartawi bahwa pada umumnya petani memilki modal yang berasal dari modal sendiri seperti pendapatan dan tabungan serta modal pinjaman yang diperoleh dari
bank, koperasi, renternir ataupun lembaga keuangan lainnya. Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan, sumber pinjaman petani sampel dalam melakukan
usahataninya dapat diklasifikasikan pada Tabel 5.14 berikut ini:
Tabel 5.14 Sumber Modal Petani Sampel di Desa Parbuluan III, Kecamatan Parbuluan Kabupaten Dairi Tahun 2016
No. Sumber Modal
Jumlah Jiwa Persentase
1. Bank
5 8,3
2. Koperasi
13 21,7
3. CU Kredit Union
17 28,3
4. Toke Tengkulak
15 25
5. Teman
9 15
6. Sendiri
1 1,7
Jumlah 60
100
Sumber: Analisis Data Primer, Lampiran 20
Universitas Sumatera Utara
Pada Tabel 5.14 dapat diketahui bahwa hanya 1 petani sampel yaitu nomor sampel 44 dimana modal usahataninya berasal dari modal sendiri atau dengan
kata lain tidak melakukan pinjaman dengan persentase sebesar 1,7 dari total seluruh sampel. Sedangkan persentase terbesar petani sampel melakukan
pinjaman kepada CU Kredit Union atau yang biasa disebut dengan arisan dengan jumlah 17 petani atau setara dengan 28,3. Sisanya petani melakukan
pinjaman kepada tengkulak yang berjumlah 15 petani atau setara dengan 25 dari total keseluruhan petani sampel, kepada teman berjumlah 9 petani atau setara
dengan 15 dari total keseluruhan petani sampel dan pada Bank berjumlah 5 petani yaitu petani dengan nomor sampel 20, 22, 28, 29, 43 atau setara dengan
8,3 dari total seluruh petani sampel. Setiap pinjaman yang dilakukan ke lembaga formal mapun informal memiliki cara
atau syarat-syarat yang berbeda. Dimana perbedaan cara dan syarat-syarat tersebut menjadi pertimbangan bagi petani sebelum melakukan pinjaman. Adapun cara
atau syarat-syarat pinjaman yang harus dipenuhi oleh petani sampel di tiap lembaga sebagai berikut:
1. Bank
Bank merupakan lembaga keuangan kredit formal yang berasal dari pemerintah. Petani sampel memperoleh pinjaman dari Bank BRI yang berada di Kota
Sidikalang. Adapun pinjaman yang diterima petani melalui pinjaman Kredit Usaha Rakyat KUR yang disediakan oleh Bank BRI. Syarat yang harus dipenuhi
adalah peminjam bersifat individu perorangan yang telah melakukan usaha secara layak dan aktif minimal 6 bulan, jumlah kerdit maksimal Rp. 25 juta
dengan beban suku bunga 9 per tahun dan batas pengembalian pinjaman selama
Universitas Sumatera Utara
3 tahun serta pesryaratan administirasi seperti Kartu Tanda Pengenal KTP, Kartu Keluarga KK, Akta Kelahiran, surat tanah sebagai agunan serta foto lahan
yang diusahakan. 2.
Koperasi Koperasi merupakan salah satu lembaga kredit formal yang ada di Desa Parbuluan
III. Adapun jumlah koperasi yang terdapat di desa ini berjumlah 1 satu koperasi yaitu Koperasi Famili. Syarat utama yang harus dipenuhi oleh petani sampel guna
memperoleh pinjaman ialah petani sampel merupakan anggota tetap koperasi. Syarat lain yang harus dipenuhi adalah petani sampel merupakan petani yang aktif
dalam membayar uang simpanan wajib yaitu sebesar Rp. 20.000 per orang. Pinjaman anggota harus dibuat dari perjanjian pinajaman yang ditandatangani
oleh peminjam ahli waris dan atau oleh sedikitnya 2 dua orang anggota penjamin serta pengurus. Selain itu, pinjaman harus sudah lunas selambatnya 6
enam bulan terhitung sejak diterimanya pinjaman dengan bunga 3 per bulan. 3.
CU Credit Union CU merupakan lembaga kredit formal yang terdapat di Desa Parbuluan III.
Terdapat 3 CU di desa ini yaitu CU Sehat Martua, CU Sepakat dan CU Kesatuan. Adapun CU ini terbentuk berdasarkan kesepakatan para anggota yang tidak hanya
bertujuan untuk pembentukan modal namun sebuah perkumpulan yang bersifat arisan. Syarat utama yang harus dipenuhi oleh petani sampel guna memperoleh
pinjaman ialah petani sampel merupakan anggota dari CU tersebut. Syarat lain yang harus dipenuhi adalah petani sampel merupakan petani yang aktif membayar
uang kutipan wajib sebesar Rp. 10.000 per bulan, petani dapat meminjam 2- 3 kali lipat dari jumlah saham yang dimiliki petani tersebut yang berasal dari
Universitas Sumatera Utara
tabungan sukarela yang disetor ke CU. Selain itu, pinjaman dapat dikembalikan sesuai besaran yang dipinjam. Apabila petani meminjam Rp. 1000.000 maka
petani harus melunasi pinjaman selambatnya 1 satu tahun dan apabila petani meminjam lebih dari Rp. 1.000.000 maka petani wajib melunasi selambatnya
kurang dari 3 tiga tahun. Adapun besarnya bunga yang dibebankan sebesar 2 per bulan.
4. Toke Pedagang Pengumpul
Toke merupakan sebutan yang biasa digunakan petani sampel kepada para pedagang pengumpul hasil usahataninya. Toke merupakan bagian kredit informal
yang terdapat di Desa Parbuluan III. Adapun syarat yang harus dipenuhi oleh petani sampel dalam memperoleh pinjaman ialah harga jual produk yang
dihasilkan petani akan terjual dengan harga yang lebih rendah dibandingkan harga di pasarannya. Toke akan memperoleh keuntungan melalui selisih harga yang
diberikan toke kepada petani. Biasanya toke akan menurunkan harga sebesar Rp. 500 – Rp. 1.000 per kg kepada petani dan petani tetap harus membayar pinjaman
sebesar yang diperoleh dari toke. 5.
Teman Petani Pada umumnya petani akan melakukan pinjaman kepada teman dengan jumlah
yang tidak terlalu banyak dan biasanya petani melakukan pinjaman kepada petani yang dekat dengannya dan juga keadaan petani yang meminjamkan uang dalam
keadaan untung besar. Tidak ada syarat tertentu dalam melakukan pinjaman ini karena pinajman kepada teman hanya berdasarkan rasa percaya satu sama lain.
Hanya saja terdapat beberapa petani yang meminjamkannya secara sukarela
Universitas Sumatera Utara
namun petani peminjam harus menyempatkan diri untuk membantu pekerjaan di lahan milik petani peminjam yang telah disepakati sebelumnya.
5.5 Peran Pemerintah Dalam Penguatan Modal Usahatani