Universitas Sumatera Utara
BAB II KAJIAN PUSTAKA
2.1 ParadigmaPerspektif Kajian
Paradigma menurut Harmon dalam Moleong, 2004: 49 adalah cara mendasar untuk mempersepsikan, berpikir, menilai dan melakukan yang
berkaitan dengan sesuatu secara khusus tentang realitas. Friedrichs kemudian memberikan penjelasan tentang paradigma sebagai suatu pandangan yang
mendasar dari suatu disiplin ilmu tentang apa yang menjadi pokok persoalan yang semestinya dipelajari.
Menurut Thomas Khun dalam Mulyana, 2001: 10 menyatakan bahwa paradigma menentukan apa yang tidak kita pilih, tidak ingin kita lihat, dan
tidak ingin diketahui. Khun juga berpendapat bahwa paradigma adalah suatu kerangka atau pandangan dunia yang menjadi dasar keyakinan atau pijakan
suatu teori. Paradigma penelitian menjelaskan bagaimana cara pandang peneliti terhadap fakta kehidupan sosial perlakuan peneliti terhadap ilmu atau
teori. Dapat disimpulkan bahwa paradigma dapat diartikan sebagai kacamata atau sudut pandang dalam melihat objek sesuatu yang diamati.
Paradigma sangat penting perannya dalam memengaruhi teori, analisis, maupun tindakan peneliti. Paradigma berperan dalam menjelaskan asumsi-
asumsinya yang spesifik mengenai bagaimana penelitian harus dilakukan dalam bidang ilmu penelitian. Paradigma penelitian juga menjelaskan
bagaimana peneliti memahami masalah serta kriteria pengujian sebagai landasan untuk menjawab masalah penelitian.
2.1.1 Paradigma Interprentif
Paradigma yang digunakan dalam penelitian ini adalah paradigma Interprentif. Paradigma ini muncul karena ketidakpuasan terhadap teori post-
positivis. Positivis dianggap terlalu umum, terlalu mekanis, dan tidak mampu menangkap keruwetan, nuansa dan kompleksitas dari interaksi manusia.
Interpretif mencari sebuah pemahaman bagaimana kita membentuk dunia
Universitas Sumatera Utara
Universitas Sumatera Utara
pemaknaan melalui dunia interaksi dan bagaimana kita berperilaku terhadap dunia yang kita bentuk. Dalam pencarian jenis pemahaman, interpretif
mendekati dunia dan pengetahuan dengan cara yang sangat berbeda dengan cara teori post-positivis Ardianto dan Q-Anees, 2007: 124.
Paradigma interprentif adalah cara pandang yang bertumpu pada tujuan untuk memahami dan menjelaskan dunia sosial berdasarkan dari
kacamata aktor yang terlibat di dalamnya. Paradigma interprentif menganggap bahwa ilmu bukanlah suatu hukum yang baku; setiap gejalaperistiwa bisa jadi
memiliki makna yang berbeda. Interprentif memandang realitas sebagai bentukan dari interaksi manusia yang penuh makna meaningfull social
action. Paradigma interprentif berangkat dari upaya mencari penjelasan
tentang peristiwa-peristiwa sosial dan budaya yang didasarkan pada perspektifparadigma dan pengalaman orang yang diteliti Newman dalam
Kevinzky, 2011:25. Tujuan pendekatan interpretif tidak lain adalah menganalisis realita sosial semacam ini dan bagaimana realita sosial itu
terbentuk. Untuk memahami sebuah lingkungan sosial yang spesifik, peneliti harus menyelami pengalaman subjektif para pelakunya.
2.2 Kajian Pustaka 2.2.1 Penelitian Terdahulu