Universitas Sumatera Utara
Informan awal ini juga nantinya yang diminta memilih atau menunjuk orang lain sebagai informan berikutnya.
3.3 Objek Penelitian
Objek penelitian adalah sifat keadaan dari suatu benda, orang, ataupun yang menjadi pusat perhatian dan sasaran penelitian. Sifat
keadaan dimaksud bisa berupa sifat, kuantitas, dan kualitas yang bisa berupa perilaku, kegiatan, kegiatan, pendapat, pandangan penilaian, sifat
pro-kontra, simpati-antipati, keadaan batin dan bisa juga berupa proses Arikunto, 2006. Secara sederhana dapat disimpulkan bahwa objek
penelitian merujuk pada masalah atau tema yang sedang diteliti. Objek penelitian yang diteliti dalam penelitian ini adalah kompetensi komunikasi
antarbudaya pada mahasiswa asal Papua dalam berinteraksi dengan dosen dan mahasiswa di Universitas Sumatera Utara.
3.4 Kerangka Analisis
Data yang telah ditemukan dan dihimpun oleh peneliti dari informan di lapangan akan dilakukan secara berkesinambungan sampai
ditemukan sikronisasi dan kesamaan antara data dari satu informan dengan informan yang lainnya. Data yang ditemukan dilapangan kemudian
disederhanakan melalui reduksi data dikarenakan ada banyak data yang dikumpulkan selama penelitian. Mereduksi berarti merangkum dan
memilih hal-hal apa saja yang pokok, dan berfokus pada hal-hal yang penting saja. Data yang telah direduksi akan memberikan gambaran yang
lebih jelas dan mempermudah peneliti melakukan pengumpulan data selanjutnya dan mencarinya bila diperlukan Sugiyono, 2005: 92.
3.5 Teknik Pengumpulan Data
Teknik pengumpulan data adalah teknik atau cara-cara yang dapat digunakan periset dalam mengumpulkan data Kriyantono, 2008:91.
Penelitian ini menggunakan 2 metode pengumpulan data yaitu:
Universitas Sumatera Utara
Universitas Sumatera Utara
1. Data Primer
Data primer adalah data yang diambil dari sumber data primer atau sumber pertama di lapangan.
Adapun cara untuk mendapatkan data primer adalah dengan:
a. Wawancara Mendalam In-depth interview
Teknik wawancara yang digunakan dalam penelitian kualitatif adalah wawancara mendalam in-depth interview.
Wawancara mendalam in-depth interview adalah proses memperoleh keterangan untuk tujuan penelitian dengan cara
tanya jawab sambil bertatap muka antara pewawancara dengan informan atau orang yang diwawancarai, dengan atau tanpa
menggunakan pedoman
guide wawancara,
dimana pewawancara dan informan terlibat dalam kehidupan sosial
yang sama Sutopo, 2006:72. Pada wawancara mendalam in- depth interview wawancara dilakukan berkali-kali dan
membutuhkan waktu yang lama bersama informan di lokasi penelitian, hal mana kondisi ini tidak pernah terjadi pada
wawancara sebelumnya Burhan, 2008:108.
b. Observasi atau pengamatan
Observasi adalah pengamatan yang dilakukan secara sengaja, sistematis mengenai fenomena sosial dengan gejala-
gejala psikis untuk kemudian dilakukan pencatatan. Observasi sebagai alat pengumpulan data dilakukan sesuai dengan
kebutuhan penelitian dan biasanya memakan waktu yang lama. Peneliti yang bertindak sebagai observer harus mampu
untuk melihat objek dan peka mengungkap serta membaca permasalahan dalam peristiwa-peristiwa tertentu dan dapat
memisahkan antara yang diperlukan dengan yang tidak diperlukan. Tujuan dari observasi ini untuk melihat atau
mengamati perubahan fenomena sosial yang tumbuh dan berkembang yang kemudian dapat dilakukan penilaian atas
perubahan yang terjadi. Penelitian ini dalam pelaksanaanya
Universitas Sumatera Utara
Universitas Sumatera Utara
menggunakan observasi non partisipatif yang dimana peneliti tidak melibatkan diri ke dalam kegiatan objek pengamatan
hanya dilakukan secara sepintas pada saat tertentu kegiatan objek Subagyo:1999.
2. Data Sekunder
Pengumpulan data dilakukan dengan cara studi kepustakaan yaitu mencari, melihat dan membuka dokumen, situs-situs atau buku-
buku ilmiah yang berhubungan dengan penelitian yang sedang diteliti.
3.5.1 Penentuan Informan
Dalam penelitian kualitatif jumlah informan disesuaikan dengan kebutuhan data dalam penelitian. Informan dalam penelitian ini
adalah orang yang memiliki pengetahuan sesuai dengan penelitian dan juga bersedia untuk dijadikan sebagai informan. Subjek penelitian
ditentukan dengan teknik snowball sampling yang dimana informan awal sebagai sumber utama yang dijadikan titik awal pemilihan informan
berikutnya. Snowball sampling adalah teknik penentuan sampel yang mula-mula jumlahnya kecil, kemudian sampei ini disuruh untuk memilih
teman-temannya untuk dijadikan sampel Sugiyono, 2008:61.
3.5.2 Keabsahan Data
Dalam penelitian ini teknik keabsahan data yang digunakan oleh peneliti adalah:
1. Perpanjangan Keikutsertaan
Peneliti hadir dalam setiap tahap penelitian sehingga peneliti memahami dan mampu untuk mengumpulkan data dari penelitian.
Penelitian kualitatif memungkinkan setiap peneliti untuk turun langsung mengamati dan menghabiskan waktu bersama dengan
informan sampai data yang dikumpulkan benar-benar valid.
Universitas Sumatera Utara
Universitas Sumatera Utara
2. Menemukan Siklus Kesamaan Data
Dalam penelitian ini apabila terdapat data baru yang ditemukan maka peneliti akan terus bekerja menemukan data lainnya sehingga
informasi yang dibutuhkan banyak dan pada akhirnya terdapat kesamaan dari data tersebut. Apabila terdapat kesamaan data
peneliti melakukan langkah akhir yaitu menguji keabsahan data. 3.
Ketekunan Mengamati Pengamatan bukanlah suatu teknik pengumpulan data yang hanya
mengandalkan panca indra namun justru menggunakan semua panca indra termasuk pendengaran, perasaan dan insting peneliti.
Dengan meningkatkan ketekunan peneliti dalam penelitian ini maka derajat keabsahan data telah ditingkatkan pula.
3.6 Teknik Analisis Data
Analisis data menurut Tripp dalam Baswori dan Suwandi, 2008:192 merupakan proses mengurai memecah sesuatu ke dalam
bagian-bagiannya. Data mentah yang telah dikumpulkan oleh peneliti tidak akan berguna jika tidak dianalisis. Dengan kata lain dalam sebuah
penelitian analisis data sangat penting digunakan dalam pemecahan masalah penelitian.
Miles Huberman dalam Sugiono, 2008:21 mengemukakan bahwa ada beberapa langkah yang digunakan di dalam penelitian untuk
menganalisis data yaitu: 1.
Melakukan Reduksi Data Reduksi data merupakan proses pemilihan, pemusatan perhatian,
pengabstarksian dan pentransformasian data kasar dari lapangan. Proses ini berlangsung selama penelitian dilakukan dari awal
sampai akhir penelitian. Reduksi merupakan bagian dari analisis bukan terpisah. Fungsinya untuk menajamkan, menggolongkan,
mengarahkan, membuang yang tidak perlu dan mengorganisasi sehingga interpretasi bisa ditarik. Dalam proses reduksi ini peneliti
harus memiliki data yang valid. Ketika peneliti meragukan
Universitas Sumatera Utara
Universitas Sumatera Utara
kebenaran data yang diperoleh akan dicek ulang dengan informan lain yang dirasa peneliti lebih mengetahuinya.
2. Penyajian Data
Adalah sekumpulan informasi tersusun yang member kemungkinan untuk menarik kesimpulan dan pengambilan tindakan. Bentuk
penyajiannya antara lain berupa teks naratif, matriks, grafik, jaringan dan bagan. Tujuannya adalah untutk memudahkan
membaca dan menarik kesimpulan. Penyajian data juga merupakan bagian dari analisis, bahkan mencakup juga reduksi data. Dalam
tahap ini peneliti juga melakukan display penyajian data secara sistematik, agar lebih mudah untuk dipahami interasi antar bagian-
bagiannya dalam konteks yang utuh. 3.
Penarikan Kesimpulan Kesimpulan-kesimpulan selama penelitian berlangsung terlebih
dahulu diverifikasi. Makna-makna yang muncul dari data harus selalu diuji kebenaran dan kesesuaiannya sehingga validitasnya
terjamin. Dalam tahap ini, peneliti membuat rumusan proposisi yang terkait dengan prinsip logika, mengangkatnya sebagai temuan
penelitian, kemudian dilanjutkan dengan mengkaji secara berulang- ulang terhadap data yang ada, pengelompokkan data yang telah
terbentuk dan proposisi yang telah dirumuskan. Langkah selanjutnya yaitu melaporkan hasil penelitian lengkap dengan
‘temuan baru’ yang berbeda dari temuan yang sudah ada.
Universitas Sumatera Utara
Universitas Sumatera Utara
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1 Hasil Penelitian
Hasil penelitian adalah informasi atau data-data yang didapatkan dari penelitian yang kemudian dirangkum dan diolah kembali berdasarkan temuan-
temuan di lapangan. Data dan informasi dilakukan dengan mengamati dan mewawancari 8 orang mahasiswa asal Papua dari angkatan 2013, 2014 dan
2015 dari beberapa fakultas di Universitas Sumatera Utara. Salah seorang mahasiswa Papua dijadikan key-person oleh peneliti untuk selanjutnya
menunjuk temannya yang akan dijadikan informan. Pada bab ini peneliti akan menjabarkan hasil penelitian dan proses penelitian yang telah dilakukan
sebelumnya sesuai dengan tujuan penelitian untuk mengetahui proses komunikasi antarbudaya mahasiswa Papua, mengetahui hambatan-hambatan
yang dihadapi oleh mahasiswa asal Papua dalam interaksi komunikasi antarbudaya dengan mahasiswa dan dosen dan mengetahui komponen-
komponen kompetensi komunikasi antarbudaya mahasiswa asal Papua di Universitas Sumatera Utara yang dapat muncul dalam interaksi komunikasi
antarbudaya.
4.1.1 Deskripsi Lokasi Penelitian
Universitas Sumatera Utara adalah salah satu Perguruan Tinggi Negeri di Indonesia. Universitas ini terletak di Propinsi Sumatera Utara, tepatnya di
Kota Medan dan beralamat di Jalan dr. T. Mansyur No.9 Kampus USU, Medan 20155 Sumatera Utara. Kampus USU adalah salah satu dari 10 PTN
yang paling diminati oleh para lulusan SMA di seluruh Indonesia setelah Universitas Padjajaran, Universitas Gadjah Mada dan Universitas Brawijaya
dengan jumlah peminat 61.464 orang yang berasal dari seluruh Sekolah Menengah
Atas SMA
yang ada
di Indonesia
Universitas Sumatera Utara