Saran Metodologis Saran Praktis

4. berada di panti jompo pemerintah memiliki kemampuan mengatur dan menciptakan lingkungannya sendiri, mampu mengontrol serta mengatur kegiatan eksternal yang sedikit lebih tinggi dari caregiver formal di panti jompo swasta.

B. SARAN

Saran-saran yang dapat diajukan peneliti berdasarkan proses dan hasil yang telah diperoleh dalam penelitian ini ialah sebagai berikut:

1. Saran Metodologis

Peneliti menyadari bahwa penelitian ini masih memiliki beberapa kekurangan. Oleh karena itu, peneliti menyampaikan beberapa saran metodologis yang diharapkan dapat menjadi bahan masukan dan pertimbangan bagi peneliti selanjutnya yang tertarik melakukan penelitian mengenai psychological well-being baik penelitian sejenis maupun mengembangkan penelitian ini. berikut beberapa saran metodologis : a. Penelitian selanjutnya yang tertarik melakukan penelitian mengenai psychological well-being caregiver formal berdasarkan status kelembagaan, dapat melihat faktor-faktor lain yang mempengaruhi psychological well-being seperti jenis kelamin, status pernikahan, dan pendidikan. b. Penelitian selanjutnya dapat menggunakan metode kualitatif atau kombinasi kuantitatif, misalnya wawancara dan observasi. Dengan demikian, diharapkan dapat menghasilkan data dan informasi yang lebih mendalam mengenai psychological well-being caregiver formal di panti jompo. Selain itu, dengan Universitas Sumatera Utara menggunakan metode kualitatif setiap dimensi-dimensi dalam psychological well-being juga dapat lebih tergali dari diri subjek penelitian. c. Peneliti selanjutnya yang tertarik dengan penelitian ini dapat lebih memperhatikan variasi tingkat pendidikan. Sebab berdasarkan pengalaman dilapangan, variasi tingkat pendidikan SD hingga S1 memperlihatkan caregiver kurang mampu memahami bahasa baku pada skala penelitian.

2. Saran Praktis

Selain saran metodologis, peneliti juga mengajukan beberapa saran untuk penerapan praktis hasil penelitian yang diperoleh, antara lain: a. Hasil penelitian ini berupa pengetahuan mengenai psychological well-being caregiver formal berdasarkan status kelembagaan ini dapat digunakan oleh caregiver agar lebih memahami bagaimana gambaran kesejahteraan psikologis mereka sehingga baik caregiver formal di panti jompo pemerintah dan swasta mampu menjalani kegiatan sehari-hari di panti jompo dengan lebih baik b. Hasil penelitian ini dapat dijadikan pertimbangan bagi pemerintah ataupun lembaga swasta di masyarakat yang mendirikan panti jompo agar tidak hanya berusaha untuk memenuhi kebutuhan dasar dan fisik lansia, tetapi juga lebih memperhatikan psychological well-being caregiver formal baik di panti jompo pemerintah maupun panti jompo swasta Universitas Sumatera Utara 16

BAB II LANDASAN TEORI