Perubahan Psikologis Masa nifas Peran Bidan Dalam Pelayanan Masa Nifas

c. Perdarahan Luka akibat tercabut pembuluh darah plasenta dari dinding rahim saat persalinan membutuhkan penyembuhan. d. Pengeluaran urin dan lokia Beberapa hari pasca-persalinan biasnya banyak mengeluarkan urin, sebagai pelepasan cairan tubuh yang membengkak Selama kehamilan. e. Infeksi nifas Biasanya terjadi jika ibu telah berhubungan seksual dengan suami, gejala dari infeksi nifas ditandai dari mulut rahim yang berbau busuk Pieter, 2012, hlm 227.

4. Perubahan Psikologis Masa nifas

Ada beberapa perubahan psikologis pada masa nifas, yaitu : a. Depresi Post Partum Yaitu depresi berat yang terjadi 7 hari setelah melahirkan dan berlangsung 30 hari. Dan depresi dengan menunjukkan kelelahan, mudah marah, gangguan nafsu makan, dan kehilangan libido. b. Post Partum Blues Yaitu problem psikis sesudah melahirkan seperti kemunculan kecemasan, labilitas perasaan dan depresi pada ibu. Biasanya terjadi secara teori terjadi mulai minggu ke- 4. c. Post Partum Psikosa Yaitu gangguan kepribadi yang menyebabkan ketidakmampuan seseorang menilai realita dengan fantasi dirinya Rukiyah, 2010, hlm. 366 Universitas Sumatera Utara

5. Peran Bidan Dalam Pelayanan Masa Nifas

Pelayanan yang komprehensif dan terus menerus yaitu selama masa kurun reproduksi wanita selama nifas harus mendapatkan pelayanan dan asuhan yang berkualitas dan standar, dan peran bidan antara lain : a. Bidan harus tinggal bersama ibu dan bayi dalam beberapa saat untu memastikan keduanya dalam kondisi yang stabil. b. Periksa fundus tiap 15 menit pada jam pertama, 20-30 menit pada jam kedua, jika kontraksi keras karena oto akan menjepit pembuluh darah sehingga menghentikan perdarahan. c. Periksa tekanan darah, nadi, kandung kemih, perdarahan tiap 15 menit pada jam pertama dan tiap 30 menit pada jam kedua. d. Anjurkan ibu untuk mencegah dehidrasi, bersihkan perineum, biarkan ibu istirahat, dukung program bounding attachman dan ASI Aksklusif, dan berikan konseling. e. Memberikan dukungan secara berkesinambungan sesuai dengan kebutuhan ibu untuk mengurangi ketegangan fisik dan psikologis masa nifas. f. Sebagai promotor hubungan antara ibu dan bayi serta keluarga. g. Mendorong ibu untuk menyusui bayinya dengan meningkatkan rasa nyaman. h. Membuat kebijakan, perencana program kesehatan yang berkaitan ibu dan anak dan mampu melakukan kegiatan administrasi. i. Mendeteksi komplikasi dan perlunya rujukan. j. Memberikan konseling untuk ibu dan keluarganya mengenai cara mencegah perdarahan, mengenali tanda-tanda bahaya, menjaga gizi yang baik, serta mempraktekkan kebersihan yang aman. Universitas Sumatera Utara k. Melakukan manajemen asuhan dengan cara mengumpulkan data, menetapkan diagnosa dan rencana tindakan serta melaksanakannya untuk mempercepat proses pemulihan, mencegah komplikasi dengan memenuhi kebutuhan ibu dan bayi selama periode nifas. l. Memberikan asuhan secara proffesional.

6. Pelayanan Ibu Nifas