Hubungan Mutu Pelayanan Kebidanan dengan Tingkat Kepuasan Ibu Nifas Rumah Sakit Ibu dan Anak Sri Ratu Medan Tahun 2014.
HUBUNGAN MUTU PELAYANAN KEBIDANAN DENGAN TINGKAT KEPUASAN IBU NIFAS DI RUMAH SAKIT IBU DAN
ANAK SRI RATU MEDAN TAHUN 2014
DEBY CYNTIA YUN 135102089
KARYA TULIS ILMIAH
PROGRAM D-IV BIDAN PENDIDIK FAKULTAS KEPERAWATAN UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
(2)
(3)
(4)
Hubungan Mutu Pelayanan Kebidanan Dengan Tingkat Kepuasan Ibu Nifas Di Rumah Sakit Ibu Dan Anak Sri Ratu Medan
Tahun 2014
ABSTRAK Deby Cintya Yun
Latar Belakang : Pelayanan kebidanan merupakan tingkat kesempurnaan pelayanan kesehatan yang diselenggarakan, disatu pihak menimbulkan kepuasan pada setiap pasien sesuai dengan tingat kepuasan rata-rata. Pasien akan merasa puas apabila kinerja layanan yang diperolehnya sama atau melebihi harapannya dan sebaliknya, ketidakpuasan atau perasaan kecewa pasien akan muncul apabila kinerja layanan yang diperoleh tidak sesuai dengan harapannya.
Tujuan penelitian : untuk mengetahui hubungan mutu pelayanan kebidanan dengan tingkat kepuasan ibu nifas.
Metodologi penelitian : Desain penelitian yang digunakan adalah deskriptif analitik korelasi dengan pendekatan cross sectional. Jumlah sampel dalam penelitian ini adalah 67 orang. Pengambilan sampel dilakukan dengan menggunakan accidental sampling. Penelitian ini dilakukan di ruang kebidanan Rumah Sakit Ibu dan Anak Sri Ratu Medan. Analisa data yang digunakan adalah comtinuity correction.
Hasil : Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa dari 67 responden, mayoritas responden yang mendapatkan mutu pelayanan kebidanan dengan kategori baik yaitu sebanyak 43 orang (64,2%), dan mayoritas responden sebanyak 46 orang (68,7%) dengan menyatakan kategori puas atas pelayanan kebidanan yang diperoleh, dan dari hasil uji statistik diperoleh nilai (ρ= 0,000) sehingga lebih kecil dari nilai (α) = 0,05, ini berarti Ho ditolak maka dapat disimpulkan ada hubungan yang signifikan antara mutu pelayanan kebidanan dengan tingkat kepuasan ibu nifas.
Kesimpulan : Dari hasil penelitian ini dapat disimpulkan bahwa dengan baiknya pelayanan kebidananan yang diberikan kepada pasien maka akan dirasakan kepuasan terhadap pasien tersebut, dan sehubungan dengan penelitian ini dapat disarankan agar petugas kesehatan di Rumah Sakit Ibu dan Anak Sri ratu Medan lebih meningkatkan mutu pelayanan kebidanannya khususnya kepada ibu nifas, agar pasien merasa puas dengan pelayanan kebidanan yang diberikan petugas.
(5)
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT, karena atas rahmat
dan hidayah-Nya penulis dapat menyelesaikan Karya Tulis Ilmiah ini dengan judul“
Hubungan Mutu Pelayanan Kebidanan dengan Tingkat Kepuasan Ibu Nifas Rumah
Sakit Ibu dan Anak Sri Ratu Medan Tahun 2014”. Dimana Karya Tulis Ilmiah ini
merupakan tugas akhir dan menjadi salah satu syarat mencapai gelar SST di Fakultas
Keperawatan Universitas Sumatera Utara.
Kekurangan tulisan ini tidak dapat dilepaskan dari berbagai macam rintangan
dan halangan yang selalu datang pada diri penulis. Penulis rasakan semua itu sebagai
suatu ujian dan pengalaman yang sangat berharga dalam kehidupan penulis, Oleh
karena itu, peneliti mengharapkan adanya masukan dan saran untuk perbaikan di
masa yang akan datang.
Dalam kesempatan ini penulis ingin menyampaikan terimakasih kepada
semua pihak yang telah banyak memberikan bimbingan dan arahan serta bantuan
dalam menyelesaikan Karya Tulis Ilmiah ini. Dengan segala kerendahan hati dan
penuh rasa hormat penulis mengucapkan terima kasih kepada:
1. dr. Dedi Ardinata, M. Kes selaku Dekan Fakultas Keperawatan Universitas
Sumatera Utara.
2. Nur Asnah Sitohang, S. Kep, Ns. M. Kep selaku Ketua Program Studi D-IV
Bidan Pendidik Fakultas Keperawatan Universitas Sumatera Utara.
3. dr. Ichwanul Adenin, SpOG (K) selaku dosen pembimbing dalam penyusunan
karya tulis ilmiah ini, yang telah banyak meluangkan waktu serta pikirannya
(6)
4. Seluruh dosen, staf dan pegawai administrasi program studi D-IV Bidan
Pendidik Universitas Sumatera Utara.
5. Teristimewa sembah sujud dan terima kasih yang tak terhingga kepada ayahanda
(Suryadi) dan ibunda (Nurmah Nasution) yang tercinta dan tersayang. Yang
telah mendidik, membesarkan dan membimbing penulis dengan penuh kasih dan
sayang serta memberikan dukungan moril, spiritual, dan material sehingga
penulis dapat menyelesaikan Proposal ini.
6. Penulis juga mengucapkan banyak terima kasih kepada seluruh rekan – rekan
seperjuangan yang selalu mengingatkan penulis dalam menyelesaikan Karya
Tuulis ilmiah Ini.
Akhir kata penulis ucapkan terima kasih atas semua dan apapun yang telah
diberikan kepada penulis.Semoga Allah SWT selalu membalas semua kebaikan yang
selama ini diberikan kepada penulis dan melimpahkan rahmat-Nya.
Medan, Juni 2014
Penulis
Deby Cyntia Yun NIM. 135102089
(7)
DAFTAR ISI
Halaman ABSTRAK ...
KATA PENGANTAR ... DAFTAR ISI ... DAFTAR TABEL ... DAFTAR SKEMA ... DAFTAR LAMPIRAN ...
i ii iii vii viii ix
BAB I PENDAHULUAN………...
A. Latar Belakang………...
B. Rumusan Masalah ………...
C. Tujuan Penelitian ………...
1. Tujuan Umum………... 2. Tujuan Khusus……….
D. Manfaat Penelitian………...
1. Bagi Profesi Bidan …..………...………... 2. Bagi Pendidikan ………... 3. Bagi Tempat Penelitian………..………... 4. Bagi Peneliti ...
1 1 3 3 3 3 4 4 4 4 4
BAB II TINJAUAN PUSTAKA………...
A. Mutu Pelayanan Kebidanan ...…….……….... 1. Definisi Mutu ... 2. Definisi Mutu Pelayanan Kebidanan ...…… 3. Program Menjaga Mutu Pelayanan Kebidanan ... 4. Dimensi Mutu Pelayanan Kebidanan ... 5. Standar Pelayanan Kebidanan ...
B. Kepuasan Ibu .………..……….………...
1. Definisi Kepuasan …..…... 2. Definisi Kepuasan Pasien ... 3. Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Kepuasan ...….….….
5 5 5 5 6 7 8 9 9 10 10
(8)
A. Pengukuran Tingkat Kepuasan ... B. Masa Nifas ... 1. Definisi Nifas ... 2. Periode Masa Nifas ... 3. Perubahan Fisik Masa Nifas ... 4. Perubahan Psikologis Masa Nifas ... 5. Peran Bidan Dalam Pelayanan Masa Nifas ... 6. Pelayanan Ibu Nifas ... C. Rumah Sakit ... 1. Definisi Rumah Sakit ... 2. Fungsi Rumah Sakit ... 3. Klasifikasi Rumah Sakit ...
11 12 12 13 13 14 15 16 17 17 17 17
BAB III KERANGKA KONSEP KONSEPTUAL ...
C. Kerangka Konseptual ……….
D. Hipotesis ...
E. Defenisi Operasional ………...
19 19 19 20
BAB IV METODE PENELITIAN………...
A. Desain Penelitian………..
B. Populasi dan Sampel………... 1. Populasi... 2. Sampel... C. Tempat Penelitian ………... D. Waktu Penelitian ... E. Etika Penelitian... F. Instrumen Penelitian... G. Validitas dan Reabilitas Instrumen... H. Pengumpulan Data... I. Pengolahan Data ... J. Analisa Data...
21 21 21 21 21 22 22 22 23 24 25 26 27
(9)
BAB V
BAB VI
HASIL DAN PEMBAHASAN ………. A. Hasil ...
1. Univariat ... 2. Bivariat ... B. Pembahasan ... 1. Interprestasi dan Diskusi Hasil ... 2. Keterbatasan Penelitian ... 3. Implikasi Penelitian ...
KESIMPULAN DAN SARAN ……… A. Kesimpulan ... B. Saran ...
28 28 28 32 33 33 37 37
39 39 40
DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN
(10)
DAFTAR TABEL
Halaman Tabel 3.1 Definisi Operasional ...20
Tabel 5.1 Distribusi Pertanyaan Berdasarkan Mutu Pelayanan Kebidanan di Rumah Sakit Ibu dan Anak Sri Ratu Medan Tahun
2014...29
Tabel 5.2 Distribusi Frekuensi Responden Berdasarkan Mutu Pelayanan Kebidanan di Rumah Sakit Ibu dan Anak Sri Ratu MedanTahun 2014 ...30
Tabel 5.3 Distribusi Pertanyaan Berdasarkan Tingkat Kepuasan Ibu Nifas Ibu Nifas di Rumah Sakit Ibu dan Anak Sri Ratu MedanTahun 2014...31
Tabel 5.4 Distribusi Frekuensi Responden Berdasarkan Tingkat Kepuasan Ibu Nifas di Rumah Sakit Ibu dan Anak Sri Ratu MedanTahun 2014...32
Tabel 5.5 Hubungan Mutu Pelayanan Kebidanan di Rumah Sakit Ibu dan Anak Dengan Tingkat Kepuasan Ibu Nifas Sri Ratu MedanTahun 2014 ...33
(11)
DAFTAR SKEMA
Halaman
Skema 1.Kerangka Konsep Hubungan Mutu Pelayanan Kebidanan Dengan Tingkat
(12)
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1 : Lembar Penjelasan Kepada Calon Responden
Lampiran 2 : Lembar Persetujuan Setelah Penjelasan
Lampiran 3 : Kuesioner
Lampiran 4 : Master Data Penelitian
Lampiran 5 : Hasil Out Put Data Penelitian
Lampiran 6 : Surat Izin Penelitian Instansi Pendidikan
Lampiran 7 : Surat Balasan Izin Penelitian RSIA Sri Ratu
(13)
Hubungan Mutu Pelayanan Kebidanan Dengan Tingkat Kepuasan Ibu Nifas Di Rumah Sakit Ibu Dan Anak Sri Ratu Medan
Tahun 2014
ABSTRAK Deby Cintya Yun
Latar Belakang : Pelayanan kebidanan merupakan tingkat kesempurnaan pelayanan kesehatan yang diselenggarakan, disatu pihak menimbulkan kepuasan pada setiap pasien sesuai dengan tingat kepuasan rata-rata. Pasien akan merasa puas apabila kinerja layanan yang diperolehnya sama atau melebihi harapannya dan sebaliknya, ketidakpuasan atau perasaan kecewa pasien akan muncul apabila kinerja layanan yang diperoleh tidak sesuai dengan harapannya.
Tujuan penelitian : untuk mengetahui hubungan mutu pelayanan kebidanan dengan tingkat kepuasan ibu nifas.
Metodologi penelitian : Desain penelitian yang digunakan adalah deskriptif analitik korelasi dengan pendekatan cross sectional. Jumlah sampel dalam penelitian ini adalah 67 orang. Pengambilan sampel dilakukan dengan menggunakan accidental sampling. Penelitian ini dilakukan di ruang kebidanan Rumah Sakit Ibu dan Anak Sri Ratu Medan. Analisa data yang digunakan adalah comtinuity correction.
Hasil : Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa dari 67 responden, mayoritas responden yang mendapatkan mutu pelayanan kebidanan dengan kategori baik yaitu sebanyak 43 orang (64,2%), dan mayoritas responden sebanyak 46 orang (68,7%) dengan menyatakan kategori puas atas pelayanan kebidanan yang diperoleh, dan dari hasil uji statistik diperoleh nilai (ρ= 0,000) sehingga lebih kecil dari nilai (α) = 0,05, ini berarti Ho ditolak maka dapat disimpulkan ada hubungan yang signifikan antara mutu pelayanan kebidanan dengan tingkat kepuasan ibu nifas.
Kesimpulan : Dari hasil penelitian ini dapat disimpulkan bahwa dengan baiknya pelayanan kebidananan yang diberikan kepada pasien maka akan dirasakan kepuasan terhadap pasien tersebut, dan sehubungan dengan penelitian ini dapat disarankan agar petugas kesehatan di Rumah Sakit Ibu dan Anak Sri ratu Medan lebih meningkatkan mutu pelayanan kebidanannya khususnya kepada ibu nifas, agar pasien merasa puas dengan pelayanan kebidanan yang diberikan petugas.
(14)
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Masalah kesehatan merupakan masalah yang sangat kompleks, oleh karena
itu perlu diupayakan secara menyeluruh dan secara bersama-sama dengan
masyarakat untuk mengatasinya. Dalam rangka menurunkan angka kesakitan dan
kematian, maka salah satu upaya untuk memecahkan masalah adalah dengan
mewujudkan visi Indonesia 2010, yaitu memelihara dan meningkatkan pelayanan
kesehatan dan kebidanan yang bermutu, merata dan terjangkau (Karwati, et al. 2011,
hlm. 16).
Berdasarkan penelitian WHO (World Health Organization) di seluruh dunia,
terdapat kematian ibu sebesar 500.000 jiwa pertahun dan kematian bayi khususnya
neonatus sebesar 10.000.000 jiwa per tahun. Kematian maternal dan bayi tersebut
terjadi terutama di negara berkembang sebesar 99% (Manuaba, 2010, hlm. 4).
Berdasarkan Laporan Survei Demografi Kesehatan Indonesia (SDKI) tahun
2007 memperkirakan angka kematian ibu (AKI) adalah 228 per 100.000 kelahiran
hidup, WHO dan UNICEF (United Nations Children's Fund), memperkirakan angka
kematian ibu yang lebih tinggi, yaitu 420 per 100.000 kelahiran hidup (Prasetyawati,
2012, hlm. 3).
Tingginya angka kematian, terutama kematian ibu dan kematian bayi,
menunjukkan masih rendahnya kualitas pelayanan kebidanan, pemberian asuhan
(15)
menurunkan angka kematian ibu melalui pendidikan keluarga dan masyarakat
(Yulifah, 2009, hlm. 85).
Pemberian pelayanan kebidanan ibu nifas merupakan hal yang penting untuk
diperhatikan guna menurunkan angka kematian ibu dan bayi di Indonesia. Asuhan
kebidanan diberikan oleh seorang pemberi pelayanan kebidanan sangat
mempengaruhi kualitas asuhan yag diberikan dalam tindakan kebidanan seperti
upaya pelayanan postnatal, bidan perlu mengembangkan asuhan kebidanan
khususnya pelayanan kebidanan pada ibu nifas (Saleha, 2009, hlm. 2).
Pelayanan kebidanan merupakan tingkat kesempurnaan pelayanan kesehatan
yang diselenggarakan, yang disatu pihak menimbulkan kepuasan pada setiap pasien
sesuai dengan tingkat kepuasan rata-rata (Nurmawati, 2010, hlm. 9).
Pasien akan merasa puas apabila kinerja layanan yang diperolehnya sama
atau melebihi harapannya dan sebaliknya, ketidakpuasan atau perasaan kecewa
pasien akan muncul apabila kinerja layanan yang diperoleh tidak sesuai dengan
harapannya (Pohan, 2006, hlm. 156).
Berdasarkan data rata-rata tingkat kepuasan pasien yang diukur setiap tahun
di Puskesmas Sukamaju selama 5 tahun terakhir yaitu pada tahun 2005 yaitu 66%,
tahun 2006 berjumlah 68%, tahun berjumlah 2007 berjumlah 69%, tahun 2008
berjumlah 71%, tahun 2009 berjumlah 74%, dan mengalami peningkatan kepuasan
dari tahun ke tahun (Bustami 2011, hlm. 86).
Berdasarkan hasil penelitian Lia (2011, hlm. 1), hasil penelitian yang
dilaksanakan di ruang kebidanan RSI PKU Muhammadiyah Pekajangan Pekalongan
bahwa sebanyak 32 responden yaitu 23 responden (71,88%) memiliki kepuasan
sedang, 6 responden (18,75%) mempunyai kepuasan tinggi, dan 3 responden (9,37%)
(16)
Berdasarkan survei awal yang dilakukan peneliti pada tahun 2013 Jumlah ibu
nifas di Rumah Sakit Ibu dan Anak Sri Ratu Medan pada 3 bulan terakhir yaitu,
Oktober berjumlah 86 orang, dan November 89 orang, dan Desember berjumlah 92
orang, dan dari hasil wawancara penulis pada ibu nifas yang berada di ruang nifas
Rumah Sakit Ibu dan Anak Sri Ratu sebagian ibu nifas mengatakan merasa puas
dengan pelayanan yang diberikan petugas, dan sebagian mengatakan tidak merasa
puas dengan pelayanan yang diberikan petugas.
Berdasarkan masalah diatas, peneliti tertarik untuk mengetahui apakah ada
hubungan mutu pelayanan kebidanan dengan tingkat kepuasan ibu nifas di Rumah
Sakit Ibu dan Anak Sri Ratu Medan Tahun 2014.
B. Rumusan masalah
Berdasarkan latar belakang diatas, peneliti dapat merumuskan masalah
sebagai berikut :”Adakah hubungan mutu pelayanan kebidanan dengan tingkat
kepuasan ibu nifas di Rumah Sakit Ibu dan Anak Sri Ratu Medan Tahun 2014”.
C. Tujuan penelitian
1. Umum
Untuk mengetahui hubungan mutu pelayanan kebidanan dengan tingkat
kepuasan ibu nifas di Rumah Sakit Ibu dan Anak Sri Ratu Medan Tahun 2014.
2. Khusus
Tujuan khusus penelitian dengan judul “Hubungan mutu pelayanan
kebidanan dengan tingkat kepuasan ibu nifas di Rumah Sakit Ibu dan Anak Sri Ratu
(17)
a. Untuk mengetahui mutu pelayanan kebidanan di Rumah Sakit Ibu dan Anak
Medan tahun 2014.
b. Untuk mengetahui tingkat kepuasan ibu nifas di Rumah Sakit ibu dan Anak Sri
Ratu Medan tahun 2014.
D. Manfaat Penelitian
1. Bagi Profesi Bidan
Sebagai bahan masukan dan penambahan pengetahuan dalam mengetahui
hubungan mutu pelayanan kebidanan dengan tingkat kepuasan ibu nifas.
2. Bagi Pendidikan
Sebagai bahan masukan referensi tambahan bagi pendidikan dan
meningkatkan pengetahuan peserta didik khususnya mengenai mutu pelayanan
kebidanan.
3. Bagi Tempat Penelitian
Sebagai penambah pengetahuan informasi bagi tenaga medis untuk
mengetahui sejauh mana pelayanan yang diberikan kepada pasien untuk mencapai
tingkat kepuasan pasien.
4. Bagi Peneliti
Menambah wawasan peneliti dalam mengaplikasikan ilmu yang diperoleh
selama menjadi mahasiswa D4 Bidan Pendidik Universitas Sumatera Utara
(18)
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Mutu Pelayanan Kebidanan
1. Defenisi Mutu
Mutu tidak pernah merupakan sesuatu yang datang tiba-tiba, mutu selalu
merupakan hasil dari perhatian yang tinggi, upaya yang sungguh-sungguh,
pengarahan yang cerdas dan pelaksanaan yang terampil, mutu menunjukkan pilihan
yang bijaksana dari banyak alternatif (Al-Assaf, 2009, hlm. 16).
Mutu adalah suatu kondisi dinamis yang berhubungan dengan produk,
manusia/ tenaga kerja, proses dan tugas, serta lingkungan yang memenuhi atau
melebihi harapan pelanggan (Syafrudin, 2011, hlm. 2).
2. Defenisi Mutu Pelayanan Kebidanan
Mutu Pelayanan kebidanan adalah penerapan ilmu kebidanan melalui asuhan
kebidanan kepada klien yang menjadi tanggung jawab bidan, mulai dari kehamilan,
persalinan, nifas, bayi baru lahir, keluarga berencana, termasuk kesehatan reproduksi
wanita dan pelayanan kesehatan masyarakat (Soepardan, 2007, hlm. 4).
Mutu pelayanan kebidanan merupakan bagian integral dari pelayanan
kesehatan, yang diarahkan untuk mewujudkan kesehatan keluarga dalam rangka
tercapainya keluarga yang berkualitas, dan layanan yang diberikan bidan sesuai
kewenangan dengan maksud meningkatkan kesehatan ibu dan anak dalam rangka
tercapainya keluarga berkualitas (Estiwidani, et al, 2008, hlm. 8).
Pelayanan kebidanan dapat dibedakan, yaitu sebagai berikut :
a. Layanan kebidanan primer merupakan layanan bidan yang sepenuhnya menjadi
(19)
b. Layanan kolaborasi merupakan layanan yang dilakukan bidan berasama anggota
tim pemberi layanan
c. Layanan rujukan merupakan layanan yang dilakukan dengan meyerahkan
tanggung jawab kepada dokter, ahli, atau tenaga kesehatan yang profesional
untuk mengatasi masalah klien (Soepardan, 2007, hlm. 4)
3. Program Menjaga Mutu Pelayanan Kebidanan
Ada beberapa unsur-unsur pokok dalam program menjaga mutu pelayanan agar
selalu berkualitas terbagi atas 4 unsur, yaitu :
a. Unsur Masukan
Yaitu semua hal yang diperlukan untuk terselenggaranya suatu pelayanan, yang
terpenting adalah tenaga, peralatan, organisasi dan managemen, keuangan,
sumber daya manusia serta sumber daya manusia dan lainnya di fasilitas
kesehatan.
b. Unsur Lingkungan
Yaitu keadaan lingkungan sekitar yang mempengaruhi penyelenggaraan
pelayanan, yang terpenting adalah kebijakan, organisasi, dan manajemen, dan
bila tidak sesuai dengan standar tidak bersifat mendukung, maka sulitlah
diharapkan bermutunya suatu pelayana.
c. Unsur Proses
Yaitu semua tindakan yang dilakukan pada waktu melnyelenggarakan
pelayanan. dan dibedakan yakni tindakan medis dan tindakan non-medis, dan
apabila tindakan ibi tidak sesuai dengan standar maka sulitlah diharapkan
(20)
d. Unsur Keluaran
Yaitu menunjukkan penampilan pelayanan. yaitu penampilan aspek medis
pelayanan, dan penampilan aspek non-medis, apabila kedua penampilan initidak
sesuai dengan standar maka berarti pelayanan kesehatan yang diselenggarakan
bukan pelayanan kesehatan mutu (Syafrudin, 2011, hlm. 76).
4. Dimensi Mutu layanan Kebidanan
Dalam layanan kebidanan terdapat dimensi kepuasan pasien yang
mempengaruhi layanan kebidanan, yaitu :
a. Kepuasan yang mengacu pada penerapan kode etik serta standar pelayanan
profesi kebidanan. Kepuasan yang pada dasarnya penilaian terhadap kepuasan
megnenai : hubungan bidan dengan paisen, kenyamanan pelayanan, kebebasan
melakukan pilihan, pengetahuan dan kompetensi teknis, efektifitas pelayanan.
b. Kepuasan yang mengacu pada penerapan semua persyaratan pelayanan
kebidanan. Suatu pelayanan yang dikatakan bermutu bila penerapan semua
persyaratan pelayan kebidanan dapat memuaskan pasien (Sofyan, 2006, hlm.
101).
Dikemukakan pada penelitian parasuraman dkk (1988), ada beberapa dimensi
utama pelayanan kesehatan dan kebidanan antara lain :
a. Reliability (kehandalan)
pelayanan dengan segera, tepat (akurat), dan memuaskan. reliabilitas
merefleksikan kehandalan dari penyedia pelayanan
b. Assurance (jaminan)
Yaitu meliputi keramahan (sopan, santun) kepada pasien, keamanan, dan
(21)
c. Empathy (empati)
derajat perhatian yang diberikan kepada setiap pasien dan merefleksikan
kemampuan pekerja untuk menyelami perasaan pelanggan.
d. Responsiveness (daya tanggap)
pelayanan yang tepat pada waktunya dan persiapan instansi sebelum
memberikan pelayanan.
e. Tangible (bukti langsung)
Dapat berupa ketersediaan sarana dan prasarana termasuk alat yang siap pakai
serta penampilan staf yang menyenangkan (Bustami, 2011, hlm. 6)
5. Standar Pelayanan Kebidanan
Dalam pelayanan kebidanan terdapat beberapa standar dalam ruang lingkup
layanan kebidanan yang dikelompokkan dalam 24 standar, yaitu :
a. Standar pelayanan umum (2 standar)
1) Standar 1 : persiapan untuk kehidupan keluarga sehat
2) Standar 2 : pencatatan dan pelaporan
b. Standar pelayanan antenatal (6 standar)
1) Standar 3 : identifikasi ibu hamil
2) Standar 4 : pemeriksaan dan pemantauan antenatal
3) Standar 5 : palpasi abdominal
4) Standar 6 : pengelolaan anemia kehamilan
5) Standar 7 : pengelolaan dini hipertensi pada kehamilan
6) Standar 8 : persiapan persalinan
c. Standar pelayanan pertolongan persalinan (4 standar)
1) Standar 9 : asuhan persalinan kala 1
(22)
3) Standar 11 : pengeluaran plasenta dengan penegangan tali pusat
4) Standar 12 : penanganan kala I denan gawat janin melalui episiotomi
d. Standar pelayanan nifas (3 standar)
1) Standar 13 : perawatan bayi baru lahir
2) Standar 14 : penanganan pada dua jam pertama setelah persalinan
3) Standar 15 : pelayanan bagi ibu dan bayi pada masa nifas
e. Standar penanganan kegawatdaruratan obsetri-neonatus (9 standar)
1) Standar 16 : penanganan perdarahan dalam kehamilan
2) Standar 17 : penanganan kegawatan pada eklamsia
3) Standar 18 : penaganan kegawatan pada partus macet
4) Standar 19 : persalinan dengan forsep rendah
5) Standar 20 : persalinan dengan penggunaan vakum ekstraktor
6) Standar 21 : penanganan retensio plasenta
7) Standar 22 : penanganan perdarahan postpartum primer
8) Standar 23 : penganan perdarahan postpartum sekunder
9) Standar 24 : penanganan sepsis puerpuralis (Soepardan, 2007, hlm. 118)
B. Kepuasan Ibu
1. Definisi kepuasan
Menurut Kotler (1988) kepuasan adalah tingkat kepuasan seseorang setelah
membandingkan kinerja atau hasil yang dirasakan dibandingkan dengan harapannya.
Jadi kepuasan atau ketidakpuasan adalah kesimpulan dari interaksi antara harapan
dan pengalaman sesudah memakai jasa atau pelayanan yang diberikan (Purwanto,
(23)
Puas adalah tingkat perasaan seseorang atau masyarakat setelah
membandingkan hasil yang dirasakan dengan harapannya. Apabila hasil yang
dirasakannya sama atau melebihi harapannya, akan timbul perasaan puas, sebaliknya
akan timbul perasaan kecewa atau ketidakpuasan apabila hasil yang dirasakannya
tidak sesuai dengan harapannya (Pohan, 2006, hlm. 9).
2. Definisi Kepuasan Pasien
Kepuasan Pasien adalah suatu tingkat perasaan pasien yang timbul sebagai
akibat dari kinerja layanan yang diperolehnya setelah pasien membandingkannya
dengan apa yang diharapkannya (Pohan, 2006, hlm. 144).
Kepuasan pasien merupakan keluaran layanan dan salah satu tujuan dari
peningkatan mutu pelayanan kesehatan dan kebidanan. Dibuktikan bahwa pasien
yang mengalami kepuasan terhadap layanan yang diselanggarakan cenderung
mematuhi nasihat, setia, atau taat terhadap rencana pengobatan yang telah disepakati.
Sebaliknya yang tidak merasakan kepuasan atau kekecewaan sewaktu menggunakan
layanan kesehatan cenderung tidak mematuhi rencana pengobatan, berganti dokter
atau pindah ke fasilitas layanan lain (Pohan, 2006, hlm. 156).
Ada 3 tingkat kepuasan pasien, yaitu meliputi :
a. bila penampilan kurang dari harapan, pasien tidak puas
b. bila penampilan sebanding dengan harapan, pasien puas
c. bila penampilan melebihi harapan, pelanggan amat puas atau senang (Syafrudin,
2011, hlm. 63).
3. Faktor-Faktor Yang Memengaruhi Kepuasan
Menurut pendapat Budiastuti (2002) dari Artikel Purwanto (2007, ¶ 8),
mengemukakan bahwa pasien dalam mengevaluasi kepuasan terhadap jasa pelayanan
(24)
a. Kualitas Jasa
Yaitu pasien akan merasa puas bila hasil evaluasi mereka menunjukkan bahwa
produk yang mereka gunakan berkualitas
b. Kualitas pelayanan
Terutama untuk industri jasa, pasien akan merasa puas bila mereka mendapatkan
pelayanan yang baik atau yang sesuai dengan yang diharapkan.
c. Faktor Emosional
Pasien yang merasa bangga dan yakin bahwa orang lain kagum terhadap
konsumen bila dalam hal ini pasien memilih rumah sakit yang sudah mempunyai
pandangan “rumah sakit mahal”, cenderung memiliki tingkat kepuasan yang
lebih tinggi.
d. Harga
Harga merupakan aspek penting, namun yang terpenting dalam penentuan
kualitas guna mencapai kepuasan pasien. Meskipun demikian elemen ini
mempengaruhi pasien dari segi biaya yang dikeluarkan, biasanya semakin mahal
harga perawatan maka pasien mempunyai harapan yang lebih besar.
e. Biaya
Mendapatkan produk atau jasa, pasien yang tidak perlu mengeluarkan biaya
tambahan atau tidak perlu membuang waktu untuk mendapatkan jasa pelayanan,
cenderung puas terhadap jasa pelayanan tersebut.
4. Pengukuran Tingkat Kepuasan
Telah disebutkan bahwa kepuasan pasien adalah keluaran layanan dan suatu
perubahan dari sistem layanan dan suatu perubahan dari sitem layanan yang ingin
dilakukan tidak mungkin tepat sasaran dan berhasil tanpa melakukan pengukuran
(25)
Defisiensi jasa pada dasarnya merupakan sumber ketidakpuasan pasien, yang
dapat menimbulkan keluhan, klaim, tuntutan. Kepuasan jasa bersumber pada
keistimewaan jasa, sedangkan ketidakpuasan jasa bersumber pada ketidaksesuaian
dan alasan-alasan lain yang menimbulkan keluhan (Syafruddin, 2011, hlm. 66).
kepuasan pasien akan diukur dengan beberapa indikator yaitu kepuasan
terhadap akses layanan, kepuasan terhadap mutu layanan kesehatan, kepuasan
terhadap proses layanan kesehatan, termasuk hubungan antar-manusia, kepuasan
terhadap sistem layanan kesehatan (Pohan, 2006, hlm. 159).
Dalam mengukur kepuasan pasien yaitu berdasarkan perasaan yang dirasakan
puas atau tidak puas seseotang tergantung pada hal-hal berikut, yaitu :
a. Sikapnya terhadap ketidaksesuaian (rasa senang atau tidak senang).
b. Tingkatan dari “baik atau tidak” untuk dirinya, melebihi atau di bawah standar
(Syafrudin, 2011, hlm. 31)
C. Masa Nifas
1. Definisi Nifas
Masa nifas adalah masa sesudah persalinan dan kelahiran bayi, plasenta, serta
selaput yang diperlukan untuk memulihkan kembali organ kandungan seperti
sebelum hamil dengan kurang lebih 6 minggu (Saleha, 2009, hlm. 4)
Masa Nifas merupakan masa pulih kembali, mulai dari persalinan selesai
sampai alat-alat kandungan kembali seperti pra hamil. Lama masa nifas ini yaitu 6-8
minggu (Mochtar, 1998, hlm. 115).
Masa puerperium atau masa nifas mulai setelah partus selesai, dan berakhir
setelah kira-kira 6 minggu. Akan tetapi, seluruh alat genital baru pulih kembali
(26)
2. Periode Masa Nifas
Dalam masa nifas akan terjadi beberapa tahapan atau periode yaitu :
a. Periode immediate postpartum
Masa segera setelah plasenta lahir sampai 24 jam. Pada masa ini sering
terdapat banyak masalah, misalnnya pendarahan karena atonia uteri. Oleh karena itu,
harus dengan teratur melakukan pemeriksaan kontraksi uterus, pengeluaran lokia,
tekanan darah, dan suhu.
b. Periode early postpartum (24 jam - 1 minggu)
Yaitu memastikan involusi uteri dalam keadaan normal, tidak ada perdarahan,
lokia tidak berbau busuk, tidak demam, ibu cukup mendapatkan makanan dan cairan,
serta ibu dapat menyusui dengan baik.
c. Periode late postpartum (1 minggu – 5 minggu)
Tetap melakukan perawatan dan pemeriksaan sehari-hari serta konseling KB
(Saleha, 2009, hlm. 5)
3. Perubahan Fisik Masa Nifas
Pada masa nifas akan mengalami Perubahan fisik, yaitu :
a. Anemia dan perubahan fisik
Biasanya akibat perdarahan yang hebat pada pasca-kelahiran menyebabkan
ibu kekurangan darah (anemia), bila kondisi ini tidak diperhatikan dapat berdampak
buruk hingga kematian.
b. Mengerutnya rahim, leher rahim dan perut menjadi kempis
Segera setelah persalinan, jika perut diraba terasa rahim menonjol dengan
(27)
c. Perdarahan
Luka akibat tercabut pembuluh darah plasenta dari dinding rahim saat
persalinan membutuhkan penyembuhan.
d. Pengeluaran urin dan lokia
Beberapa hari pasca-persalinan biasnya banyak mengeluarkan urin, sebagai
pelepasan cairan tubuh yang membengkak Selama kehamilan.
e. Infeksi nifas
Biasanya terjadi jika ibu telah berhubungan seksual dengan suami, gejala dari
infeksi nifas ditandai dari mulut rahim yang berbau busuk (Pieter, 2012, hlm 227).
4. Perubahan Psikologis Masa nifas
Ada beberapa perubahan psikologis pada masa nifas, yaitu :
a. Depresi Post Partum
Yaitu depresi berat yang terjadi 7 hari setelah melahirkan dan berlangsung 30
hari. Dan depresi dengan menunjukkan kelelahan, mudah marah, gangguan
nafsu makan, dan kehilangan libido.
b. Post Partum Blues
Yaitu problem psikis sesudah melahirkan seperti kemunculan kecemasan,
labilitas perasaan dan depresi pada ibu. Biasanya terjadi secara teori terjadi
mulai minggu ke- 4.
c. Post Partum Psikosa
Yaitu gangguan kepribadi yang menyebabkan ketidakmampuan seseorang
(28)
5. Peran Bidan Dalam Pelayanan Masa Nifas
Pelayanan yang komprehensif dan terus menerus yaitu selama masa kurun
reproduksi wanita selama nifas harus mendapatkan pelayanan dan asuhan yang
berkualitas dan standar, dan peran bidan antara lain :
a. Bidan harus tinggal bersama ibu dan bayi dalam beberapa saat untu memastikan
keduanya dalam kondisi yang stabil.
b. Periksa fundus tiap 15 menit pada jam pertama, 20-30 menit pada jam kedua,
jika kontraksi keras karena oto akan menjepit pembuluh darah sehingga
menghentikan perdarahan.
c. Periksa tekanan darah, nadi, kandung kemih, perdarahan tiap 15 menit pada jam
pertama dan tiap 30 menit pada jam kedua.
d. Anjurkan ibu untuk mencegah dehidrasi, bersihkan perineum, biarkan ibu
istirahat, dukung program bounding attachman dan ASI Aksklusif, dan berikan
konseling.
e. Memberikan dukungan secara berkesinambungan sesuai dengan kebutuhan ibu
untuk mengurangi ketegangan fisik dan psikologis masa nifas.
f. Sebagai promotor hubungan antara ibu dan bayi serta keluarga.
g. Mendorong ibu untuk menyusui bayinya dengan meningkatkan rasa nyaman.
h. Membuat kebijakan, perencana program kesehatan yang berkaitan ibu dan anak
dan mampu melakukan kegiatan administrasi.
i. Mendeteksi komplikasi dan perlunya rujukan.
j. Memberikan konseling untuk ibu dan keluarganya mengenai cara mencegah
perdarahan, mengenali tanda-tanda bahaya, menjaga gizi yang baik, serta
(29)
k. Melakukan manajemen asuhan dengan cara mengumpulkan data, menetapkan
diagnosa dan rencana tindakan serta melaksanakannya untuk mempercepat
proses pemulihan, mencegah komplikasi dengan memenuhi kebutuhan ibu dan
bayi selama periode nifas.
l. Memberikan asuhan secara proffesional.
6. Pelayanan Ibu Nifas
Bentuk dan tujuan asuhan dan pelayanan pada ibu nifas yang berperan
penting yaitu :
a. Menjaga kesehatan ibu dan bayi baik fisik dan psikologis.
b. melaksanakan skrining yang komprehensif mendeteksi masalah mengobati atau
merujuk bila terjadi komplikasi.
c. memberikan pendidikan tentang perawatan kesehatan dini, KB, menyusui,
pemberian imunisasi bayi baru lahir.
d. Memberikan pelayanan KB (Syafrudin, 2009, hlm. 75).
Di dalam pelayanan kebidanan terdapat standar pelayanan nifas yang
mempunyai 3 komponen penting, meliputi perawatan bayi baru lahir penanganan
pada dua jam pertama setelah persalinan, dan pelayanan bagi ibu dan bayi pada ibu
nifas (Karwati, 2011, hlm. 89).
Dalam pelayanan kebidanan terdapat perawatan ibu nifas yang dibutuhkan
ibu dan bayinya selama puerperium, yaitu meliputi :
a. meningkatkan kesejahteraan ibu
b. membentuk “Good Maternal Child Relationship”.
c. mendukung atau memperketat kepercayaan ibu, serta membantu ibu agar
mampu memenuhi tugas atau tanggung jawab sebagai seorang ibu (Syafrudin,
(30)
D. Rumah Sakit 1. Definisi Rumah Sakit
Rumah sakit adalah salah satu dari sarana kesehatan tempat
menyelenggarakan upaya kesehatan. Sekarang ini rumah sakit adalah suatu lembaga
komunitas yang merupakan instrumen masyarakat. Ia merupakan titik fokus untuk
mengkoordinasi dan menghantarkan pelayanan penderita pada komunitasnya.
Berdasarkan hal tersebut, rumah sakit dapat dipandang sebagai suatu struktur
terorganisasi yang menggabungkan bersama-sama semua profesi kesehatan, fasilitas
diagnostik dan terapi, alat dan perbekalan serta fasilitas fisik ke dalam suatu sisitem
terkoordinasi untuk penghantaran pelayanan kesehatan bagi masyarakat (Siregar,
2003, hlm. 8).
2. Fungsi Rumah Sakit
Rumah sakit mempunyai berbagai fungsi, yaitu meliputi:
a. Menyelenggarakan pelayanan medik
b. Pelayanan penunjang medik dan nonmedik
c. Pelayanan dan asuhan keperawatan
d. Pelayanan rujukan
e. Pendidikan dan pelatihan
f. Penelitian dan pengembangan
g. Administrasi umum dan keuangan (Siregar, 2003, hlm. 10).
3. Klasifikasi Rumah Sakit
Klasifikasi berdasarkan jenis pelayanan yang diberikan:
a. Rumah Sakit Umum, yaitu rumah sakit yang memberikan pelayanan
kesehatan semua jenis penyakit dari yang bersifat dasar sampai dengan sub
(31)
b. Rumah Sakit Khusus, yaitu rumah sakit yang menyelenggarakan pelayanan
kesehatan berdasarkan penyakit dan disiplin ilmu tertentu, seperti Rumah
(32)
BAB III
KERANGKA KONSEP KONSEPTUAL
A. Kerangka Konseptual
Adapun kerangka konsep untuk penelitian yang berjudul mutu pelayanan
kebidanan dengan tingkat kepuasan ibu nifas terdiri dari variabel bebas (variabel
independent) yaitu mutu pelayanan kebidanan, variabel bebas tersebut dinilai ada
tidaknya hubungannya dengan variabel terikat (variabel dependent). Untuk itu
kerangka konsep dijelaskan dalam bentuk skema seagai berikut :
Variabel Independen Variabel Dependen
B. Hipotesis
Ada hubungan antara hubungan mutu pelayanan kebidanan dengan tingkat
kepuasan ibu nifas di Rumah sakit Ibu dan Anak Sri Ratu Medan Tahun 2014. Mutu Pelayanan
Kebidanan
Tingkat Kepuasan Ibu Nifas
(33)
C. Definisi Operasional
No Variabel
Penelitian
Definisi Operasional Alat Ukur Cara Ukur
Hasil Ukur Skala Ukur 1. Independen :
Mutu Pelayanan Kebidanan
Pelayanan yang diberikan oleh bidan kepada pasien yang sesuai dengan standar dan etika kebidanan
Kuesioner Checklist 2 = Baik skor 22-42
1 = Tidak Baik Skor 0-21
Ordinal
6. Dependen : Tingkat Kepuasan Ibu Nifas
Hasil penilaian yang dirasakan ibu nifas terhadap pelayanan kebidanan yang diterimanya
Kuesioner Checklist 2 = Puas Skor 9-16
1 = Tidak Puas Skor 0-8
(34)
BAB IV
METODE PENELITIAN
A. Desain Penelitian
Desain penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah deskriptif
analitik korelasi dengan pendekatan Cross Sectional (peneliti yang hanya dilakukan
sekali waktu saja) yang bertujuan untuk mengetahui hubungan mutu pelayanan
kebidanan dengan tingkat kepuasan ibu nifas di Rumah Sakit Ibu dan Anak Sri Ratu
Medan tahun 2014.
B. Populasi dan Sampel
1. Populasi
Populasi pada penelitian ini adalah ibu nifas yang dirawat dan mendapatkan
pelayanan di ruang bersalin Rumah Sakit Ibu dan Anak Sri Ratu Medan yang
berjumlah 267 orang.
2. Sampel
Sampel dari penelitian ini adalah ibu-ibu nifas yang dirawat dan mendapatkan
pelayanan di ruang bersalin Rumah Sakit Ibu dan Anak Sri Ratu Medan. Karena
populasi tersebut jumlahnya lebih dari 100 orang, sampel sebanyak 10-25 %
sejumlah populasi (Arikunto, 2006, hlm. 131).
Jumlah sampel = populasi x 25 %
= 267 x 25 %
(35)
Berdasarkan rumus diatas maka sampel yang diperlukan yaitu 67 ibu-ibu
nifas yang dirawat dan mendapatkan pelayanan di Rumah Sakit Ibu dan Anak Sri
Ratu Medan, pengambilan sampel dalam penelitian ini dilakukan dengan
menggunakan cara accidental sampling, yaitu dengan mengambil kasus atau
responden yang kebetulan ada atau tersedia di satu tempat sesuai dengan kebutuhan
peneliti. Dan kriteria sampel dalam penelitian ini yaitu pada ibu nifas dengan
postpartum yaitu setelah dirawat inap selama 1 hari, dan dengan sectio caesaria yaitu
setelah dirawat inap selama 3 hari.
C. Tempat Penelitian
Penelitian ini dilakukan di Rumah Sakit Ibu dan Anak Sri Ratu Medan.
Alasan memilih Rumah Sakit Ibu dan Anak ini karena jumlah ibu nifas cukup
banyak dan Rumah Sakit ini juga mempunyai poliklinik kebidanan dan anak, dan
disamping itu lokasi Rumah Sakit Ibu dan Anak Sri Ratu yang strategis dan juga
mudah dijangkau oleh peneliti.
D. Waktu penelitian
Penelitian ini dilaksanakan mulai pada bulan September 2013 sampai bulan
Juni 2014.
E. Etika Penelitian
Dalam melakukan penelitian, peneliti mendapat izin dari pelaksanan program
D-IV Bidan Pendidik Fakultas Keperawatan dan mengajukan permohonan izin
(36)
mendapat persetujuan peneliti mulai melakukan penelitian, dengan pertimbangan etik
yang menekankan masalah etik meliputi :
1. Informed Consent
Lembar persetujuan diberikan kepada responden yang akan diteliti yang
memenuhi kriteria dan disertai judul penelitian dan manfaat penelitian, bila
responden menolak maka peneliti tidak boleh memaksa dan tetap
menghormati hak-hak responden.
2. Anonimity (tanpa nama)
Untuk menjaga kerahasiaan, peneliti tidak mencantumkan nama
responden tetapi lembar kuesioner diberi kode.
3. Confidentiality
Kerahasiaan informasi responden dijamin peneliti hanya kelompok data
tertentu yang akan dilaporkan sebagai hasil penelitian.
Jika responden bersedia berpartisipasi dalam penelitian ini maka responden
bersedia menandatangani lembar persetujuan. Jika tidak bersedia maka peneliti tidak
akan memaksa dan tetap menghormati hak-haknya.
F. Instrument Penelitian
Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah kuesioner yang
dibuat peneliti dengan mengacu pada teori dan kerangka konsep. Soal sebanyak 30
pertanyaan, tentang mutu pelayanan kebidanan terdiri dari 14 pertanyaan, pertanyaan
mutu pelayanan kebidanan dalam bentuk skala Likert yaitu terdiri dari 4 alternatif,
dan dalam penelitian ini mutu pelayanan kebidanan diukur berdasarkan kategori baik
dan tidak baik, dengan jumlah skor maksimal adalah 3, skor minimal 0, dengan
(37)
P= R
Banyak Kelas
P = Panjang kelas interval
R = Selisih antara skor tertinggi dengan skor terendah
Banyak kelas = banyaknya kelompok/lebar interval yakni baik dan tidak baik.
Maka diperoleh skor sebagai berikut:
1) Jika skor 0-28, maka mutu pelayanan kebidanan adalah tidak baik
2) Jika skor 29-56, maka mutu pelayanan kebidanan adalah baik
Sedangkan tingkat kepuasan ibu nifas 16 pertanyaan dengan setiap butir
pertanyaan tingkat kepuasan ibu nifas menggunakan skala Guttman yaitu indikator
ya diberi nilai 1, indikator tidak diberi nilai 0, berdasarkan rumus statistik :
P= R
Banyak Kelas P = Panjang kelas interval
R = Selisih antara skor tertinggi dengan skor terendah
Banyak kelas = banyaknya kelompok/lebar interval yakni puas, dan tidak puas.
Maka diperoleh skor sebagai berikut:
3) Jika skor 0-8, maka kepuasan ibu adalah tidak puas
4) Jika skor 9-16, maka kepuasan ibu adalah puas
G. Uji Validitas dan Reabilitas
Untuk menguji validitas dan reliabilitas instrumen maka perlu dilakukan
terhadap instrumen penelitian. Validitas adalah suatu indeks yang menunjukkan alat
ukur itu benar-benar mengukur apa yang diukur (Notoatmodjo, 2010, hlm. 164).
Pada penelitian ini, dalam menguji validitas instrument pada kuesioner mutu
(38)
(Keputusan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara) yang diatur dalam pedoman
umum penyusunan indeks kepuasan masyarakat, sedangkan untuk menguji validitas
instrumen pada kuesioner tingkat kepuasan ibu nifas yaitu dengan cara content
validity, yaitu dengan memberikan kuesioner kepada orang yang lebih ahli dalam
bidangnya. Satu butir instrumen penelitian dikatakan valid dan dapat mengukur
variabel penelitian yang dimaksud jika nilai koefisien validitasnya diharapkan 0.7
atau lebih. Validitas dilakukan oleh ibu Idau Ginting, SST. M. Kes yang sebelumnya
sudah dikonsultasikan kepada dosen pembimbing dan skor CVI (Content Validity
Index) nya adalah 0,79.
Reabilitas Merupakan indeks yang menunjukkan sejauh mana suatu alat ukur
dapat dipercaya atau dapat diandalkan. Suatu pengukuran disebut handal, apabila ia
memberikan nilai yang sama atau hampir sama pada pemeriksaan yang dilakukan
berulang-ulang, dan dari hasil uji reabilitas maka semua kuesioner tentang mutu
pelayanan kebidanan dan kepuasan ibu nifas dapat dipercaya dan bisa digunakan
sebagai instrumen dalam penelitian. Uji reliabilitas dilakukan dengan menggunakan
Alpha Cronbach. Test reliabilitas menggunakan analisis item, yaitu masing-masing
skor item dikorelasikan dengan skor totalnya dengan ketentuan apabila koefisien
alpha mendekati angka 0,7 dinyatakan reliabel.
H. Pengumpulan Data
Pengumpulan data dalam penelitian ini adalah data primer dari hasil
pengisian kuesioner tingkat kepuasan pasien dan peneliti mengobservasi langsung
mutu pelayanan kebidanan oleh bidan dengan menggunakan lembar observasi.
(39)
1) Mengajukan izin penelitian kepada ketua program DIV Bidan Pendidik Fakultas
Keperawatan USU setelah mendapatkan izin akademik
2) Mengajukan izin ke Direktur Rumah Sakit Ibu dan Anak Sri Ratu Medan.
3) Setelah mendapatkan izin dari Direktur kemudian meminta izin kepada kepala
ruangan kebidanan
4) Kemudian meminta izin kepada responden untuk mengisi kuesioner
5) Mengucapkan salam dan menjelaskan tujuan penelitian pada responden.
6) Meminta kesediaan responden sebagai obyek penelitian dengan menanda
tangani lembar persetujuan (informed consent).
7) Memberi penjelasan teori singkat dan petunjuk umum kuesioner.
8) Mendampingi responden selama pengisian kuesioner.
9) Setelah seluruh kuesioner diisi, responden segera mengembalikan kuesioner
tersebut kepada peneliti.
10) Setelah selesai melakukan penelitian dari bulan Februari sampai April,
kemudian peneliti meminta surat balasan penelitian kepada Kepala staf tata
usaha Rumah Sakit Ibu dan Anak Sri Ratu Medan.
I. Pengolahan Data
Menurut Notoatmodjo (2010, hlm. 176) pengolahan data dapat dilakukan
dengan langkah-langkah berikut :
1) Proses Editing
Melakukan penyuntingan, merupakan kegiatan untuk pengecekan dan perbaikan
(40)
2) Proses Coding
Melakukan pengkodean engubah data berbentuk kalimat atau huruf menjadi data
angka atau bilangan.
3) Proses Processing
Data, jawaban-jawaban dari masing-masing responden dalam bentuk kode
dimasukkan ke dalam program komputer
4) Proses Cleaning
Pengecekan kembali untuk melihat kemungkinan adanya kesalahan-kesalahan
kode, ketidaklengkapan, kemudian dilakukan koreksi.
J. Analisa Data
a. Analisis Univariat
Analisis univariat dilakukan untuk mengetahui distribusi frekuensi dari
variabel independen yang diteliti yaitu mutu pelayanan kebidanan, dan
variabel dependen yaitu tingkat kepuasan ibu nifas.
b. Analisis Bivariat
Analisis bivariat dilakukan untuk mengetahui hubungan variabel independen
terhadap variabel dependen. Data dianalisis dengan menggunakan uji statistik
chi square yaitu dengan melihat hasil continity correction, dengan tingkat
(41)
BAB V
HASIL DAN PEMBAHASAN
A. Hasil
Pada bab ini diuraikan hasil dan pembahasan penelitian mengenai hubungan
mutu pelayanan kebidanan dengan tingkat kepuasan ibu nifas di Rumah Sakit Ibu
dan Anak Sri Ratu Medan dengan jumlah responden yang didapatkan sebanyak 67
ibu nifas yang mendapatkan pelayanan kebidanan di Rumah Sakit Ibu dan Anak Sri
Ratu Medan.
1. Univariat
Analisis univariat ini bertujuan untuk mengetahui distribusi frekuensi, mutu
pelayanan kebidanan, dan tingkat kepuasan pada ibu nifas. Peneliti menggunakan
kuesioner yang berisikan 14 pernyataan mengenai mutu pelayanan kebidanan
dan 16 pernyataan mengenai tingkat kepuasan ibu nifas. Berikut akan dijabarkan
distribusi frekuensi pertanyaan berdasarkan mutu pelayanan kebidanan di Rumah
Sakit Ibu dan Anak Sri Ratu Medan.
Berdasarkan hasil uji statistik diperoleh data bahwa, mayoritas jawaban
responden yang menjawab “Tidak” yaitu sebanyak 4 orang (6,0%), mayoritas
responden yang menjawab “Kurang” yaitu sebanyak 31 orang (46,3%), mayoritas
responden yang menjawab “Cukup” yaitu sebanyak 52 orang (77,6%), dan mayoritas
responden yang menjawab “Sangat” yaitu sebanyak 16 orang (23,9%).
(42)
Distribusi Pertanyaan Berdasarkan Mutu Pelayanan Kebidanan di Rumah Sakit Ibu dan Anak Sri Ratu Medan Tahun 2014
Pertanyaan
Pilihan Jawaban
No Tidak Kurang Cukup Sangat
F % F % F % F %
1. Bagaimana pemahaman saudara tentang kemudahan prosedur pelayanan di unit ini?
3 6,0 16 23,9 44 65,7 3 4,5
2. Bagaimana pendapat saudara tentang
kesesuaian persyaratan pelayanan dengan jenis pelayanan?
4 6,0 16 23,9 41 61,2 6 9,0
3. Bagaimana pendapat saudara tentang kejelasan dan kepastian petugas yang melayani?
3 4,5 21 31,3 37 55,2 6 9,0
4. Bagaimana pedapat saudara tentang kedisiplinan petugas dalam memberikan pelayanan?
2 3,0 25 37,3 31 46,3 9 13,4
5. Bagaimana pendapat saudara tentang tanggung jawab petugas dalam memberikan pelayanan?
1 1,5 16 23,9 46 68,7 4 6,0
6. Bagaimana pendapat saudara tentang
kemampuan petugas memberikan pelayanan?
1 1,5 13 19,4 45 67,2 8 11,9
7. Bagaimana pendapat saudara tentang kecepatan pelayanan di unit ini?
2 3,0 24 35,8 30 44,8 11 16,4
8. Bagaimana pendapat saudara tentang keadilan untuk mendapatkan pelayanan di unit ini?
1 1,5 19 28,4 42 62,7 5 7,5
9. Bagaimana pendapat saudara tentang keadilan untuk mendapatkan pelayanan di unit ini?
0 0,0 11 16,4 52 77,6 4 6,0
10. Bagaimana pendapat saudara tentang kewajaran biaya untuk mendapatkan pelayanan?
0 0,0 13 19,4 48 71,6 6 9,0
11. Bagaimana pendapat saudara tentang kewajaran biaya untuk mendapatkan pelayanan?
2 3,0 31 46,3 25 37,3 9 13,4
12. Bagaimana pendapat saudara tentang ketepatan pelaksanaan terhadap jadwal waktu pelayanan?
3 4,5 24 35,8 31 46,3 9 13,4
13. Bagaimana pendapat saudara tentang kenyamanan di lingkungan unit pelayanan?
1 1,5 14 20,9 36 53,7 16 23,9
14. Bagaimana pendappat saudara tentang keamanan pelayanan di unit ini?
(43)
Dari hasil uji statistik diperoleh data bahwa dari 67 responden yaitu ibu nifas,
mayoritas responden yang mendapatkan mutu pelayanan kebidanan dengan kategori
baik yaitu sebanyak 43 orang (64,2%).
Tabel 5.2
Distribusi Frekuensi Responden Berdasarkan Mutu Pelayanan Kebidanan di Rumah Sakit Ibu dan Anak Sri Ratu Medan Tahun 2014
Mutu Pelayanan Kebidanan Frekuensi Persentase (%)
- Baik - Tidak Baik
43 24
64,2 35,8
Total 67 100
Dari hasil uji statistik diperoleh data bahwa, mayoritas jawaban responden
yang menjawab “Ya” yaitu sebanyak 60 orang (89,6%), mayoritas responden yang
(44)
Tabel 5.3
Distribusi Pertanyaan Berdasarkan Tingkat Kepuasan Ibu Nifas di Rumah Sakit Ibu dan Anak Sri Ratu Medan Tahun 2014
Pertanyaan
Pilihan Jawaban
No Ya Tidak
F % F %
1. Apakah ibu merasa puas dengan seluruh pelayanan yang diberikan bidan kepada ibu setelah persalinan?
60 89,6 7 10,4
2. Apakah ibu merasa puas dengan perhatian bidan dalam pelaksanaan pemantauan perdarahan setelah persalinan?
56 83,6 11 16,4
3. Apakah ibu merasa puas dalam 2 jam pertama postpartum, bidan melakukan pemijatan rahim setiap 15-30 menit untuk mengantisipasi terjadinya perdarahan ?
46 68,7 21 31,3
4. Apakah ibu merasa puas dengan informasi yang diberikan bidan khususnya tentang kemungkinan tanda bahaya yang terjadi setelah setelah persalinan ?
43 64,2 24 35,8
5. Apakah ibu merasa puas dengan penanganan pada bayi baru lahir yang di lakukan bidan setelah kelahiran bayi ?
52 77,6 15 22,4
6. Apakah ibu merasa puas dengan pelayanan imunisasi yang di berikan kepada bayi baru lahir ?
50 74,6 17 25,4
7. Apakah ibu puas dengan informasi yang diberitahukan bidan kepada ibu tentang cara pemberian ASI dan menyusui secara benar ?
47 70,1 20 29,9
8. Apakah ibu merasa puas dengan kebersihan bidan, seperti mencuci tangan sebelum dan sesudah memberikan perawatan pada ibu dan bayi baru lahir ?
48 71,6 19 28,4
9. Apakah ibu merasa puas dengan cara bidan memberi penyuluhan tentang anjuran KB setelah persalinan ?
45 67,2 22 32,8
10. Apakah ibu merasa puas dengan perhatian yang diberikan bidan pada saat ibu dirawat inap setelah persalinan ?
48 71,6 19 28,4
11. Bagaimana perasaan suami dan keluarga ibu dengan pelayanan yang diberikan bidan kepada ibu setelah persalinan ?
52 77,6, 15 22,4,
12. Apakah ibu merasa puas dengan pemeriksaan fisik yang dilakukan bidan setiap waktu seperti mengecek tekanan darah, nadi, setelah persalinan ?
53 79,1 14 20,9
13. Apakah ibu merasa puas dengan prosedur pelayanan yang di berikan kepada ibu setelah persalinan ?
47 70,1 20 29,9
14. Apakah ibu merasa puas dengan dukungan yang diberikan bidan kepada ibu dalam merawat bayi dan memenuhi tanggung jawab sebagai seorang ibu ?
53 79,1 14 20,9
15. Apakah ibu merasa puas dengan dengan penyuluhan bidan mengenai perubahan fisik yang akan dialami ibu setelah persalinan ?
46 68,7 21 31,3
16. Apakah ibu merasa puas dengan informasi untuk melakukan kunjungan ulang setelah persalinan ?
(45)
Dari hasil uji statistik diperoleh data bahwa dari 67 responden yaitu ibu nifas,
mayoritas responden yang mendapatkan pelayanan kebidanan dengan tingkat
kepuasan kategori puas yaitu sebanyak 46 orang (68,7%).
Tabel 5.4
Distribusi Frekuensi Responden Berdasarkan Tingkat Kepuasan Ibu Nifas di Rumah Sakit Ibu dan Anak Sri Ratu Medan Tahun 2014
Tingkat Kepuasan Ibu Nifas Frekuensi Persentase (%)
- Puas - Tidak Puas
46 21
68,7 31,3
Total 67 100
2. Bivariat
Analisis bivariat ini bertujuan untuk mengetahui hubungan mutu pelayanan
kebidanan dengan tingkat kepuasan ibu nifas di Rumah Sakit Sri Ratu Medan tahun
2014. Berdasarkan uji statistik dapat bahwa dari 67 responden yang mendapatkan
pelayanan kebidanan, mayoritas dengan mutu pelayanan kebidanan kategori baik
dengan tingkat kepuasan kategori puas sebanyak 38 orang (33,3%). Sedangkan yang
mendapatkan pelayanan kebidanan kategori tidak baik dengan tingkat kepuasan tidak
puas sebanyak 16 orang (66,7%), dan di dapatkan nilai odds ratio yaitu 15,2.
Berdasarkan uji statistik hubungan antara mutu pelayanan kebidanan terhadap
tingkat kepuasan ibu nifas diukur dengan menggunakan uji chi square, diperoleh
nilai continuity correction ρ=0.000 < 0.05 (ho ditolak) sehingga dapat disimpulkan
bahwa ada hubungan yang signifikan antara mutu pelayanan kebidanan dengan
tingkat kepuasan ibu nifas di Rumah Sakit Ibu dan Anak Sri Ratu Medan Tahun
(46)
Tabel 5.5
Hubungan Mutu Pelayanan Kebidanan dengan Tingkat Kepuasan Ibu Nifas di Rumah Sakit Ibu dan Anak Sri Ratu
Medan Tahun 2014
Tingkat Kepuasan Ibu Nifas Mutu
Pelayanan Kebidanan
Puas Tidak Puas Total % P-value OR
F % F % F %
Baik 38 88,4 5 11,6 24 100
0,000
Tidak Baik 8 33,3 16 66,7 43 100 15,2
Jumlah 46 68,7 21 31,3 67 100
B. PEMBAHASAN
Dalam pembahasan ini, peneliti mencoba menjawab pertanyaan peneliti yaitu
adakah hubungan mutu pelayanan kebidanan dengan tingkat kepuasan ibu nifas di
Rumah Sakit Ibu dan Anak Sri Ratu Medan Tahun 2014.
4. Interprestasi dan Diskusi Hasil
a. Mutu Pelayanan Kebidanan di Rumah Sakit Ibu dan Anak Sri Ratu Medan
Dari hasil penelitian mengenai mutu pelayanan kebidanan di RSIA Sri Ratu
menunjukkan bahwa dari 67 responden, mayoritas yang mendapatkan mutu
pelayanan kebidanan dengan kategori baik yaitu sebanyak 43 orang (64,2%).
Hal ini sesuai dengan hasil penelitian Roberts dan Prevost (1987), bahwa
mutu pelayanan kebidanan dapat dikatakan baik karena lebih terkait pada kelancaran
(47)
melayani pasien, dan kesembuhan penyakit yang diderita pasien, dan dapat diketahui
apabila sebelumnya telah dilakukan penilaian (Juliana, 2006, hlm. 62).
Hal ini juga sesuai dengan pernyataan Corsby (1984), pelayanan yang
dikatakan bermutu merupakan kepatuhan pasien terhadap standar yang telah
ditetapkan, yaitu mutu pelayanan yang baik dapat diketahui apabila sebelumnya
dilakukan penilaian, baik dalam tingkat kesempurnaan, sifat, wujud serta pasien
dalam ikut serta pelayanan kesehatan atau kebidanan, dan ataupun terhadap
kepatuhan standar pelayanan (Azwar, 2010, hlm. 55).
Hal ini juga sependapat dengan pernyataan yang mengatakan bahwa,
pelayanan yang baik tidak selalu harus berupa pendekatan yang mencolok,
sebenarnya dapat berupa hal sederhana seperti melakukan suatu pekerjaan dengan
lebih baik terus-menerus, dan seperti memberikan layanan yang tepat dan sesuai
keperluan klien layanan kesehatan yang membutuhkan melalui cara yang paling
efesien, dengan menggunakan sumber daya yang tersedia saat itu (Al-Assaf, 2009,
hlm 17).
Berdasarkan asumsi peneliti bahwa mutu pelayanan yang baik yaitu berupa
pendekatan petugas kesehatan yang tepat dan sesuai dengan harapan pasien, yaitu
seperti perhatian, keramahan, dan pelayanan yang diberikan dalam melayani pasien.
Di Rumah Sakit Sri Ratu Medan pelayanan yang diberikan petugas sudah cukup
baik, karena peneliti melihat petugas memberikan perhatian dan keramahan yang
penuh kepada pasien.
b. Tingkat Kepuasan Ibu Nifas di Rumah Sakit Ibu dan Anak Sri Ratu Medan
Dari hasil penelitian mengenai tingkat kepuasan ibu nifas di RSIA Sri Ratu
(48)
pelayanan kebidanan dengan tingkat kepuasan kategori puas yaitu sebanyak 46 orang
(68,7%).
Hasil penelitian tersebut didukung oleh hasil penelitian yang dilakukan oleh
Fitria Asrina (2008) di RSU Sigli Nangroe Aceh Darussalam yang menunjukkan
bahwa dari 85 responden, mayoritas responden yang mendapatkan pelayanan
kategori puas yaitu sebanyak 54 responden (63,5%). Hal ini menunjukkan bahwa
sebagian ibu nifas yang mendapatkan pelayanan adalah merasa puas.
Hal ini sejalan dengan IBI (1996), pasien merasakan puas dan tidak puas
terhadap pelayanan apabila seseorang bidan merugikan pasien dan dituntut oleh
pasien, dan hal itu menjadi suatu permasalahan yang perlu diperhatikan, dan untuk
itu dibutuhkan suatu pedoman yang menyeluruh dan integratif tentang sikap dan
perilaku yang harus dimiliki oleh seorang bidan, dan bidan diharapkan mampu
memberi pelayanan yang memuaskan khususnya dalam melakukan tindakan dan
salah satunya pada postnatal atau masa nifas (Sofyan, 2006, hlm. 77).
Menurut Pohan (2006, hlm. 9), dikatakan puas yaitu tingkat perasaan
seseorang atau masyarakat setelah membandingkan hasil yang dirasakan dengan
harapannya, dan apabila hasil yang dirasakannya sama atau melebihi harapannya,
akan timbul perasaan puas, sebaliknya akan timbul perasaan kecewa atau
ketidakpuasan apabila hasil yang dirasakannya tidak sesuai dengan harapannya.
Hal ini juga sesuai dengan pernyataan yang mengatakan bahwa, pasien akan
merasa puas apabila membandingkan tingkat keadaan yang dirasakan dengan hasil
penampilan atau outcome yang dirasakannya, kepuasan pasien sangat dipengaruhi
dipengaruhi oleh beberapa faktor seperti, pendekatan perilaku petugas, serta prosedur
dan informasi dari petugas yang diberikan kepada pasien, serta kenyamanan yang
(49)
Berdasarkan asumsi peneliti bahwa perasaan puas merupakan hasil yang
dirasakan pasien dengan pelayanan yang diberikan, pasien merasa puas bila
pelayanan yang diterima sesuai dengan harapannya. Hal ini sesuai dengan penilaian
kepuasan pasien di Rumah Sakit Sri Ratu Medan yang terlihat setelah petugas
melayani pasien, peneliti melihat bahwa apabila pelayanan yang diberikan sesuai
dengan harapan maka pasien akan terlihat puas.
c. Hubungan Mutu Pelayanan Kebidanan dengan Tingkat Kepuasan Ibu Nifas di
Rumah Sakit Ibu dan Anak Sri Ratu Medan
Pada penelitian ini mutu pelayanan kebidanan dikaitkan hubungannya dengan
tingkat kepuasan ibu nifas. Untuk menghubungkan mutu pelayanan kebidanan
dengan tingkat kepuasan ibu nifas peneliti menggunakan uji chi-square. Dari analisis
statistika diperoleh nilai significance (p value) sebesar 0,000 sehingga lebih kecil
dari (α) = 0,05. Ini berarti Ho ditolak sehingga dapat disimpulkan ada hubungan
mutu pelayanan kebidanan dengan tingkat kepuasan ibu nifas.
Hasil penelitian ini sesuai dengan hasil penelitian yang dilakukan oleh Sudian
(2013) di Rumah Sakit Cut Mutia Kabupaten Aceh Utara, bahwa dari analisis
statistika diperoleh nilai signifikan(p value) sebesar 0,000 sehingga lebih kecil dari
nilai (α) = 0,05. Hal ini menunjukkan Ho ditolak sehingga disimpulkan ada
hubungan antara mutu pelayanan dengan kepuasan pasien.
Hal ini juga sesuai dengan penelitian yang dilakukan oleh Smith dan Metzner
(1970), yang menyatakan bahwa untuk memenuhi kebutuhan dan tuntutan pasien,
yang apabila berhasil dipenuhi akan menimbulkan rasa puas terhadap pelayanan
kebidanan yang diselenggarakan, dan yang dimaksud dengan mutu pelayanan
(50)
menimbulkan rasa puas pada diri pasien, makin sempurna kepuasan tersebut, makin
baik pula mutu pelayanan yang diberikan (Azwar, 2010, hlm. 57).
Sejalan dengan IBI (1996), pelayanan kebidanan yang bermutu merupakan
pelayanan kebidanan yang dapat memuaskan setiap pasien atau pemakai jasa
pelayanan kebidanan yang sesuai dengan tingkat kepuasan rata-rata, serta
penyelenggaraannya sesuai dengan kode etik dan standar pelayanan profesi yang
telah ditetapkan, dan khususnya pelayanan antenatal, intranatal, postnatal dan
perawatan bayi baru lahir (Sofyan, 2006, hlm. 103).
Hal ini juga sependapat dengan pernyataan yang mengatakan bahwa, pasien
melihat layanan yang bermutu sebagai layanan yang dapat memenuhi kebutuhan
yang dirasakannya, karena pasien yang merasa puas akan mematuhi peraturan. Mutu
layanan yang berhubungan dengan kepuasan pasien dapat mempengaruhi kesehatan
dan kesejahteraan masayrakat (pasien) (Pohan, 2006, hlm. 14).
5. Keterbatasan Penelitian
Pada penelitian ini, peneliti merasakan masih banyak keterbatasan yang
dihadapi dalam melaksanakan penelitian, dari proses pengumpulan data hingga
penyajian hasil. Beberapa kesulitan saat pengumpulan data yaitu adanya responden
yang tidak bersedia untuk menjawab pertanyaan yang dianggap tabu untuk
diungkapkan, dan dari hasil data di dapat bahwa dari nilai odds ratio yaitu 15,2
berarti dinyatakan bahwa sebanyak 15,2 % ibu nifas merasakan ketidakpuasan
terhadap pelayanan kebidanan yang diberikan di Rumah Sakit Ibu dan Anak Sri ratu
Medan.
(51)
Bagi pelayanan kebidanan diharapkan hasil penelitian ini dapat dijadikan
sebagai bahan informasi bagi tenaga kesehatan khususnya bidan dalam memberikan
perhatian terhadap pelayanan kebidanan kepada ibu nifas. Setelah mengetahui bahwa
pelayanan sangat mempengaruhi kepuasan yang dirasakan pasien, maka diharapkan
tenaga kesehatan yang memberi pelayanan agar memberikan pelayanannya kepada
pasien dengan baik, dan benar-benar dengan teliti agar pasien mendapatkan kepuasan
(52)
BAB VI
KESIMPULAN DAN SARAN
A. KESIMPULAN
Dari hasil penelitian hubungan mutu pelayanan kebidanan dengan tingkat
kepuasan ibu nifas di Rumah Sakit Ibu dan Anak Sri Ratu Medan, maka dapat
ditarik kesimpulan sebagai berikut :
1. Berdasarkan mutu pelayanan kebidanan yang diberikan kepada ibu nifas didapat
bahwa dari 67 responden yaitu ibu nifas, mayoritas responden sebanyak 43
orang (64,2%) dengan menyatakan kategori baik atas mutu pelayanan kebidanan
yang diperoleh di Rumah Sakit Ibu dan Anak Sri Ratu Medan.
2. Berdasarkan tingkat kepuasan nifas didapat bahwa dari 67 responden yaitu ibu
nifas, mayoritas responden sebanyak 46 orang (68,7%) dengan menyatakan
kategori puas atas pelayanan kebidanan yang diperoleh di Rumah Sakit Ibu dan
Anak Sri Ratu Medan.
3. Berdasarkan hasil analisa uji statistik Chi-square, diperoleh nilai P = 0,000
sehingga lebih kecil dari nilai (α) = 0,05, ini berarti Ho ditolak maka dapat
disimpulkan ada hubungan yang signifikan antara mutu pelayanan kebidanan
(53)
B. SARAN
Berdasarkan hasil penelitian mengenai hubungan mutu pelayanan kebidanan
dengan tingkat kepuasan ibu nifas di Rumah Sakit Ibu dan Anak Sri Ratu Medan,
maka disarankan:
1. Bagi Profesi Bidan
Diharapkan kepada bidan untuk semakin peduli terhadap pasien agar pelayanan
kesehatan kebidanan bermutu dan pasien juga mendapatkan kepuasan terhadap
pelayanan bidan, dan harus mampu meningkatkan pelayanannya seperti menjaga
sikap dan perilaku, sehingga tercapainya kepuasan yang maksimal terhadap
pasien.
2. Bagi Pendidikan
Diharapkan bagi institusi pendidikan seperti Akademi Kebidanan dapat
membina mahasiswa sehingga menghasilkan tenaga kesehatan yang berkualitas,
agar nantinya mahasiswa mampu mengaplikasikannya dalam meningkatkan
mutu pelayanan kebidanan di masyarakat.
3. Bagi Tempat Penelitian
a. Bagi Penanggung jawab program pelayanan di Rumah Sakit Ibu dan Anak
Sri Ratu Medan, lebih ditingkatkan lagi kualitas dan kuantitas mutu
pelayanannya yang disesuaikan juga dengan penerapan standar etik profesi
agar pasien mendapatkan kepuasan atas pelayanan yang diberikan petugas.
b. Bagi para tenaga kesehatan di Rumah Sakit Ibu dan Anak Sri Ratu Medan,
diharapkan mampu terus memberikan pelayanan yang baik kepada pasien
(54)
mendapatkan kepuasan dan dapat mematuhi prosedur serta memperoleh
kesejahteraan.
4. Bagi Peneliti Selanjutnya
Diharapkan kepada peneliti selanjutnya agar dapat menngembangkan lagi
mengenai mutu pelayanan kebidanan dengan kepuasan ibu nifas dengan
(55)
DAFTAR PUSTAKA
Alexander, J., Rith, C., & Levy, V. (2006). Praktik kebidanan Riset dan Isu. Jakarta : EGC.
Azwar, A. (2010). Pengantar Administrasi Kesehatan. Tanggerang : Binarupa Aksara.
Asrina, F. (2008). Hubungan Kepuasan Ibu Dengan Pelayanan 2 Jam Pertama Pospartum di Rumah Sakit Umum Sigli Nanggroe Aceh Darusalam,
Bustami. (2011). Penjaminan Mutu Pelayanan Kesehatan dan Akseptabilitasnya. Jakarta : Erlangga.
Estiwidani, D., Meilani, N., Widyasih, H., Widyastuti, Y. (2008). Konsep Kebidanan. Yogyakarta : Fitramaya.
Hidayat, A. (2007), Metode Penelitian Kebidanan Teknik Analisis Data. Jakarta : Salemba Medika.
Karwati., Pujiati, D., Mujiwati, S. (2011). Asuhan Kebidanan Komunitas. Jakarta : Trans info media.
Lia, D.P. (2011). Kepuasan Paien Rawat Inap Kelas III Ruang Kebidanan terhadap Pelayanan Postpartum di RSI PKU Muhammadiyah Pekajangan Pekalongan.
Mochtar, R. (1998). Sinopsis Obstetri. Jakarta : EGC.
Notoatmodjo, S. (2010). Metodologi penelitian. Jakarta : Rineka Cipta. Nurmawati. (2010). Mutu Pelayanan kebidanan. Jakarta : Trans Info Media.
Pohan, IS. (2006). Jaminan Mutu layanan Kesehatan. Jakarta : EGC.
Prawirohadjo, S (2010). Ilmu Kebidanan. Jakarta : Yayasan Bina Pustaka.
Rukiyah, A., Yulianti, L., Liana, M. (2010). Asuhan Kebidanan IV Patologi Kebidana. Jakarta :Trans Info Medika.
Saleha, S. (2009). Asuhan kebidanan Pada Masa Nifas. Jakarta : Salemba Medika.
Soepardarn, S. (2007). Konsep Kebidanan. Jakarta : EGC.
Sofyan, M ., Madjid, N., & Siahaan R. (2006). 50 Tahun IBI Bidan Menyongsong Masa Depan. Jakarta : IBI.
(56)
Sudian, T. (2013). Hubungan Kepuasan Pasien Terhadap Mutu Pelayanan kesehatan di Rumah Sakit Cut Mutia Kabupaten Aceh Utara,
Syafrudin., Masitoh, S., Rosyanawaty, T. (2011). Manajemen Mutu Pelayanan Kesehatan untuk Bidan. Jakarta : Trans Info Media.
Syafrudin. (2009). Organisasi dan Manajemen Pelayanan Kesehatan Dalam Kebidanan. Jakarta : Trans Info Media.
Yulifah, R., & Yuswanto T. (2009), Asuhan Kebidanan Komunita. Jakarta : Salemba Medika.
(57)
Lampiran 1
LEMBAR PERSETUJUAN CALON RESPONDEN
Assalammualaikum Wr. Wb
Dengan Hormat,
Nama Saya Deby Cyntia Yun, sedang menjalani pendidikan di program D-IV
Bidan Pendidik Fakultas Keperawatan USU. Saya sedang menjalani penelitian yang
berjudul “Mutu Pelayanan Kebidanan dengan Tingkat Kepuasan Ibu Nifas di Rumah
Sakit Ibu dan Anak Sri Ratu Medan tahun 2014”.
Mutu pelayanan kebidanan merupakan tingkat kesempurnaan pelayanan
kesehatan yang diselenggarakan, yang disatu pihak menimbulkan kepuasan pada
setiap pasien sesuai dengan tingkat kepuasan rata-rata.
Tujuan penelitian ini adalah untuk mengidentifikasi pelayanan kebidanan
dengan kepuasan ibu nifas.
Saya akan memberikan kuesioner yaitu berisikan pertanyaan dan meminta
pendapat ibu tentang pelayanan bidan dengan kepuasan ibu khususnya setelah
persalinan atau dalam masa nifas, partisipasi ibu bersifat sukarela dan tanpa paksaan,
setiap data yang ada dalam penelitian ini akan dirahasiakan dan digunakan untuk
kepentingan peneliti, ibu tidak akan dikenakan biaya apapun, dan pbila ibu
membutuhkan penjelasan, dapat menghubungi saya :
Nama : Deby Cyntia Yun
Alamat : Jl. Setia Luhur No. 123 Medan
(58)
Terima kasih kepada ibu yang telah berpartisipasi pada penelitian ini, setelah
memahami berbagai hal yang menyangkut penelitian ini diharapkan ibu bersedia
mengisi lembar persetujuan yang telah saya persiapkan.
Medan, 2014
Peneliti
(59)
Lampiran 2
LEMBAR PERSETUJUAN SETELAH PENJELASAN (PSP)
(INFORMED CONCENT)
Saya yang bertanda tangan dibawah ini :
Nama :
Umur :
Alamat :
Setelah mendapat penjelasan dari peneliti tentang penelitian “Hubungan
Mutu Pelayanan kebidanan Dengan Tingkat Kepuasan Ibu Nifas”. Maka dengan ini
saya secara suka rela dan tanpa paksaan mengisi kuesioner yang di berikan peneliti.
Demikian surat pernyataan ini untuk dapat dipergunakan seperlunya.
Medan, 2014
(60)
Lampiran 3
KUESIONER PENELITIAN
HUBUNGAN MUTU PELAYANAN KEBIDANAN DENGAN TINGKAT KEPUASAN IBU NIFAS DENGAN DI RUMAH SAKIT IBU
DAN ANAK SRI RATU MEDAN TAHUN 2014 Data Responden
No Identitas :
Tgl pengambilan data :
Petunjuk Pengisian
1. Bacalah setiap pertanyaan dengan baik.
2. Jawablah pertanyaan dibawah ini dengan memberikan tanda checklist (√) pada jawaban yang menurut anda benar.
I. Mutu Pelayanan Kebidanan
1. Bagaimana pemahaman saudara tentang kemudahan prosedur pelayanan di
unit ini?
Tidak mudah
Kurang mudah
Mudah
Sangat mudah
2. Bagaimana pendapat saudara tentang kesesuaian persyaratan pelayanan
dengan jenis pelayanan?
Tidak sesuai
Kurang sesuai
(61)
3. Bagaimana pendapat saudara tentang kejelasan dan kepastian petugas yang
melayani?
Tidak jelas
Kurang jelas
Jelas
Sangat jelas
4. Bagaimana pedapat saudara tentang kedisiplinan petugas dalam memberikan
pelayanan?
Tidak disiplin
Kurang disiplin
Disiplin
Sangat disiplin
5. Bagaimana pendapat saudara tentang tanggung jawab petugas dalam
memberikan pelayanan?
Tidak bertanggung jawab
Kurang bertanggung jawab
Bertanggung jawab
Sangat bertanggung jawab
6. Bagaimana pendapat saudara tentang kemampuan petugas memberikan
pelayanan?
Tidak mampu
Kurang mampu
Mampu
(62)
7. Bagaimana pendapat saudara tentang kecepatan pelayanan di unit ini?
Tidak cepat
Kurang cepat
Cepat
Sangat cepat
8. Bagaimana pendapat saudara tentang keadilan untuk mendapatkan pelayanan
di unit ini?
Tidak adil
Kurang adil
Adil
Sangat adil
9. Bagaimana pendapat saudara tentang kesopanan dan keramahan petugas
dalam memberikan pelayanan?
Tidak sopan dan ramah
Kurang sopan dan ramah
Sopan dan ramah
Sangat sopan dan ramah
10. Bagaimana pendapat saudara tentang kewajaran biaya untuk mendapatkan
pelayanan?
Tidak wajar
Kurang wajar
Wajar
(63)
11. Bagaimana pendapat saudara tentang kewajaran biaya untuk mendapatkan
pelayanan?
Selalu tidak sesuai
Kadang-kadang sesuai
Banyak sesuainya
Selalu sesuai
12. Bagaimana pendapat saudara tentang ketepatan pelaksanaan terhadap jadwal
waktu pelayanan?
Selalu tidak tepat
Kadang-kadang tepat
Banyak tepatnya
Selalu tepat
13. Bagaimana pendapat saudara tentang kenyamanan di lingkungan unit
pelayanan?
Tidak nyaman
Kurang nyaman
Nyaman
Sangat nyaman
14. Bagaimana pendappat saudara tentang keamanan pelayanan di unit ini?
Tidak aman
Kurang aman
Aman
(64)
II. Tingkat Kepuasan Ibu Nifas
1. Apakah ibu merasa puas dengan seluruh pelayanan yang diberikan bidan
kepada ibu setelah persalinan?
Ya Tidak
2. Apakah ibu merasa puas dengan perhatian bidan dalam pelaksanaan
pemantauan perdarahan setelah persalinan?
Ya Tidak
3. Apakah ibu merasa puas dalam 2 jam pertama postpartum, bidan melakukan
pemijatan rahim setiap 15-30 menit untuk mengantisipasi terjadinya
perdarahan?
Ya Tidak
4. Apakah ibu merasa puas dengan informasi yang diberikan bidan khususnya
tentang kemungkinan tanda bahaya yang terjadi setelah setelah persalinan ?
Ya Tidak
5. Apakah ibu merasa puas dengan penanganan pada bayi baru lahir yang di
lakukan bidan setelah kelahiran bayi?
Ya Tidak
6. Apakah ibu merasa puas dengan pelayanan imunisasi yang di berikan kepada
bayi baru lahir?
Ya Tidak
7. Apakah ibu puas dengan informasi yang diberitahukan bidan kepada ibu
tentang cara pemberian ASI dan menyusui secara benar?
Ya Tidak
8. Apakah ibu merasa puas dengan kebersihan bidan, seperti mencuci tangan
(65)
Ya Tidak
9. Apakah ibu merasa puas dengan cara bidan memberi penyuluhan tentang
anjuran KB setelah persalinan?
Ya Tidak
10. Apakah ibu merasa puas dengan perhatian yang diberikan bidan pada saat
ibu dirawat inap setelah persalinan?
Ya Tidak
11. Bagaimana perasaan suami dan keluarga ibu dengan pelayanan yang
diberikan bidan kepada ibu setelah persalinan?
Ya Tidak
12. Apakah ibu merasa puas dengan pemeriksaan fisik yang dilakukan bidan
setiap waktu seperti mengecek tekanan darah, nadi, setelah persalinan?
Ya Tidak
13. Apakah ibu merasa puas dengan prosedur pelayanan yang di berikan kepada
ibu setelah persalinan?
Ya Tidak
14. Apakah ibu merasa puas dengan dukungan yang diberikan bidan kepada ibu
setelah persalinan?
Ya Tidak
15. Apakah ibu merasa puas dengan penyuluhan bidan mengenai perubahan fisik
yang akan dialami ibu setelah persalinan?
Ya Tidak
16. Apakah ibu merasa puas dengan informasi untuk melakukan kunjungan
ulang setelah persalinan?
(66)
Lampiran 4
MASTER TABEL
HUBUNGAN MUTU PELAYANAN KEBIDANAN DENGAN TINGKAT KEPUASAN IBU NIFAS DI RUMAH SAKIT IBU DAN ANAK SRI RATU MEDAN TAHUN 2014
No.
Mutu Pelayanan Kebidanan
Score Kategori
Tingkat Kepuasan Ibu Nifas
Score Kategori
Kuesioner Kuesioner
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16
1. 2 0 2 1 2 3 0 3 1 3 1 2 1 0 21 2 1 1 1 1 1 0 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 16 2
2. 2 3 3 2 2 2 3 2 3 2 3 3 3 3 36 2 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 16 2
3. 2 1 1 2 2 2 1 2 2 2 1 2 2 2 24 2 1 1 1 1 1 0 0 0 0 1 1 1 1 1 0 0 10 2
4. 2 2 2 2 2 2 3 3 2 2 2 3 3 3 33 2 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 16 2
5. 0 2 1 2 0 2 3 0 2 1 1 2 2 1 19 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 1 1 0 1 1 1 13 2
6. 2 1 0 1 2 2 1 1 2 1 2 0 1 2 18 1 1 1 0 1 1 0 0 0 0 1 1 1 0 1 0 0 8 1
7. 3 3 2 3 1 2 2 2 2 2 3 2 3 3 33 2 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 15 2
8. 1 0 1 1 2 2 1 1 2 2 1 1 2 2 19 1 1 0 0 1 1 0 1 1 1 0 0 1 0 0 0 0 7 1
9. 2 1 2 1 1 1 2 1 2 2 1 1 1 2 20 1 1 1 0 0 1 0 1 0 0 1 1 0 0 1 1 0 8 1
10. 2 2 2 2 2 2 1 2 3 1 1 1 2 3 26 2 0 1 1 0 1 1 0 1 1 0 0 1 0 0 1 0 8 1
11. 1 2 1 3 2 2 1 2 2 2 3 2 2 2 27 2 1 0 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 14 2
12. 2 2 2 2 2 2 1 2 2 2 2 2 2 2 27 2 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 0 1 1 1 1 1 13 2
13. 1 1 2 1 1 2 1 2 2 2 1 1 2 1 19 1 1 0 1 0 0 0 0 1 0 0 1 1 0 1 1 0 7 1
14. 2 2 2 2 2 2 2 2 3 2 2 2 2 2 29 2 1 1 1 1 1 1 1 0 0 1 1 1 1 1 1 1 14 2
15. 2 1 0 0 2 1 0 2 1 2 2 1 3 0 17 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 14 2
16. 2 2 3 3 2 2 3 2 1 2 2 2 2 2 30 2 1 0 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 16 2
17. 1 2 3 2 2 3 3 2 2 3 2 2 3 2 32 2 0 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 14 2
18 2 1 1 1 1 1 1 1 1 2 1 1 1 2 17 1 1 1 0 0 0 1 0 0 1 0 1 1 1 0 0 1 8 1
19. 2 2 2 1 2 1 2 2 3 2 3 2 2 2 28 2 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 14 2
20. 2 2 2 2 2 2 2 2 2 1 1 1 2 2 25 2 1 1 0 1 1 1 1 0 1 1 0 1 1 1 1 1 13 2
21. 1 2 1 3 1 3 2 2 2 2 2 2 3 1 27 2 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 14 2
22. 2 3 2 3 3 3 2 2 2 2 2 2 2 2 32 2 0 1 0 0 1 0 1 0 0 1 0 1 0 1 0 0 6 1
23. 2 1 2 1 1 2 2 1 2 2 1 1 1 2 21 1 1 1 0 0 1 0 1 0 0 1 0 0 0 1 0 0 6 1
24. 2 1 0 0 1 2 2 1 2 3 1 0 3 3 23 2 1 1 0 1 0 1 1 0 1 1 1 1 0 0 1 1 11 2
25. 2 2 2 1 2 2 2 1 2 1 2 1 2 2 24 2 1 1 0 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 0 1 13 2
(67)
27. 1 2 1 2 2 2 2 2 2 2 1 2 2 2 25 2 1 1 1 0 0 1 0 1 0 0 1 0 1 0 1 0 8 1
28. 1 1 2 2 2 2 1 2 2 2 1 1 2 1 21 1 1 0 1 0 1 0 0 1 0 0 1 1 0 1 1 0 8 1
29. 2 2 2 2 3 3 2 2 2 2 1 3 2 2 30 2 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 16 2
30. 2 2 1 1 1 1 2 1 2 1 1 1 2 2 20 1 1 1 0 0 0 1 0 1 0 0 1 0 1 0 0 1 7 1
31. 2 1 2 1 2 2 1 2 2 1 1 3 1 2 23 2 1 0 0 1 1 1 0 1 0 1 0 1 1 0 1 1 10 2
32. 3 2 2 2 2 3 3 2 2 3 3 2 3 2 34 2 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 16 2
33. 1 2 1 2 1 2 1 1 2 1 2 1 1 2 20 1 1 1 1 1 0 1 0 0 1 1 0 1 1 0 1 1 11 2
34. 2 1 2 1 2 2 2 2 2 2 3 2 2 2 31 2 1 1 1 0 1 1 0 0 1 1 1 0 0 1 1 1 11 2
35. 2 2 1 2 2 2 1 2 2 2 2 2 2 2 26 2 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 16 2
36. 2 2 1 2 2 2 3 2 2 2 2 2 3 3 30 2 0 0 1 0 0 1 0 1 0 1 0 1 0 1 1 0 7 1
37. 2 1 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 27 2 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 0 1 0 12 2
38. 1 1 1 1 1 1 1 2 2 2 0 0 1 3 18 1 1 1 0 0 1 0 0 1 0 0 1 1 0 0 1 0 7 1
39. 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 28 2 1 1 1 0 1 1 0 1 1 1 1 0 0 1 1 1 12 2
40. 3 2 2 2 2 3 3 2 2 3 3 2 3 2 34 2 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 16 2
41. 1 2 2 1 1 2 1 1 1 1 0 1 1 2 17 1 1 1 1 0 0 1 0 1 1 0 1 0 0 0 0 1 8 1
42. 0 1 2 2 2 2 2 1 2 2 1 3 2 2 24 2 0 1 0 0 0 1 0 1 1 0 1 0 1 1 1 0 8 1
43. 1 2 2 2 2 2 2 3 2 2 2 1 2 2 27 2 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 15 2
44. 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 28 2 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 16 2
45. 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 1 1 2 2 26 2 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 16 2
46. 1 2 1 1 1 2 1 2 2 1 2 2 1 2 21 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 16 2
47. 1 2 1 1 2 1 1 2 1 2 1 2 0 1 18 1 1 0 1 1 0 1 0 1 1 0 0 0 1 1 0 0 8 1
48. 2 2 2 2 2 2 1 2 2 2 1 1 2 1 24 2 1 1 0 0 1 1 1 1 0 1 1 1 0 1 0 1 11 2
49. 2 2 1 1 2 2 1 1 2 1 1 1 2 1 20 1 0 1 0 0 1 1 1 0 0 1 1 1 1 1 0 1 10 2
50. 2 2 1 1 1 1 2 1 1 2 1 1 2 2 20 1 0 1 0 1 0 0 1 0 1 1 0 1 0 1 1 0 8 1
51. 0 2 2 1 2 0 1 1 1 3 1 1 1 2 18 1 1 0 1 0 1 0 0 0 1 0 1 0 0 0 1 0 6 1
52. 2 3 3 3 2 2 2 2 2 2 3 3 3 3 35 2 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 16 2
53. 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 1 2 2 2 27 2 1 1 1 1 1 1 1 0 0 1 1 0 0 1 1 1 12 2
54. 2 3 3 3 2 2 2 2 2 2 3 3 3 3 35 2 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 16 2
55. 0 2 1 1 2 1 2 1 2 2 1 1 1 2 19 1 1 1 0 0 1 0 1 0 0 1 0 0 1 0 0 1 7 1
56. 2 2 2 1 2 2 2 2 2 2 2 1 2 2 26 2 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 16 2
57. 2 2 1 2 2 1 1 2 1 2 1 2 1 1 21 1 1 0 1 1 0 1 0 1 1 0 0 0 1 1 0 0 8 1
58. 1 0 1 2 1 2 1 1 2 2 1 1 2 2 19 1 1 1 1 1 1 1 0 1 0 1 1 1 1 1 1 1 14 2
59. 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 3 3 2 30 2 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 16 2
60. 2 2 2 2 2 2 3 3 2 2 2 3 3 3 33 2 1 1 1 1 0 0 1 0 0 1 1 1 1 1 1 1 12 2
61. 1 0 1 1 2 2 1 1 2 2 1 1 2 2 19 1 1 0 0 1 1 0 1 1 1 0 0 1 0 0 0 0 7 1
62. 2 3 3 2 3 2 3 2 2 2 2 2 3 3 34 2 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 14 2
(68)
64. 2 1 2 1 2 1 2 1 1 2 1 2 1 1 20 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 16 2
65. 2 2 2 3 3 2 3 3 2 2 2 2 2 3 33 2 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 16 2
66. 1 2 1 3 1 3 2 2 2 2 2 2 3 1 27 2 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 14 2
67. 2 1 2 1 2 1 1 2 1 2 1 2 2 1 21 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 16 2
Keterangan :
Mutu Pelayanan Kebidanan Tingkat Kepuasan Ibu Nifas
a. Baik : 22-42 a. Puas : 9-16
b. Tidak Baik : 0-21 b. Tidak Puas : 0-8
Kuesioner :
Mutu Pelayanan Kebidanan Tingkat Kepuasan Ibu Nifas
0 = Tidak 1 = Ya
1 = Kurang 0 = Tidak
2 = Cukup 3 = Sangat
Kategori :
Mutu Pelayanan Kebidanan Tingkat Kepuasan Ibu Nifas
2 = Baik 2 = Puas
(69)
Lampiran 5
Frequencies
Statistics
Mutu Pelayanan Kebidanan
Tingkat Kepuasan
Pasien
N Valid 67 67
Missing 0 0
Frequency Table
Mutu Pelayanan Kebidanan
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative Percent
Valid Tidak Baik 24 35.8 35.8 35.8
Baik 43 64.2 64.2 100.0
Total 67 100.0 100.0
Tingkat Kepuasan Ibu Nifas
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative Percent
Valid tidak puas 21 31.3 31.3 31.3
puas 46 68.7 68.7 100.0
(1)
Item-Total Statistics
Scale Mean if Item Deleted
Scale Variance if Item Deleted
Corrected Item-Total Correlation
Cronbach's Alpha if Item
Deleted
p1 10.93 11.555 .224 .796
p2 10.99 11.227 .301 .792
p3 11.13 10.573 .437 .783
p4 11.18 10.422 .469 .780
p5 11.04 11.165 .277 .794
p6 11.09 10.689 .421 .784
p7 11.12 10.440 .492 .779
p8 11.10 11.125 .260 .796
p9 11.15 10.765 .364 .789
p10 11.12 10.773 .374 .788
p11 11.04 10.892 .379 .787
p12 11.03 10.999 .350 .789
p13 11.12 10.349 .525 .776
p14 11.03 10.817 .421 .784
p15 11.13 10.967 .302 .793
p16 11.10 9.974 .676 .764
Scale Statistics
Mean Variance Std. Deviation N of Items
(2)
(3)
(4)
(5)
(6)
RIWAYAT HIDUP
Nama : Deby Cyntia Yun
Tempat / Tanggal Lahir : Pertumbukan, 12 Oktober 1991
Agama : Islam
Alamat : Jl. Sudirman Comp. RS Sri Pamela Tebing Tinggi
Riwayat Pendidikan
Sekolah Dasar : SD Negeri No. 102 102 Rambutan atebing Tinggi Tahun 1997 - 2003
SMP : SMP Negeri 9 Tebing Tinggi
Tahun 2003 – 2006
SMA : SMA Swasta RA. Kartini Tebing Tinggi
Tahun 2006 – 2009
D III : Akademi Kebidanan Pemko Tebing Tinggi
Tahun 2009 – 2012
D-IV Bidan Pendidik : Universitas Sumatera Utara Fakultas Keperawatan Program Studi Bidan Pendidik 2013 - 2014