A. Sub Struktur I
Pembahasan ini dibagi menjadi dua bagian yaitu membahas pengaruh secara simultan dan secara parsial.
4.3.2.1 Simultan
Tiga variabel exogenus yaitu tenaga kerja, material dan peralatan terhadap satu variabel endogenus yaitu efektivitas waktu. Pengaruh variabel independen
exogenus tenaga kerja, material, dan peralatan secara s imultan terhadap efektivitas waktu
a.1 Uji R Square R
2
Tabel 4.4 Model summary
Model Summary
b
Model R
R Square Adjusted R Square
Std. Error of the Estimate
1 .945
a
.894 .885
.03280 a. Predictors: Constant, Peralatan, Material, Tenaga Kerja
b. Dependent Variable: Efektivitas Waktu
Pengaruh variabel independen exogenus tenaga kerja, material, dan peralatan secara simultan terhadap efektivitas waktu dapat dilihat pada Tabel 4.4,
pada nilai R square. Besarnya nilai Rsquare R
2
pada Tabel 4.4 adalah 0,894 atau 89,4.
Angka – angka tersebut memiliki arti pengaruh independen exogenus tenaga kerja, material, dan peralatan secara simultan terhadap efektivitas waktu
sebesar 89,4 sedangkan sisanya ada faktor -faktor lain di luar tenaga kerja, material dan peralatan yang memengaruhi efektivitas waktu sebesar 10,6.
Pada penelitian ini, penyelesaian waktu kegiatan proyek bergantung pada ketiga faktor tersebut. Keterbatasan sumber daya merupakan hal yang lazim pada
Universitas Sumatera Utara
kegiatan proyek. Maka penting untu k melakukan pemerataan pada penggunaan sumber daya yang meliputi tenaga kerja, material dan peralatan.
Efektivitas waktu proyek merupakan salah satu parameter keberhasilan suatu proyek, tolak ukur tercapainya efektivitas proyek adalah apabila waktu
pelaksanaan proyek sesuai dengan jadwal. Perpanjangan durasi proyek atau percepatan durasi suatu proyek akan menyebabkan pertambahan biaya proyek.
Ketersediaan sumber daya proyek yang meliputi tenaga kerja, material dan peralatan. Merupakan faktor yang mempenga ruhi efektivitas waktu, hal tersebut
dikarenakan kekurangan tenaga kerja, material dan peralatan menyebabkan tertundanya kegiatan proyek, tertundanya kegiatan proyek akan semakin parah
apabila terjadi kekurangan yang cukup banyak pada jumlah sumber daya te rsebut. Kekurangan sumber daya proyek, membuat kegiatan proyek harus menunggu atau
bahkan terhenti, dan baru dapat dimulai kembali ketika sumber daya yang meliputi tenaga kerja, material dan peralatan tersebut jumlah nya telah cukup.
a.2 Uji F Statistik
Uji F Statistik dilakukan dengan kriteriaseperti di bawah ini 1. Pengujian dilakukan dengan membuat hipotesis sebagai berikut:
H = Tidak ada hubungan yang positif antara tenaga kerja, material,
dan peralatan terhadap efektivitas waktu. H
1
= Ada hubungan yang p ositif antara tenaga kerja, material, dan peralatan terhadap efektivitas waktu.
Menghitung nilai F penelitian didapatkan dari Tabel Anova yaitu angka menunjukkan F hitung sebesar 33,594
Universitas Sumatera Utara
2. Menghitung F tabel dengan ketentuan Df
1
= k-1= 4 -1= 3, Df
2
=N-k= 43 – 4 = 39, dari ketentuan tersebut F tabel menunjukkan angka 2,61
3. Menentukan kriteria hasil uji hipotesis yaitu: Jika F penelitian F tabel, maka H
ditolak dan H
1
diterima Jika F penelitian F tabel, maka H
diterima dan H
1
ditolak 4. Mengambil keputusan ata s hasil uji hipotesis
5. Berdasarkan hasil perhitungan pada Tabel 4.5 didapatkan angka F penelitian 109,247 dengan demikian maka H
ditolak dan H
1
diterima karena F penelitian 109,247 F tabel 2,61 dengan kata lain artinya
terdapat hubungan yang positif anta ra tenaga kerja, material dan peralatan terhadap efektivitas waktu.
Tabel 4.5 Anova
ANOVA
b
Model Sum of Squares
df Mean Square
F Sig.
1 Regression
.353 3
.118 109.247
.000
a
Residual .042
39 .001
Total .395
42 a. Predictors: Constant, Peralatan, Material, Tenaga Kerja
b. Dependent Variable: Efektivitas Waktu
Waktu penyelesaian kegiatan proyek dapat menjadi lebih lama apabila ketersediaan tenaga kerja, material dan peralatan tidak mencukupi. Hal yang sama
terjadi sebaliknya yaitu apabila waktu kegiatan penyelesaian proyek lebih cepat dari yang seharusnya maka keperluan sumber daya berupa tenaga kerja, material
dan peralatan akan bertambah yang dapat diny atakan dalam sejumlah dana Soeharto, 2001
Menguji Multikolinearitas
Universitas Sumatera Utara
Tabel 4.6 Koefisien
Coefficients
a
Model 95,0 Confidence Interval for B
Collinearity Statistics Lower Bound
Upper Bound Tolerance
VIF 1
Constant -.280
.070 Tenaga Kerja
.133 .568
.270 3.700
Material .424
.792 .318
3.143 Peralatan
-.045 .387
.753 1.328
Jika variabel – variabel independen berkorelasi dengan angka mendekati 10 atau 10 atau lebih besar dari 10 maka korelasi antar variabel tersebut sangat
tinggi atau terjadi multikolinearitas, variabel tidak berkorelasi apabila terjadi di seputaran angka 1. Pada Tabel 4.6 dapat dilihat bahwa hasil perhitungan
menunjukkan korelasi antarvariabel independen tidak ada yang sangat tinggi, yaitu:
a. VIF tenaga kerja 3,70 b. VIF material 3,143
c. VIF peralatan 1,328 Berdasarkan angka-angka tersebut maka dapat diartikan bahw a tidak
terjadi multikolinearitas antar variabel independen pada model ini.
Menguji Normalitas dengan Grafik Normal P-Plot
Universitas Sumatera Utara
Universitas Sumatera Utara
Universitas Sumatera Utara
Universitas Sumatera Utara
sebesar 0,096.Maka setiap ken aikan 1 peralatan akan meningkatkan efektivitas waktu sebesar 0,096
Tabel 4.7 Tabel Koefisien
Coefficients
a
Model Unstandardized Coefficients
Standardized Coefficients
B Std. Error
Beta t
Sig. 1
Constant -.105
.087 -1.215
.232 Tenaga Kerja
.351 .108
.327 3.259
.002 Material
.608 .091
.620 6.694
.000 Peralatan
.171 .107
.096 1.599
.118 a. Dependent Variable: Efektivitas Waktu
Sumber: Data diolah SPSS 17, 2013
Hasil perhitungan pada Tabel 4.6 menunjukkan angka F penelitian lebih besar daripada F tabel dengan demikian maka H
ditolak dan H
1
diterima. Artinya ada hubungan yang positif dan signifikan antara varibel independen tenaga kerja,
material, dan peralatan terhadap efektivitas waktu. Taraf signifikansi penelitian 0,05 maka dinyatakan signifikan. Signifikansi pada penelitian ini sebesar 0,00
yang artinya tenaga kerja, material dan peralatan secara signifikan berpengaruh terhadap efektivitas waktu.
Banyak hal yang menyebabkan mengapa jadwal proyek tidak terealisasi, namun hal yang paling umum penyebab terlambatnya penyelasaian waktuproyek
sesuai dengan jadwal adalah dikarenakan tidak cukupnya sumber daya yang tersedia Lock, 1987.
Beragam jenis sumber daya proyek, yang menyebabkan terjadinya keterlambatan proyek. Sumber daya yang paling umum penyebab proyek tidak
dapat diselesaikan tepat waktu ada lah keterbatasan tenaga kerja, perlatan, bahan
Universitas Sumatera Utara
dan uang Lock, 1987. Hal yang sama terjadi pada penelitian ini, di mana keterbatasan tenaga kerja, material dan peralatan menjadi penyebab penyelesaian
proyek tidak tepat waktu. Hal tersebut dikarenakan ten aga kerja, material dan peralatan tidak
terpenuhi 100 pada setiap kegiatan proyek, yang menyebabkan terhambatnya pekerjaan proyek. Berdasarkan persamaan di atas dapat dilihat bahwa pengaruh
paling besar terhadap efektivitas waktu adalah ketersediaan mater ial yaitu sebesar 0,620 artinya apabila terjadi peningkatan terhadap material maka efektivitas
waktu juga akan ikut mengalami peningkatan yang cukup besar. Maka apabila diinginkan waktu penyelesaian proyek lebih cepat, dengan
lingkup yang sama diperlukan t ambahan keperluan sumber daya terutama material. Sumber daya tersebut adalah tenaga kerja, material dan peralatan atau
bentuk lain yang dapat dikonversikan dalam sejumlah uang.
4.3.2.2 Pengaruh Parsial
Melihat pengaruh untuk masing -masing variabel exogenu s terhadap satu variabel endogenus yaitu tenaga kerja terhadap efektivitas waktu, material
terhadap efektivitas waktu, peralatan terhadap efektivitas waktu.Pengaruh variabel independen exogenus tenaga kerja, material dan peralatan secara parsial terhadap
efektivitas waktu Berapa besar pengaruh variabel independen exogenus tenaga kerja,
material, dan peralatan secara parsial sendiri – sendiri terhadap efektivitas waktu dapat dilihat melalui nilai Beta pada kolom Standardized Coefficient Tabel 4.6.
Sedangkan untuk hipotesisnya menggunakan nilai t. Angka – angka tersebut dapat dilihat melalui Tabel 4.6.
Universitas Sumatera Utara
Hipotesis I : Tenaga kerja berpengaruh positif terhadap efektivitas waktu
Pengujian hipotesis
H = Tenaga kerja tidak berpengaruh positif terhadapefektiv itas waktu
H
1
= Tenaga kerja berpengaruh positif terhadapefektivitas waktu Dari hasil pengolahan data pada lampiran 16 diperoleh nilai t
hitungsebesar3,259untuk alpha 5. Semantara nilai t Tabel untuk alpha 5 dan derajat kebebasan 39 adalah sebesar 2,423 karena nilai t hitung lebih besar dari t
tabel maka Ho ditolak. Oleh karena itu dapat dinyatakan bahwa terdapat pengaruh positif tenaga kerja terhadap efektivitas waktu.
Hasil perhitungan menunjukkan angka t penelitian 3,259 t tabel sebesar 2,423 dengan demikian maka H
ditolak dan H
1
diterima signifikansi penelitian sebesar 0,002 0,05 dengan demikian pengaruh signifikan. Artinya ada hubungan
yang positif dan signifikan antara varibel independen exogenus tenaga kerja terhadap varibel efektivitas waktu de ngan kata lain ketersediaan tenaga kerja
mampu memengaruhi efektivitas waktu proyek. Hal tersebut dibuktikan dengan nilai Beta pada kolom standardized
coefficient sebesar 0,327. Angka 0,327 diartikan bahwa setiap kenaikan 1 tenaga kerja akan meningkatkan efektivitas waktu sebesar 0,327 . Kekurangan
tenga kerja akan membuat efektivitas waktu menurun dalam penyelesaian proyek, tidak tercapainya efektivitas waktu proyek karena kekurangan tenaga kerja
tersebut akan membuat keterlambatan jadwal pr oyek yang berdampak pada bertambahnya total waktu proyek dari yang direncanakan Memon et al, 2010.
Universitas Sumatera Utara
Hal ini terjadi di proyek pada penelitian ini, di mana tenaga kerja yang tersedia di lapangan kurang dari yang telah direncanakan pada awal proyek atau
disebut dengan shortage of site workers . Tenaga kerja merupakan salah satu sumber daya yang penting pada proyek.
Namun dalam penelitian ini ketersediaan tenaga kerja terbatas, bahkan kurang dari yang seharusnya, keterbatasan tenaga kerja pada peneliti an ini
dikarenakan, faktor kualitas ataupun hal -hal lain seperti merekrut, penyeleksian, dan melatih tenaga kerja tersebut. Pelatihan tenaga kerja membutuhkan biaya
yang mahal, sebelum mereka siap dalam bekerja. Perusahaan lebih memilih menggunakan tena ga kerja yang langsung siap
pakai, dengan sedikit pelatihan atau pelatihan seadanya. Untuk itu perusahaan menggunakan sistem kontrak, namun mencari tenaga kerja yang siap pakai
dengan sistem kerja kontrak bukanlah hal yang mudah. Pada tenaga kerja harian, kesulitan perusahaan adalah mendatangkan
mereka dari daerah asal, di mana daerah asal mereka jauh dari lokasi proyek. Mendatangkan tenaga kerja tersebut, perlu biaya transportasi yang cukup mahal.
Sehingga perencanaan tenaga kerja lapangan tersebut, h arus benar-benar matang. Ketika terjadi banyak kekurangan pada tenaga kerja, maka banyak pula kegiatan
yang akan tertunda. Berdasarkan hal tersebut dapat dinyatakan bahwa efektivitas waktu proyek
yang disebakan keterbatasan tenaga kerja berakibat pada t erjadinya delay, sesuai dengan teori triple constraint dinyatakan bahwa ketika terjadi perubahan jadwal
yaitu perubahan rencana waktu dengan realisasi waktu maka efektivitas waktu pun tidak tercapai.
Universitas Sumatera Utara
Hipotesis II : Material terhadap efektivitas waktu
Hal – hal yang akan dianalisis adalah sebagai berikut:
Pengujian hipotesis
H = Material tidak berpengaruh positif terhadapefektivitas waktu
H
1
= Material berpengaruh positif terhadapefektivitas waktu Dari hasil pengolahan data pada lampiran 16 diperoleh nilai t hitung
sebesar 6,694 untuk alpha 5. Semantara nilai t Tabel untuk alpha 5 dan derajat kebebasan 39 adalah sebesar 2,423 karena nilai t hitung lebih besar dari t tabel
maka Ho ditolak. Oleh karena itu dapat dinyatakan bahwa terdapat pengaruh positif material terhadap efektivitas waktu.
Hasil perhitungan menunjukkan angka t penelitian 6,694 t tabel sebesar 2,423 dengan demikian maka H
diterima dan H
1
ditolak. Artinya ada hubungan yang positif antara variabel independen exogenus material terhadap variabel
efektivitas waktu dengan kata lain terbukti bahwa ketersediaan material dapat memengaruhi efektivitas waktu penyelesaian proyek pada penelitian ini.
Perbandingan antara material yang direncanakan dengan pemakaian material realisasi harus ses uai jika tidak maka akan menimbulkan tidak
tercapainya efektivitas waktu karena keterlambatan material akan membuat jadwal pun menjadi terlambat. Pengaruh tersebut dibuktikan dengan nilai Beta
pada kolom standardized coefficient sebesar 0,620 Angka 0,620memiliki arti setiap kenaikan 1 material, maka kenaikan
tersebut dapat meningkatkan efektivitas waktu sebesar 0,620 maka , apabila perbandingan antara material yang direncanakan dengan material realisasi tidak
sesuai maka akan terjadi ketidakefektivan waktu .
Universitas Sumatera Utara
Pada penelitian ini material menjadi faktor utama penyebab tidak tercapainya evektifitas waktu dari 3 faktor yang ada dikarenakan kegiatan proyek
tidak dapat dikerjakan atau menjadi terlambat apabila terjadi kekurangan material material shortage yang disebabkan oleh material tidak ada, rusak ataupun
material tersebut pengirimannya terlambat. Pada proyek salah satu hal yang penting untuk diperhatikan adalah,
bagaimana menemukan hubungan antara jadwal dan sumber daya. Pemakaian sumber daya yang efisie n dapat membuat pencapaian efektivitas waktu menjadi
lebih mudah. Keterbatasan sumber daya yaitu material yang terlalu besar dapat membuat pelaksanaan kegiatan proyek terhambat.
Keterlambatan penyelesaian kegiatan proyek akan menjadi lebih parah, apabila terjadi kekurangan material yang cukup besar pada lintasan -lintasan kritis
Soeharto, 2001. Kekurangan material dalam proyek ini disebabkan oleh, keterlambatan pengiriman, dan keterbatasan dana. Sehingga pemerataan
pemakaian material pada seluruh kegia tan tidak tersebar dengan baik, sehingga beberapa kegitan menjadi terganggu pelaksanaannya.
Pemerataan material yang terbatas, dapat diatasi dengan metode CPM yang dikenal dengan resource leveling. Pada kegiatan-kegiatan tidak kritis
material dapat digeser, ke kegiatan yang memiliki jalur kritis. Sehingga apabila terjadi fluktuasi material pada setiap kegiatan, fluktuasi tersebut tidak terjadi
secara tajam. Pemerataan material pada proyek ini, sulit dilakukan karena perusahaan
tidak menggunakan CPM dan pemerataan material pada puluhan kegiatan proyek dengan pengawasan yang ketat juga bukan hal yang mudah. Kekurangan material,
Universitas Sumatera Utara
menyebabkan pelaksanaan kegiatan proyek menjadi tertunda, dan jadwal proyek pun tidak tercapai.
Hal yang sama juga terjadi pada industri proyek di Malaysia, apabila perusahaan tidak memiliki persediaan yang cukup untuk material sehingga, ketika
material terlambat datang maka aktivitas proyek menjadi terganggu, merupakan peringkat kedua penyebab ketidakefektifan waktu proyek S ambasivan dan Soon,
2007.
Hipotesis III : Peralatan terhadap efektivitas waktu
Hal – hal yang akan dianalisis adalah sebagai berikut:
Pengujian hipotesis
H = Peralatan tidak berpengaruh positif terhadapefektivitas waktu
H
1
= Peralatan berpengaruh posi tif terhadapefektivitas waktu Dari hasil pengolahan data pada lampiran 23 diperoleh nilai t hitung
sebesar 1,599 untuk alpha 5. Semantara nilai t Tabel untuk alpha 5 dan derajat kebebasan 39 adalah sebesar 2,423 karena nilai t hitung lebih kecil dari t t abel
maka Ho diterima Oleh karena itu dapat dinyatakan bahwa tidak terdapat pengaruh positif peralatan terhadap efektivitas waktu.
Hasil perhitungan menunjukkan angka t penelitian1,599 t tabel sebesar 2,423 dengan demikian maka H
diterima dan H
1
ditolak. Artinya ada hubungan yang positif tetapi tidak signifikan antara varibel independen exogenus peralatan
terhadap variabel efektivitas waktu dengan kata lain terbukti bahwa ketersediaan material tidak signifikan memengaruhi efektivitas waktu penyelesaian p royek
pada penelitian ini.
Universitas Sumatera Utara
Perbandingan antara peralatan yang direncanakan dengan pemakaian peralatan realisasi harus sesuai jika tidak maka akan menimbulkan tidak
tercapainya efektivitas waktu karena keterlambatan peralatan akan membuat jadwal pun menjadi terlambat. Namun dengan pengaruh sebesar ituvariabel
peralatan dianggap tidak signifikan karena t hitung t tabel, besarnya pengaruh tersebut dibuktikan dengan nilai Beta pada kolom standardized coefficient sebesar
0,096 Tabel 4.7.Angka 0,096 ters ebut dapat dibuat dalam bentuk persen yaitu 9,6
Artinya setiap terjadi kenaikan peralatan sebesar 1 pengaruh terhadap efektivitas waktu hanya sebesar 0,096. Apabila perbandingan antara peralatan yang
direncanakan dengan peralatan realisasi tidak sesua i maka akan terjadi ketidakefektivan waktu, namun kekurangan peralatan tersebut tidak terlalu besar
pengaruhnya terhadap efektivias waktu pada penelitian ini. Gambar 4.4 yang bersumber dari research journal of applied sciences,
engineering and technology 2013 memperlihatkan bahwa faktor sumber daya non manusia MMF yang terdiri atas keterlambatan peralatan, kerusakan
peralatan, kekurangan peralatan, fluktuasi harga material dan kekurangan material dapat menimbulkan ketidakefektivan biaya, namun pengaruhn ya hanya sebesar
0,091 atau 9,1.
Universitas Sumatera Utara
Universitas Sumatera Utara
Penggunaan peralatan berupa alat berat, pada proyek ini banyak digunakan pada persiapan lahan at au site preparation. Pada kegiatan site preparation
ketersediaan peralatan sebesar 98, hal tersebut menunjukkan 2 kekurangan peralatan pada kegiatan proyek ini, tidak berpengaruh banyak terhadap efektivitas
waktu. Pada Tabel 4.3 dapat dilihat bahwa kete rsdiaan peralatan proyek tidak ada
yang di bawah 81, hal tersebut menunjukkan 20 kekurangan peralatan tidak berpengaruh banyak terhadap pencapaian efektivitas waktu.
B. Sub Struktur II