commit to user Ditinjau dari sumber daya yang ada, baik tenaga kesehatan Bidan maupun
tenaga kader P4K yang ada di lapangan cukup terpenuhi. Secara ideal satu kelurahan satu bidan, namun pada kelurahan wilayah kerja Puskesmas Ngletih
rata-rata 3 orang Bidan. Untuk tenaga kader P4K dilapangan telah memenuhi kebutuhan, yaitu satu kelompok RW lima kader P4K dan setiap bulan
melaksanakan pendataan, penandaan dan pemetaan dan dilaporkan ke bidan wilayah.
b. Tabulin Tabungan ibu bersalin dan Dasolin Dana Sosial ibu
bersalin.
Keberhasilan dari kegiatan tabulin dan dasolin berjalan baik dan lancar. Hal ini ditunjukkan dengan terpenuhinya pembiayaan persalinan. Baik secara pribadi
maupun dengan memakai fasilitas bantuan Pemerintah berupa Jamkesmas atau Jamkesda. Bahkan bagi keluarga ibu bersalin yang kurang mampu diberikan
santunan berupa uang sebesar Rp 10.000, Rp 20.000 dan ada juga yang Rp 25.000 untuk setiap persalinan, dengan sumber dana dasolin.
c. Calon Donor Darah.
Untuk kegiatan penggalangan calon donor darah sampai dengan Oktober 2010 belum berjalan sesuai dengan harapan dari kegiatan P4K meskipun telah
tercatat sesuai kebutuhan, yaitu satu orang ibu hamil dengan dua orang calon donor darah, tetapi belum ada ibu bersalin yang membutuhkan tranfusi darah
diambil dari calon donor darah yang sudah dipersiapkan semua dipenuhi oleh 96
commit to user palang merah Indonesia PMI dan sampai dengan bulan Oktober 2010 semua
kasus komplikasi dapat tertangani dan tidak terjadi kematian.
d. Ambulan Desa atau Transportasi.
Sedangkan untuk penggalangan transportasi atau ambulan desa juga telah berjalan dengan baik. Diwilayah Puskesmas Ngletih kebanyakan kebutuhan
transportasi ibu bersalin terpenuhi oleh suami atau keluarga. Sedangkan ambulan desa digunakan untuk kebutuhan transportasi mendadak yang membutuhkan
posisi tidur dan penanganan cepat seperti kasus yang terjadi di kelurahan Bawang. Seorang ibu hamil mengalami perdarahan dan harus mendapatkan penanganan
serius di Rumah Sakit terdekat, dengan adanya ambulan desa yang tersedia, maka transportasi ambulan desa tersebut dapat mengantar ibu hamil untuk secepatnya
mendapatkan pertolongan pada tempat pelayanan kesehatan yang cepat dan akurat.
pada ibu hamil, ibu bersalin dan ibu nifas. Dan di wilayah Puskesmas Ngletih, sampai dengan Oktober 2010 tidak ada kematian ibu hamil, ibu bersalin
dan ibu Dengan uraian diatas dan data yang ada terlihat bahwa dengan adanya program P4K dapat mencegah keterlambatan dalam rujukan sekaligus dapat
mengurangi resiko kematian nifas 0. 97
commit to user Keberhasilan Penerapan P4K dapat kita lihat yaitu :
1 Prosentase ibu hamil dengan stiker 100 . 2
Prosentase ibu hamil berstiker mendapat pelayanan antenatal sesuai standar semua ibu hamil mendapatkan kunjungan K4 dan memperoleh pelayanan
5T dari 4 kelurahan yaitu kelurahan Ketami, Bawang dan Ngletih 100 tetapi kelurahan Tempurejo dari jumlah 66 ibu hamil, 60 ibu yang sudah
mendapatkan kunjungan K4 dan 5T karena memang umur kehamilannya belum seharusnya mendapatkan kunjungan tersebut. Arti dari K4 adalah
kunjungan tribulan pertam 1 kali, tribulan kedua 1 kali, tribulan ketiga 2 kali sedangkan 5T adalah setiap kali datang periksa, ibu hamil mendapatkan
pelayanan : ukur berat badan, ukur tinggi badan pada pertama kali datang, ukur tinggi fundus uteri, beri immunisasi TT dan beri tablet tambah darah.
3 Prosentase ibu hamil berstiker bersalin di tenaga kesehatan 100. 4
Prosentase ibu hamil, bersalin dan nifas berstiker yang mengalami komplikasi tertangani 100. Prosentase kehamilan, persalinan dan nifas
dari 33 kasus komplikasi, 33 kasus tertangani dengan cepat dan adekuat. 5
Prosetase penggunaan metode KB pasca persalinan 60 karena masih ada kepercayaan bahwa setelah melahirkan kalau belum haid dan ikut KB
menyebabkan penyakit karena darah tidak bisa keluar. 6
Prosentase ibu bersalin di tenaga kesehatan mendapat pelayanan nifas 100.
commit to user Faktor–faktor yang mempengaruhi keberhasilan P4K adalah:
1 Faktor Internal a
Adanya pembinaan dari petugas kesehatan setiap bulan bersamaan dengan pertemuan kader sesuai dengan jadwal yang sudah ditentukan, tempat di
balai kelurahan masing – masing bersama bidan wilayah yang selalu memberikan pembinaan baik administrasi P4K maupun memberikan materi
– materi yang di anggap penting diketahui oleh kader khususnya dalam kegiatan P4K. Dengan adanya keaktifan pembinaan yang dilakukan oleh
tenaga kesehatan atau bidan wilayah, maka dapat menumbuhkan motivasi kader P4K dalam melaksanakan kegiatan P4K baik secara administratif
maupun penyuluhan – penyuluhan. b
Jumlah kader P4K dari masing – masing kelompok RW berjumlah 5 orang dan salah satunya menjadi ketua atau koordinator tetapi di lapangan
mempunyai tugas yang sama yaitu mendata dan memantau kesehatan ibu hamil di wilayah masing – masing kelompok RW sehingga kegiatan P4K
dapat berjalan maksimal. c
Ketua pengurus P4K dari masing – masing kelurahan bersama bidan wilayah diketaui selalu mengadakan pendekatan kepada perangkat
kelurahan mengingat seringnya pergantian kepala desa, dalam 3 tahun terakhir ini terjadi 2 kali pergantian kepala kelurahan. Setiap pergantian
kepala kelurahan bidan wilayah bersama kader memberikan informasi dengan menjelaskan bahwa kegiatan bidang kesehatan yang ada
dikelurahan khususnya kegiatan P4K baserta cara pelaksanaannya. Agar 99
commit to user semua kegiatan dalam pemberdayan masyarakat selalu mendapat dukungan
dari pemerintah kelurahan. d
Semua kader P4K dalam melaksanakan tugas di masyarakat dengan rasa sukarela dan ikhlas, tanpa ada imbalan karena semua merupakan ibadah
yang dapat menolong kepada sesama dan kader mendapat pahala dari Tuhan yang Maha Esa. Hal tersebut menjadikan motivasi bagi kader
sehingga kegiatan P4K merupakan kegiatan kemanusiaan atau kegiatan sosial.
e Pencatatan dan pelaporan dilaksanakan kader P4K setiap bulan, hal itu bisa dilihat dari buku administrasi P4K seperti buku rencana kegiatan, buku
kegiatan, buku pendataan, penandaan dan pemetaan, buku Tabulin dan Dasolin, buku penggalangan calon donor darah, buku penggalangan
ambulan desa atau transportasi, buku tamu, buku absen kader, buku kas, buku data pasien yang mendapat bantuan dari dana dasolin, buku notulen
dan arsip laporan bulanan P4K masing – masing kelurahan. Setiap bulan kader P4K melaporkan kegiatannya ke bidan wilayah. Dari hasil pencatatan
dan pelaporan di atas, maka baik kader maupun bidan wilayah bisa mengevaluasi hasil kegiatan dalam kurun waktu tertentu dan selajutnya
dapat membuat rencana tindak lanjut apa saja kegiatan yang belum terlaksana atau tercapai.
commit to user 2 Faktor Eksternal
a Bantuan biaya persalinan dari pemerintah melalui jamkesmas dan jamkesda
bagi ibu yang kurang mampu dapat dilihat dari laporan jumlah ibu bersalin yang mendapat bantuan dari dana dasolin. Berdasarkan laporan, di
kelurahan Ketami ada sebanyak 8 orang, kelurahan Tempurejo sebanyak 7 orang, kelurahan Ngletih sebanyak 11 orang, kelurahan Bawang sebanyak
16 orang. Dengan hal tersebut di atas dapat meringankan beban psikologis ibu bersalin yang tidak mampu dalam menghadapi persalinan.
b Tingginya rasa kepedulian dari masyarakat untuk mengatasi masalah
kesehatan yang ada di lingkunganya sehingga dapat membantu atau mendukung proses kegiatan P4K.
c Adanya peran aktif dari ibu hamil, suami dan keluarga sehingga tidak terjadi keterlambatan apabila ada komplikasi kebidanan. Peran aktif adalah
sesuatu yang bisa diterima oleh seseorang secara terbuka dan adanya imbal balik yang positif sehingga dapat menghasilkan sesuatu yang sesuai dengan
harapan. Pada kegiatan P4K dapat menurunkan Angka Kematian Ibu.
3. Kendala – Kendala dalam Penerapan P4K :