Ambulan Desa atau Transportasi

commit to user Jamkesda dalam pemenuan kebutuhan darah bagi ibu hamil yang membutuhkan tranfusi darah.

4. Ambulan Desa atau Transportasi

Yang dimaksud Ambulan desa transportasi secara teori adalah alat transportasi dari masyarakat sesuai kesepakatan bersama yang dapat dipergunakan untuk mengantar calon ibu bersalin ke tempat persalinan termasuk tempat rujukan, terutama yang kesulitan angkutan atau ibu mengalami kegawatan perlu dirujuk segera ke Puskesmas atau Rumah Sakit agar selamat. Bentuk ambulan desa bermacam-macam, tergantung jenis yang dimiliki oleh warga dan mengikhlaskan kendaraannya dipinjam warga bergiliran dibuat jadwal kendaraan, pengemudi, BBM, dan sebagainya. Bisa berupa mobil, ojek, becak, sepeda motor, tandu, perahu, dll. Penanggungjawab Pokja Ambulan Desa yang mengatur jadwal sesuai kesepakatan warga. Penggalangan Ambulan Desa atau transportasi, dilihat dari data atau dokumen peneliti juga melakukan wawancara dilapangan dengan ibu hamil dan calon transportasi. Setiap ibu hamil diwilayah kerja puskesmas Ngletih dipersiapkan dua calon transportasi, yang pertama adalah suami yang kedua adalah saudara atau keluarga. Tetapi di masing – masing kelurahan juga ada Ambulan desa yang mana semua warga yang punya mobil didata kemudian dengan kesepakatan menandatangani surat pernyataan untuk bersedia mengantar sewaktu waktu ibu mau melahirkan atau terjadi kegawadaruratan. commit to user Jumlah ambulan desa mobil di kelurahan Ketami 3 buah, kelurahan Tempurejo 2 buah, kelurahan Bawang 4 buah dan kelurahan Ngletih 5 buah. Contoh di kelurahan Bawang pada bulan juni 2010 ada ibu hamil mengalami komplikasi kebidanan karena kasus perdarahan dan tidak mungkin diantar suami memakai sepeda motor maka segera menghubungi ambulan desa untuk mengantar agar secepatnya mendapat pertolongan di Rumah Sakit Gambiran Kediri. Di Kelurahan Ketami, Tempurejo, dan Ngletih Ambulan desa belum pernah dipakai, karena selain dekat puskesmas juga bukan merupakan kasus kegawadaruratan obstetri yang membutuhkan pertolongan cepat misalnya ketuban pecah dini, pre eklamsi, serotinus, cepalo pelvic disproportion CPD, kehamilan premature, abortus, post seksio.

2. Keberhasilan Penerapan P4K a. Pendataan, Penandaan dan Pemetaan ibu hamil

Dokumen yang terkait

Respon Bidan PTT Terhadap Program Jaminan Persalinan di Kabupaten Langkat Tahun 2013

1 94 178

Hubungan Pengetahuan dengan Sikap Ibu Hamil tentang Program Perencanaan Persalinan dan Pencegahan Komplikasi (P4K) Sebagai Upaya Pencegahan Komplikasi Kehamilan di Kelurahan Kutambaru Kabupaten Langkat Tahun 2013

5 92 69

Pengaruh Faktor Upaya Pengobatan Dan Pencegahan Yang Dilakukan Ibu Pada Balita Dengan Penyakit Diare Di Puskesmas Bandar Baru Kabupaten Pidie Jaya Tahun 2008

1 43 130

Analisis Pelaksanaan Program Pos Pembinaan Terpadu Penyakit tidak menular (Posbindu PTM) dalam Deteksi Dini dan Pencegahan Komplikasi Diabetes Melitus di Puskesmas Glugur Darat Tahun 2014

62 297 119

FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KINERJA KADER DALAM KEGIATAN PROGRAM PERENCANAAN PERSALINAN DAN PENCEGAHAN KOMPLIKASI (P4K) DI PUSKESMAS SEMBORO TAHUN 2013

1 9 75

HUBUNGAN PENERAPAN PROGRAM PERENCANAAN PERSALINAN DAN PENCEGAHAN KOMPLIKASI (P4K) OLEH IBU HAMIL DENGAN UPAYA PENCEGAHAN KOMPLIKASI KEHAMILAN DI PUSKESMAS SIDOREJO KIDUL SALATIGA

0 0 13

IMPLEMENTASI PELAKSANAAN PROGRAM PERENCANAAN PERSALINAN DAN PENCEGAHAN KOMPLIKASI DALAM MENURUNKAN ANGKA KEMATIAN BAYI (AKB) DI PUSKESMAS MADUKARA ABUPATEN BANJARNEGARA

2 5 73

UPAYA PERCEPATAN HARI LAYANAN PASANG BAR

0 6 46

PELAKSANAAN PROGRAM PERENCANAAN PERSALINAN DAN PENCEGAHAN KOMPLIKASI (P4K) PADA MASYARAKAT PESISIR KABUPATEN MAMUJU Ashriady

0 1 5

PELAKSANAAN PROGRAM PERENCANAAN PERSALINAN DAN PENCEGAHAN KOMPLIKASI (P4K) DALAM MENURUNKAN ANGKA KEMATIAN IBU DI PUSKESMAS IMOGIRI 1 BANTUL YOGYAKARTA - DIGILIB UNISAYOGYA

0 1 34