Jenis-jenis Media Grafis Media Grafis

Fungsi lain yang dikemukan oleh Derek Rowtrie dalam Safei, 2007: 120 yaitu a pemilikan motivasi pada siswa, b pengenalan pelajaran lebih cepat, c penyediaan rangsangan akan pelajaran baru, d keaktifan respon dari siswa, e memberikan umpan balik yang cepat, dan f meningkatkan penguasaan praktis. Berdasarkan beberapa pendapat tersebut peneliti menyimpulkan bahwa fungsi media grafis sama dengan fungsi media pembelajaran pada umumnya yaitu untuk memudahkan tercapainya tujuan pembelajaran dan dapat memotivasi siswa agar lebih interaktif dalam belajar.

5. Kelebihan dan Kelemahan Media Grafis

Beberapa kelebihan dan kelemahan media grafis menurut Sadiman dkk, 2006: 29-30,yaitu : 1 Kelebihan a. Sifatnya konkret, lebih realistis dalam menunjukkan pokok masalah b. Dapat mengatasi batasan ruang dan waktu misalnya gambarphoto, tidak semua bendaperistiwa dapat dibawa kedalam kelas c. Dapat mengatasi keterbatasan pengamatan, yang tak mungkin dapat dilihat dengan mata telanjang dapat disajikan dengan jelas dalam bentuk gambar. d. Dapat memperjelas suatu masalah, dalam bidang apa saja dan untuk tingkat usia berapa saja, sehingga dapat mencegah kesalah pahaman. e. Harganya murah, mudah didapat serta digunakan. f. Untuk sketsa dapat dibuat secara cepat sementara guru menerangkan. 2 Kelemahan a. Media grafis hanya menekankan persepsi indera mata atau visual. b. Gambar benda yang terlalu kompleks kurang efektif untuk kegiatan pembelajaran c. Ukurannya sangat terbatas untuk digunakan dalam kelompok besar Jadi dapat disimpulkan kelebihan yang dimiliki media grafis yaitu mampu mengkonkretkan materi pelajaran yang abstrak sedangkan kelemahannya hanya menekankan visual saja.

6. Penggunaan Media Grafis dalam Pembelajaran di SD

Penggunaan media pembelajaran khususnya media grafis dalam pendidikan menjadi suatu hal yang penting karena akan lebih meningkatkan daya serap siswa dalam memahami pesan-pesan pembelajaran. Dengan begitu akan mengurangi pembelajaran yang verbalistik sehingga yang ada hubungan timbal balik antara guru dan siswa dalam memecahkan suatu masalah. Secara khusus media grafis berfungsi untuk menarik perhatian, memperjelas ide, mengilustrasikan fakta yang mungkin akan cepat dilupakan bila tidak digrafiskan. Proses hubungan tersebut dinamakan proses interaksi edukatif. Artinya guru dalam pembelajaran tidak hanya bertindak sebagai pengajar tetapi juga sebagai pendidik. Jadi dapat disimpulkan bahwa penggunaan media pembelajaran seperti media grafis oleh guru dalam pembelajaran sangat penting terutama bila dikaitkan dengan pencapaian tujuan pembelajaran yang telah ditentukan. Indikator media grafis yang baik antara lain dilihat dari prinsip kesederhanaan, keterpaduan, penekanan, dan keseimbangan. Adapun langkah-langkah dalam penerapan model PBL dan Scientific yang menggunakan media grafis dalam perbaikan pembelajaran adalah 1 menyajikan masalah yang relevan dengan tema melalui kegiatan mengamati media grafis, 2 membimbing siswa untuk mengkontruksi pengetahuan melalui kegiatan bertanya, 3 membimbing siswa dalam bernalar dengan mengumpulkan informasi baik individu maupun kelompok, 4 memfasilitasi siswa mencoba dengan menyusun alternatif solusi pemecahan masalah, 5 membimbing siswa membuat jejaring serta mengkomunikasikan hasilnya, dan 6 menganalisis serta mengevaluasi hasil kerja siswa yang dibuat secara individu atau kelompok.

C. Belajar

1. Pengertian Belajar

Banyak teori yang mengkaji tentang belajar, salah satunya adalah teori behavioristik yang memandang belajar adalah suatu perubahan tingkah laku sebagai akibat dari adanya interaksi antara stimulus dan respon. Menurut Skinner dalam Budiningsih, 2005: 24 hubungan- hubungan yang kompleks antara stimulus dan respon yang terjadi melalui interaksi dalam lingkungannya yang kemudian akan menimbulkan perubahan tingkah laku. Atas dasar teori belajar tersebut, dalam buku Rusman 2012: 134 menyatakan belajar adalah proses perubahan tingkah laku individu sebagai hasil dari pengalamannya dalam berinteraksi dengan lingkungan. Belajar bukan hanya sekedar menghafal, melainkan suatu proses mental yang

Dokumen yang terkait

PENERAPAN MODEL PROBLEM BASED LEARNING (PBL) DENGAN MEDIA GRAFIS UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS IV B PADA PEMBELAJARAN TEMATIK TERPADU DI SD NEGERI 7 METRO PUSAT TAHUN PELAJARAN 2013/2014

0 20 83

PENERAPAN STRATEGI PAIKEM PADA PEMBELAJARAN TEMATIK UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS IV C SD NEGERI 1 METRO PUSAT TAHUN PELAJARAN 2013/2014

0 5 47

PENERAPAN METODE PROBLEM SOLVING DENGAN MEDIA GRAFIS PADA PEMBELAJARAN TEMATIK KELAS I B SD NEGERI 7 METRO PUSAT TAHUN PELAJARAN 2013/2014

0 6 76

PENERAPAN PENDEKATAN KONTEKSTUAL MELALUI MEDIA GRAFIS UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR PADA PEMBELAJARAN TEMATIK SISWA KELAS IV B SD NEGERI 1 NUNGGALREJO TAHUN PELAJARAN 2013/2014

2 4 71

PENERAPAN METODE PROBLEM SOLVING UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR PADA PEMBELAJARAN TEMATIK TERPADU SISWA KELAS IV B SDN 1 METRO BARAT TAHUN PELAJARAN 2013/2014

0 6 79

MODEL PROJECT BASED LEARNING UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR TEMATIK SISWA KELAS IV SULAIMAN SD MUHAMMADIYAH METRO PUSAT TAHUN PELAJARAN 2013/2014

0 19 70

PENERAPAN MODEL PROBLEM BASED LEARNING (PBL) UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS IV B SD NEGERI 01 METRO BARAT

1 23 66

PENERAPAN MODEL COOPERATIVE LEARNING TIPE PAIR CHECK UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR SISWA PADA PEMBELAJARAN TEMATIK KELAS IV B SD NEGERI 06 METRO PUSAT TAHUN PELAJARAN 2013/2014

1 15 48

PENERAPAN MODEL COOPERATIVE LEARNING TIPE GROUP INVESTIGATION DENGAN MEDIA GRAFIS UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR SISWA MATA PELAJARAN PKn KELAS V B SD NEGERI 7 METRO PUSAT TAHUN PELAJARAN 2012/2013

0 5 112

PENERAPAN MEDIA REALIA PADA PEMBELAJARAN TEMATIK UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS IA SD NEGERI 7 METRO PUSAT TAHUN PELAJARAN 2014/2015

7 93 76