Pengertian Garis Sempadan Bangunan GSB

sesuai dengan fungsinya untuk menjamin keselamatan penghuni dan lingkungannya. Peraturan Daerah Kota Semarang Nomor 5 tahun 2009 dimaksudkan sebagai pengaturan lebih lanjut sehubungan dengan diterbitkannya Undang-undang Nomor 28 Tahun 2002 tentang Bangunan Gedung dan Peraturan Pemerintah No 36 Tahun 2005 tentang Peraturan Pelaksanaan Undang-Undang Nomor 28 Tahun 2002 tentang Bangunan Gedung.

2.2 Pengertian Garis Sempadan Bangunan GSB

Garis Sempadan Bangunan atau yang lebih sering disingkat GSB adalah garis batas paling luar kepemilikan lahan atau tanah yang bisa digunakan untuk mendirikan bangunan. Secara garis besar, arti garis sempadan bangunan adalah suatu metode yang dipakai untuk mengatur letak dan posisi bangunan berikut pagarnya yang akan didirikan pada suatu lahan agar dapat sesuai dengan tata kota dan lingkungan yang nyaman bagi masyarakat. Pembuatan sempadan ini juga sering dijadikan sebagai salah satu sumber Pendapatan Asli Daerah PAD karena agar mendapat surat garis sempadan harus membayar semacam pungutan retribusi. http:www.imagebali.netdetail-artikel1049-arti-garis-sempadan- bangunan-dan-fungsinya.php Di dalam penjelasan Pasal 13 Undang-undang No. 28 Tahun 2002, Garis Sempadan Bangunan GSB mempunyai arti sebuah garis yang membatasi jarak bebas minimum dari bidang terluar suatu massa bangunan terhadap batas lahan yang dikuasai. Dari pengertian tersebut dapat diartikan bahwa Garis Sempadan Bangunan GSB adalah batas bangunan yang diperkenankan untuk dibangun. Batasan atau patokan untuk mengukur besar GSB adalah as jalan, tepi sungai, tepi pantai, jalan kereta api, danatau jaringan tegangan tinggi. Sehingga jika rumah berada di pinggir jalan, maka garis sempadan diukur dari as jalan sampai bangunan terluar di lahan tanah yang dikuasai. Faktor penentu besar GSB adalah letak lokasi bangunan itu berdiri. Menurut Pasal 1 ayat 28 Peraturan Daerah Kota Semarang Nomor 5 tahun 2009 tentang Bangunan Gedung, yang dimaksud Garis Sempadan Bangunan GSB adalah garis pada halaman persil Bangunan gedung yang ditarik sejajar dengan garis as jalan, as pagar, as jaringan listrik tegangan tinggi, tepi sungai,tepi pantai, tepi saluran, tepi rel Kereta Api, garis sempadan mata air, garis sempadan Approach Landing, garis sempadan Telekomunikasi, dan merupakan batas antara bagian kavlingpersil yang boleh dibangun dan yang tidak boleh dibangun bangunan.

2.3 Penetapan Garis Sempadan Bangunan

Dokumen yang terkait

Implementasi Kebijakan Peraturan Daerah Kota Medan No 5 Tahun 2012 Dalam Penerbitan Izin Mendirikan Bangunan Di Kota Medan

3 120 134

Implementasi Peraturan Daerah Kabupaten Nias Nomor 2 Tahun 2010 Tentang Perusahaan Daerah Pasar Yaahowu Dalam Meningkatkan Pendapatan Asli Daerah

6 93 138

Implementasi Kebijakan Peraturan Daerah Kota Medan No 5 Tahun 2012 Dalam Penerbitan Izin Mendirikan Bangunan Di Kota Medan

4 66 134

IMPLEMENTASI GARIS SEMPADAN SUNGAI DAERAH ALIRAN SUNGAI BEDADUNG (STUDI IMPLEMENTASI SALINAN KEPUTUSAN BUPATI JEMBER NOMOR 88 TAHUN 2004 TENTANG GARIS SEMPADAN SUNGAI DI WILAYAH KELURAHAN SUMBERSARI)

4 34 16

peraturan daerah nomor 7 tahun 2010 tentang bangunan gedung

0 0 139

PERATURAN DAERAH KABUPATEN GROBOGAN NOMOR 4 TAHUN 2013 TENTANG BANGUNAN GEDUNG

0 0 119

Implementasi Penerbitan Izin Mendirikan Bangunan Gedung di Kota Surakarta (Studi Peraturan Daerah Kota Surakarta Nomor 8 Tahun 2016 tentang Bangunan Gedung) - UNS Institutional Repository

0 0 15

ANALISIS PENERAPAN SANKSI TERHADAP BANGUNAN TANPA IZIN MENDIRIKAN BANGUNAN DI KOTA TANGERANG SELATAN DITINJAU DARI PERATURAN DAERAH NOMOR 6 TAHUN 2015 TENTANG PERUBAHAN ATAS PERATURAN DAERAH NOMOR 5 TAHUN 2013 TENTANG BANGUNAN GEDUNG (Studi Kasus di Kota

0 0 14

BAB I PENDAHULUAN - ANALISIS PENERAPAN SANKSI TERHADAP BANGUNAN TANPA IZIN MENDIRIKAN BANGUNAN DI KOTA TANGERANG SELATAN DITINJAU DARI PERATURAN DAERAH NOMOR 6 TAHUN 2015 TENTANG PERUBAHAN ATAS PERATURAN DAERAH NOMOR 5 TAHUN 2013 TENTANG BANGUNAN GEDUNG (

0 0 20

BAB IV - ANALISIS PENERAPAN SANKSI TERHADAP BANGUNAN TANPA IZIN MENDIRIKAN BANGUNAN DI KOTA TANGERANG SELATAN DITINJAU DARI PERATURAN DAERAH NOMOR 6 TAHUN 2015 TENTANG PERUBAHAN ATAS PERATURAN DAERAH NOMOR 5 TAHUN 2013 TENTANG BANGUNAN GEDUNG (Studi Kasus

0 0 21