Media Pembelajaran Audio Visual Teori Belajar yang Mendukung

2.1.9 Media Pembelajaran Audio Visual

Media pembelajaran audio visual sebagai alat bantu dalam proses belajar mengajar, fungsinya adalah: “membuat pembelajaran lebih menarik dan mengarahkan perhatian siswa untuk berkonsentrasi pada materi yang sedang diajarkan, memperlancar pencapaian kompetensi dalam memahami, mengingat pesan disampaikan serta membantu siswa yang lambat dan lemah dalam memahami pelajaran”. Menurut Arsyad 2014:32 pembelajaran menggunakan media audio visual adalah produksi dan penggunaan materi yang penyerapanya melalui pandangan dan pendengaran serta tidak seluruhnya tergantung kepada pemahaman kata atau simbol-simbol serupa. Sedangkan Kustandi dan Sutjipto 2013:30 berpendapat audio visual merupakan cara menghasilkan atau menyampaikan materi dengan menggunakan mesin- mesin mekanis dan menyajikan pesan-pesan audio dan visual. Berdasarkan pendapat diatas dapat disimpulkan media audio visual adalah sebuah alat bantu pembelajaran yang memiliki unsur suara dan gambar serta lagu-lagu daerah memudahkan siswa untuk menerima proses pembelajaran sehingga siswa tidak merasa bosan.

2.1.10 Teori Belajar yang Mendukung

a. Teori belajar Behaviorisme Behaviorisme merupakan sebuah teori perkembangan perilaku yang dapat diukur, diamati secara konkrit. Menurut Thorndike, belajar adalah proses interaksi antara stimulus dan respon. Stimulus adalah apa yang merangsang terjadinya kegiatan belajar seperti pikiran, perasaan, atau hal-hal lain yang dapat ditangkap melalui alat indera. Sedangkan respon adalah reaksi yang dimunculkan peserta didik ketika belajar, yang dapat pula berupa pikiran, perasaan, atau gerakantindakan. Jadi perubahan tingkah laku akibat kegiatan belajar dapat berwujud konkrit, yaitu yang dapat diamati, atau tidak konkrit yaitu yang tidak dapat diamati. Meskipun aliran behaviorisme sangat mengutamakan pengukuran, tetapi tidak dapat menjelaskan bagaimana cara mengukur tingkah laku yang tidak dapat diamati. Teori Thorndike ini disebut pula dengan teori koneksionisme Slavin, 2000. b. Teori Belajar Kognitif Piaget Menurut piaget, pengalaman fisik dan manipulasi lingkungan penting bagi terjadinya perubahan perkembangan. Piaget Rifai‟i 2012:32-35 menggambarkan tahap penrkembangan kognitif seorang mencakup empat tahapan yaitu: tahap sensorimotor, pra oprasional, oprasional konkrit dan oprasional formal.

2.1.11 Materi Ragam Lagu Daerah Nusantara