- Syukur ciptaan H. Mutahar - Bangun pemuda pemudi ciptaan A.Simanjutak
- Satu nusa satu bangsa ciptaan L. Manik - Bagimu Negri ciptaan Kusbini
- Maju takgentar dan Indonesia tetap merdeka ciptaan C. Simanjutak - Dari sabang sampai mereuke ciptaan R. Sunaryo
- Halo-halo bandung ciptaan Ismail Marzuki - Hari merdeka ciptaan Psahar Sudarnoto
- Merah putih ciptaan H. Mutahar - Berkibarlah benderaku ciptaan Ibu Sud
- Bangun pemuda pemudi ciptaan A. Simanjutak
2.2 Kajian Empiris
Kajian empiris memuat beberapa penelitian yang relevan terdiri atas jurnal nasional maupun internasional yaitu:
Menurut Satrio 2011 dengan judul “Peningkatan Motivasi Belajar Bernyanyi Lagu Nasional Melalui Pemanfaatan Media Audio Visua Di
SDN Pejuang VII Medan Satria Bekasi”. Menujukan adanya peningkatan motivasi terhadap pembelajaran SBK di kelas 4 SD. Prosentase motivasi
pada siklus 1 adalah 69,27, siklus 2 mencapai 69,74.Hal tersebut diperoleh dari keterlaksanaan kegiatan pembelajaran menggunakan media
audiovisual siklus 1 adalah 78,48, siklus 2 mencapai 81,14. Hubungan antara motivasi dengan keterlaksanaan kegiatan menggunakan media
audiovisual adalah semakin efektif dan dapat meningkatkan motivasi siswa terhadap pembelajaran SBK.
Penelitian selanjutnya dilakukan oleh Samreen Akram and Sufiana and K. Malik 2012 dengan judul
“Use of audio visual aids for effective
teaching of biology at secondary schools level
” menunjukan bahwa
penggunaan alat bantu audio visual membawa perubahan positif dan konstruktif dalam pembelajaran prestasi siswa. Adapun hasil penelitian
yang dilakukan oleh Richmond Quarcoo-Nelson1 , Isaac Buabeng2 and De-Graft Kwadwo Osafo3 2012 dengan judul
“Impact of Audio-Visual
Aids on Senior High School Students‟ Achievement in Physics ”
menujukan bahwa
penggunaan instruksi
audio visual
dibantu meningkatkan siswa prestasi dalam fisika yang lebih baik dibandingkan
dengan penggunaan metode tradisional di tingkat SHS. Penelitian lain yang dilakukan oleh Yona Syaida dkk 2013
dengan judul “Penggunaan Media Audio Visual Untuk Meningkatkan Kemandirian Siswa Belajar Seni Budaya” menunjukan bahwa Media
audio-visual telah berhasil membangkitkan ketertarikan siswa untuk mempelajari seni budaya . rasa ketertarikan telah membangkit rasa
kemandirian siswa itu sehingga partisipasi aktif siswa dalam proses pembelajaran juga meningkatkan dengan sendirinya.
Penelitian lain yang dilakukan oleh Merisa Amriyeni, Ida Syarif dan Zora Iriani 2013 dengan judul
“Pengaruh audio visual terhadap hasil
belajr siswa dalam pembelajaran tari daerah setempat kelas x SMA Negeri
8 Padang
”. Bahwa sebelum diberikan treatment kkm dikelas eksperimen
51,28, setelah diberikan treatment kkm mencapai 82,05 hal ini mengalami peningkatan sebesar 30.77. artinya terdapat pengaruh
terhadap hasil belajar seni daerah setempat. Sedangkan penelitian lain menurut Ikka Agustini, dan Eko Wahyu Wibowo 2013 tentang
“Upaya
Meningkatkan Hasil Belajar Seni Budaya dan Ketrampilan pada Standar Kompetensi Apresiasi Seni Musik Dengan Menggunakan Media Audio
Visual
”. Menyatakan bahwa terdapat peningkatan hasil belajar pada siswa.
Dibuktikan dengan hasil penelitian pra siklus 10 meningkat menjadi 76,67 pada siklus pertama dan meningkat menjadi 100 pada siklus ke
dua. Penelitian lain yang dilakukan oleh Ari Hastuti dan Yudi 2014
Budianti dengan judul
“Pengaruh penggunaan media audio visual terhadap
hasil belajar siswa pada mata pelajaran ipa kelas II SDN Batargebang II Kota Bekasi
”. Diketahui bahwa hasil rata-rata postest yang menggunakan
media audio visual yaitu 75,37 dan hasil rata-rata postest tanpa mengguna- kan media audio visual gambar yaitu 62,14. Jadi disimpulkan bahwa
dengan menggunakan media audio visual dapat meningkatkan hasil belajar. Pendapat lain dari Fatemeh Asadi, Shaban Berimani 2015
dengan judul
“The Effect of Audio-Visual Materials on Iranian Second
Grade High Schoo l Students‟ Language Achievement
” menunjukan bahwa
hasil menjadi meningkat ketika menggunakan media audio visual di tunjukan dengan perbedaan antara nilai rata-rata dari dua kelompok di post
test U = 66 , p˂.05 . Kelompok audio visual dilakukan lebih baik pada post test dari pada kelompok kontrol.
2.3 Kerangka Berfikir