Gambar 2.1.9 Model Teori AIDDA
Attention
Interest
Desire
Decision
Action
Sumber: Effendy, 2000: 304
Dalam penelitian ini dapat digambarkan bahwa pesan yang disampaikan melalui bungkus rokok adalah sebagai komunikator yang bertindak sebagai penyampai pesan pada komunikan
yaitu siswa kelas 3 SMA YPI Amir Hamzah medan yang rata - rata berusia 17 tahun, dengan tujuan untuk melihat pengaruh PHW di bungkus rokok terhadap minat merokok.
2.2 Kerangka Konsep
Jika kita menginformasikan sesuatu mengenai objek tertentu, maka diperlukan suatu standar yang umum atas objek tersebut, untuk hal ini maka digunakanlah konsep. Konsep
merupakan sejumlah ciri yang berkaitan dengan suatu objek. Konsep diciptakan dengan menggolongkan dan mengelompokkan objek-objek tertentu yang mempunyai ciri yang sama
Umar, 2002: 56. Di dalam penelitian kuantitatif, menjelaskan suatu konsep penelitian
Universitas Sumatera Utara
merupakan hal yang penting karena konsep penelitian ini merupakan kerangka acuan peneliti dalam mendesain sebuah instrument penelitian Bungin, 2011: 67.
Jadi kerangka konsep adalah hasil pemikiran yang rasional dalam menguraikan rumusan hipotesis yang merupakan jawaban sementara dari masalah yang diuji kebenarannya. Agar
konsep-konsep dapat diteliti secara empiris, maka harus dioperasionalkan dengan mengubahnya menjadi variabel.
Gambar 2.2 Kerangka Konsep
2.3 Variabel Penelitian
Variabel penelitian adalah gejala yang bervariasi, yang menjadi objek penelitian. variabel dapat luas dan dapat pula sempit tunggal. Seorang peneliti dituntut untuk mampu menjabarkan
variabel penelitian karena banyak dan sub-variabel akan menentukan hipotesis, aspek dalam instrument dan data yang dikumpulkan, yang selanjutnya mencerminkan halus kasarnya atau luas
sempitnya kesimpulan Arikunto, 2006:169. 1. Variabel bebas X Independent Variable
Variabel bebas yaitu segala gejala, faktor atau unsur yang menentukan atau mempengaruhi munculnya variabel kedua yang disebut sebagai variabel terikat Nawawi,
2001: 57. Variabel bebas dalam penelitian ini adalah muncul nya gambar peringatan rokok di kotak bungkus rokok
2. Variabel terikat Y Dependent Variable Variabel terikat yaitu variabel yang dipengaruhi oleh variabel bebas Bungin, 2011: 72.
Variabel terikat dalam penelitian ini adalah minat merokok siswa SMA Swasta YPI Amir Hamzah
2.3.1 Operasional Variabel
Variabel bebas x Munculnya PHW rokok di
kotak rokok Variabel Terkait Y
Minat Merokok Siswa
Universitas Sumatera Utara
Variabel-variabel di atas dapat diuraikan di dalam variabel operasional. Variabel operasional adalah upaya membuat konsep-konsep yang telah dikelompokkan ke dalam variabel
agar dapat diukur. Berdasarkan kerangka teori dan kerangka konsep yang diuraikan sebelumnya, maka untuk mempermudah penelitian perlu dibuat variabel operasional sebagai berikut:
Tabel 2.3 Operasional Variabel
Variabel Teoritis Variabel Operasional
Variabel Bebas X Munculnya PHW rokok
a. Tata letak b. Warna
c. Ilustrasi
d. Perhatian Attention
e. Keinginan Desire
f. Keputusan Decision
Variabel Terikat Y Minat merokok siswa
a. Frekuensi b. Kuantitas
c. Kebutuhan d. Ketergantungan
2.4 Definisi Operasional
Definisi operasional merupakan penjabaran lebih lanjut tentang konsep yang telah dikelompokkan dalam kerangka konsep. Definisi operasional adalah suatu petunjuk pelaksanaan
mengenai cara-cara untuk mengukur suatu variabel. Dengan kata lain, definisi operasional adalah daftar informasi yang amat ilmiah yang membantu peneliti lain yang ingin menggunakan
variabel yang sama Singarimbun, 2008: 46. Definisi Operasional dari variabel-variabel penelitian ini adalah:
1 . Variabel Bebas X yaitu Munculnya PHW rokok di kotak bungkus rokok:
a. Tata letak, penempatan PHW di kotak rokok. b. warna, makna dari warna PHW di kotak rokokrokok tersebut.
c. ilustrasi, visualisasi PHW di kotak rokok tersebut. d. Perhatian Attention, perhatian terhadap PHW di kotak rokok
Universitas Sumatera Utara
e. Keinginan Desire, keinginan mereka merokok setelah munculnya PHW f. Keputusan Decision keputusan merokok mereka setelah munculnya PHW
2. Variabel Terikat Y minat merokok Siswa:
a. Frekuensi, merupakan tingkat keseringan siswa merokok. b. Kuantitas, merupakan banyaknya rokok yang dikonsumsi siswa.
c. Kebutuhan, kebutuhan siswa akan rokok. d. Ketergantungan, rasa ketergantungan siswa terhadap rokok.
2.5 Hipotesis
Hipotesis merupakan perkiraan, dugaan atau jawaban sementara terhadap masalah atau pertanyaan penelitian yang masih perlu diuji kebenarannya karena sifatnya masih dugaan atau
jawaban sementara Kholil, 2006: 82. Hipotesis dalam penelitian ini adalah:
H
o
: Tidak ada pengaruh antara perubahan munculnya PHW di kotak rokok terhadap minat merokok siswa
H
a
: Ada pengaruh antara perubahan munculnya PHW di kotak bungkus rokok terhadap minat merokok siswa
Hipotesis awal: Terdapat pengaruh antara perubahan munculnya PHW rokok di kotak rokok terhadap minat merokok siswa
Universitas Sumatera Utara
BAB III METODOLOGI PENELITIAN
3.1 Deskripsi Lokasi Penelitian
Data yang yang diperoleh tentang silsilah atau sejarah yang berhubungan dengan sekolah SMA YPI Amir Hamzah Medan bersumber dari:
www.amirhamzahsch.com
3.1.1 Sejarah Singkat SMA YPI Amir Hamzah Medan
Perguruan Amir Hamzah awal mulanya bernama perguruan Darma Utama yang diasuh oleh Yayasan Islam Tionghoa WNI Medan Tahun 1970, dan dibantu oleh tokoh
– tokoh angkatan 66. kemudian berubah nama menjadi Yayasan Perguruan Islamiah Dharma Kasih
Januari 1975. Setelah itu perguruan Islamiah Dharma Kasih berganti nama dengan nama seorang pahlawan nasional yang diusulkan oleh yayasan, yaitu Perguruan Islam Amir Hamzah.
Berhubungan istilah perguruan dirasakan telah sempit, maka dilakukan perubahan dengan nama Pendidikan sehingga nama lengkap yayasan menjadi Yayasan Pendidikan Islam Amir Hamzah
Maret 2003.
3.1.2 Visi dan Misi SMA YPI Amir Hamzah Medan 3.1.2.1 Visi Sekolah
Menjadikan SMA yang unggul dalam bidang pendidikan ilmu – ilmlu sosial,
matematka, penggetahuan alam, agama, olahraga dan seni di Sumatera Utara.
3.1.2.2 Misi Sekolah
1. Menyelenggarakan pendidikan ilmu –ilmu sosial, matematika, dan pengetahuan alam.
2. Menyelenggarakan program pendidikan pengembangan diri dalam bidang olahraga, agama dan seni.
3. Menumbuhkan semangat berprestasi dan berkompetisi. 4. Membina iklim akademik dan organisasi yang sehat.
5. menjalani kemitraan dengan berbagai pemangku kepentingan eksternal
Universitas Sumatera Utara