menunjukkan bahwa pola berdistribusi normal, maka model regresi memenuhi asumsi normalitas.
2. Uji Multikoliniearitas
Uji Multikolinearitas bertujuan untuk menguji apakah model regresi ditemukan adanya korelasi antar variabel bebasindependen. Model regresi yang baik seharusnya
tidak terjadi korelasi antar variabel independen. Untuk mendeteksi ada atau tidaknya multikolinearitas dalam model regresi dengan melihat nilai tolerance dan lawannya nilai
variance inflation factor VIF. Suatu model regresi yang tidak terdapat multikolinearitas apabila nilai tolerance 0,10 atau sama dengan nilai VIF 10.
Tabel 4.10 Uji Multikolinieritas
Berdasarkan tabel di atas, diketahui nilai tolerance ketiga variabel bebas 0,10 dan nilai VIF ketiga variabel 10. Dengan demikian maka dapat disimpulkan tidak
terjadi multikolinearitas pada data.
3. Uji Heteroskedastisitas
Model regresi yang baik adalah tidak terjadinya heterokesdastisitas. Uji heterokesdastisitas dilakukan dengan tujuan untuk menguji apakah dalam sebuah model
regresi, terjadi ketidaksamaan varian dari residual suatu pengamatan ke pengamatan lainnya. Jika varian residual dari suatu pengamatan ke pengamatan lainnya tetap, maka
Coeffici ents
a
.858 1.165
.852 1.174
.962 1.039
DER X1 ROA X2
Basis Perusahaan X3 Model
1 Tolerance
VIF Collinearity Statistics
Dependent Variable: Laporan Keuangan Y a.
Universitas Sumatera Utara
disebut homoskedastisitas dan jika varian berbeda, disebut heteroskedastisitas. Untuk menguji ada tidaknya heteroskedastisitas digunakan Uji korelasi Rank Spearman, di mana
jika tingkat signifikansi hasil tes untuk heteroskedastisitas lebih kecil dari taraf signifikansi 0,05 berarti dalam model regresi terdapat gejala heteroskedastisitas
Gujarati.2004:406. Berikut hasil uji heteroskedastisitas menggunakan bantuan Software SPSS.
Tabel 4.11 Uji Heteroskedastisitas
Berdasarkan hasil uji Rank Spearman di atas, diketahui bahwa nilai signifikansi sig. pada setiap variabel bebas yakni variabel DER 0,944, ROA 0,846 dan Basis
Perusahan 0,960. Ketiga nilai signifikansi tersebut lebih besar dari 0,05 sehingga dapat disimpulkan tidak terjadi masalah heteroskedastisitas dalam data.
4. Uji Autokorelasi