Prosedur Pengujian Pada Machine
125
Baca tegangan DC dan AC dengan kondisi engine hidup running kemudian hidupkan semua sistem; lampu, heater, air conditioning dan two-way radio
dengan kondisi radio dalam keadaan stand-by dan transmit.
Lepaskan lead positive dari coolant dan ulangi pengetesan tegangan DC dan AC dengan cara menyentuhkan lead positive ke tangki radiator bagian atas
pada sambungan logam untuk hose.
Lepaskan lead positive dari coolant dan ulangi pengetesan tegangan DC dan AC dengan cara menyentuhkan lead positive ke bagian luar engine block.
Prosedur merupakan pengetesan sistem secara lengkap kecuali untuk arus listrik yang di dihantarkan dari sisi rear end dan transmission. Terutama untuk
machine yang di lengkapi dengan air bag suspension, rubber pad suspension dan rubber mounted transmission. Arus akan dihantarkan melalui drive shaft
ke ground kemudian ke coolant engine.
Direkomendasikan untuk memasang grounding pada rear end dan transmission ke frame yang terhubung juga dengan ground battery.
Prosedur Pengetesan untuk Marine Equipment Pasanglah lead negative alat ukur ke ground battery.
Pasanglah lead positive alat ukur ke coolant, hanya sentuhkan ke coolant. Baca tegangan DC dan AC dengan kondisi semua sistem pada posisi OFF.
Jika menggunakan block heater lakukan pembacaan tegangan pada posisi heater dihidupkan. Jika dilengkapi dengan automatic battery charger lakukan
pembacaan tegangan pada posisi stand-by. Kemudian lakukan juga pembacaan tegangan pada kondisi semua sistem bekerja.
Baca tegangan DC dan AC saat electrical starter digunakan. Baca tegangan DC dan AC dengan kondisi engine hidup running kemudian
hidupkan semua sistem; lampu, heater, air conditioning dan semua system elektrik di hidupkan. Stand-by generator dan engine penggerak utama harus
dalam keadaan hidup dalam pengukuran ini.
Lepaskan lead positive dari coolant dan ulangi pengetesan tegangan DC dan AC dengan cara menyentuhkan lead positive ke bagian luar engine block.
Pembacaan Alat ukur
126
Jika tegangan yang di baca sebesar 0 sampai 0,3 Volt maka nilai tegangan masih masuk dalam spesifikasi pada cast iron engine. Jika tegangan yang di
baca sebesar 0,5 Volt maka harus di lakukan perbaikan karena dapat menyebabkan kerusakan pada cast iron engine dan menurut spesifikasi jika
nilai tegangan mencapai 0,15 Volt sudah dapat merusak komponen engine yang berbahan aluminium.
Arus AC akan timbul jika terjadi kerusakan pada dioda didalam alternator atau karena timbulnya electric static.
Jika tegangan muncul pada coolant saat semua sistem elektrik di hidupkan maka yang harus di lakukan adalah dengan cara mematikan sistem elektrik
satu persatu sampai di temukan sistem elektrik mana yang menimbulkan tegangan pada coolant.
Motor starter dapat menyebabkan kerusakan pada engine jika sistem groundingnya tidak benar karena motor starter juga dapat menyebabkan
jumlah arus listrik yang mengalir hampir sama dengan saat melakukan pengelasan listrik.
Gantilah coolant jika ditemukan adanya tegangan yang berlebih pada sistem pendingin karena iron protecting chemical yang terkandung di dalam coolant
akan hilang oleh arus listrik yang berlebihan.
Jika terjadi kerusakan pada komponen – komponen yang berbahan alumunium
lakukan pemeriksaan pada oil cooler dan radiator untuk memastikan aliran coolant tidak tersumbat oleh endapan karena endapan dari pengikisan dan
partikel – partikel aluminium. Hal ini dapat menyebabkan liner scoring dan
kerusakan engine. Jika ada arus listrik di dalam coolant sistem pendingin pada kondisi engine
mati dan battery dilepas maka kemungkinan terjadi kerusakan pada kapasitor di dalam computer ECM.