24
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
d. Identifikasi senyawa menggunakan
1
H-NMR dan
13
C-NMR Sedikit sampel padat kira-kira 10 mg, kemudian dilarutkan
dalam pelarut kloroform bebas proton khusus NMR, setelah dilarutkan kemudian dimasukkan ke dalam tabung khusus NMR untuk
kemudian dianalisis.
3.5 Uji In vitro Antiinflamasi
Williams et al., 2008
3.5.1 Pembuatan Reagen untuk Uji Antiinflamasi
a. Larutan TBS Tris Buffer Saline pH 6.5
Sebanyak 1,21 g Tris base dan 8,7 g NaCl dilarutkan dalam 1000 mL aquades. Kemudian adjust pH sampai 6,3 menggunakan
asam asetat glasial Mohan, 2003 . b.
Penyiapan variat konsentrasi Na Diklofenak Pembuatan larutan induk sebesar 10000 ppm Na diklofenak
dengan pelarut metanol. Kemudian dilakukan pengenceran menjadi 1000, 100, 10, dan 1 ppm.
c. Penyiapan variat konsentrasi EPMS dan senyawa propil 4-metoksi
6-nitrosinamat sampel. Pembuatan larutan induk sebesar 10000 ppm baik senyawa
EPMS maupun senyawa propil 4-metoksi 6-nitrosinamat dengan pelarut metanol. Kemudian dilakukan pengenceran menjadi 1000,
100, 10 dan 1 ppm. d.
Pembuatan BSA 0,2 wv Sebanyak 0.2 g BSA dilarutkan dalam TBS 100 mL
Williams et al., 2008.
3.5.2 Pengujian
Aktivitas Senyawa
Hasil Modifikasi
Terhadap Denaturasi BSA :
a.
Pembuatan Larutan Uji EPMS dan
propil 4-metoksi 6- nitrosinamat
Larutan Uji 5 mL terdiri dari 50 µL larutan sampel yang kemudian ditambah dengan BSA hingga volume 5 mL sehingga
25
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
didapatkan variat konsentrasi menjadi 100, 10, 1, dan 0.1 ppm. b.
Pembuatan Larutan Kontrol Positif Larutan kontrol positif 5 mL terdiri dari 50 µL larutan
natrium diklofenak yang kemudian ditambah dengan BSA hingga volume 5 mL sehingga didapatkan variat konsentrasi menjadi 100,
10, 1, dan 0.1 ppm. c.
Pembuatan Larutan Kontrol Negatif. Larutan kontrol negatif 5 mL terdiri dari 50 µL methanol
yang kemudian ditambah dengan BSA hingga volume 5 mL. Setiap larutan di atas dipanaskan selama 5 menit pada suhu 73˚C.
Lalu didinginkan dan diukur turbiditasnya dengan spektrofotometer pada panjang gelombang 660 nm.
Persentase inhibisi dari denaturasi atau presipitasi BSA dikalkulasikan dengan rumus berikut
inhbisi =
100
26 UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1 Modifikasi Struktur Senyawa etil p-metoksisinamat
Telah banyak dilaporkan bahwa AINS mempunyai efek samping yang merugikan pada lambung. Oleh karena itu dilakukan modifikasi untuk
mengurangi efek merugikan dari AINS. Penambahan gugus NO pada struktur etil p-metoksisinamat dapat mengurangi iritasi lambung akibat
AINS dengan cara mempertahankan aliran darah mukosa lambung dan mencegah melekatnya leukosit ke endotelium vaskuler pada sirkulasi
splanknikus merupakan salah satu peristiwa paling awal setelah pemberian AINS yang dapat meniadakan gangguan penekanan COX-1 sehingga
kerusakan mukosa tidak terjadi. Halen et al, 2009. Perubahan asam karboksilat menjadi bentuk esternya pada AINS juga
dapat mengurangi efek iritasi lambung karena senyawa AINS dalam bentuk ester akan dengan mudah mengalami hidrolisis enzimatik oleh adanya
enzim esterase yang berlimpah di dalam usus halus; karenanya mukosa lambung tidak akan terkena gugus karboksilat bebas yang menyebabkan
iritasi lambung. Pada penelitian modifikasi flurbiprofen dengan cara esterifikasi menggunakan beberapa pereaksi seperti etanol, metanol, n-
propanol, dan sebagainya. Hasilnya dapat dismpulkan bahwa ester propil flubiprofen \dapat mengurangi gastrotoksisitas lebih baik bila dibandingkan
dengan bentuk ester etil flurbiprofen. Mohan, et al., 2007 Etil p-metoksisinamat EPMS memiliki aktivitas antiinflamasi dengan
mekanisme kerja non selektif menghambat COX-1 atau COX-2 Umar et al, 2012. Berdasarkan hal tersebut, dalam rangka untuk meningkatkan
aktivitas antiinflamasi maka perlu penambahan gugus NO pada gugus aromatis EPMS dan penggantian gugus etil dengan propil pada gugus
esternya sebagai upaya untuk meningkatkan efikasi aktivitas antiinflamasi. Pada uji pendahuluan, reaksi nitrasi langsung dilakukan pada senyawa
EPMS. Didapat beberapa senyawa EPMS ternitrasi yang memiliki