Teknik Analisis Data Pengujian Instrumen Penelitian

40 Penentuan range skor dari masing-masing kategori adalah sebagai berikut: a Kategori Sikap Sangat Positif, yaitu daerah yang dibatasi oleh kuartil ketiga dan skor maksimal. Kuartil 3 ≤ x ≤ Skor Maksimal. bKategori Sikap Positif, yaitu daerah yang dibatasi oleh median dan kuartil ketiga. Median ≤ x Kuartil 3. c Kategori Sikap Negatif, yaitu daerah yang dibatasi oleh kuartil kesatu dan media n. Kuartil 1 ≤ x Median. dKategori Sikap Sangat Negatif, yaitu daerah yang dibatasi oleh skor minimal dan kuartil kesatu. Skor Minimal ≤ x Kuartil 1. Berdasarkan cara penentuan range skor di atas, maka range skor dari masing-masing kategori variabel penelitian adalah sebagai berikut: a Variabel Persepsi Kemudahan Penggunaan:  Kategori Sikap Sangat Mudah : Kuartil 3 ≤ x ≤ Skor Maksimal = 48 – 60  Kategori Sikap Mudah : Median ≤ x Kuartil 3 = 36 – 48  Kategori Sikap Kurang Mudah : Kuartil 1 ≤ x Median = 24 – 36  Kategori Sikap Tidak Mudah : Skor Minimal ≤ x Kuartil 1 = 12 – 24 41 b Variabel Persepsi Efektivitas  Kategori Sikap Sangat Efektif : Kuartil 3 ≤ x ≤ Skor Maksimal = 16 – 20  Kategori Sikap Efektif : Median ≤ x Kuartil 3 = 12 – 16  Kategori Sikap Kurang Efektif : Kuartil 1 ≤ x Median = 8 – 12  Kategori Sikap Tidak Efektif : Skor Minimal ≤ x Kuartil 1 = 4 – 8 c Variabel Persepsi Efisiensi  Kategori Sikap Sangat Efisien : Kuartil 3 ≤ x ≤ Skor Maksimal = 48 – 60  Kategori Sikap Efisien : Median ≤ x Kuartil 3 = 36 – 48  Kategori Sikap Kurang Efisien : Kuartil 1 ≤ x Median = 24 – 36  Kategori Sikap Tidak Efisien : Skor Minimal ≤ x Kuartil 1 = 12 – 24 42 d Variabel e-System Administrasi Perpajakan  Kategori Sikap Sangat Optimal : Kuartil 3 ≤ x ≤ Skor Maksimal = 24 – 30  Kategori Sikap Optimal : Median ≤ x Kuartil 3 = 18 – 24  Kategori Sikap Kurang Optimal : Kuartil 1 ≤ x Median = 12 – 18  Kategori Sikap Tidak Optimal : Skor Minimal ≤ x Kuartil 1 = 6 – 12 Hasil perhitungan range skor di atas dapat dirangkum sebagai berikut : Tabel 3 Kategori Skor Skala Sikap Variabel Persepsi Kemudahan Penggunaan Variabel Persepsi Efektivitas Kategori Sikap Kategori Skor Kategori Sikap Kategori Skor Sangat Mudah 48-60 Sangat Efektif 16-20 Mudah 36-48 Efektif 12-16 Kurang Mudah 24-36 Kurang Efektif 8-12 Tidak Mudah 12-24 Tidak Efektif 4-8 Sumber: Data diolah Tabel 3 Kategori Skor Skala Sikap Lanjutan Variabel Persepsi Efisiensi Variabel e - System Administrasi Perpajakan Kategori Sikap Kategori Skor Kategori Sikap Kategori Skor Sangat Efisien 48-60 Sangat Optimal 24-30 Efisien 36-48 Optimal 18-24 Kurang Efisien 24-36 Kurang Optimal 12-18 Tidak Efisien 12-24 Tidak Optimal 6-12 Sumber: Data diolah PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 43 Kategori sikap sangat mudah, sangat efektif, sangat efisien, dan sangat optimal memiliki range skor tertinggi, sedangkan tidak mudah, tidak efektif, tidak efisien, dan tidak optimal memiliki range terendah. Hal ini dikarenakan setiap item-item Likert yang digunakan dalam penelitian ini bersifat positif. Penarikan kesimpulan dilakukan dengan cara membuat tabel distribusi frekuensi sikap tiap responden berdasarkan tiap variabel kemudian hasil persentase yang ada dalam tabel tersebut dianalisis. 44

BAB IV GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

A. Sejarah Singkat Berdirinya KPP Magelang

Kantor Pelayanan Pajak KPP Pratama Magelang berlokasi di Jalan Veteran nomor 20 Magelang. Semula kantor tersebut bernama Kantor Pelayanan Pajak Magelang kemudian berdasarkan Peraturan Menteri Keuangan Nomor 55PMK.012007 tanggal 31 Mei 2007 tentang Organisasi dan Tata Kerja Instansi Vertikal Direktorat Jenderal Pajak berubah namanya menjadi Kantor Pelayanan Pajak Pratama Magelang yang merupakan penggabungan dari Kantor Pelayanan Pajak KPP dan Kantor Pelayanan Pajak Bumi Bangunan KPPBB. Tujuan dari pembentukan Kantor Pelayanan Pajak Pratama adalah dalam rangka modernisasi sistem administrasi perpajakan sebagai upaya pelaksanaan “Good Governance” dan meningkatkan penerimaan pajak serta efektifitas organisasi instansi vertikal di lingkungan Direktorat Jenderal Pajak. Kantor Pelayanan Pajak Pratama Magelang mulai beroperasi 30 Oktober 2007 berdasarkan Keputusan Direktur Jenderal Pajak nomor KEP- 141PJ2007 tanggal 3 Oktober 2007. Semua pelayanan perpajakan pusat menjadi satu yaitu Pajak Penghasilan, Pajak Pertambahan Nilai, Pajak Lainnya serta Pajak Bumi dan Bangunan. Wilayah administrasi Kantor 45 Pelayanan Pajak Pratama Magelang meliputi Kabupaten Magelang dan Kota Magelang.

B. Visi dan Misi KPP Pratama Magelang

1. Visi Menjadi institusi penghimpun penerimaan negara terbaik kebanggaan masyarakat Magelang. 2. Misi Menghimpun penerimaan negara melalui aparatur pajak yang berintegritas, kompeten, dan profesional sehingga membuat masyarakat Magelang bangga membayar pajak.

C. Jumlah Sumber Daya Manusia KPP Pratama Magelang

Tabel 4 Jumlah SDM NO SEKSI JUMLAH PEGAWAI 1 Kepala Kantor Ir. Wiratmoko, M. T. 1 2 Sub Bagian Umum dan Kepatuhan Internal 11 3 KP2KP Muntilan 3 4 Seksi Pengolahan Data dan Informasi PDI 6 5 Seksi Pelayanan 15 6 Seksi Penagihan 4 7 Seksi Pemeriksaan 4 8 Seksi Ekstensifikasi dan Penyuluhan 8 9 Seksi Pengawasan dan Konsultasi I 10 10 Seksi Pengawasan dan Konsultasi II 12 46 Tabel 4 Jumlah SDM Lanjutan NO SEKSI JUMLAH PEGAWAI 11 Seksi Pengawasan dan Konsultasi III 10 12 Seksi Pengawasan dan Konsultasi IV 11 13 Kelompok Fungsional 8 Jumlah 103 Sumber: KPP Pratama Magelang PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Dokumen yang terkait

Pengaruh persepsi risiko dan pengalaman terhadap niat untuk bertransaksi secara secara online dengan persepsi manfaat dan kemudahan penggunaan teknologi sebagai variabel moderating

3 100 123

Analisis Pengaruh Persepsi Kebermanfaatan, Persepsi Kemudahan dan Kepercayaan Terhadap Penggunaan Mobile Banking

0 14 18

Hubungan persepsi kebermanfaatan, persepsi kemudahan, persepsi kepuasan, persepsi kerumitan, persepsi risiko wajib pajak orang pribadi dengan penggunaan e-filing : studi kasus pada pegawai di Kantor Cabang BRI Cik Ditiro Yogyakarta.

9 47 137

Hubungan persepsi kegunaan, persepsi kemudahan pengggunaan, persepsi pengalaman penggunaan e-filing dan persepsi tingkat kesiapan teknologi wajib pajak dengan minat perilaku dalam penggunaan e-filing bagi wajib pajak (studi empiris di Wilayah KPP Pratama

0 5 116

Analisis persepsi kebermanfaatan, persepsi kemudahan, persepsi kepuasan wajib pajak orang pribadi dengan penggunaan e billing sebagai sarana pembayaran pajak secara elektronik

13 48 139

PENGARUH PERSEPSI KEMUDAHAN PENGGUNAAN D

0 0 14

PENGUKURAN PERSEPSI MANFAAT DAN PERSEPSI KEMUDAHAN TERHADAP SIKAP SERTA DAMPAKNYA ATAS PENGGUNAAN ULANG ONLINE SHOPPHING PADA E-COMMERCE

0 1 9

PENGARUH PERSEPSI KEMUDAHAN PENGGUNAAN, PERSEPSI DAYA GUNA, PERSEPSI KEPERCAYAAN, DAN PERSEPSI MANFAAT TERHADAP MINAT NASABAH DALAM MENGGUNAAN E-MONEY PADA BANK BRI LAMONGAN

0 3 13

PENGARUH PERSEPSI KEBERMANFAATAN, PERSEPSI KEMUDAHAN,PERSEPSI KERUMITAN, DAN PERSEPSI KEPUASAN WAJIB PAJAKTERHADAP PENGGUNAAN E-FILLING BAGI WAJIB PAJAK ORANG PRIBADI DI KOTA KUDUS

0 0 16

PENGARUH PERSEPSI KEMANFAATAN, PERSEPSI KEMUDAHAN, KEAMANAN DAN KERAHASIAAN, SERTA KEPUASAN WAJIB PAJAK ORANG PRIBADI TERHADAP PERILAKU PENGGUNAAN E-FILING

0 3 16