radikal–radikal bebas di sekitar lokasi radang dan nyeri maka kerusakan jaringan berlebih dapat dikurangi Tjay dan Rahardja, 2002.
Dalam buah tomat mengandung suatu antioksidan penting yang mempunyai kekuatan yang besar untuk mencegah terjadinya oksidasi, senyawa
tersebut adalah likopen. Likopen sendiri bekerja dengan memberikan elektronnya kepada radikal–radikal bebas sehingga radikal–radikal bebas tersebut menjadi
stabil. Tomat sendiri banyak digunakan untuk menjaga daya tahan tubuh dengan menangkal radikal–radikal bebas yang masuk ke tubuh.
Likopen terbukti dapat menetralisir reaksi oksidasi yang terjadi pada LDL Tjandrawinata, 2003, dimana likopen menghambat oksidasi LDL-C
menjadi ox-LDL sehingga akan mengurangi produksi ROS Radical Oxygen Spesies serta memperbaiki disfungsi endotel Suryadipraja cit Inaktia, 2005.
Berdasarkan uraian tersebut di atas, diharapkan likopen yang terkandung dalam jus tomat dapat mencegah sintesis prostaglandin dan
menetralkan radikal–radikal bebas di sekitar lokasi peradangan sehingga gejala inflamasi yang terukur dapat diturunkan. Dengan demikian diharapkan jus tomat
memiliki efek antiinflamasi.
J. Hipotesis
Jus tomat Solanum lycopersicum L. mempunyai efek antiinflamasi yang dinyatakan dengan penurunan bobot udema kaki mencit yang
diradangkan dengan karagenin 1 subplantar.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
BAB. III METODE PENELITIAN
A. Jenis dan Rancangan Penelitian
Jenis penelitian yang dilakukan adalah penelitian eksperimental murni. Berdasarkan cara pengambilan sampel dan jumlah variabel bebas, penelitian ini
menggunakan rancangan acak lengkap dengan pola satu arah.
B. Variabel Penelitian 1. Variabel utama
Adapun variabel utama pada penelitian ini terdiri dari: a variabel bebas
Variabel bebas pada penelitian ini adalah dosis jus tomat yang diberikan pada mencit jantan yang mengalami radang buatan dengan karagenin
pada waktu pengukuran tertentu. b
variabel tergantung
Variabel tergantung penelitian ini adalah daya antiinflamasi jus tomat. Daya antiinflamasi jus tomat merupakan kemampuan jus tomat untuk
mengurangi proses inflamasi pada kaki mencit akibat udema buatan dengan injeksi suspensi karagenin 1 subplantar.
30
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
2. Variabel pengganggu
Adapun variabel pengganggu pada penelitian ini dikelompokkan menjadi: a variabel pengganggu yang terkendali:
1. jenis kelamin hewan uji: mencit jantan 2. galur hewan uji: mencit galur Swiss
3. umur mencit: 2-3 bulan 4. bobot mencit: 20-30 gram
5. cara pemberian jus: per oral 6. waktu pemberian jus: 15 menit sebelum diinjeksi karagenin
7. cara membuat jus: buah tomat segar diblender dengan aquades sebagai pelarut
8. tempat pengambilan tomat b variabel pengganggu yang tak terkendali meliputi keadaan fisiologis tubuh
mencit.
C. Bahan dan Alat yang Digunakan dalam Penelitian 1. Bahan
a Hewan uji: mencit jantan galur Swiss dengan usia 2-3 bulan, bobot badan 20- 30 gram, yang diperoleh dari Laboratorium Farmakologi Fakultas Farmasi
Universitas Sanata Dharma, Yogyakarta. b Bahan uji: Tomat Solanum lycopersicum. L, diperoleh dari perkebunan tomat
Kopeng Jawa Tengah. c Zat inflamatogen: karagenin tipe I Sigma Chemical Co, yang diperoleh dari
Laboratorium Farmakologi Fakultas Farmasi Universitas Sanata Dharma, Yogyakarta.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
d Pensuspensi karagenin: larutan NaCl fisiologis 0,9 Otsu-NS, Jepang, yang diperoleh dari Instalasi Farmasi RS Panti Rapih, Yogyakarta.
e Kontrol positif: diklofenak-Na Wenzhou Pharmaceutical Factory memenuhi syarat BP98 yang diperoleh dari PT. Fahrenheit, Tangerang
f Pelarut: aquadest produksi dari Laboratorium Farmakologi Fakultas Farmasi Universitas Sanata Dharma, Yogyakarta.
2. Alat
a Alat-alat gelas: pipet tetes, beaker glass, gelas ukur, labu takar merek Pyrex. b Spuit injeksi oral Terumo, Jepang.
c Spuit injeksi 1 ml Terumo, Jepang. d Gunting dan pinset.
e Blender jus merk Phillips. f Timbangan analitik Mettler Toledo AB 204 Germany.
g Bilik pengamatan mencit.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
D. Tata Cara Penelitian
1. Determinasi Tanaman Tomat Ciri-ciri yang terdapat pada tanaman tomat dideterminasi berdasarkan
buku acuan resmi. 2. Pengumpulan bahan
Buah tomat Solanum lycopersicum. L yang digunakan berasal dari perkebunan tomat di Kopeng Jawa Tengah.
3. Pembuatan jus tomat Buah tomat yang dipilih adalah buah tomat yang tidak rusak atau busuk,
kulit mulus, dan berwarna merah kemudian dimasukkan dalam blender dan diblender sehingga didapat jus yang mengandung ampas buah dan diencerkan
menggunakan aquades hingga konsentrasi ± 0,75 gramml. 4. Penyiapan hewan uji
Hewan uji yang digunakan pada penelitian ini adalah mencit putih jantan galur Swiss, umur 2-3 bulan, bobot badan 20-30 gram. Satu hari sebelum
perlakuan mencit dipuasakan. Mencit yang dibutuhkan 110 ekor dan dikelompokkan sebagai berikut:
a dua puluh ekor mencit untuk percobaan pendahuluan waktu pemotongan kaki setelah diinjeksi karagenin 1 subplantar
b lima belas ekor mencit untuk percobaan pendahuluan pemberian dosis efektif natrium dikofenak dalam 3 peringkat dosis.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
c lima belas ekor mencit untuk percobaan pendahuluan waktu pemberian natrium diklofenak dengan dosis efektif.
d dua puluh ekor mencit untuk percobaan pendahuluan waktu pemberian jus tomat.
e tiga puluh lima ekor mencit untuk perlakuan kontrol negatif karagenin 1, kontrol negatif aquades, kontrol positif natrium diklofenak, dan
kelompok jus tomat dalam 4 peringkat dosis, masing-masing 5 ekor. 5. Pembuatan suspensi karagenin 1
Karagenin ditimbang seksama 100 mg, dilarutkan dalam NaCl fisiologis 0,9 sampai volume 10 ml.
6. Penentuan dosis a Penentuan dosis suspensi karagenin 1
Diketahui konsentrasi karagenin yang digunakan adalah 1 dan volume pemberian adalah 0,05 ml, berat badan mencit rata-rata 20 gram = 0,02
kg
Maka
Dosis karagenin = kgBB
ml mg
mlx 02
, 10
100 05
,
= 25 mgkgBB b Penentuan dosis natrium diklofenak
Dosis natrium diklofenak yang digunakan pada uji pendahuluan adalah 3,36 mgkgBB; 4,48 mgkgBB; 5,6 mgkgBB Maryanto, 1997.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Perhitungan dosis : Dosis I
dosis untuk tikus 250 g = 30 mgkg BB dosis untuk tikus 200 g =
g BB
kg mg
g 250
30 200
×
= 24
mgkg BB
Konversi dari tikus 200 g ke mencit 20 gram = 0,14 x 24 mgkg BB =
3,36 mgkg
BB Dosis II
dosis untuk tikus 250 g = 40 mgkg BB dosis untuk tikus 200 g =
g BB
kg mg
g 250
40 200
×
= 32
mgkg BB
Konversi dari tikus 200 g ke mencit 20 gram = 0,14 x 32 mgkg BB =
4,48 mgkg
BB Dosis III
dosis untuk tikus 250 g = 50 mgkg BB dosis untuk tikus 200 g =
g BB
kg mg
g 250
50 200
×
= 40
mgkg BB
Konversi dari tikus 200 g ke mencit 20 gram = 0,14 x 40 mgkg BB = 5,6 mgkg BB
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
c Penentuan dosis jus tomat Dalam penelitian ini jus tomat dibuat dalam 4 peringkat dosis yakni:
1,875 gkgBB; 3,75 gkgBB; 7,5 gkgBB; dan 15 gkgBB, dan perhitungannya dapat dilihat pada lampiran 18.
7. Uji pendahuluan rentang waktu pemotongan kaki mencit setelah injeksi karagenin
Hewan uji dibagi dalam 4 kelompok, tiap kelompok terdiri dari 5 ekor, diberi perlakuan pada kaki kiri bagian belakang diinjeksi suspensi karagenin
dengan dosis 25 mgkgBB secara subplantar sedangkan kaki kanan bagian belakang hanya disuntik dengan spuit injeksi subplantar tanpa suspensi karagenin
1. Selanjutnya tiap kelompok hewan uji dikorbankan pada selang waktu tertentu, yaitu 1, 2, 3, dan 4 jam setelah injeksi karagenin subplantar dan kedua
kaki belakangnya dipotong pada sendi torsocrural kemudian ditimbang. 8. Uji pendahuluan dosis efektif natrium diklofenak
Hewan uji dibagi dalam tiga kelompok, tiap kelompok 5 ekor, diberi perlakuan natrium diklofenak peroral dengan dosis yang berbeda, kelompok I
dengan dosis 3,6 mgkgBB; kelompok II dengan dosis 4,48 mgkgBB; dan kelompok III dengan dosis 5,6 mgkgBB. Kemudian kaki kiri bagian belakang
diinjeksi suspensi karagenin 1 dengan dosis 25 mgkgBB subplantar, sedangkan kaki kanan bagian belakang hanya disuntik dengan spuit injeksi secara subplantar
tanpa injeksi karagenin 1. Setelah beberapa lama, mencit dikorbankan, kedua kaki belakang dipotong pada sendi torsocrural kemudian ditimbang.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
9. Uji pendahuluan waktu pemberian natrium diklofenak dengan dosis efektif Hewan uji dibagi dalam tiga kelompok, tiap kelompok terdiri dari tiga
ekor mencit, diberi perlakuan dengan dosis efektif natrium diklofenak secara per oral, dalam rentang waktu tertentu, yaitu 15, 30, dan 45 menit. Kemudian kaki kiri
bagian belakang diinjeksi suspensi karagenin dengan dosis 25 mgkgBB secara subplantar, kaki kanan bagian belakang disuntik dengan spuit injeksi secara
subplantar tanpa suspensi karagenin 1. Beberapa lama kemudian mencit dikorbankan, kedua kaki belakangnya dipotong pada sendi torsocrural kemudian
ditimbang. 10. Uji pendahuluan waktu pemberian jus tomat
Hewan uji dibagi dalam 4 kelompok, tiap kelompok terdiri dari 5 ekor mencit, diberi perlakuan pemberian jus tomat dengan dosis yang sama, dalam
rentang waktu tertentu. Kelompok I dan II diberi jus tomat secara per oral 15 dan 30 menit sebelum injeksi suspensi karagenin 1 dengan dosis 25 mgkgBB secara
subplantar, kelompok III dan IV diberi jus tomat secara per oral 15 dan 30 menit sesudah injeksi suspensi karagenin 1 dengan dosis 25 mgkgBB secara
subplantar. Beberapa waktu kemudian mencit dikurbankan, kedua kaki belakang dipotong pada sendi torsocrural kemudian ditimbang.
11. Perlakuan hewan uji Sebanyak 35 ekor mencit putih jantan dibagi secara acak menjadi tujuh
kelompok, tiap kelompok terdiri dari lima ekor. Masing-masing kelompok diberi perlakuan sebagai berikut:
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
a kelompok 1 kelompok kontrol negatif karagenin Kaki kiri bagian belakang mencit diinjeksi suspensi karagenin 1 dengan
dosis 25 mgkgBB subplantar, sedangkan kaki kanan bagian belakang sebagai kontrol hanya disuntik subplantar tanpa karagenin.
b kelompok 2 kelompok kontrol aquades Aquades 0,5 ml diberikan peroral pada mencit dan setelah lima belas menit
kemudian kaki kiri bagian belakang diinjeksi suspensi karagenin 1 subplantar, sedangkan kaki kanan bagian belakang hanya disuntik
subplantar tanpa karagenin. c kelompok 3 kelompok kontrol natrium diklofenak
Mencit diberi perlakuan secara peroral natrium diklofenak dosis 4,48 mgkgBB berdasarkan uji pendahuluan sebelumnya, maka lima belas menit
kemudian kaki kiri bagian belakang diinjeksi suspensi karagenin 1 dengan dosis 25 mgkgBB secara subplantar, sedangkan kaki kanan bagian belakang
hanya disuntik subplantar tanpa karagenin. d kelompok 4 kelompok perlakuan jus tomat dosis 1,875 gkgBB
Mencit diberi jus tomat dosis 1,875 gkgBB peroral. Lima belas menit kemudian, mencit diinjeksi suspensi karagenin 1 dengan dosis 25
mgkgBB secara subplantar, sedangkan kaki kanan bagian belakang hanya disuntik subplantar tanpa karagenin.
e kelompok 5 kelompok perlakuan jus tomat dosis 3,75 gkgBB Mencit diberi jus tomat dosis 3,75 gkgBB peroral. Lima belas menit
kemudian, mencit diinjeksi suspensi karagenin 1 dengan dosis 25
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
mgkgBB secara subplantar, sedangkan kaki kanan bagian belakang hanya disuntik subplantar tanpa karagenin.
f kelompok 6 kelompok perlakuan jus tomat dosis 7,5 gkgBB Mencit diberi jus tomat dosis 7,5 gkgBB peroral. Lima belas menit
kemudian, mencit diinjeksi suspensi karagenin 1 dengan dosis 25 mgkgBB secara subplantar, sedangkan kaki kanan bagian belakang hanya
disuntik subplantar tanpa karagenin. g kelompok 7 kelompok perlakuan jus tomat dosis 15 gkgBB
Mencit diberi jus tomat dosis 15 gkgBB peroral. Lima belas menit kemudian, mencit diinjeksi suspensi karagenin 1 dengan dosis 25
mgkgBB secara subplantar, sedangkan kaki kanan bagian belakang hanya disuntik subplantar tanpa karagenin.
Pada tiap kelompok perlakuan hewan uji di atas, setelah kedua kaki belakang diinjeksi secara subplantar, mencit dikurbankan pada selang waktu
empat jam dan kedua kaki belakangnya dipotong pada sendi torsocrural kemudian ditimbang dengan timbangan analitik.
12. Perhitungan daya antiinflamasi Data yang diperoleh dari hasil penimbangan berat kaki belakang mencit
digunakan untuk mengetahui daya antiinflamasinya baik dari perlakuan diklofenak kontrol positif maupun dari pemberian jus tomat.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Metode Langford et al 1972 digunakan untuk mengetahui daya antiinflamasi jus tomat yang dihitung dalam persen respon antiinflamasi
dengan rumus sebagai berikut : Persen
daya antiinflamasi
= U
D U
− x100
Keterangan: U = harga rata-rata berat kaki kelompok karagenin
dikurangi rata-rata berat kaki normal tanpa perlakuan D = harga rata-rata berat kaki kelompok perlakuan
dikurangi rata-rata berat kaki normal tanpa perlakuan Untuk mengetahui potensi relatif efek antiinflamasi beta karoten terhadap
natrium diklofenak sebagai kontrol positif digunakan rumus: Potensi relatif efek antiinflamasi =
100 ×
⎥⎦ ⎤
⎢⎣ ⎡
DAd DAp
Keterangan: DAp = efek antiinflamasi kelompok perlakuan
DAd = efek antiinflamasi larutan natrium diklofenak
E. Analisis Hasil