Pengukuran Kinerja LANDASAN TEORI

8

BAB II LANDASAN TEORI

A. Pengukuran Kinerja

1. Definisi Kinerja dan Pengukuran Kinerja Kinerja performance adalah gambaran mengenai tingkat pencapaian pelaksanaan suatu kegiatanprogramkebijakan dalam mewujudkan sasaran, tujuan, misi, dan visi organisasi yang tertuang dalam strategic planning suatu organisasi. Kinerja bisa diketahui apabila individu tersebut mempunyai kriteria keberhasilan yang telah ditetapkan. Kriteria keberhasilan ini berupa tujuan-tujuan atau target-target tertentu yang hendak dicapai Mahsun, dkk, 2006: 25. Kinerja adalah hasil yang diperoleh oleh suatu organisasi baik organisasi tersebut bersifat profit oriented dan nonprofit oriented yang dihasilkan selama satu periode waktu. Menurut Indra Bastian dalam Fahmi, 2010 kinerja adalah gambaran mengenai tingkat pencapaian pelaksanaan suatu kegiatan dalam mewujudkan sasaran, tujuan, misi, dan visi organisasi yang tertuang dalam perumusan skema strategis suatu organisasi. Menurut Larry D. Stout dalam Yuwono, 2002, pengukuran kinerja merupakan proses mencatat dan mengukur pencapaian pelaksanaan kegiatan dalam arah pencapaian misi mission accomplishment melalui hasil-hasil yang ditampilkan berupa produk, jasa ataupun suatu proses. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 9 Penilaian kinerja adalah suatu penilaian yang dilakukan kepada pihak manajemen perusahaan baik para karyawan maupun manajer yang selama ini telah melakukan pekerjaannya. Menurut Robert L. Mathis dan John H. Jackson dalam Fahmi 2010: 65 penilaian kinerja merupakan proses mengevaluasi seberapa baik karyawan mengerjakan pekerjaan mereka ketika dibandingkan dengan satu set standar, dan kemudian mengomunikasikan informasi tersebut. Jadi, pengukuran kinerja merupakan penilaian dan pengukuran kemajuan dan pencapaian pelaksanaan kegiatan terhadap standar, kriteria, sasaran, dan tujuan yang telah ditentukan sebelumnya, guna mendukung pencapaian misi organisasi, termasuk penilaian terhadap efisiensi dan efektifitas aktivitas organisasi. 2. Manfaat Pengukuran Kinerja Bagi pihak manajemen perusahaan ada banyak manfaat dengan dilakukannya pengukuran kinerja Fahmi 2010: 66. Pengukuran kinerja dimanfaatkan untuk: a. Mengelola operasi organisasi secara efektif dan efisien melalui pemotivasian karyawan secara maksimum. b. Membantu pengambilan keputusan yang bersangkutan dengan karyawan, seperti: promosi, transfer, dan pemberhentian. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 10 c. Mengidentifikasikan kebutuhan pelatihan dan pengembangan karyawan dan untuk menyediakan kriteria seleksi dan evaluasi program pelatihan karyawan. d. Menyediakan umpan balik bagi karyawan mengenai bagaimana atasan mereka menilai kinerja mereka. e. Menyediakan suatu dasar bagi distribusi penghargaan. Menurut Lynch dan Cross dalam Yuwono, 2002 manfaat pengukuran kinerja adalah sebagai berikut: a. Menelusuri kinerja terhadap harapan pelanggan sehingga akan membawa perusahaan lebih dekat pada pelanggannya dan membuat seluruh orang dalam organisasi terlibat dalam upaya memberi kepuasan kepada pelanggan. b. Memotivasi pegawai untuk melakukan pelayanan sebagai bagian dari mata rantai pelanggan dan pemasok internal. c. Mengidentifikasi berbagai pemborosan sekaligus mendorong upaya- upaya pengurangan terhadap pemborosan tersebut reduction of waste . 3. Sistem Pengukuran Kinerja Tradisional Konsep tradisional merupakan konsep pengukuran kinerja yang sering sekali digunakan perusahaan karena mudah melakukan penilaiannya. Menurut Mulyadi dan Setiawan dalam Aurora, 2010, ukuran keuangan tidak dapat menggambarkan kondisi riil perusahaan di PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 11 masa lalu dan tidak mampu menuntun sepenuhnya perusahaan ke arah yang lebih baik, serta hanya berorientasi jangka pendek. Ukuran keuangan yang biasa digunakan adalah rasio-rasio keuangan yang meliputi: a. Rasio likuiditas yang mengukur kemampuan perusahaan untuk memenuhi kewajiban jangka pendek bila jatuh tempo. b. Rasio leverage yang mengukur hingga sejauh mana perusahaan dibiayai oleh hutang. c. Rasio aktivitas yang mengukur seberapa efektif manajemen yang ditujukan oleh laba yang dihasilkan dari penjualan dan investasi perusahaan. d. Rasio pertumbuhan yang mengukur kemampuan perusahaan mempertahankan posisi ekonominya di dalam pertumbuhan ekonomi dan industri. e. Rasio penilaian yang mengukur kemampuan manajemen dalam menciptakan nilai pasar yang melampaui pengeluaran biaya investasi. 4. Pengukuran Kinerja Sektor Publik Pengukuran kinerja merupakan alat untuk menilai kesuksesan organisasi. Dalam konteks organisasi sektor publik, kesuksesan organisasi itu akan digunakan untuk mendapatkan legitimasi dan dukungan publik. Masyarakat akan menilai kesuksesan organisasi sektor publik melalui kemampuan organisasi dalam memberikan pelayanan publik yang relatif murah dan berkualitas. Pelayanan publik tersebut yang menjadi bottom line dalam organisasi sektor publik Mahmudi, 2010: 12. 12 Sistem pengukuran kinerja sektor publik adalah suatu sistem yang bertujuan untuk membantu manajer publik menilai pencapaian suatu strategi melalui alat ukur finansial dan nonfinansial. Pengukuran kinerja sektor publik dilakukan untuk memenuhi tiga maksud. Pertama, pengukuran kinerja sektor publik dimaksudkan untuk membantu memperbaiki kinerja pemerintah. Ukuran kinerja dimaksudkan untuk membantu pemerintah berfokus pada tujuan dan sasaran program unit kerja. Kedua, ukuran kinerja sektor publik digunakan untuk pengalokasian sumberdaya dan pembuatan keputusan. Ketiga, ukuran kinerja sektor publik dimaksudkan untuk mewujudkan pertanggungjawaban publik dan memperbaiki komunikasi kelembagaan. Pada dasarnya memang terdapat perbedaan antara fokus pengukuran kinerja sektor swasta komersial dengan organisasi layanan publik. Sektor swasta komersial berfokus pada perspektif finansial sedangkan organisasi layanan publik berfokus pada pelanggan. Dengan demikian fokus pengukuran kinerja sektor publik justru terletak pada outcome hasil dan bukan pada input dan proses. Outcome yang mampu memenuhi harapan dan kebutuhan masyarakat menjadi tolak ukur keberhasilan organisasi publik. 5. Tujuan Pengukuran Kinerja Sektor Publik Menurut Mahmudi 2010: 14 tujuan dilakukannya penilaian kinerja di sektor publik adalah: 13 a. Mengetahui Tingkat Ketercapaian Tujuan Organisasi Pengukuran kinerja pada organisasi sektor publik digunakan untuk mengetahui ketercapaian tujuan organisasi. Penilaian kinerja berfungsi sebagai tonggak milestone yang menunjukkan tingkat ketercapaian tujuan dan juga menunjukkan apakah organisasi berjalan sesuai arah atau menyimpang dari tujuan yang ditetapkan. Pengukuran kinerja juga digunakan untuk mengidentifikasi permasalahan yang terkait dengan operasional organisasi, yang dapat diatasi dengan menyesuaikan proses yang ada dan mengindikasikan permasalahan-permasalahan yang lebih mendasar yang membutuhkan penyesuaian strategi organisasi Argyris dalam Mahmudi 2010: 14. b. Menyediakan Sarana Pembelajaran Pegawai Pengukuran kinerja merupakan pendekatan sistematik dan terintegrasi untuk memperbaiki kinerja organisasi dalam rangka mencapai tujuan strategik organisasi dan mewujudkan visi dan misinya. Pengukuran kinerja merupakan sarana untuk pembelajaran pegawai tentang bagaimana seharusnya mereka bertindak dan memberikan dasar dalam perubahan perilaku, sikap, skill, atau pengetahuan kerja yang harus dimiliki pegawai untuk mencapai hasil kerja terbaik. c. Memperbaiki Kinerja Periode-Periode Berikutnya Pengukuran kinerja dilakukan sebagai sarana pembelajaran untuk perbaikan kinerja di masa yang akan datang. Penerapan sistem pengukuran kinerja dalam jangka panjang bertujuan untuk membentuk PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 14 budaya berprestasi achievement culture di dalam organisasi. Budaya kinerja dapat diciptakan apabila sistem pengukuran kinerja mampu menciptakan atmosfir organisasi sehingga setiap orang dalam organisasi dituntut untuk berprestasi. d. Memberikan Pertimbangan yang Sistematik dalam Pembuatan Keputusan Pemberian Penghargaan reward dan Hukuman punishment Pengukuran kinerja bertujuan memberikan dasar sistematik bagi manajer untuk memberikan reward atau punishment. Sistem manajemen kinerja modern diperlukan untuk mendukung sistem gaji berdasarkan kinerja. Untuk mengimplementasikan sistem penggajian berbasis kinerja, maka organisasi sektor publik harus memiliki sistem manajemen kinerja yang modern, efektif, dan valid. e. Motivasi Pegawai Pengukuran kinerja bertujuan meningkatkan motivasi pegawai. Dengan adanya pengukuran kinerja yang dihubungkan dengan manajemen kompensasi, maka pegawai yang berkinerja tinggi akan memperoleh reward. f. Menciptakan Akuntabilitas Publik Pengukuran kinerja merupakan salah satu alat untuk mendorong terciptanya akutabilitas publik. Pengukuran kinerja menunjukkan seberapa besar kinerja manajerial dicapai, seberapa bagus kinerja PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 15 finansial organisasi, dan kinerja lainnya yang menjadi dasar penilaian akuntabilitas.

B. Balanced Scorecard