Tindak Tutur Mengkritik Lemahnya Penegakan Hukum Tindak Tutur Mengkritik Pencitraan Pemerintah

dengan maksud tuturannya. Disebut literal karena memiliki makna yang sama dengan maksud pengutaraannya, yaitu mengkritik ketidakadilan pelaksanaan hukum. Jika dikemukakan secara langsung literal LL, contoh 25 menjadi 25a seperti di bawah ini. 25a Terjadi ketidakadilan pelaksanaan hukum karena anak Menteri yang membuat onar dan membunuh tidak diadili.

3.3 Tindak Tutur Mengkritik Lemahnya Penegakan Hukum

Untuk mengkritik lemahnya penegakan hukum, Iwan Fals hanya menggunakan tindak tutur tidak langsung tidak literal TLTL. Berikut ini disajikan tindak tutur mengkritik lemahnya penegakan hukum secara tidak langsung tidak literal. 26 Undang-Undang tampaknya sakit perut. Tuan tolong panggilkan dokter ahli untuk Indonesia yang kita cinta mungkin terkena wabah kolera. 27 Undang-undang tampaknya sedang sakit jiwa. Tuan tolong panggilkan dokter ahli untuk Indonesia mungkin terkena wabah selesma. Contoh 26 dan 27 merupakan tindak tutur mengkritik lemahnya penegakan hukum secara tidak langsung tidak literal TLTL. Dikatakan tidak langsung karena menggunakan bahasa kias personifikasi sakit perut dan sakit jiwa . Menurut KBBI Edisi V, kata sakit berarti „berasa tidak nyaman di tubuh atau bagian tubuh karena menderita sesuatu‟ untuk menyampaikan kritik sehingga modus kalimat dan makna kalimat tidak sesuai dengan maksud yang hendak diutarakan yaitu mengkritik lemahnya penegakan hukum. Disebut tidak literal karena menggunakan kiasan allegori dalam tuturan tuan tolong panggilkan dokter ahli untuk Indonesia yang kita cinta mungkin terkena wabah kolera dan tuturan tuan tolong panggilkan dokter ahli untuk Indonesia mungkin terkena wabah selesma untuk mengkritik lemahnya penegakan hukum. Jika dikemukakan secara langsung literal LL, contoh 26 dan 27 menjadi 26a dan 27a seperti di bawah ini. 26a Undang-Undang tampaknya melemah, Indonesia membutuhkan pemimpin baru agar lemahnya penegakan hukum tidak terus terjadi dan menular ke lembaga lainnya. 27a Undang-Undang tampaknya diabaikan, Indonesia membutuhkan pemimpin baru agar tegas dan tidak takut dalam menegakan hukum.

3.4 Tindak Tutur Mengkritik Pencitraan Pemerintah

Untuk mengkritik pencitraan pemerintah, Iwan Fals hanya menggunakan tindak tutur langsung tidak literal LTL. Berikut ini disajikan tindak tutur mengkritik pencitraan pemerintah secara langsung tidak literal LTL. 28 Dengan langkah tegap berjalan, seorang pria gendut ubanan, kau menyusuri lorong pasar dikawal ratusan kamera para wartawan untuk bahan obrolan buat isi koran. 29 Setelah Semar selesai mengoreksi harga makanan, terpampang dalam surat kabar, dengan resmi dia umumkan, harga sembilan bahan pokok tiada perubahan. Contoh 28 merupakan tindak tutur mengkritik pencitraan penguasa secara langsung tidak literal LTL. Dikatakan langsung karena contoh tersebut menggunakan kalimat deklaratif untuk mengkritik sehingga modus kalimat sesuai dengan maksud tuturan. Disebut tidak literal karena kata-kata penyusunnya memiliki makna yang berbeda dengan maksud penuturnya yaitu untuk mengkritik pencitraan pemerintah. Contoh 28 dikatakan tidak literal karena menggunakan frasa pria gendut ubanan untuk menyebut Soeharto. Jika dikemukakan secara langsung literal LL, contoh 28 menjadi 28a seperti di bawah ini. 28a Dengan langkah tegap berjalan, Soeharto menyusuri lorong pasar dikawal ratusan kamera para wartawan untuk bahan obrolan buat isi koran. Contoh 29 merupakan tindak tutur mengkritik pencitraan penguasa secara langsung tidak literal LTL. Dikatakan langsung karena menggunakan kalimat deklaratif untuk mengkritik sehingga modus kalimat sesuai dengan maksud tuturan. Disebut tidak literal karena kata-kata penyusunnya tidak memiliki makna yang sama dengan maksud penuturnya. Contoh 29 dikatakan tidak literal karena menggunakan kata semar untuk menyebut Soeharto. Jika dikemukakan secara langsung literal LL, contoh 29 menjadi 29a seperti di bawah ini. 29a Untuk menyenangkan hati rakyat, secara resmi Soeharto meng- umumkan bahwa harga sembilan bahan pokok tidak berubah.

3.5 Tindak Tutur Mengkritik Tekanan oleh Pemerintah