Berita Surat Kabar Jawa Pos

4.2.2 Frame Surat Kabar Jawa Pos dan Kompas

Surat kabar Jawa Pos dan Kompas adalah surat kabar nasional yang terbit tiap pagi setiap hari, sehingga kedua-duanya memiliki kesempatan yang sama dalam memberitakan seputar Muktamar Nahdlatul Ulama ke-32 yang diselenggarakan di kota Makassar. Hal tersebut terbukti pada tanggal 28 Maret 2010, kedua surat kabar tersebut sama-sama memuat berita yang sama yaitu mengenai terpilihnya KH Sahal dan KH Said Aqil memimpin NU untuk periode berikutnya. Hanya saja dalam mengulas berita tentang Muktamar Nahdlatul Ulama ke-32 sejak tanggal 22 – 28 Maret 2010, Jawa Pos menurunkan 5 berita dihalaman utama, sedangkan Kompas menurunkan berita 4 berita dihalaman utama. Dari keseluruhan berita yang dimuat ternyata dalam memberitakan Muktamar Nahdlatul Ulama ke-32 di Makassar, Jawa Pos

4.2.3 Berita Surat Kabar Jawa Pos

4.2.3.1 Berita Tanggal 23 Maret 2010

Dalam pemberitaan tanggal 23 Maret 2010, surat kabar harian Jawa Pos menyajikan berita tentang Muktamar Nahdlatul Ulama ke-32 di Makassar dengan judul “Muktamar Bahas Hukum Penyadapan” yang menurunkan beritanya tentang sebelum acara atau kegiatan yang diadakan sebelum Muktamar Nahdlatul Ulama ke-32 di Makassar secara resmi dibuka oleh Presiden Indonesia. Dimana ada beberapa agenda “pemanasan”, salah satunya adalah dialog yang mengundang sejumlah mufti atau ulama dari berbagai negara. Mereka antara lain dari Lebanon, Qatar, Oman, Syiria, Belanda, Malaysia, Arab Saudi, Sudan, Rusia, Mesir, Australia, Korea, Afganistan dan Maroko. Hasil dialog tersebut diantaranya menyatukan persepsi dunia Islam untuk kemajuan Islam. Dialog ulama dari berbagai negara itu dapat membuahkan berbagai kerjasama antar elemen negara muslim, terutama dikalangan generasi mudanya. Dalam muktamar tersebut, seperti biasa, juga bakal dibahas sejumlah masalah aktual melalui agenda bahtsul masail, dimana salah satu yang dibahas adalah masalah hukum penyadapan, baik melalui rekaman ataupun langsung. Yang pada saat itu marak adalah sadap oleh aparat penegak hukum seperti Komisi Pemberantasan Korupsi KPK dan polisi dengan dalih penegakan hukum. Adapun rinciannya sebagai berikut : Tabel 4.1 Judul Berita : Muktamar Bahas Hukum Penyadapan Deskripsi ringkas berita-berita Muktamar NU ke-32 di surat kabar Jawa Pos Edisi 23 Maret 2010 Elemen Judul Berita Isi Berita Sumber Berita Muktamar Bahas Hukum Penyadapan 23 Maret 2010 Agenda yang dilaksakan sebelum Muktamar NU ke-32 di Makassar secara resmi dibuka oleh Presiden Indonesia, berupa pertemuan dan dialog para ulama berbagai negara tentang menyatukan persepsi dunia Islam untuk kemajuan Islam, serta sejumlah masalah aktual yang akan dibahas melalui agenda bahtsul masail, salah satunya hukum penyadapan Dr. Amir Musthofa Hasannein Refaie el Wardani, mufti dari Mesir; Fariz Al Mehdawi Duta Besar Palestina; KH. Saifudin Amsir ketua Bahtsul masail diniyah waqiiyah Analisis : Unsur sintaksis Jawa Pos yang diperoleh dalam pemberitaan tanggal 23 Maret 2010 adalah acara atau agenda yang dilakukan sebelum muktamar Nahdlatul Ulama ke 32 di Makassar dibuka keesokan hari oleh Presiden Indonesia – Susilo Bambang Yudhoyono. Agenda atau acara tersebut adalah pertemuan sejumlah ulama dari berbagai negara. Pertemuan tersebut membahas tentang permasalahan-permasalahan dalam memajukan Islam. Untuk memperkuat pernyataan tersebut, maka dapat dilihat dari kutipan berita sebagai berikut : - Sedikitnya 30 ulama atau mufti dari berbagai negara hadir. Mereka antara lain berasal dari Lebanon, Qatar, Oman, Syiria, Belanda, Malaysia, Arab Saudi, Sudan, Rusia, Mesir, Australia, Korea, Afghanistan dan Maroko. - Selain kutipan diatas, juga masih terdapat kutipan lain yang memperkuat tentang pembahasan yang dilakukan oleh para ulama yang diungkapkan oleh narasumber sebagai berikut : - Menurut Dr. Amir Musthofa Hasannein Refaie el Wardani mufti dari Mesir, ada sejumlah rekomendasi dari dialog tersebut. Diantaranya, menyatukan persepsi dunia Islam untuk kemajuan Islam. ”Selain itu, konsep-konsep strategis yang dibuat untuk mengungkapkan peradaban Islam, terutama dengan pendekatan keagamaan,” katanya – Terdapat pula pembahasan berupa permasalahan dibidang politik dunia, yang dikuatkan dengan kutipan sebagai berikut : - Menanggapai keluh kesah Duta Besar Palestina untuk Indonesia Fariz Al Mehdawi terkait persoalan Palestina. Ketua PBNU KH Said Aqil Siradj mengatakan, persoalan yang dihadapi Palestina adalah persoalan umat Islam seluruh dunia. “Kita semua mengakui bahwa persoalan Palestina bukan sekedar persoalan Palestina, juga bukan hanya persoalan warga Arab, tetapi persoalan seluruh umat Muslim di dunia,” katanya. - Seperti dalam tradisi muktamar sebelum-sebelumnya yang selama ini terus berlangsung adalah pembahasan masalah-masalah aktual sebelum muktamar. Yang nantinya pada pembahasan tersebut akan diajukan sebagai bahasan ketika muktamar. Salah satu yang menonjol dalam pembahasan tersebut adalah tentang hukum penyadapan. Untuk memperkuat pernyataan tersebut dapat dilihat dalam kutipan sebagai berikut : - Dalam muktamar tersebut, seperti biasa, juga bakal dibahas sejumlah masalah aktual melalui agenda bahtsul masail. Rencananya, ada sebelas masalah yang dibahas dalam komisi bahtsul masail diniyah waqiiyah. Komisi itu antara lain, akan memperbicangkan masalah hukum penyadapan. Baik melalui rekaman maupun langsung. Yang marak adalah sadap oleh aparat penegak hukum, seperti Komisi Pemberantasan Korupsi KPK dan polisi dengan dalih penegakan hukum - Unsur skrip Jawa Pos what Pertemuan dengan para ulama berbagai negara yang membahas Peran Ulama dalam Memajukan Islam who Ulama NU dan ulama dari berbagai negara diantaranya Lebanon, Qatar, Oman, Syiria, Belanda, Malaysia, Arab Saudi, Sudan, Rusia, Mesir, Australia, Korea, Afghanistan dan Maroko when 22 Maret 2010 why Untuk mendapatkan rekomendasi dari dialog para ulama, diantaranya menyatukan persepsi dunia Islam untuk kemajuan Islam where Area muktamar di Makassar how Agenda awal sebelum pelaksanaan muktamar Nahdlatul Ulama diresmikan oeh Presiden Indonesia. Dalam unsur tematik, Jawa Pos mengusung tema kedalam beberapa alinea penulisan. Terdapat setidaknya 3 tema yaitu pertama, pertemuan para ulama. Kedua, tanggapan terhadap Palestina dan ketiga, hukum penyadapan. Adapun kutipan yang menunjukkan ketiga tema tersebut dapat dilihat pada kutipan sebelumnya. Dari struktur retoris, Jawa Pos mengunakan kata yang kuat untuk mengartikan kata atau menggambarkan suatu hal yang penting, yaitu “Hukum Penyadapan” dimana diartikan masalah legalitasdiperbolehkandiijinkan kegiatan mengintip atau mengintai pembicaraan orang lain. Penggunaan kata tersebut dikarenakan belum adanya kepastian tentang keadaan tersebut. Dari keseluruhan rangkaian analisis berdasarkan elemen framing untuk pemberitaan diatas dapat dirangkum sebagai berikut : Tabel 4.2 Elemen dan Strategi Penulisan Framing Elemen Strategi Penulisan Frame Pertemuan para ulama dunia Sintaksis Menonjolkan masalah pertemuan antar ulama dari berbagai negara tentang peradaban Islam, serta agenda-agenda yang akan dibahas di muktamar Skrip Lebih didominasi pertemuan para ulama dari berbagai negara Tematik 1. Pertemuan para ulama 2. Tanggapan terhadap Palestina 3. Hukum penyadapan Retoris Jawa Pos menekankan pada kata “hukum penyadapan” yang diartikan diperbolehkandiijinkan mengintip atau mengintai pembicaraan orang lain

4.2.3.2 Berita Tanggal 24 Maret 2010

Dalam pemberitaan tanggal 24 Maret 2010, surat kabar harian Jawa Pos menyajikan berita tentang posisi Nahdlatul Ulama dalam kancah perpolitikan praktis yang menjadi perhatian presiden Susilo Bambang Yudhoyono dalam pidato pembukaan muktamar Nahdlatul Ulama ke 32 di Celebes Convention Center, Makassar. Presiden Susilo Bambang Yudhoyono dalam pidato pembukaan muktamar menyebutkan beberapa hal. Diantaranya, kebebasan dan keterbukaan yang makin mengemuka dewasa ini tidak boleh meninggalkan kesantunan dan kepada pranata agama. Presiden juga mengharapkan muktamar dapat menghasilkan rekomendasi yang dapat menegaskan peran NU sebagai organisasi keagamaan yang mandiri dan independen. Kaitan NU dan politik praktis selama ini kerap dialamatkan pada kepemimpinan ketua umum tanfidziyah PB NU, sering dituding terlibat dalam dukung mendukung calon kepala daerah. Isu NU dan keterlibatan dalam politik praktis memang cukup mengemuka pada muktamar NU kali ini. Sebagian besar kandidat calon ketua umum tanfidziyah terang-terangan mengusung tema komitmen menjaga dari politik praktis sebagai materi utama. Adapun rincian beritanya sebagai berikut : Tabel 4.3 Judul Berita : SBY Minta NU Kembali ke Khitah Deskripsi ringkas berita-berita Muktamar NU ke-32 di surat kabar Jawa Pos Edisi 24 Maret 2010 Elemen Judul Berita Isi Berita Sumber Berita SBY Minta NU Kembali ke Khitah 24 Maret 2010 Sambutan yang diberikan oleh Presiden Indonesia, Susilo Bambang Yudhoyono dalam pembukaan muktamar NU ke-32, dimana presiden menyinggung tentang harapannya akan organisasi NU agar kembali ke khitah NU. Harapan yang disampaikan oleh presiden tersebut mendapatkan beberapa tanggapan dari beberapa tokoh NU. Presiden Indonesia – Susilo Bambang Yudhoyono; Ketua Umum Tanfidziyah PBNU – Hasyim Muzadi; Kandidat ketua umum PBNU – Masdar Farid Mas’udi Analisis : Unsur sintaksis Jawa Pos yang diperoleh dalam pemberitaan tanggal 24 Maret 2010 adalah penonjolan terhadap isi pidato sambutan pembukaan muktamar Nahdlatul Ulama ke 32 di Celebes Convention Center, Makassar oleh Presiden Indonesia – Susilo Bambang Yudhoyono. Salah satu isi pidato sambutan tersebut berkenaan dengan keberadaan atau posisi Nahdlatul Ulama dalam kancah perpolitikan praktis, yang oleh presiden sangat disesalkan dan menyoba untuk mengingatkan agar NU kembali ke khitahnya. Untuk isi pidato sambutan yang berkaitan dengan politik praktis ini, mendapatkan beberapa keterkaitan dan reaksi oleh para nahdliyin. Beberapa kutipan yang berkaitan dengan politik praktis yang ditulis oleh Jawa Pos sebagai berikut : - Posisi Nahdlatul Ulama NU dalam kancah perpolitikan praktis menjadi perhatian Presiden Susilo Bambang Yudhoyono SBY. Saat memberikan sambutan dalam pembukaan Muktamar ke-32 NU di Celebes Convention Center, Makassar, kemarin 233, SBY berharap organisasi massa Islam terbesar di Indonesia itu tidak mudah tergoda dan larut dalam politik praktis. “Kami berharap NU dapat kembali ke khitahnya yang mulia,” ujarnya. - Kutipan yang lain tentang politik praktis ini adalah sebagai berikut : - Dia menyatakan, NU sebenarnya memiliki budaya dan tradisi yang mulia untuk tidak mudah tergoda dalam politik praktis. Politik NU, menurut SBY, adalah politik yang berada pada tatanan nilai-nilai luhur. Selain itu NU tetap mengedepankan kepentingan umat dan menjunjung tinggi moralitas akhlakul karimah. “Saat ini dan kedepan, sekali lagi saya berharap NU dapat tetap istiqamah,” ujarnya. - Pidato tersebut mendapatkan tanggapan oleh tokoh NU yaitu ketua umum tanfidziyah KH Hasyim Muzadi yang diperlihatkan dalam kutipan berikut : - Hasyim sendiri tidak merasa tersengat dengan pidato SBY. Meskipun demikian, dia menolak pernyataan bahwa NU harus kembali ke khitah. “Nggak ada kembali ke khitah, karena selama ini sudah khitah, dan tidak pernah meninggalkan khitah.” tegas Hasyim Muzadi setelah acara pembukaan. - Selain Hasyim Muzadi juga ada tokoh lain NU yang menanggapi dan memahami maksud dari pidato sambutan presiden tersebut. Hal ini dikuatkan dengan kutipan berita berikut : - berbeda dengan Hasyim, salah satu kandidat ketua umum PB NU Masdar Farid Mas’udi, justru bisa memahami pernyataan SBY tersebut. “Ini cerminan bahwa hal itu NU dan politik praktis, Red sudah menjadi keprihatinan semua pihak.” katanya. - Unsur skrip Jawa Pos what Pidato pembukaan muktamar Nahdlatul Ulama ke 32 yang berisikan ajakan agar kembali ke khitah dan tidak terjebak politik praktis when 23 Maret 2010 who Presiden Indonesia – Susilo Bambang Yudhoyono where Celebes Convention Center, Makassar why Selama ini dibawah kepemimpinan ketua umum tanfidziyah KH Hasyim Muzadi sering terjebak politik praktis how ketua umum tanfidziyah KH Hasyim Muzadi sering dituding terlibat dalam dukung mendukung calon kepala daerah dan keberpihakannya pada salah satu calon kandidat presiden. Unsur tematik Jawa Pos mengusung beberapa tema yang pertama yaitu tentang harapan presiden akan hadirnya kembali kebangkitan ulama sebagai penjuru atau pembimbing masyarakat Indonesia dalam berbangsa dan bernegara lewat organisasi keagamaan. Sepertihalnya pada saat Nahdlatul Ulama diberdirikan. Bimbingan yang menghasilkan suatu masayarakat Indonesia yang berkarakter, berakhlak mulia, dan berdaya saing. Hal ini dikuatkan dengan kutipan berita sebagai berikut : - Menurut dia, pada awal abad ke-21 saat ini, kehadiran kembali semangat kebangkitan ulama, sebagaimana lahirnya NU di awal abad ke 20, amatlah penting. Para ulama, kata presiden, harus dapat menjadi penjuru dan pembimbing membangun masyarakat Indonesia yang berkarakter, berkhlak mulia, dan berdaya saing. “Kepundak para ulama, kita gantungkan harapan ini,” tandasnya.- Tema yang kedua adalah berhubungan dengan karakter manusia Indonesia dalam mengarungi perkembangan zaman. Yaitu karakter santun yang selama ini selalu diidentikan kepada rakyat Indonesia, dan juga karakter kepatuhan yang juga merupakan suatu tradisi di Nahdlatul Ulama dan cerminan masyarakat Indonesia. Dengan karakter tersebut berusaha tetap menjaga diera saat ini yaitu era keterbukaan dan kebebasan, presiden mengharapkan agar karakter tersebut tetap terjaga. Untuk memperkuat pernyataan tersebut, dapat dilihat pada kutipan berita berikut ini : - SBY mengingatkan, kebebasan dan keterbukaan yang makin mengemuka dewasa ini tidak boleh meninggalkan kesantunan dan kepatuhan kepada pranata agama, hukum dan sosial. Sebab, demokrasi disamping memekarkan hak dan kebebasan, tetaplah dalam relung keteduhan dan ketentraman. - Tema yang ketiga adalah tentang tergodanya Nahdlatul Ulama kedalam politik praktis, dimana presiden sangat menyesalkan dan mengharapkan agar Nahdlatul Ulama kembali ke khitahnya yaitu sebagai organisasi keagamaan yang mandiri dan modern. Tema ini sudah muncul sejak awal dan bahkan menjadi tema utama, tetapi penulisan tentang tema ini terdapat di beberapa alinea yang berbeda. Salah satu alinea yang mengguatkan akan pernyataan tersebut diatas adalah sebagai berikut : - Posisi Nahdlatul Ulama NU dalam kancah perpolitikan praktis menjadi perhatian Presiden Susilo Bambang Yudhoyono SBY. Saat memberikan sambutan dalam pembukaan Muktamar ke-32 NU di Celebes Convention Center, Makassar, kemarin 233, SBY berharap organisasi massa Islam terbesar di Indonesia itu tidak mudah tergoda dan larut dalam politik praktis. “Kami berharap NU dapat kembali ke khitahnya yang mulia,” ujarnya. - Tema keempat masih berhubungan dengan tema ketiga, yaitu keterkaitan NU dengan politik praktis. Hal ini menyinggung beberapa tokoh maupun beberapa nahdliyin warga NU yang ikut larut kedalam politik, khususnya di kepemimpinan ketua umum tanfidziyah KH Hasyim Muzadi. Tokoh tersebut sering kali melakukan aksi dukung mendukung pada pemilihan kepala daerah, dan yang terlihat jelas ketika pemilihan kepala negara, dimana beliau memihak salah satu kandidat. Tema ini dikuatkan pada kutipan berita berikut : - Kaitan NU dan politik praktis selama ini kerap dialamatkan ke kepemimpinan Ketua Umum Tanfidziyah PB NU Hasyim Muzadi. Mantan cawapres pendamping Megawati pada 2004 lalu itu sering dituding terlibat dalam dukung-mendukung calon kepala daerah di berbagai daerah. Termasuk, kecenderungan dukungan kepada pasangan Jusuf Kalla JK- Wiranto dalam Pilpres 2009 lalu. - Unsur retoris, Jawa Pos lebih menekankan kepada pidato presiden yang berhubungan dengan politik dan keterkaitannya dengan periode kepemimpinan ketua umum PBNU. Selain itu penggunaan kata “tersengat” yang dapat diartikan sebagai ketersingungan, penggunaan kalimat tersebut cukup menonjol dibandingkan dengan kalimat lainnya yang cukup halus. Penonjolan sosok presiden juga terlihat dengan keberadaan foto beliau dihalaman depan, yang menunjukkan keberadaan dan pengaruh beliau di muktamar NU kali ini. Tabel 4.4 Elemen dan Strategi Penulisan Framing Elemen Strategi Penulisan Frame Pidato sambutan presiden Indonesia pada pembukaan Muktamar Nahdlatul Ulama ke 32 di Celebes Convention Center, Makassar Sintaksis Penonjolan terhadap isi pidato presiden Indonesia – Susilo Bambang Yudhoyono, pada saat pembukaan muktamar Nahdlatul Ulama ke 32 di Makassar. Penonjolan itu berupa keinginan dan harapan presiden agar organisasi Nahdlatul kembali ke khitahnya, berupa penegasan agar organisasi Nahdlatul Ulama sebagai organisasi keagamaan yang mandiri dan modern. Skrip Dari struktur skrip Jawa Pos memuat dominasi isi pidato presiden tentang politik praktis dalam pembukaan muktamar Nahdlatul Ulama dan tanggapan serta reaksi tokoh NU terhadap isi pidato tersebut. Tematik 1. Kehadiran kembali kebangkitan para ulama 2. Kesantunan dan kepatuhan ditengah kebebasan dan keterbukaan 3. Harapan agar tidak terjebak terhadap politik praktis 4. Menyinggung kepemimpinan ketua umum PBNU Retoris Jawa Pos lebih menekankan kepada pidato presiden yang berhubungan dengan politik dan keterkaitannya dengan periode kepemimpinan ketua umum PBNU. Selain itu penggunaan kata “tersengat” yang dapat diartikan sebagai ketersingungan, penggunaan kalimat tersebut cukup menonjol dibandingkan dengan kalimat lainnya yang cukup halus. Penonjolan sosok presiden juga terlihat dengan keberadaan foto beliau dihalaman depan, yang menunjukkan keberadaan dan pengaruh beliau di muktamar NU ini.

4.2.3.3 Berita Tanggal 25 Maret 2010

Dalam pemberitaan tanggal 25 Maret 2010, surat kabar harian Jawa Pos menyajikan berita tentang Laporan Pertanggungjawaban LPj Ketua Umum Tanfidziyah KH Hasyim Muzadi yang diterima secara aklamasi oleh seluruh anggota muktamar. Seluruh pengurus baik cabang maupun wilayah sepakat meloloskan laporan tersebut. Bahkan laporan pertanggung jawaban tersebut sudah diterima sebelum setiap wilayah memberikan pandangan. Dalam laporan yang dipaparkan oleh ketua umum tanfidziyah PBNU tersebut memaparkan beberapa hal, diantaranya komitmen meneguhkan kebangsaan dalam wadah NKRI Negara Kesatuan Republik Indonesia. Selain laporan pertanggung jawaban ketua umum tanfidziyah juga direncanakan pelaksanaan muktamar NU ke 32 di Makasar tersebut dipercepat jadwalnya akibat terbentur faktor teknis yang dialami oleh sebagian besar peserta muktamar. Yaitu berhubungan dengan akomodasi transportasi. Tabel 4.5 Judul Berita : LPj Hasyim Muzadi Diterima Aklamasi Deskripsi ringkas berita-berita Muktamar NU ke-32 di surat kabar Jawa Pos Edisi 25 Maret 2010 Elemen Judul Berita Isi Berita Sumber Berita LPj Hasyim Muzadi Diterima Aklamasi 25 Maret 2010 Laporan pertanggung jawaban LPj kepengurusan PBNU di bawah kepemimpinan Hasyim Muzadi yang diterima secara aklamasi dan tanggapan peserta muktamar akan LPj tersebut. Juga beberapa hal yang ada dalam isi LPj tersebut. Selain itu juga tentang percepatan muktamar NU akibat dari faktor teknis dan beberapa perubahan jadwal yang dilakukan. Ketua pengurus wilayah Sumatera Utara – Mirsan Sihanuk; Ketua Umum PBNU – Hasyim Muzadi; Ketua panitia muktamar NU ke 32 – Hafidz Utsman Analisis : Unsur sintaksis Jawa Pos yang diperoleh dari pemberitaan tanggal 25 Maret 2010 adalah penonjolan pada dua hal, yang pertama adalah laporan pertanggung jawaban yang diberikan ketua umum tanfidziyah PBNU KH Hasyim Muzadi yang diterima secara mulus, baik-baik saja tanpa ada gejolak pendapat maupun penolakan oleh para muktamirin. Hal ini dikuatkan dengan beberapa kutipan berita sebagai berikut : - Laporan pertanggungjawaban LPj kepengurusan PB NU dibawah kepemimpinan Ketua Umum Tanfidziyah Hasyim Muzadi tadi malam 243 diterima secara aklamasi. Seluruh pengurus cabang dan wilayah sepakat meloloskan LPj yang disampaikan. - Penerimaan itu juga dipertegas oleh salah seorang tokoh Nahdlatul Ulama. Hal ini dapat ditunjukkan pada kutipan berita berikut : - Bahkan, persetujuan secara aklamasi itu disampaikan sebelum setiap wilayah memberikan pandangan umum. “Kami melihat, itu sudah sangat maksimal” kata Ketua Pengurus Wilayah NU Sumatera Utara Mirshan Sihanuk di lokasi muktamar tadi malam. - Penerimaan ini disertai dengan penegasan komitmen Nahdlatul Ulama sebagai organisasi yang bersifat kebangsaan. Hal ini dapat dilihat pada kutipan berita berikut : - Terkait dengan keutuhan negara, menurut Hasyim, NU masih meneguhkan diri terhadap komitmen kebangsaan untuk mempertahankan dan mengembangkan Pancasila serta UUD 1945 dalam wadah NKRI. “Peneguhan itu dilakukan karena menurut NU, Pancasila, UUD, dan NKRI sudah final bagi umat Islam dan seluruh bangsa,” tegasnya. ... - Penonjolan kedua unsur sintaksis pada pemberitaan tanggal 25 Maret 2010 di surat kabar harian Jawa Pos adalah adanya upaya percepatan jadwal muktamar oleh panitia. Percepatan ini berkaitan erat dengan akomodasi transportasi yang dimiliki sebagian besar peserta muktamar, yang memang kebanyakan dari luar provinsi Sumatera Selatan bahkan luar pulau Sulawesi, dimana akomodasi transportasi yang dimiliki terlanjur telah memesan tiket kepulangan. Hal ini dapat dilihat pada kutipan berita sebagai berikut : - ... Sementara itu, pelaksanaan muktamar NU yang sediannya hingga Minggu 283 mungkin selesai lebih cepat. Tujuan percepatan muktamar lebih disebabkan faktor teknis. Yaitu, sebagian besar peserta muktamar telanjur memesan tiket pulang pada 28 Maret. “Tapi kami masih memikirkan dan mengupayakan formatnya,” papar Ketua Panitia Muktamar Ke-32 NU Hafidz Utsman. Salah satu yang ini diupayakan adalah memadatkan agenda muktamar NU. – Unsur skrip yang terdapat pada pemberitaan Jawa Pos pada tanggal 25 Maret 2010 what Penerimaan LPj Hasyim Muzadi yang diterima secara aklamasi when 24 Maret 2010 who KH Hasyim MUzadi why Laporan pertanggung jawaban tersebut sudah maksimal where Area muktamar NU ke 32 di Makassar how Penerimaan LPj Hasyim Muzadi bahkan telah diterima sebelum setiap wilayah memberikan pandangan. Unsur tematik Jawa Pos mengusung dua tema, yang pertama yaitu penerimaan laporan pertanggungjawaban ketua umum tanfidziyah KH Hasyim Muzadi yang diterima secara aklamasi. Hal ini dikuatkan dengan kutipan berita berikut : - Setelah menyampaikan persertujuan secara aklamasi itu, setiap wilayah baru diberi kesempatan untuk mengungkapkan pandangan umum. ... - Tema yang kedua yang diusung oleh Jawa Pos adalah percepatan jadwal muktamar yang akan dilakukan oleh panitia muktamar. Panitia memadatkan agenda muktamar untuk mempercepat jadwal muktamar. Percepatan ini disebabkan faktor teknis berupa akomodasi transportasi kepulangan para muktamirin. Hal ini terlihat kuat pada kutipan berita berikut : - Dia mencotohkan acara pemilihan ketua umum dan rais am PB NU yang langsung dilanjutkan dengan penutupan muktamar. “Acara-acara dipadatkan agar tidak merepotkan peserta terkait dengan tiket yang terlanjur dipesan,” ujarnya. - Unsur retoris, Jawa Pos menekankan pada isi laporan pertanggung jawaban yang mudah dicerna dan bersifat general umum. Hal ini terlihat dari kutipan : - ... “Peneguhan itu dilakukan karena menurut NU, Pancasila, UUD, dan NKRI sudah final bagi umat Islam dan seluruh bangsa,” tegasnya. ... - Pengertian dari kata-kata itu sudah sangat jelas, yang sudah merupakan komitmen yang dipegang seluruh warga negara Indonesia. Sehingga mudah dipahami tanpa perlu penjelasan yang lebih lanjut. Tabel 4.6 Elemen dan Strategi Penulisan Framing Elemen Strategi Penulisan Frame Laporan Pertanggungjawaban Hasyim Muzadi diterima Sintaksis Penonjolan terdapat pada dua hal, yang utama adalah penerimaan LPj yang mudah diterima karena isinya sangat umum. Dan penonjolan kedua adalah percepatan acara muktamar karena faktor teknis berupa penyesuaian jadwal dengan presiden Indonesia Skrip Dari struktur skrip Jawa Pos memuat penekanan akan penerimaan yang baik-baik saja LPj KH. Hasyim Muzadi oleh peserta muktamar. Tematik 1. Penerimaan LPj KH. Hasyim Muzadi 2. Percepatan jadwal muktamar Retoris Jawa Pos menekankan pada isi LPj yang mudah dicerna dan bersifat general umum.

4.2.3.4 Berita Tanggal 27 Maret 2010

Dalam pemberitaan tanggal 27 Maret 2010, surat kabar harian Jawa Pos menyajikan berita tentang situasi mendekati pemilihan ketua tanfidziyah PBNU yang baru. Situasi ini menjadikan pemberitaan tersendiri dikarenakan calon ketua tanfidziyah mengerucut pada dua nama tokoh Nahdlatul Ulama yaitu Said Aqil Siradj dan Salahuddin Wahid atau yang biasa disapa Gus Sholah. Pengerucutan ini juga dijadikan tema dan judul berita. Pemberitaan berkisar kepada kedua tokoh tersebut terutama kegiatan yang mereka lakukan, dan khususnya dalam menarik dukungan. Meski mengerucut pada dua nama, tetapi masih juga memberikan kesempatan kandidat yang lain. Yang memang pada intinya belum tertutup kemungkinan untuk terpilih. Karena mereka juga mendapatkan dukungan untuk maju sebagai calon ketua tanfidziyah oleh beberapa kalangan nahdliyin yang lain. Untuk lebih mudahnya dapat dilihat pada tabel berikut : Tabel 4.7 Judul Berita : Mengerucut ke Said Aqil dan Salahudin Wahid Deskripsi ringkas berita-berita Muktamar NU ke-32 di surat kabar Jawa Pos Edisi 27 Maret 2010 Elemen Judul Berita Isi Berita Sumber Berita Mengerucut ke Said Aqil dan Salahudin Wahid 27 Maret 2010 Situasi mendekati pemilihan ketua tanfidziyah PBNU yang baru dimana mengerucut pada dua calon ketua umum yaitu Said Aqil Siradj dan Gus Sholah. Beberapa pendukung dan kegiatan yang di lakukan oleh kedua calon terkuat, serta masih adanya harapan calon ketua diluar kedua nama yang disebutkan sebelumnya. Rais syuriah PW NU Jabar – KH Asep Burhanuddin; calon ketua umum – Gus Sholah Sholahudin Wahid; calon ketua umum – Ahmad Bagja Analisis : Unsur sintaksis, Jawa Pos yang diperoleh dari pemberitaan tanggal 27 Maret 2010 adalah lebih menonjolkan pemberitaan tentang pengerucutan dua nama calon ketua tanfidziyah PBNU pada detik-detik terakhir muktamar NU ke 32 di Makassar. Pengerucutan dua kandidat calon ketua tanfidziyah ini bahkan menjadikan tema keseluruhan penulisan berita, dengan menempatkan dalam judul berita. – Mengerucut ke Said Aqil dan Salahuddin Wahid – hal ini juga dikuatkan dengan kutipan berita sebagai berikut : - Menjelang detik-detik pemilihan, kandidat ketua umum tanfidziyah PB NU makin mengerucut. Di antara enam nama yang sebelumnya beredar di arena muktamar, yang paling kuat tinggal dua nama. Yakni, Said Aqil Siradj dan Salahuddin Wahid alias Gus Sholah. Kedua calon ini bakal bersaing ketat dalam pemilihan yang berlangsung pagi ini. - Selain pengerucutan tersebut juga disebutkan tentang kegiatan yang dilakukan oleh kedua calon terkuat tersebut dalam mencari dukungan. Hal ini dapat dilihat pada kutipan berita berikut : - Berdasarkan pantauan Jawa Pos, seharian kemarin Said yang juga ketua PB NU periode 2004 – 2010 terus menerima tamu dan dukungan ditempat menginapnya, yaitu Wisma Dirgantara, Jl. Perintis Kemerdekaan, Makassar. Sebagian besar tamu itu adalah cabang-cabang dan wilayah yang menyatakan siap mendukungnya. Selain Said, Gus Sholah diperkirakan memiliki dukungan cukup besar. Back up sejumlah kiai sepuh membuat bandul dukungan kepada Gus Sholah terus meningkat. ... – Unsur skrip yang terdapat pada pemberitaan Jawa Pos pada tanggal 27 Maret 2010 what Kegiatan yang dilakukan oleh kedua calon terkuat ketua tanfidziyah NU when 26 Maret 2010 who Said Aqil Siradj dan Salahuddin Wahid alias Gus Sholah why Mengerucut pada dua nama tersebut where Area muktamar dan tempat menginap kedua calon how Menerima dukungan dari cabang dan wilayah serta back up sejumlah kiai sepuh. Unsur tematik ada dua, dimana tema utamanya adalah pengerucutan nama calon ketua umum tanfidziyah, yang diperkuat oleh kutipan berita sebelumnya. Tema kedua adalah lumbung-lumbung suara dukungan yang didapatkan kedua calon. Hal ini tergambar dengan kutipan berita sebagai berikut : - Diantaranya, beberapa PC dan PW di Sumatera, Kalimantan, NTB dan Papua. Sebagian cabang dari jatim juga mengusung Said. “Kami tetap konsisten Said Aqil masih yang terbaik,” ujar Rais Syuriah PW NU Jabar KH Asep Burhanuddin di arena muktamar kemarin. - - ... Sejumlah kiai sepuh yang secara terbuka mendukung adik kandung Gus Dur itu, antara lain, Mbah Liem Klaten, KH Sanusi Baco Sulsel, KH Maemun Zubeir Sarang, KH Nawawi Sidogiri, dan beberapa nama lain. - Unsur retoris Jawa Pos dengan jelas memperlihatkan dengan menggambarkan pengerucutan terhadap kedua calon ketua umum ini melalui foto keduanya saling berdampingan yakni Said Aqil Siradj dan Salahuddin Wahid alias Gus Sholah. Tabel 4.8 Elemen dan Strategi Penulisan Framing Elemen Strategi Penulisan Frame Pengerucutan nama kandidat calon ketua umum tanfidziyah Nahdlatul Ulama menjadi dua calon kuat Sintaksis Jawa Pos menonjolkan atas pengerucutan dua kandidat calon ketua umum dan dukungan yang akan mereka peroleh dalam muktamar Skrip Secara struktur Jawa Pos memuat apa yang dilakukan kedua kandidat dalam mengali dukungan Tematik 1. Pengerucutan calon ketua umum 2. Lumbung-lumbung suara dukungan Retoris Jawa Pos dengan jelas memperlihatkan dengan menggambarkan pengerucutan terhadap kedua calon ketua umum ini melalui foto keduanya saling berdampingan

4.2.3.5 Berita Tanggal 28 Maret 2010

Dalam pemberitaan tanggal 28 Maret 2010, surat kabar harian Jawa Pos menyajikan berita tentang berakhirya muktamar Nahdlatul Ulama ke-32 di Makassar dengan terpilihnya Rais Am dan Ketua Umum Tanfidziyah PBNU yang baru yaitu KH Sahal Mahfudz sebagai Rais Am dan Said Aqil Siradj sebagai Ketua Umum Tanfidziyah. Pemilihan Rais Am berlangsung dramatis dan tegang, dimana dua nama yang bersaing KH Sahal Mahfudz dan KH Hasyim Muzadi. Rivalitas kedua pendukungnya yang sudah terasa selama muktamar berlangsung. Yang pada akhirnya dimenangkan oleh KH Sahal Mahfudz setelah KH Hasyim Muzadi tidak bersedia dicalonkan sebagai Rais Am. Begitu pula dengan pemilihan ketua umum tanfidziyah yang berlangsung semarak meskipun tidak setegang pemilihan rais am. Muncul dua nama yang lolos berdasarkan tata tertib pemilihan yaitu minimal mengantongi 99 suara dukungan, yakni Said Aqil Siradj dan Slamet Effendy Yusuf. Munculnya nama Slamet Effendy Yusuf sebenarnya cukup mengejutkan para peserta muktamar, dikarenakan dua nama sebelumnya yang bakal bersaing ketat adalah Said Aqil Siradj – Gus Sholah. Kabar yang berkembang di arena muktamar, nama Slamet menjadi “Kuda Hitam” karena di backup secara kuat oleh para petinggi parpol. Yang pada akhirnya dimenangkan Said Aqil Siradj. Said Aqil setelah terpilih menegaskan akan membersihkan NU dari tarik menarik kepentingan politik praktis dan membawa NU kembali ke pesantren. Tabel 4.9 Judul Berita : Kiai Sahal-Said Aqil Pimpin NU Deskripsi ringkas berita-berita Muktamar NU ke-32 di surat kabar Jawa Pos Edisi 28 Maret 2010 Elemen Judul Berita Isi Berita Sumber Berita Kiai Sahal-Said Aqil Pimpin NU 28 Maret 2010 Berakhirnya muktamar NU ke-32 di Makassar ditandai dengan terpilihnya Rais Am dan Ketua Umum PBNU yang baru. Suasana ketika proses pemilihan Rais Am yang dramatis. Serta pemilihan ketua umum PBNU yang ketat dan tak terduga. Pesan- pesan dan pandangan yang diberikan ketua umum PBNU yang baru tentang NU kedepannya. Pemimpin sidangketua PWNU Sulawesi Selatan – Dr. Zen Irwanto; Ketua umum PBNU yang baru – Said Aqil Siradj Analisis : Unsur sintaksis, Jawa Pos yang diperoleh dari pemberitaan tanggal 28 Maret 2010 adalah lebih menonjolkan proses peristiwa pemilihan rais am dan ketua tanfidziyah PBNU yang berlangsung meriah, dramatis dan tegang. Secara runut dibagi dalam beberapa alinea proses pemilihan rais am yang dilakukan terlebih dahulu. Dimana suara sempat terbelah setelah didapatkan dua nama calon rais am yaitu KH. Sahal Mahfudz dan KH. Hasyim Muzadi, dimana pada akhirnya KH Sahal Mahfudz terpilih sebagai rais am setelah KH Hasyim Muzadi mengundurkan diri. Adapun runutan proses tergambar jelas dengan kutipan berita berikut : - Sebelum pemilihan, secara resmi Kiai Sahal sebagai rais am periode 2004-2010 menyatakan demisioner. Dalam kesempatan itu, pengasuh Ponpes Maslakul Huda, Kajen, Jateng, tersebut mengucapkan terima kasih dan mohon maaf atas kekurangan selama kepengurusan lalu. Setelah itu, Hasyim dan seluruh pengurus syuriah dan tanfidziyah meninggalkan tempat diatas panggung, lalu duduk bersama para peserta muktamar. - - Setelah melalui perhitungan suara sekitar dua jam. Kiai Sahal mendapatkan suara terbanyak, yakni 272 di antara 503 suara yang dianggap sah. Sedangkan Hasyim meraih 180 suara. Selain mereka muncul beberapa nama lain. Diantaranya, ada KH Makruf Amin dan KH Maemun Zuber. Namun suara mereka bisa dihitung dengan jari. - Berdasarkan jumlah suara yang dikumpulkan sesuai dengan tata tertib pemilihan calon yang bisa lanjut minimal memenuhi syarat 99 suara. Sehingga hanya Kiai Sahal dan KH Hayism Muzadi saja yang dapat lanjut. Pada saat itu suara peserta muktamar terbelah. Hal ini dapat diketahui dari kutipan berita berikut : - ... “Ada opsi lanjut ketahap berikutnya. Pertama, apakah diteruskan sesuai tatib atau tanya kepada Pak Hasyim, apakah bersedia untuk melanjutkan pencalonan,” ungkap Zen. Suara peserta muktamar lantas terbelah. Ada yang menghendaki lanjut, tapi sebagian besar berharap Hasyim dengan legawa tidak meneruskan. Di luar sidang, banyak suara yang menghendaki Hasyim yang juga mantan ketua PW NU Jatim itu mundur. Beberapa saat kemudian, Hasyim memberikan secarik kertas kepada pimpinan sidang. Zen lalu bergegas membacakannya. Isi surat itu, Hasyim tidak bersedia untuk dicalonkan sebagai rais am. Pekik takbir dan salawat berkumandang bukan hanya di ruang tertutup tersebut. Di luar ruang, ribuan orang pun bersorak. “Hidup Pak Hasyim Hidup Pak Hasyim’ teriak mereka bersahutan. Ketika dipeluk sejumlah peserta, Hasyim meneteskan air mata. Beberapa pendukung setianya juga tidak kuasa menahan tangis atas keputusan bijak tersebut. Dengan terus dikawal petugas, Hasyim berlalu untuk meninggalkan ruang dan menuju mobilnya tanpa berkata sepatah kata pun. – Begitu pula dengan proses pemilihan ketua umum, dimana sebelumnya muncul beberapa nama yaitu Said Aqil, Gus Sholah, Slamet Effendy Yusuf, Ahmad Bagja, Ulil Abshar Abdalla, Ali Maschan Moesa, Abdul Aziz, Hasyim dan Masdar Farid Mas’udi. Dari sekian nama tersebut lolos dua nama untuk pemilihan ketua umum yaitu Said Aqil Siradj dan Slamet Effendy Yusuf. Yang pada akhirnya dimenangkan oleh Said Aqil dan disambut dengan meriah. Hal ini dapat dilihat pada kutipan sebagai berikut : - ... Said Aqil unggul dengan 294 suara. Sedangkan Slamet kebagian 201 suara. Begitu suara untuk Said melampaui 250, spontan para pendukung pria kelahiran kelahiran Cirebon tersebut mengumandangkan takbir dan salawat. Bahkan, banyak yang bersujud syukur. Dalam ruang sidang, Said Aqil langsung dibopong. - Unsur skrip, Jawa Pos what Pemilihan rais am dan ketua umum tanfidziyah where Area muktamar di Makassar when 27 Maret 2010 why Bergantinya periode kepemimpinan who KH Sahal Mahfudz dan Said Aqil Siradj how Berlangsung dramatis dan tegang pada saat pemilihan rais am dan berlangsung meriah pada saat pemilihan ketua umum tanfidziyah. Unsur tematik, Jawa Pos mengungkapkan tiga tema didalamnya yaitu yang pertama adalah proses pemilihan rais am. Dimana pada pemilihan rais am terdapat drama yang menegangkan karena jumlah suara terbelah setelah dua tokoh besar Nahdlatul Ulama yaitu KH Sahal Mahfudz dan KH Hasyim Muzadi lolos dalam pemenuhan tata tertib pemiihan rais am. Terbelahnya suara dikarenakan adanya keinginan untuk melanjutkan dan adanya yang mengharapkan agar KH Hasyim Muzadi mengundurkan diri. Dan pada akhirnya KH Hasyim Muzadi tidak menginginkan untuk dicalonkan sebagai rais am. Hal ini diperkuat dengan kutipan sebagai berikut : - Suara peserta muktamar lantas terbelah. Ada yang menghendaki lanjut, tapi sebagian besar berharap Hasyim dengan legawa tidak meneruskan. Di luar ruang sidang, banyak suara yang menghendaki Hasyim yang juga mantan ketua PW NU Jatim itu mundur. Beberapa saat kemudian, Hasyim memberikan secarik kertas kepada pimpinan sidang. Zen lalu bergegas membacakannya. Isi surat itu, Hasyim tidak bersedia untuk dicalonkan menjadi rais am. - Pada tema kedua, Jawa Pos menyorot proses pemilihan ketua umum tanfidziyah PBNU, yang juga berlangsung meriah. Dimana memunculkan dua nama kandidat calon ketua tanfidziyah yaitu Said Aqil Siradj dan Slamet Effendy Yusuf. Hal ini ditunjukkan dengan kutipan berita sebagai berikut : - Karena hanya dua nama yang meraih lebih dari 99 suara, yakni Said Aqil dan Slamet, dua orang itulah yang berhak maju menjadi calon. ... - Proses berikutnya adalah kemeriahan yang terjadi setelah Said Aqil terpilih sebagai ketua umum tanfidziyah PBNU. Hal ini dapat dilihat pada kutipan berita sebagai berikut : - ... Begitu suara Said Aqil melampaui 250 , spontan para pendukung pria kelahiran Cirebon tersebut mengumandangkan takbir dan salawat. Bahkan, banyak yang bersujud syukur. Dalam ruang sidang, Said Aqil langsung dibopong. - Tema yang ketiga yaitu penegasan para ketua yang terpiliha akan masa depan Nahdlatul Ulama di bawah kepemimpinan mereka kelak. Dimana ketua tanfidziyah yang terpilih, Said Aqil Siradj menegaskan akan membersihkan NU dari tarik menarik kepentingan politik. Hal ini dikuatkan dengan kutipan perkataan yang disampaikan oleh beliau berikut ini : - ... “Saya juga ingin menjadikan NU bersih dari kepentingan politik, sebagai kepanjangan pesantren yang kita semua tahu di pesantren ada agama, ada ilmu, ada akhlak, ada peradaban, budaya, kesederhanaan, kemandirian dan persaudaraan yang kukuh,” kata Said. - Unsur retoris, Jawa Pos lebih menunjukkan proses pemilihan ketua umum yang lebih intens dibandingkan dengan pemilihan Rais Am, hal ini ditunjukkan dengan foto yang menggambarkan ketua umum terpilih Said Aqil Siradj dengan rivalnya dalam pemilihan ketua umum, Slamet Effendy Yusuf. Tetapi tetap menunjukkan foto pemilihan rais am yang dramatis dengan mundurnya Hasyim Muzadi yang tergambar dengan jelas dikelilingi oleh pendukungnya. Penggunaan kata “legawa” digunakan untuk memperjelas, bahkan sedikit memaksa untuk menerima keadaan. Tabel 4.10 Elemen dan Strategi Penulisan Framing Elemen Strategi Penulisan Frame Proses pemilihan Rais Am dan Ketua Tanfidziyah periode 2010- 2015 yang berlangsung dengan drama, penuh rivalitas dan ketegangan. Sintaksis Jawa Pos menonjolkan proses serta drama yang terjadi pada proses pemilihan Rais Am dan Ketua umum PBNU yang baru. Skrip Secara skrip menunjukkan runutan peristiwa yang terjadi selama pemilihan Rais Am dan Ketua Umum PBNU Tematik 1. Proses pemilihan Rais Am PBNU 2. Proses pemilihan ketua umum PBNU 3. Penegasan pandangan para ketua terpilih Retoris Jawa Pos lebih menunjukkan proses pemilihan ketua umum yang lebih intens dibandingkan dengan pemilihan Rais Am, hal ini ditunjukkan dengan foto yang menggambarkan ketua umum terpilih Said Aqil Siradj dengan rivalnya dalam pemilihan ketua umum, Slamet Effendy Yusuf. Tetapi tetap menunjukkan foto pemilihan rais am yang dramatis dengan mundurnya Hasyim Muzadi yang tergambar dengan jelas dikelilingi oleh pendukungnya. Penggunaan kata “legawa” digunakan untuk memperjelas, bahkan sedikit memaksa untuk menerima keadaan.

4.2.4 Berita Surat Kabar Kompas