Berita Sebagai Hasil Konstruksi Realitas

4. Pengaruh dari luar organisasi media. Pengaruh ini meliputi lobi dari kelompok kepentingan terhadap isi media, pseudoevent dari praktisi public relations dan pemerintah yang membuat peraturan-peraturan di bidang pers. 5. Pengaruh ideologi. Ideologi merupakan sebuah pengaruh yang paling menyeluruh dari semua pengaruh. Ideologi disini diartikan sebagai mekanisme simbolik yang menyediakan kekuatan koherensif yang mempersatukan di dalam masyarakat Shoemaker, Rees, 1991 dalam Susilo, 2000:19-20. Bagi Hartley, memandang narasi berita semacam ini, mangadaikan dua belah pihak yang ditampilkan oleh media. Media selalu mempunyai kecenderungan untuk menampilkan tokoh dua sisi, untuk dipertentangkan diantara kedua teks berita, kalau dibedah dari sudut narasinya terdapat dua sisi yang saling bertolak belakang oposisi. Dalam liputan selalu ditekankan bahwa liputan yang baik adalah liputan dua sisi. Ketika ada peristiwa dicari komentar dari dua orang yang kontras, yang saling bertolak belakang. Ini bukan untuk menunjukkan bahwa dua pendapat tersebut sama-sama benarnya, tetapi untuk menekankan liputan yang bersifat dua sisi tersebut Eriyanto, 2002:131.

2.1.3. Berita Sebagai Hasil Konstruksi Realitas

Pada dasarnya berita merupakan laporan dari peristiwa. Peristiwa disini adalah realitas atau fakta yang meliputi oleh wartawan dan pada gilirannya akan dilaporkan secara terbuka melalui massa Birowo, 2004:168. Peristiwa-peristiwa yang dijadikan berita oleh media massa tertentu melalui proses penyeleksian terlebih dahulu, hanya peristiwa yang memenuhi kriteria kelayakan informasi yang akan diangkut oleh media massa kemudian ditampilkan kepada khalayak Eriyanto, 2004:26. Setelah proses penyeleksian tersebut, maka peristiwa itu akan dibingkai sedemikain rupa oleh wartawan. Pembingkaian yang dilakukan oleh wartawan tentunya melalui proses konstruksi. Proses konstruksi atau suatu realitas ini dapat berupa penonjolan dan penekanan pada aspek tertentu atau dapat juga berita tersebut ada bagian yang dihilangkan, luput, atau bahkan disembunyikan dalam pemberitaan Eriyanto, 2004:3. Berita merupakan hasil konstruksi sosial dimana selalu melibatkan pandangan, ideologi dan nilai-nilai dari wartawan ataupun dari institusi media, tempat dimana wartawan itu bekerja. Bagaimana realitas tersebut dijadikan berita sangat tergantung pada bagaimana fakta itu dipahami Birowo, 2004:176. Peristiwa atau realitas yang sama dapat dibingkai secara berbeda oleh masing-masing media Sobur, 2001:.... Hal ini terkait dengan visi, misi dan ideologi yang dipakai oleh masing-masing media. Sehigga kandangkala dari hasil pembingkaian tersebut dapat diketahui bahwa media lebih berpihak kepada siapa jika yang diberitakan adalah seorang tokoh, golongan atau kelompok tertentu. Keberpihakan pemberitaan terhadap salah satu kelompok atau golongan dalam masyarakat, dalam banyak hal tergantung etika, moral dan nilai-nilai. Aspek- aspek etika, moral dan nilai-nilai tertentu tidak mungkin dihilangkan dalam pemberitaan media. Hal ini merupakan bagian integral dan tida terpisahkan dalam membentuk dan mengkonstruksi suatu realitas. Media menjadi tempat pertarungan ideologi antara kelompok-kelompok yang ada di masyarakat.

2.1.4. Wartawan Sebagai Agen Konstruksi Realitas