Penataan Desa Wisata Bongkasa Pertiwi, Kecamatan Abiansemal - Badung
30 Keberadaan pedestrian belumlah memenuhi standar keamanan dan
kenyamanan pengguna. Dilihat dari Gambar 2.14 Tidak adanya pembatas pengguna dan kendaraan bermotor menyebabkan kurangnya rasa aman untuk
berjalan kaki. Selain itu pohon peneduh yang juga berfungsi sebagai Green Belt juga belum ada. Ciri khas dari lingkungan juga belum terlihat, oleh karena itu
perlu adanya penataan lebih lanjut untuk memberikan kenyamanan dan keamanan bagi pengguna.
6. Aktivitas Pendukung
Fungsi pelengkap ruang terbuka kota untuk melayani kegiatan masyarakat.
Ruang terbuka desa yang berfungsi untuk melayani kegiatan masyarakat dari segi tradisi, desa ini telah memiliki fasilitas public seperti balai banjar dan
wantilan pada tempat suci pura. Bangunan tersebut digunakan untuk melakukan kegiatan kebudayaan keagamaan maupun kegiatan kemanusiaan, seperti rapat,
hiburan dan sekedar berkumpul. Dari segi pariwisata, ruang terbuka untuk wisatawan belum tersedia secara khusus, oleh sebab itu perlu penataan lebih
lanjut. Adapun ruang terbuka yang dapat dikembangkan dengan melayani kegiatan wisatawan sekedar untuk berkumpul ataupun rekreasi.
7. System Penanda
Sebagai sarana komunikasi dan penanda, sehingga pemberi informasi atau
menerangkan suatu tempatobjek.
Di desa bongkasa pertiwi telah terdapat sistem pendanda khususnya nama desa, nama banjar, batas wilayah dan nama jalan seperti gambar 2.15. Untuk mana
desa dan banjar sudah mengadopsi gaya arsitektur bali, namun nama jalan masih berupa plat besi, sehingga perlu penambahan unsur arsitektur Bali.
Selain itu penanda yang digunakan sebagai penunjuk arah yang berfungsi untuk mempermudah wisatawan menemukan lokasi tertentu belum terdapat di
desa ini, oleh sebab itu pelu penambahan agar pengunjung tidak tersesat.
Penataan Desa Wisata Bongkasa Pertiwi, Kecamatan Abiansemal - Badung
31
Gambar 2. 17 Sistem Penanda yang Sudah Ada
Sumber. Observasi Oktober 2015
8. Preservasi dan Konservasi
Kegiatan perlindungan terhadap tempat atau asset desa yang sudah ada dan
bersejarah.
Di Desa Bongkasa Pertiwi masih kental dengan adat dan budaya tradisional Bali. Kegiatan keagamaan masih kental, begitupun kegiatan gotong
royong atau yang dikenal dengan sebutan ngayah masih diterapkan di desa ini. Dengan masih dipertahankannya budaya dan kegiatan tersebut, maka keberadaan
tempat suci dan tempat yang menunjang kegiatan adat masih dipertahankan, bahkan diperbaiki untuk menjadi lebih layak dan lebih memiliki estetika.
Bangunan yang masih dikonservasi seperti pura, wantilan, dan balai banjar seperti Gambar 2.16.
Gambar 2. 18 Bale Banjar yang dikonservasi di Bongkasa Pertiwi Sumber. Observasi Oktober 2015