B. Subjek Penelitian
Subjek dalam penelitian ini yaitu siswa kelas VII Honest SMP Kanisius Pakem yang terdiri dari 32 siswa. Peneliti memilih subjek
tersebut atas rekomendasi dari guru matematika kelas VII yang menyebutkan bahwa terdapat perbedaan kemampuan siswa yang menonjol
di dalam kelas tersebut.
C. Objek Penelitian
Objek dalam penelitian ini adalah pencapaian hasil belajar siswa dan seberapa besar peningkatan kemampuan siswa pada pokok bahasan
Persamaan Linear Satu Variabel di kelas VII Honest SMP Kanisius Pakem.
D. Bentuk Data
Data prestasi belajar siswa diperoleh dengan menggunakan tes evaluasi belajar yang berupa soal-soal uraian. Tes akan dilakukan di
akhir proses pembelajaran dengan pendekatan tutor sebaya. Hasil dari tes tersebut akan dibandingkan dengan kriteria ketuntasan minimal
KKM yang ada. Selain itu terdapat beberapa latihan soalkuis pada lembar kerja siswa LKS yang berguna untuk meningkatkan
kemampuan siswa menggunakan metode tutor sebaya dalam mempelajari pokok bahasan Persamaan Linear Satu Variabel di kelas
VII Honest SMP Kanisius Pakem.
E. Metode Pengumpulan Data
Metode pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini yaitu melalui tes evaluasi dan kuis. Kedua alat pengumpulan data tersebut
digunakan untuk mendapatkan data hasil belajar siswa.
F. Instrumen
1. Instrumen Pembelajaran
Rancangan instrumen pembelajaran dalam penelitian ini berupa rencana pelaksanaan pembelajaran RPP, yang disusun oleh peneliti
dengan mengacu pada pembelajaran yang menggunakan metode tutor sebaya.
2. Instrumen Penelitian
Tes prestasi belajar siswa terdiri atas dua macam tes, yaitu : 1
kuis Soal kuis berupa soal uraian dengan banyak soal dalam
masing-masing LKS sebanyak 3 - 4 buah soal. 2
Tes evaluasi Tes tersebut berupa soal uraian dengan banyak soal masing-
masing tes yaitu empat buah soal.
G. Metode Analisis Data
1. Analisis Validitas Tes Prestasi Belajar
Suatu instrumen dikatakan valid apabila instrumen tersebut mampu mengukur apa yang hendak diukur dan seharusnya diukur. Teknik
yang digunakan untuk mencari validitas adalah teknik korelasi product moment dengan rumus:
r
xy
=
�
� �
−
� �
�
� 2
–
� 2
�
� 2
–
� 2
,
di mana: r
xy
= koefisien korelasi antara variabel X dan variabel Y N = banyak data
X
i
= skor butir ke-i, i = 1,2,3,dst Y
i
= skor total yang diperoleh oleh siswa
Tabel 3.1 Tabel Kriteria Interprestasi Validitas
Koefisien Korelasi Interprestasi
0,8 0 ˂ r
xy
≤ 1,00 Sangat Tinggi
0,60 ˂ r
xy
≤ 0,80 Tinggi
0,40 ˂ r
xy
≤ 0,60 Cukup
0,20 ˂ r
xy
≤ 0,40 Rendah
0,00 ˂ r
xy
≤ 0,20 Sangat Rendah
Sumber: Suharsimi Arikunto 2013: 89 Kriteria tes instrumen dikatakan valid jika r
hitung
r
tabel
.
2. Analisis Reliabilitas Tes Prestasi Belajar
Kata reliabilitas dalam bahasa Indonesia diambil dari kata reliability dalam bahasa Inggris berasal dari kata reliable yang artinya dapat
dipercaya. Demikian pula halnya sebuah tes. Tes tersebut dikatakan dapat dipercaya jika memberikan hasil yang tetap apabila diteskan
berkali-kali. Sebuah tes dikatakan reliabel apabila hasil-hasil tes tersebut menunjukkan ketetapan. Dengan kata lain, jika kepada para
siswa diberikan tes yang sama pada waktu yang berlainan, maka setiap siswa akan tetap berada dalam urutan rangking yang sama dalam
kelompoknya Suharsimi Arikunto 2013:74. Suatu instrumen penelitian dikatakan mempunyai nilai reliabilitas yang
tinggi, apabila tes yang dibuat mempunyai hasil yang konsisten dalam mengukur yang hendak diukur. Ini berarti semakin reliabel suatu tes
memiliki persyaratan maka semakin yakin kita dapat menyatakan bahwa hasil dalam suatu tes mempunyai hasil yang sama ketika
dilakukan tes kembali. Reliabilitas dari instrumen dalam penelitian ini diperoleh dengan
mengolah data hasil uji coba instrumen soal dengan menggunakan rumus alpha. Rumus Alpha tersebut sebagai berikut:
r
11
=
−1
1 −
�
� 2
�
2
σ
2
=
2
−
2 �
�
,
dimana: r
11
= reliabilitas instrumen k
= banyak soal �
� 2
= jumlah varians skor �
2
= varians total N
= banyak siswa
Tabel 3.2 Tabel Kriteria Interprestasi Reliabilitas Tes
Koefisien Korelasi Interprestasi
Antara 0,80 sampai dengan 1,00 Sangat Tinggi
Antara 0,60 sampai dengan 0,80 Tinggi
Antara 0,40 sampai dengan 0,60 Cukup
Antara 0,20 sampai dengan 0,40 Rendah
Antara 0,00 sampai dengan 0,20 Sangat Rendah
Sumber: Suharsimi Arikunto 2013: 89
3. Analisis Data Prestasi Siswa
a. Data Prestasi Hasil Kuis
Analisis prestasi belajar siswa dilihat dari hasil kuis yang didapat oleh siswa. Hasil kuis tersebut kemudian dihitung dengan kriteria
sebagai berikut.
Tabel 3.3 Tabel Kriteria Prestasi Belajar Siswa
Interval Kriteria Prestasi
≤ 40 Sangat Rendah SR
41 – 55
Rendah R 56
– 65 Cukup C
66 – 79
Baik B 80
– 100 Sangat Baik SB
Sumber : Kartika Budi 2001 Dari tabel di atas, dapat diartikan kriteria prestasi belajar siswa
sebagai berikut: 1
Siswa yang memiliki persentase prestasi belajar kurang dari atau sama dengan 40 berarti prestasi belajar siswa tersebut
dalam proses pemahaman sangat rendah. 2
Siswa yang memiliki persentase prestasi belajar 41 sampai dengan 55 berarti prestasi belajar siswa tersebut dalam proses
pemahaman rendah. 3
Siswa yang memiliki persentase prestasi belajar 56 sampai dengan 65 berarti prestasi belajar siswa tersebut dalam proses
pemahaman yang cukup. 4
Siswa yang memiliki persentase prestasi belajar 66 sampai dengan 79 berarti prestasi belajar siswa tersebut dalam proses
pemahaman yang baik.
5 Siswa yang memiliki persentase prestasi belajar 80 sampai
dengan 100 berarti prestasi belajar siswa tersebut dalam proses pemahaman yang sangat baik.
Selanjutnya dapat ditentukan kriteria prestasi belajar siswa secara keseluruhan menggunakan tabel kriteria prestasi belajar siswa secara
keseluruhan sebagai berikut:
Tabel 3.4 Tabel Kriteria Prestasi Belajar Siswa secara Keseluruhan
SB SB + B
SB + B + C
SB + B + C + K
SB + B + C + K +
SK Kriteria
Pemahaman ≥ 75
Sangat Baik 75
≥ 75 Baik
75 ≥ 65
Cukup 65
≥ 65 Rendah
65 Sangat Rendah
Keterangan: SB : Sangat Baik
B : Baik
C : Cukup R : Rendah
SR : Sangat Rendah Dari tabel di atas dapat diartikan kriteria prestasi belajar siswa
secara keseluruhan sebagai berikut: a
Jika persentase jumlah siswa yang memiliki kriteria sangat tinggi lebih dari atau sama
dengan 75 SB ≥ 75 maka dapat dikatakan prestasi belajar siswa secara keseluruhan
sangat baik. b
Jika persentase jumlah siswa yang memiliki kriteria sangat baik kurang dari 75 SB 75 dan jumlah siswa yang
memiliki kriteria sangat baik ditambah dengan jumlah siswa dengan kriteria baik mencapai lebih dari atau sama dengan
75 SB + B ≥ 75 maka kriteria pemahaman siswa secara keseluruhan tinggi.
c Jika persentase jumlah siswa yang memiliki kriteria sangat
baik ditambah kriteria baik kurang dari 75 SB + B 75 dan jumlah siswa yang memiliki kriteria sangat baik ditambah
dengan jumlah siswa yang kriteria baik dan kriteria cukup mencapai lebih dari atau sama dengan 65 SB + B + C ≥
65 maka kriteria pemahaman siswa secara keseluruhan cukup.
d Jika persentase jumlah siswa yang memiki kriteria sangat baik
ditambah kriteria baik dan kriteria cukup kurang dari 65 SB + B + C 65 dan jumlah siswa yang memiliki kriteria
sangat baik ditambah dengan jumlah siswa dengan kriteria baik dan kriteria cukup serta kriteria rendah mencapai lebih
dari atau sama dengan 65 SB + B + C + R ≥ 65 maka kriteria pemahaman siswa secara keseluruhan rendah.
e Jika persentase jumlah siswa yang memiliki kriteria sangat
baik ditambah kriteria tinggi, cukup dan rendah kurang dari 65 SB + B + C + R 65 maka kriteria pemahaman siswa
secara keseluruhan sangat rendah. b.
Data Prestasi Hasil Test Analisis prestasi belajar yang selanjutnya dilihat dari hasil tes.
Hasil dari tes tersebut akan dibandingkan dengan kriteria ketuntasan minimal KKM.
H. Rancangan Penelitian
Agar penelitian ini dapat berjalan lancar, maka dibuat suatu rancangan kegiatan penelitian yang nantinya akan digunakan sebagai acuan kegiatan
yang akan dilakukan oleh peneliti. Penelitian tindakan kelas dapat dilaksanakan melalui empat langkah utama yang saling berkaitan dalam
pelaksanaan penelitian tindakan kelas sering disebut dengan istilah satu
siklus. Rancangan kegiatan yang akan dilakukan peneliti dalam penelitian ini direncanakan akan dilaksanakan dalam dua siklus sebagai berikut.
1. Perencanaan Tindakan
a. Rancangan Pembelajaran Siklus I
1 Materi : Persamaan Linear Satu Variabel PLSV dalam
Berbagai Variabel dan Penyelesaian Persamaan Linear Satu Variabel PLSV
2 Strategi Pembelajaran : diskusi kelompok
3 Alokasi Waktu : 2 JP 2 x 45 menit
4 Kegiatan Pembelajaran:
a Guru memberikan apersepsi kemudian membagi siswa
dalam 6 kelompok, dimana setiap kelompok terdiri atas 5-6 siswa. 10 menit
b Guru memberikan waktu 40 menit untuk tutor
menjelaskan materi ke anggota-anggotanya c
Guru berkeliling untuk mengamati, mengecek siswa dalam kelompok yang membutuhkan
d Memberikan tambahan waktu 10 menit pada siswa untuk
mengerjakan soal-soal yang ada dalam LKS. e
Setelah selesai berdiskusi dan mengerjakan soal di modul, siswa diminta mengerjakan soal-soal yang ada
dalam buku paket namun tetap dalam kelompok. 25 menit
f Akhir kegiatan ini adalah guru meminta siswa untuk
menyimpulkan apa yang telah dipelajari hari ini. 5 menit
b. Rancangan Pembelajaran Siklus II
1 Materi : Penyelesaian Persamaan Linear Satu Variabel
PLSV dalam Kehidupan Sehari-Hari 2
Strategi Pembelajaran : diskusi kelompok 3
Alokasi Waktu : 2 JP 2 x 45 menit 4
Kegiatan Pembelajaran: a
Guru memberi kesempatan siswa yang belum paham dengan materi pada pertemuan sebelumnya untuk
bertanya. Guru menjawab semua pertanyaan yang ditanyakan
siswa. Kemudian
guru memberikan
pemantapan tentang materi yang dipelajari pada siklus I. b
Guru meminta siswa untuk duduk berdasarkan kelompoknya.
c Tutor menjelaskan materi ke anggota-anggotanya.
d Beberapa siswa diminta untuk menjelaskan hasil
kerjanya yang dikerjakan pada siklus I di depan kelas. e
Guru memberikan kuis untuk melihat sejauh mana siswa memahami materi yang baru diberikan.
f Akhir kegiatan ini adalah guru meminta siswa untuk
menyimpulkan apa yang telah dipelajari hari ini.
2. Pelaksanaan Tindakan
Pada tahap ini, kegiatan yang dilakukan adalah guru melaksanakan proses belajar mengajar dengan perangkat
pembelajaran sesuai skenario pembelajaran dalam RPP
3. Observasi
Observasi dilakukan
pada saat
proses pembelajaran
berlangsung. Hal ini dilakukan agar peneliti memperoleh gambaran secara objektif kondisi selama proses pembelajaran
berlangsung. Pada saat observasi berlangsung, peneliti akan mengambil data keterlibatan siswa dengan mengisi lembar
pengamatan yang telah dipersiapkan sebelumnya.
4. Refleksi
Pada tahap ini hasil yang diperoleh pada tahap pelaksanaan dan observasi dianalisis. Jika data yang diperoleh belum mencapai
kriteria yang ada, maka akan dilakukan siklus berikutnya. Selain itu, kelemahan-kelemahan yang terjadi di siklus
sebelumnya juga akan diperbaiki pada siklus berikutnya.
59
BAB IV PELAKSANAAN, ANALISIS DATA dan PEMBAHASAN
A. Deskripsi Pelaksanaan Penelitian
Penelitian diadakan di kelas VII Honest SMP Kanisius Pakem Yogyakarta dilaksanakan pada September 2014
– Februari 2015. Kelas yang dikenai tindakan dalam penelitian ini adalah kelas VII Honest yang
berjumlah 32 orang yang terdiri dari 19 siswa laki-laki dan 13 siswa perempuan. Materi yang disampaikan adalah Persamaan Linear Satu
Variabel PLSV. Sebelum melaksanakan penelitian, peneliti melakukan beberapa
persiapan diantaranya melakukan observasi pembelajaran di kelas, mempersiapkan materi pelajaran, membuat instrumen dan perangkat
pembelajaran seperti rancangan pembelajaran serta lembar kerja siswa yang kesemuanya tersebut peneliti siapkan melalui konsultasi dengan guru
mata pelajaran yang mengajar di kelas peneliti akan mengadakan penelitian maupun dengan dosen pembimbing.
Proses pengambilan data penelitian dilakukan selama tiga kali pertemuan masing-masing dua jam pelajaran, yaitu proses pembelajaran
materi dua kali pertemuan dan satu kali pertemuan tes evaluasi. Semua pertemuan berlangsung selama 2 x 45 menit. Secara garis besar proses
tersebut dapat dipaparkan sebagai berikut: