Pendekatan tutor sebaya Penjelasan Teori

2. Pendekatan tutor sebaya

Pengertian pendekatan dalam pembelajaran memiliki kemiripan dengan strategi maupun metode, meskipun sebenarnya berbeda. Wina Sanjaya 2006 mengatakan bahwa pendekatan dapat diartikan sebagai titik tolak atau sudut pandang kita terhadap proses pembelajaran. Roy Killen 1998 dalam Wina Sanjaya, 2006 mencatat ada dua pendekatan dalam pembelajaran yaitu pendekatan yang berpusat pada guru teacher-centred approaches dan pendekatan yang berpusat pada siwa student-centred approaches. Pendekatan inilah yang melahirkan berbagai metode ataupun strategi pembelajaran. Dalam kaitannya dengan pembelajaran, metode didefinisikan sebagai cara-cara menyajikan bahan pelajaran pada peserta didik untuk tercapainya tujuan yang telah ditetapkan. Pemilihan metode terkait langsung dengan usaha-usaha guru dalam menampilkan pengajaran yang sesuai dengan situasi, sehingga pencapaian tujuan pengajaran diperoleh secara optimal. Sedangkan dalam makna yang lebih kompleks pembelajaran hakikatnya adalah usaha sadar dari seorang guru untuk membelajarkan siswanya mengarahkan interaksi siswa dengan sumber belajar lainnya dalam rangka mencapai tujuan yang diharapkan. Dari makna ini jelas terlihat bahwa pembelajaran merupakan interaksi dua arah, atau lebih yaitu dari pendidik dan peserta didik, peserta didik dan peserta didik, serta peserta didik dan pendidik. Serta interaksi dengan sumber belajar yang lain yang dapat menunjang kelancaran dalam kegiatan pembelajaran. Di mana dari interaksi itu akan mendapatkan tujuan pembelajaran yang telah ditentukan. Metode yang dimaksud adalah metode pembelajaran tutor sebaya dalam kelompok kecil. Metode tersebut merupakan pembelajaran yang dilakukan dalam kelompok kecil dengan seorang peserta didik yang prestasinya lebih tinggi dalam kelompoknya itu memberi bantuan atau menjadi pendidik bagi peserta didik yang lain yang sekelompok. Karena dengan bantuan teman sebaya dapat menghilangkan kecanggungan. Bahasa teman sebaya juga lebih mudah dipahami, dan di antara mereka tidak ada rasa segan, rendah diri dan malu. Jadi proses belajarnya dapat berjalan lebih efektif. Kata sebaya dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia mempunyai arti sama umurnya tuanya. Istilah tutor sebaya karena yang menjadi tutor adalah siswa yang mempunyai umur atau usia yang hampir sama atau sebaya. Tutor sebaya lebih menekankan kerja sama, antarsiswa, kelas dibagi menjadi kelompok belajar yang terdiri dari siswa-siswa yang bekerja sama dalam suatu perencanaan kegiatan mengajar dengan tutor sebaya. Setiap kelompok diharapkan dapat saling bekerja sama secara sportif satu dengan yang lain dan bertanggungjawab kepada dirinya maupun kepada anggota dalam satu kelompok. Tujuannya untuk membantu memenuhi kebutuhan siswa dengan cara memberdayakan kemampuan siswa yang memiliki daya serap tinggi untuk melatih teman-teman yang belum faham. Ada banyak ahli yang mengemukakan pengertian tentang tutor sebaya. Beberapa definisi tutor sebaya menurut para ahli, diantaranya: a Bayu Mukti 2009 mengemukakan pengertian “tutor sebaya sebagai suatu pembelajaran yang jadi murid dan yang jadi guru adalah teman sebaya juga, atau umurnya itu sebaya”. Pengajaran tutor sebaya yang pada dasarnya sama dengan program bimbingan yang bertujuan memberikan bantuan dari dan kepada siswa supaya dapat mencapai belajar secara optimal. b Edward L. Dejnozken dan Daven E. Kopel dalam American Education Engcyclopedia menyebutkan “tutor sebaya adalah sebuah prosedur siswa mengajar siswa lainnya. Tipe satu pengajar dan pembelajar dari usia yang sama. Tipe dua pengajar yang lebih tua usianya dari pembelajar. Tipe lain adalah pertukaran usia pengajar”. c Nurita Putranti 2007 mengemukakan “tutor sebaya adalah siswa di kelas tertentu yang memiliki kemampuan di atas rata- rata anggotanya yang memiliki tugas untuk membantu kesulitan anggota dalam memahami materi ajar”. Berdasarkan berbagai pendapat di atas dapat di simpulkan bahwa yang dimaksud dengan metode tutor sebaya dalam penelitian ini adalah suatu metode pembelajaran yang berpusat kepada siswa, dimana siswa dengan tingkatan kelas yang sama yang lebih pandai dari temannya membantu dan mengajari teman lain yang belum bisa terhadap suatu materi. Adapun persyaratan yang harus diperhatikan sebelum menunjuk siswa menjadi seorang tutor menurut Soekartawi 1995: 22 syarat-syarat tersebut meliputi: a Menguasai bahan yang akan disampaikan atau ditutorkan b Mengetahui cara mengajarkan bahan tersebut c Memiliki hubungan emosional yang baik, bersahabat dan menjunjung situasi tutoring d Siswa yang berprestasi akan lebih menunjang pelajaran dengan metode ini karena siswa yang menjadi tutor tersebut lebih mempunyai kepercayaan diri Menurut Trianto 2009, pelaksanaan model pembelajaran tutor sebaya yang diberikan kepada teman sekelasnya di sekolah, dapat dilakukan sebagai berikut. 1. Beberapa siswa yang pandai disuruh mempelajari suatu topik 2. Guru memberi penjelasan umum tentang topik yang akan dibahas 3. Kelas dibagi ke dalam kelompok-kelompok kecil yang terdiri dari 4-6 orang siswa dan diusahakan kelompok yang dibentuk tersebut adalah kelompok yang heterogen 4. Siswa yang pandai para tutor sebaya disebar ke setiap kelompok untuk memberikan bantuannya 5. Guru membimbing siswa yang perlu mendapatkan bimbingan khusus 6. Jika ada masalah, siswa yang lebih paham memberi tahu siswa yang kurang paham dan jika ada masalah yang tidak dapat dipecahkan, siswa meminta bantuan kepada guru 7. Guru mengadakan evaluasi Dalam kegiatan belajar di kelas sering guru merasa kesulitan untuk menangani siswa yang mengalami kesulitan belajar. Hal ini dimungkin rata-rata kelas yang ada adalah kelas gemuk yaitu kelas dengan jumlah siswa rata-rata diatas 35 siswa. Untuk mensiasati kondisi tesebut guru dapat meminta bantuan kepada siswa yang semestinya memperoleh program pengayaan untuk menjadi tutor sebaya. Menurut Djamarah, Syaiful dan Zain 2006 ada beberapa manfaat dari kegiatan tutoring ini, yaitu : a. Adakalanya hasilnya lebih baik bagi beberapa anak yang mempunya perasaan takut atau enggan kepada guru. b. Bagi tutor, pekerjaan tutoring akan mempunyai akibat memperkuat konsep yang sedang di bahas. Dengan memberitahukan kepada anak lain, maka seolah-olah ia menelaah serta menghapalkannya lagi. c. Bagi tutor merupakan kesempatan untuk melatih diri memegang tanggung jawab dalam mengemban tugas dan melatih kesabaran. d. Mempererat hubungan antara sesama siswa sehingga mempertebal perasaan sosial. Namun setiap metode ataupun strategi pasti memiliki kelebihan dan kekurangan, begitu juga dengan pendekatan tutor sebaya. Kekurangan dalam melaksanakan pekerjaan tutoring ini diantaranya adalah : 1. Siswa yang dibantu sering belajar kurang serius, karena hanya berhadapan dengan kawannya, sehingga hasilnya kurang memuaskan 2. Ada beberapa anak yang menjadi malu bertanya, karena takut rahasianya diketahui kawannya 3. Pada kelas-kelas tertentu pekerjaan tutoring ini sukar dilaksanakan, karena perbedaan kelamin antara tutor dengan siswa yang diberi program perbaikan 4. Bagi guru sukar untuk menentukan seorang tutor yang tepat bagi seorang atau beberapa orang siswa yang harus dibimbing 5. Tidak semua siswa yang pandai atau cepat waktu belajarnya dapat mengerjakannya kembali kepada kawan- kawannya

3. Penelitian Tindakan Kelas PTK

Dokumen yang terkait

KEEFEKTIFAN PEMBELAJARAN KONSTRUKTIVISME DALAM SETTING TUTOR SEBAYA TERHADAP KEMAMPUAN KOMUNIKASI SISWA MATERI SEGI EMPAT KELAS VII

0 19 371

MENINGKATKAN KEMAMPUAN SISWA DALAM MENGGAMBAR BENTUK DENGAN MENGGUNAKAN METODE PEMBELAJARAN TUTOR SEBAYA DI KELAS VII-D SMP NEGERI 1 LIMA PULUH TAHUN AJARAN 2013/2014.

0 2 21

UPAYA MENINGKATKAN KERJASAMA SISWA DALAM PEMBELAJARAN MATEMATIKA Upaya Meningkatkan Kerjasama Siswa Dalam Pembelajaran Matematika Melalui Model Pembelajaran Tutor Sebaya (PTK Pada Siswa Kelas VIII A Semester Genap SMP Negeri 1 Karangnongko Tahun Ajaran

0 2 16

UPAYA MENINGKATKAN KERJASAMA SISWA DALAM PEMBELAJARAN MATEMATIKA Upaya Meningkatkan Kerjasama Siswa Dalam Pembelajaran Matematika Melalui Model Pembelajaran Tutor Sebaya (PTK Pada Siswa Kelas VIII A Semester Genap SMP Negeri 1 Karangnongko Tahun Ajaran 2

0 2 13

MENINGKATKAN PERAN SERTA SISWA DALAM PEMBELAJARAN BIOLOGI DENGAN MENERAPKAN METODE TUTOR SEBAYA PADA SISWA KELAS VII SMP AMAL MULYA TAWANGMANGU TAHUN AJARAN 2009/2010.

0 1 6

PENINGKATAN PEMAHAMAN KONSEP MATEMATIKA SISWA KELAS VII MELALUI METODE TEAM ASSISTED INDIVIDUALIZATION BERBASIS TUTOR SEBAYA (PTK Pada Siswa Kelas VII Semester II SMP Negeri 2 Sawit).

0 1 6

PEMBELAJARAN MATEMATIKA DENGAN METODE ”OPEN-ENDED” UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN KOMUNIKASI MATEMATIKA SISWA (PTK Pembelajaran Matematika Kelas VII di SMP Negeri 2 Karanganom).

0 0 6

PENINGKATAN KEMAMPUAN MENEMUKAN POKOK-POKOK ISI BERITA DALAM SURAT KABAR DENGAN METODE TUTOR SEBAYA PENINGKATAN KEMAMPUAN MENEMUKAN POKOK-POKOK ISI BERITA DALAM SURAT KABAR DENGAN METODE TUTOR SEBAYA PADA SISWA KELAS VII SMP NEGERI 3 KARTASURA TAHUN AJA

0 0 16

PENGGUNAAN METODE PEMBELAJARAN TUTOR SEBAYA UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN MEMBACA Penggunaan Metode Pembelajaran Tutor Sebaya Untuk Meningkatkan Kemampuan Membaca Pada Mata Pelajaran Bahasa Indonesia Siswa Kelas VI SDN 2 Carikan Kecamatan Juwiring Kabupat

0 1 14

EFEKTIVITAS MODEL PEMBELAJARAN TUTOR SEBAYA DALAM MENINGKATKAN KEMAMPUAN MEMBACA AL-QUR`ĀN SISWA KELAS XI.

2 15 43