3. Variabel Mediator
Sikap Islam mainstream terhadap kesesuaian ideologi mereka dengan ideologi kedua kelompok Ahmadiyah Qadiyan dan Ahmadiyah Lahore.
B. DEFINISI OPERASIONAL
Definisi operasional merupakan penjelasan tentang variabel yang hendak diukur dalam sebuah penelitian dengan cara menjabarkannya ke dalam bentuk
tindakan atau perilaku yang merepresentasikan variabel tersebut Kerlinger, 1990. Adapun definisi operasional variabel-variabel dalam penelitian ini adalah :
1. Kesesuaian ideologi antara Islam mainstream dan kedua kelompok
Ahmadiyah Qadiyan dan Ahmadiyah Lahore
Kesesuaian ideologi yang dimaksud dalam penelitian ini adalah sesuai atau tidaknya nilai, norma, dan kepercayaan kedua kelompok Amadiyah
Qadiyan dan Ahmadiyah Lahore dengan nilai, norma, dan kepercayaan Islam mainstream, yang artinya adalah sebagai berikut:
1. Nilai kelompok Ahmadiyah Qadiyan, yaitu setiap orang maupun
muslim di luar keanggotaan Ahmadiyah Qadiyan adalah kafir, adanya kitab suci Tadzkira atau Al-Kitab Al-Mubin setelah Al-
Qur’an tidak sesuai dari nilai Islam mainstream, yaitu mengucap dua kalimat syahadat sebagai syarat seorang muslim, Al-
Qur’an sebagai kitab suci penutup dan penyempurna kitab-kitab sebelumnya dan
tidak akan ada wahyu lain setelah Al- Qur’an. Namun nilai kelompok
Ahmadiyah Lahore, yaitu siapapun yang mengamalkan dua kalimat syahadat adalah seorang muslim, Al-
Qur’an sebagai kitab suci
Universitas Sumatera Utara
terakhir dan penyempurna kitab sebelumnya dijadikan sebagai pedoman hidup sesuai dengan nilai Islam mainstream.
2. Norma kelompok Ahmadiyah Qadiyan, yaitu mengharamkan untuk
menikah dengan
kelompok non-Ahmadiyah
Qadiyan dan
mengharamkan pengikutnya untuk sholat di belakang imam seorang muslim tidak sesuai dengan norma pada Islam mainstream yang
mengatur pernikahan dan sholat, yaitu tidak mengharamkan untuk menikah dengan seseorang di luar keanggotaan kelompoknya selama
yang bersangkutan adalah seorang muslim dan tidak mengharamkan untuk sholat di belakang imam di luar keanggotaan kelomponya
selama yang bersangkutan adalah Islam dan baligh. Sedangkan nilai kelompok Ahmadiyah Lahore, yaitu tidak mengharamkan untuk
menikah dengan seseorang di luar keanggotaan Ahmadiyah Lahore selama yang bersangkutan beragama Islam dan tidak mengharamkan
untuk sholat di belakang imam seorang Islam non-Ahmadiyah Lahore sesuai dengan norma Islam mainstream.
3. Kepercayaan kelompok Ahmadiyah Qadiyan, yaitu kepercayaan
bahwa Tuhan memilki sifat-sifat seperti manusia seperti berlaku benar dan salah serta memiliki anak, kepercayaan bahwa Mirza
Ghulam Ahmad sebagai nabi dan akan tetap ada nabi hingga akhir zaman tidak sesuai dengan kepercayaan Islam mainstream, yaitu
kepercayaan bahwa Allah SWT tidak serupa dengan makhluk lain mukholafatuhu lil hawadis, Allah SWT adalah dzat yang maha
Universitas Sumatera Utara
benar al-haq, maha esa wahdaniyah, tidak beranak dan tidak diperanakkan surat Al-ikhlas 3 yang berbunyi lam yalid wa lam
yuulad, kepercayaan bahwa nabi Muhammad SAW adalah nabi akhir zaman dan tidak akan ada lagi nabi setelah nabi Muhammad SAW.
Sedangkan kepercayaan kelompok Ahmadiyah Lahore, yaitu kepercayaan bahwa Allah SWT adalah tuhan yang satu esa yang
wajib disembah, kepercayaan bahwa Mirza Ghulam Ahmad bukanlah seorang nabi melainkan hanya sebagai tokoh pembaharu,
kepercayaan bahwa nabi Muhammad adalah nabi akhir zaman dan tidak akan ada lagi nabi setelah nabi Muhammad SAW sesuai
dengan kepercayaan Islam mainstream. Berdasarkan gambaran sesuai dan tidak sesuainya ideologi antara kedua
kelompok Ahmadiyah Qadiyan dan Ahmadiyah Lahore dengan Islam mainstream di atas, maka dalam penelitian ini kelompok Ahmadiyah Lahore
dipaparkan sebagai kelompok non-dominan yang ideologinya sesuai dengan ideologi Islam pada umumnya dan kelompok Ahmadiyah Qadiyan
digambarkan sebagai kelompok non-dominan yang ideologinya tidak sesuai dengan ideologi Islam pada umumnya.
Kesesuaian ideologi tersebut dimunculkan melalui pemaparan sederhana kepada subjek penelitian kelompok Islam mainstream dengan
cara memberikan informasi singkat kepada subjek penelitian tentang ideologi kedua kelompok Ahmadiyah Qadiyan dan Ahmadiyah Lahore sebagai
perbandingan yang disusun dalam bentuk artikel sederhana yang divalidasi
Universitas Sumatera Utara
berdasarkan professional judgement dan beberapa komentar dari subjek penelitian ketika pelaksanaan try out. Melalui pemberian informasi ini subjek
penelitian dapat menilai ideologi kelompok mana yang sesuai dan tidak sesuai dengan ideologi mereka. Pemahaman terhadap sesuai atau tidaknya
ideologi kedua kelompok Ahmadiyah Qadiyan dan Ahmadiyah Lahore dengan ideologi mereka dikontrol melalui tiga aitem pertanyaan sebagai
metode untuk menyeleksi subjek penelitian yang benar-benar mengerti perbedaan ideologi yang ada pada kedua kelompok Ahmadiyah Qadiyan dan
Ahmadiyah Lahore Salah satu kepercayaan Ahmadiyah LahoreQadiyan yang berbeda dari Islam secara umum adalah?. Ketiga aitem pertanyaan
disusun dengan dua alternatif pilihan jawaban dengan satu jawaban yang tepat. Data subjek penelitian yang diproses adalah dari subjek penelitian yang
menjawab ketiga aitem pertanyaan tersebut dengan benar.
2. Sikap Islam mainstream terhadap kesesuaian ideologi kedua