9
BAB II LANDASAN TEORI
A. PENGGUNAAN BEBERAPA ISTILAH DALAM PENELITIAN
Sebelum masuk kepada telaah teoritis antar variabel penelitian, terlebih dahulu akan dijelaskan mengenai penggunaan beberapa istilah dalam penelitian
ini, antara lain mengenai ideologi, sikap, dan Islam mainstream.
1. Ideologi
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, ideologi merupakan seperangkat sistem atau himpunan kepercayaan, nilai, norma, ide, dan cara
berpikir yang dimiliki oleh seseorang atau kelompok yang menjadi dasar dalam menentukan sikap, arah, dan tujuan hidup. Penelitian ini melihat
interaksi antara kesesuaian ideologi dan sikap terhadap kesesuaian ideologi terhadap orientasi akulturasi kelompok dominan, dengan subjek penelitian
adalah Islam mainstream, Ahmadiyah Qadiyan, dan Ahmadiyah Lahore. Maka dari itu, ideologi yang dimaksud dalam penelitian ini adalah ideologi
yang dimiliki oleh Islam mainstream, Ahmadiyah Qadiyan, dan Ahmadiyah Lahore.
Adapun ideologi Islam mainstream yang menjadi fokus dalam penelitian ini adalah sebagai berikut dalam Divisi Riset Ilmiah Universitas
Islam Madinah, 2009: 1.
Beriman kepada Allah SWT termasuk nama dan sifa-sifatnya Asmaul Husna, yakni Allah SWT tidak serupa dengan makhluk
lain mukholafatuhu lil hawadis, Allah SWT adalah dzat yang
Universitas Sumatera Utara
maha benar al-haq, maha esa wahdaniyah, tidak beranak dan tidak diperanakkan surat Al-ikhlas 3 yang berbunyi lam yalid wa
lam yuulad. 2.
Beriman kepada kitab-kitab Allah, yakni Taurat, Zabur, Injil, dan Al-
qur’an, serta meyakini Al-qur’an merupakan kitab suci terakhir sebagai penutup juga penyempurna kitab-kitab sebelumnya dan
tidak akan ada wahyu lain setelah Al- Qur’an.
3. Beriman kepada rasul Allah, dan menyakini bahwa nabi
Muhammad SAW sebagai nabi terakhir. 4.
Tidak mengharamkan untuk menikah dengan seseorang di luar keanggotaan kelompoknya selama yang bersangkutan beragama
Islam. 5.
Tidak mengharamkan untuk sholat di belakang imam di luar keanggotaan kelompoknya selama yang bersangkutan adalah Islam
dan baligh. 6.
Nabi Muhammad SAW adalah nabi akhir zaman dan tidak akan ada lagi nabi setelah nabi Muhammad SAW.
7. Mengucap dua kalimat syahadat sebagai syarat seorang muslim
bersaksi bahwa tiada Tuhan selain Allah SWT dan nabi Muhammad SAW adalah utusan Allah SWT.
Adapun ideologi kelompok Ahmadiyah Qadiyan Jema’at Ahmadiyah yang menjadi fokus dalam penelitian ini adalah sebagai berikut dalam
Dzahir, 2008:
Universitas Sumatera Utara
1. Tuhan memiliki sifat-sifat seperti manusia, seperti puasa, shalat,
tidur, terjaga, berlaku benar dan salah, menulis, memiliki tanda tangan, dan memiliki anak.
2. Memiliki kitab suci tersendiri yang terdiri dari 20 juz yang disebut
Al-Kitab Al-Mubin ada juga yang menyebutnya dengan Tadzkira lihat juga dalam Jaiz, 2009.
3. Meyakini bahwa Mirza Ghulam Ahmad sebagai nabi setelah nabi
Muhammad SAW lihat juga dalam Sastrawi, 2011; Fathoni, 1994; Jaiz, 2009 dan meyakini bahwa nabi dan rasul akan tetap ada
hingga hari kiamat. 4.
Mengharamkan untuk menikah dengan non-Ahmadiyah Qadiyan lihat juga dalam Sastrawi, 2011; Jaiz, 2009.
5. Mengharamkan pengikutnya untuk sholat di belakang Imam
seseorang yang bukan Ahmadiyah Qadiyan dan bila mensholatkan seorang Muslimin lihat juga dalam Sastrawi, 2011; Jaiz, 2009.
6. Setiap orang di luar keanggotaan Ahmadiyah Qadiyan adalah kafir.
Adapun ideologi Ahmadiyah Lahore Gerakan Ahmadiyah yang menjadi fokus dalam penelitian ini adalah sebagai berikut dalam Sastrawi,
2011: 1.
Allah SWT adalah tuhan yang satu esa yang wajib disembah. 2.
Al-Qur’an sebagai kitab suci terakhir dan penyempurna kitab sebelumnya yang dijadikan sebagai pedoman hidup.
Universitas Sumatera Utara
3. Mempercayai bahwa nabi Muhammad SAW merupakan nabi akhir
zaman dan tidak akan ada lagi nabi setelah nabi Muhammad SAW dan Mirza Ghulam Ahmad bukanlah seorang nabi, melainkan
hanya seorang tokoh pembaharu. 4.
Tidak melarang untuk menikah dengan Islam di luar anggota Ahmadiyah.
5. Membolehkan bermakmum dalam shalat kepada non Ahmadiyah
selama yang bersangkutan adalah seorang Islam. 6.
Meyakini bahwa siapa pun yang membacakan dua kalimat syahadat adalah Muslim.
2. Sikap terhadap kesesuaian ideologi
Sikap yang dimaksud dalam penelitian ini merupakan sikap yang bersifat unidimensional, yakni sikap yang hanya terdiri dari elemen evaluasi
yang dapat diekspresikan melalui perasaan suka atau tidak suka, rasa cinta atau benci, dan pandangan baik atau buruk Franzoi, 2009. Dengan kata lain,
sikap yang bersifat unidimensional dapat diartikan sebagai evaluasi positif atau negatif terhadap suatu objek. Adapun objek dalam penelitian ini
merupakan kesesuaian ideologi antara kelompok Islam mainstream dan kedua kelompok Ahmadiyah Qadiyan dan Lahore seperti yang dipaparkan pada poin
1 di atas. Maka sikap dalam penelitian ini merupakan evaluasi positif atau negatif terhadap kesesuaian ideologi kedua kelompok Ahmadiyah Qadiyan
dan Ahmadiyah Lahore dengan ideologi Islam pada umumnya.
Universitas Sumatera Utara
3. Islam Mainstream
Istilah mainstream diartikan sebagai suatu aliran induk atau faham yang dianut oleh mayoritas masyarakat setempat. Mengacu kepada istilah tersebut,
Islam mainstream dapat diartikan sebagai arus utama Islam yang mengarah kepada kelompok-kelompok islam dengan faham yang dianut oleh mayoritas
masyarakat Islam. Islam mainstream di Indonesia sendiri merupakan kelompok-kelompok Islam yang berkiblat kepada faham utama Islam lihat
kembali ideologi Islam pada umumnya pada poin 1 di atas, yang bernaung dibawah payung sebuah Majelis Ulama Islam Indonesia MUI, seperti
kelompok NU Nahdlatul Ulama, Muhammadiyah, Al-Wasliyah, Syarikat Islam, dan Persatuan Tarbiyah Islamiyah. Salah satu contoh kelompok di
luar mainstream ini adalah kelompok Ahmadiyah Qadiyan dan Lahore lihat Van-Bruinessen, 1992. Mengacu kepada penjelasan singkat tersebut,
dapat terllihat bahwa Islam mainstream merupakan kelompok dominan dan kelompok Ahmadiyah Qadiyan dan Lahore merupakan kelompok non-
dominan yang ada di Indonesia. Islam mainstream sebagai kelompok dominan merupakan subjek penelitian dalam penelitian ini. Pada pembahasan
selanjutnya, kelompok Islam mainstream adalah sebagai kelompok dominan dan istilah kelompok Ahmadiyah Lahore dan Ahmadiyah Qadiyan adalah
sebagai kelompok non-dominan.
B. TELAAH TEORITIS ANTAR VARIABEL PENELITIAN