Orientasi Akulturasi Islam mainstream terhadap kedua kelompok

3. Orientasi Akulturasi Islam mainstream terhadap kedua kelompok

Ahmadiyah Qadiyan dan Ahmadiyah Lahore Orientasi akulturasi Islam mainstream terhadap kedua kelompok Ahmadiyah Qadiyan dan Ahmadiyah Lahore dalam penelitian ini merupakan tipe akulturasi yang mana yang paling diinginkan oleh Islam mainstream terhadap kedua kelompok Ahmadiyah tersebut, yakni integrasi, asimilasi, segregasi, eksklusi, atau individualisme. Orientasi akulturasi Islam mainstream terhadap kedua kelompok Ahmadiyah Qadiyan dan Ahmadiyah Lahore diukur dengan menggunakan skala yang berisikan aitem-aitem yang mendeskripsikan kelima tipe orientasi akulturasi Islam mainstream terhadap kedua kelompok Ahmadiyah Qadiyan dan Ahmadiyah Lahore yang disusun oleh peneliti berdasarkan dimensi dan ciri-ciri pada masing-masing tipe orientasi akulturasi yang dikemukakan oleh Bourhis, dkk. 1997 lihat kembali pada bab 2 poin B.2.a.. Adapun kelima tipe orientasi akulturasi tersebut adalah sebagai berikut: a. Integrasi, yakni Islam mainstream menerima kelompok Ahmadiyah Qadiyan dan Ahmadiyah Lahore di kedua dimensi, dengan kata lain Islam mainstream menerima kelompok Ahmadiyah Qadiyan dan Ahmadiyah Lahore dalam mempertahankan ideologi mereka dan juga menerima mereka sebagai bagian dari Islam. Semakin tinggi skor yang dihasilkan pada orientasi integrasi maka subjek penelitian Islam mainstream semakin memilih orientasi integrasi terhadap Ahmadiyah Lahore dan Ahmadiyah Qadiyan. Universitas Sumatera Utara b. Asimilasi, yakni Islam mainstream menolak kelompok kelompok Ahmadiyah Qadiyan dan Ahmadiyah Lahore di dimensi 1 namun menerima mereka di dimensi 2, artinya Islam mainstream menginginkan kelompok Ahmadiyah Qadiyan dan Ahmadiyah Lahore untuk menghapuskan ideologi mereka dan sepenuhnya mengikuti ideologi Islam pada umumnya. Semakin tinggi skor yang dihasilkan pada orientasi asimilasi maka subjek penelitian Islam mainstream semakin memilih orientasi asimilasi terhadap kelompok Ahmadiyah Lahore dan Ahmadiyah Qadiyan. c. Segregasi, yakni Islam mainstream menerima kelompok Ahmadiyah Qadiyan dan Ahmaidyah Lahore di dimensi 1 namun menolak mereka di dimensi 2, artinya Islam mainstream masih dapat menerima kelompok Ahmadiyah Qadiyan dan Ahmadiyah Lahore dalam mempertahankan ideologi mereka namun menolak mereka sebagai bagian dari Islam. Skor subjek penelitian yang tinggi pada tipe orientasi segregasi mencerminkan keinginan mereka terhadap kelompok Ahmadiyah Qadiyan dan Ahmadiyah Lahore untuk berdiri secara terpisah dari Islam. Semakin tinggi skor yang dihasilkan pada tipe orientasi segregasi maka subjek penelitian Islam mainstream semakin menginginkan orientasi segregasi terhadap kelompok Ahmadiyah Lahore dan Ahmadiyah Qadiyan. d. Eksklusi, yakni Islam mianstream menolak kelompok Ahmadiyah Qadiyan dan Ahmadiyah Lahore di dimensi 1 dan 2, artinya Islam Universitas Sumatera Utara mainstream tidak mentoleransi kelompok Ahmadiyah Qadiyan dan Ahmadiyah Lahore dalam mempertahankan ideologi mereka dan juga menolak mereka sebagai bagian dari Islam. Semakin tinggi skor yang dihasilkan pada tipe orientasi eksklusi maka subjek penelitian Islam mainstream semakin memilih orientasi eksklusi terhadap kelompok Ahmadiyah Lahore dan Ahmadiyah Qadiyan. e. Individualisme, yakni Islam mainstream menolak kelompok Ahmadiyah Qadiyan dan Ahmadiyah Lahore di dimensi 1 dan 2 dari segi kekelompokkan, terlebih mereka menilai diri mereka sendiri dan orang lain secara pribadiindividual terlepas dari segi kekelompokkan dimana diri mereka bernaung. Semakin tinggi skor yang dihasilkan pada tipe orientasi individualisme maka subjek penelitian Islam mainstream semakin memilih orientasi individualisme terhadap kelompok Ahmadiyah Lahore dan Ahmadiyah Qadiyan, artinya Islam mainstream semakin dapat menerima kelompok Ahmadiyah Lahore dan Ahmadiyah Qadiyan secara individual terlepas dari keanggotaan mereka dalam suatu kelompok dan sebaliknya ketika skor pada tipe orientasi ini semakin rendah. C. POPULASI, SAMPEL, DAN METODE PENGAMBILAN SAMPEL

1. Populasi dan Sampel