akulturasi dalam hubungannya dengan konflik atau kualitas hubungan antar kelompok yang negatif. Dengan demikian akan ditemukan determinan-determinan
konflik atau sumber potensi konflik secara empiris, sehingga upaya-upaya pembinaan, penggalangan, dan pencegahan dapat dilakukan sebelum konflik
terjadi oleh para pihak terkait stakeholders Sutadi, 2009. Berdasarkan penjabaran singkat di atas mengarahkan peneliti dalam
menetapkan variabel kesesuaian ideologi dan sikap terhadap kesesuaian ideologi tersebut serta implikasinya terhadap orientasi akulturasi kelompok dominan yang
dapat menentukan kualitas hubungan antara kedua kelompok dominan dan non- dominan yang akan dijelaskan pada bab berikutnya. Peneliti berasumsi bahwa
kesesuaian ideologi berkontribusi terhadap pembentukan orientasi akulturasi kelompok dominan melalui peran sikap terhadap kesesuaian ideologi tersebut.
Untuk menelaah asumsi ini, peneliti mengambil contoh kasus Islam mainstream sebagai kelompok dominan dan Ahmadiyah Qadiyan dan Lahore sebagai
kelompok non-dominan.
B. KEUTAMAAN PENELITIAN
Melihat maraknya konflik antar kelompok yang kerap terjadi di Indonesia dengan segala kerugian materi dan jumlah korban jiwa yang memprihatinkan,
perlu dilakukan penanganan lebih lanjut untuk menekan jumlah konflik yang ada. Untuk mengurangi konflik antar kelompok yang ada, perlu ditemukannya
determinan atau sumber potensi konflik yang sewaktu-waktu dapat memecahkan konflik, sehingga ketika determinan ditemukan dapat membuka wawasan dan
pertimbangan dalam menemukan solusi yang tepat untuk menurunkan jumlah
Universitas Sumatera Utara
konflik antar kelompok. Berdasarkan pengamatan, penyelesaian konflik yang selama ini dilakukan cenderung bersifat kuratif, yakni setelah konflik terjadi.
Dengan kata lain, aparat keamanan dan penegak hukum dikerahkan setelah banyak korban jiwa dan kerugian materi akibat konflik yang terjadi. Jika demikian
adanya, konflik-konflik yang terjadi tidak akan pernah habis. Namun ketika penanganan konflik bersifat preventif, maka dapat dilakukan upaya pembinaan,
penggalangan, dan pencegahan sebelum konflik terjadi. Untuk menemukan penanganan yang bersifat preventif tersebut, perlu ditemukannya determinan dan
sumber potensi konflik sebagai bahan pertimbangan untuk merancang suatu rencana atau program yang dapat diimplementasikan dalam mencegah
terulangnya konflik yang serupa Sutadi, 2009. Dengan demikian, hasil penelitian ini dapat dijadikan bahan pertimbangan dalam upaya penyelesaian konflik yang
bersifat preventif tersebut.
C. TUJUAN DAN MANFAAT PENELTIAN 1. Tujuan Utama Penelitian
a. Mengetahui sikap kelompok dominan terhadap kelompok non-
dominan yang ideologinya sesuai dan tidak sesuai dengan ideologi mereka.
b. Mengetahui orientasi akulturasi kelompok dominan sebagai dampak
dari sikap mereka terhadap kesesuaian ideologi pada kelompok non- dominan.
c. Mengetahui peran sikap terhadap kesesuaian ideologi dalam
memprediksi preferensi akulturasi kelompok dominan.
Universitas Sumatera Utara
2. Tujuan Tambahan Penelitian
d. Mengetahui sikap Islam mainstream terhadap kedua kelompok
Ahmadiyah Qadiyan dan Lahore. e.
Mengetahui orientasi akulturasi Islam mainstream terhadap kedua kelompok Ahmadiyah Lahore dan Ahmadiyah Qadiyan sebagai
dampak dari sikap mereka terhadap kesesuaian ideologi mereka dengan kedua kelompok Ahmadiyah.
3. Manfaat Penelitian
Hasil penelitian ini dapat digunakan sebagai data tambahan terhadap kajian seputar proses akulturasi dan hubungan antar kelompok dalam masyarakat
plural. Hasil penelitian ini juga dapat dijadikan sebagai bahan pertimbangan untuk menyusun strategi penanganan konflik yang bersifat preventif guna menekan
angka konflik yang kerap terjadi, dan penelitian ini juga dapat dijadikan sebagai bahan rujukan untuk penelitian-penelitian selanjutnya.
D. SISTEMATIKA PENULISAN
Sistematika penulisan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut: BAB I: Pendahuluan
Bab ini berisikan latar belakang permasalahan, yakni gambaran konflik di Indonesia dan diikuti dengan variabel yang akan diteliti, keutamaan
penelitian, paparan manfaat dan tujuan penelitian, serta sistematika penulisan peneltian.
Universitas Sumatera Utara
BAB II: Landasan Teori Bab ini berisi penjelasan mengenai istilah-istilah yang digunakan dalam
penelitian, gambaran mengenai ideologi Islam mainstream dan ideologi kedua kelompok Ahmadiyah Qadiyan dan Ahmadiyah Lahore, paparan
teori dan penalaran teoritis antara ideologi, sikap terhadap kesesuaian ideologi dan proses akulturasi sebagai determinan ketegangan antar
kelompok dan konflik, dan pemaparan hipotesis penelitian. BAB III: Metode Penelitian
Bab ini berisi penjelasan mengenai identifikasi dan operasionalisasi variabel, hipotesis penelitian, gambaran populasi serta teknik pengambilan
sampel, metode pengambilan data, validitas, reliabilitas, dan metode analisis data.
BAB IV: Bab ini berisikan tentang gambaran hasil dan pembahasan hasil penelitian
serta rekomendasi untuk penelitian-penelitian selanjutnya. BAB V:
Bab ini berisikan mengenai kesimpulan dan saran penelitian.
Universitas Sumatera Utara
9
BAB II LANDASAN TEORI
A. PENGGUNAAN BEBERAPA ISTILAH DALAM PENELITIAN
Sebelum masuk kepada telaah teoritis antar variabel penelitian, terlebih dahulu akan dijelaskan mengenai penggunaan beberapa istilah dalam penelitian
ini, antara lain mengenai ideologi, sikap, dan Islam mainstream.
1. Ideologi
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, ideologi merupakan seperangkat sistem atau himpunan kepercayaan, nilai, norma, ide, dan cara
berpikir yang dimiliki oleh seseorang atau kelompok yang menjadi dasar dalam menentukan sikap, arah, dan tujuan hidup. Penelitian ini melihat
interaksi antara kesesuaian ideologi dan sikap terhadap kesesuaian ideologi terhadap orientasi akulturasi kelompok dominan, dengan subjek penelitian
adalah Islam mainstream, Ahmadiyah Qadiyan, dan Ahmadiyah Lahore. Maka dari itu, ideologi yang dimaksud dalam penelitian ini adalah ideologi
yang dimiliki oleh Islam mainstream, Ahmadiyah Qadiyan, dan Ahmadiyah Lahore.
Adapun ideologi Islam mainstream yang menjadi fokus dalam penelitian ini adalah sebagai berikut dalam Divisi Riset Ilmiah Universitas
Islam Madinah, 2009: 1.
Beriman kepada Allah SWT termasuk nama dan sifa-sifatnya Asmaul Husna, yakni Allah SWT tidak serupa dengan makhluk
lain mukholafatuhu lil hawadis, Allah SWT adalah dzat yang
Universitas Sumatera Utara