HAMBATAN PENYIDIKAN TINDAK PIDANA KORUPSI

BAB III HAMBATAN PENYIDIKAN TINDAK PIDANA KORUPSI

DI POLRESTA MEDAN DAN KEJARI MEDAN D. Hambatan Undang-undang 1. Kompleksitas Tugas Polri Pekerjaan Polri yang mencakup pelayanan kepada masyarakat dan sebagai penegak hukum merupakan sisi mata uang yang berbeda, yang menuntut penanganan secara berbeda pula. 64 Padahal kita ketahui bahwa dua fungsi yang saling kontroversi harus dilakukan Polri secara bersamaan. Hal itu tentunya membawa dampak sedikit banyaknya keberhasilan dalam pelaksanaan tugas-tugasnya. Problematika pelaksanaan tugas Polri tersebut sebagaimana digambarkan oleh Satjipto Rahardjo dalam kutipannya “ Pekerjaan perpolisian bukan hanya pekerjaan normatif, tetapi juga kultural yang sangat kompleks, pekerjaan kemanusiaan yang berdimensi sangat luas. 65 Pekerjaan sosio-kultural ini antara lain menjalankan fungsi Ombudsman bagi orang yang sakit, lapar, putus asa, kebingungan dan tidak tahu. Perpolisian menempatkan polisi dalam situasi moral problematik. Pekerjaan Polisi yang harus menjaga keamanan dan ketertiban, menemukan kejahatan, menghadapkan polisi kepada permasalahan moral. Dalam menjalankan pekerjaannya, Polisi tidak dapat hanya berlindung dibelakang ketentuan tugas 64 Suwarni, Polisi, Studi atas Budaya Organisasi dan Pola Komunikasi, Bandung, Nusa Media, 2009 , hal 15 65 Satjipto Raharjo, Polisi Sipil dalam Perubahan Sosial Budaya, Penerbit Kompas, Jakarta, 2002, hal. 65. Universitas Sumatera Utara yang harus dilaksanakannya, melainkan juga diharapkan kepada persoalan tentang bagaimana tugas itu dijalankan”. Sebagaimana yang tersirat dalam konsideran lahirnya Undang-undang No.2 tahun 2002 tentang Pokok Kepolisian Negara Republik Indonesia pada huruf “b” menjelaskan bahwa pemeliharaan keamanan dalam negeri melalui upaya penyelenggaraan fungsi kepolisian yang meliputi pemeliharaan keamanan dan ketertiban masyarakat, penegakan hukum, perlindungan, pengayoman, dan pelayanan kepada masyarakat dilakukan oleh Kepolisian Negara Republik Indonesia selaku alat negara yang dibantu oleh masyarakat dengan menjunjung tinggi hak asasi manusia. Berdasarkan makna yang tersirat dari konsideran itu menempatkan tugas Polri yang sangat kompleks. Bila diperhatikan dan dipelajari lebih mendalam tugas-tugas pokok polri yang paling utama adalah : a Pemeliharaan keamanan dan ketertiban masyarakat b Penegakan Hukum c Perlindungan, Pengayoman, dan Pelayanan kepada masyarakat Berdasarkan ranking tugas pokok Polri dalam melaksanakan tugas negara, ditarik suatu pendapat bahwa Penegakan Hukum berada di urutan ke dua dibawah tugas pokok Polri yang utama di urutan pertama sebagai Pemeliharaan keamanan dan ketertiban masyarakat. Dalam melakukan tugas-tugas itu saling berkait antara satu dengan yang lainnya. Artinya disini Polri juga tidak boleh Universitas Sumatera Utara melupakan tugas pokok lainnya untuk memberikan perlindungan, pengayoman dan pelayanan kepada masyarakat. Konsideran lahirnya pembentukan Undang-undang pokok Kepolisian Negara Republik Indonesia No.2 tahun 2002 tersebut sesuai dengan tujuan berdirinya institusi Kepolisian. Sebagaimana rumusan pasal 4 UU No 2 tahun 2002, memberikan isyarat bahwa substansi tujuan pokok didirikannya kepolisian ialah, Pertama: Memelihara keamanan dan ketertiban masyarakat. Kedua: Menegakkan hukum. Ketiga: Memberikan perlindungan, pengayoman dan pelayanan kepada masyarakat. 66 Lahirnya konsideran itu tentunya tidak begitu saja di gulirkan oleh Team Penyusun pembentukan undang-undang kepolisian. Hal tersebut tentunya berdasarkan kajian, masukan dari unsur-unsur negara dan masyarakat plus refrensi Pembahasan tentang tujuan pembentukan intitusi kepolisian juga terdapat secara jelas dalam pembahasan Pasal 2, 5, 13, 14 dan 15 yang membahas tentang Fungsi Kepolisian, Peran dan Kewenangan Kepolisian Negara Republik Indonesia yang memfokuskan secara tentang pemeliharaan keamanan dan ketertiban masyarakat, penegakan hukum, perlindungan, pengayoman, dan pelayanan kepada masyarakat secara berurut-urutan dengan jelas. Sehingga dengan penafsiran yang tersirat dalam konsideran dan butir-butir pasal yang membahas tugas pokok Polri sedemikian kompleks, menempatkan penegakan hukum diurutan kedua dibawah pemeliharaan keamanan dan ketertiban masyarakat. 66 Momo Kelana, Bunga Rampai Ilmu Kepolisian, Jakarta : 2002 hal 65 Universitas Sumatera Utara dari eksistensi Polisi di negara-negara lainnya di belahan dunia ini. Tugas Poisi yang sedemikian kompleks sehingga menempatkan tidak ada satu negara pun yang tidak mempunyai institusi dan lembaga Kepolisian, di beberapa negara malah menempatkan Polisi sebagai symbol dan ciri khas suatu negara seberapa patuhnya negara tersebut akan hukum. Hal ini dimaklumi karena bayangkan saja manakala Polisi mogok kerja atau tidak boleh melakukan tugas kewenangannya beberapa jam maka bisa dibayangkan ancaman ketertiban masyarakat yang akan terjadi menerpa pada negara tersebut. Kompleksnya tugas Polisi sebagaimana tergambar dalam tugas dan kewenangannnya sebagaimana yang diamanatkan oleh undang-undang sebagai berikut : a. Tugas Polri 1 melaksanakan pengaturan, penjagaan, pengawalan, dan patroli terhadap kegiatan masyarakat dan pemerintah sesuai kebutuhan; 2 menyelenggarakan segala kegiatan dalam menjamin keamanan, ketertiban, dan kelancaran lalu lintas di jalan; 3 membina masyarakat untuk meningkatkan partisipasi masyarakat, kesadaran hukum masyarakat serta ketaatan warga masyarakat terhadap hukum dan peraturan perundangundangan; 4 turut serta dalam pembinaan hukum nasional; 5 memelihara ketertiban dan menjamin keamanan umum; Universitas Sumatera Utara 6 melakukan koordinasi, pengawasan, dan pembinaan teknis terhadap kepolisian khusus, penyidik pegawai negeri sipil, dan bentuk-bentuk pengamanan swakarsa; 7 melakukan penyelidikan dan penyidikan terhadap semua tindak pidana sesuai dengan hukum acara pidana dan peraturan perundang-undangan lainnya; 8 menyelenggarakan identifikasi kepolisian, kedokteran kepolisian, laboratorium forensik dan psikologi kepolisian untuk kepentingan tugas kepolisian; 9 melindungi keselamatan jiwa raga, harta benda, masyarakat, dan lingkungan hidup dari gangguan ketertiban danatau bencana termasuk memberikan bantuan dan pertolongan dengan menjunjung tinggi hak asasi manusia; 10 melayani kepentingan warga masyarakat untuk sementara sebelum ditangani oleh instansi danatau pihak yang berwenang; 11 memberikan pelayanan kepada masyarakat sesuai dengan kepentingannya dalam lingkup tugas kepolisian; serta 12 melaksanakan tugas lain sesuai dengan peraturan perundang-undangan. 67 b. Kewenangan Polri 1 menerima laporan danatau pengaduan; 2 membantu menyelesaikan perselisihan warga masyarakat yang dapat mengganggu ketertiban umum; 67 Pasal 13 Undang-undang No 2 tahun 2002 tentang Kepolisian Negara Republik Indonesia Universitas Sumatera Utara 3 mencegah dan menanggulangi tumbuhnya penyakit masyarakat; 4 mengawasi aliran yang dapat menimbulkan perpecahan 5 atau mengancam persatuan dan kesatuan bangsa; 6 mengeluarkan peraturan kepolisian dalam lingkup 7 kewenangan administratif kepolisian; 8 melaksanakan pemeriksaan khusus sebagai bagian dari tindakan kepolisian dalam rangka pencegahan; 9 melakukan tindakan pertama di tempat kejadian; 10 mengambil sidik jari dan identitas lainnya serta memotret seseorang; 11 mencari keterangan dan barang bukti; 12 menyelenggarakan Pusat Informasi Kriminal Nasional; 13 mengeluarkan surat izin danatau surat keterangan yang diperlukan dalam rangka pelayanan masyarakat; 14 memberikan bantuan pengamanan dalam sidang dan pelaksanaan putusan pengadilan, kegiatan instansi lain, serta kegiatan masyarakat; 15 menerima dan menyimpan barang temuan untuk sementara waktu. 16 memberikan izin dan mengawasi kegiatan keramaian umum dan kegiatan masyarakat lainnya; 17 menyelenggarakan registrasi dan identifikasi kendaraan bermotor; 18 memberikan surat izin mengemudi kendaraan bermotor; 19 menerima pemberitahuan tentang kegiatan politik; Universitas Sumatera Utara 20 memberikan izin dan melakukan pengawasan senjata api, bahan peledak, dan senjata tajam; 21 memberikan izin operasional dan melakukan pengawasan terhadap badan usaha di bidang jasa pengamanan; 22 memberikan petunjuk, mendidik, dan melatih aparat kepolisian khusus dan petugas pengamanan swakarsa dalam bidang teknis kepolisian; 23 melakukan kerja sama dengan kepolisian negara lain dalam menyidik dan memberantas kejahatan internasional; 24 melakukan pengawasan fungsional kepolisian terhadap orang asing yang berada di wilayah Indonesia dengan koordinasi instansi terkait; 25 mewakili pemerintah Republik Indonesia dalam organisasi kepolisian interna- sional; 26 melaksanakan kewenangan lain yang termasuk dalam lingkup tugas kepolisian. 68 Berdasarkan apa yang digariskan oleh Undang-undang pokok kepolisian, tentunya banyak sekali tugas-tugas yang dikerjakan oleh institusi Kepolisian Negara Republik Indonesia untuk menjaga keamanan dan ketertiban negara. Polri memang melakukan tugas dan kewenangan itu dengan membagikan tugas masing-masing personilnya secara terstruktur sesuai fungsi tugas pokok masing-masing dalam Direktorat, Satuan dan Unitnya. Tidak asing dalam pengelihatan, kita jumpai seorang 68 Pasal 15 Undang-undang No 2 tahun 2002 tentang Kepolisian Negara Republik Indonesia Universitas Sumatera Utara Polisi yang berperan sebagai Penyidik atau bertugas di Direktorat atau Satuan unit Reserse Kriminal melakukan tugas lainnya seperti pengaturan lalu lintas, memberikan pengamanan pada sidang unjuk rasa, memberikan pertolongan bencana banjir dan lain sebagainya. Kondisi umum tersebut tidak luput juga apa yang dialami oleh para penyidik di jajaran Polresta Medan. Penyidik di jajaran Polresta Medan acap kali ditugaskan untuk melakukan tugas diluar tugas pokoknya sehari-hari seperti melakukan Pos Padat Pagi dan Sore, dilibatkan dalam pengamanan Unjuk Rasa pada waktu-waktu tertentu. 69

2. Spesialisasi Jaksa Sebagai Penuntut Umum