Kualitas Kinerja Penyidik Polresta Medan dan Kejari Medan dalam

3. Pada tahun 2012 ditemukan oleh Kejari Medan terjadi kasus Tindak Pidana Korupsi sejumlah 7 kasus, dari sekian kasus yang ditemukan tersebut penyelesaian hingga ke Penuntutan sejumlah 3 kasus atau hanya 40 kasus yang dapat terselesaikan. Sisanya sebanyak 4 kasus dihentikan karena tidak cukup bukti. 42 Data penanganan kasus tindak pidana korupsi yang ditangani oleh Kejari Medan dalam kurun waktu 3 tahun terakhir yakni tahun 2010 sd 2012 sejumlah 21 kasus dengan penyelesaian tuntas hingga ke persidangan atau penuntutan sejumlah 14 kasus atau hanya 70 kasus yang dapat terselesaikan hingga ke persidangan atau penuntutan. Selebihnya sebanyak 7 kasus atau 30 dihentikan karena tidak cukup bukti.

E. Kualitas Kinerja Penyidik Polresta Medan dan Kejari Medan dalam

Penyidikan Kasus Tindak Pidana Korupsi Berdasarkan data yang diperoleh dari kedua institusi tersebut, penegakan hukum tindak pidana korupsi di kota Medan masih kurang memuaskan. Manakala dilakukan analisa lebih mendalam hasil kinerja aparatur pemerintah penegak hukum tersebut ditemukan perbedaan yang sangat mencolok menyangkut kinerja dan keberhasilan di satuan intitusi yang berbeda. perbedaan itu seperti : 42 Permintaan data Staf TU Seksi Pidsus Kejari Medan 28 Maret 2013, pukul 15.00 Wib di ruang TU Seksi Pidsus Kejari Medan Universitas Sumatera Utara Tabel 3 Data Jumlah Penyidik Korupsi Polresta Medan tahun 2010 sd 2012 NO. TAHUN JUMLAH PERSONIL PENDIDIKAN Ket SMA S1 S2 1. 2010 10 6 4 - 2. 2011 12 8 4 - 3. 2012 11 4 7 - Jumlah Sumber Data : Lapsat Sat Reskrim Polresta Medan tahun 2013. Tabel 4 Data Jumlah Penyidik Kejari Medan tahun 2010 sd 2012 NO. TAHUN JUMLAH PERSONIL PENDIDIKAN Ket SMA S1 S2 1. 2010 9 - 7 2 2. 2011 9 - 7 2 3. 2012 7 - 5 2 Jumlah Sumber Data : Kejari Medan tahun 2013. a. Tahun 2010 Satuan Intitusi Polresta Medan hanya menangani 2 kasus dugaan korupsi yang kemudian dilakukan penyelidikan, Hingga saat ini kasus tersebut belum berhasil dituntaskan hingga ke penuntutan atau Pengadilan. Sedangkan Satuan Intitusi Kejari Medan pada tahun yang sama berhasil menangani 9 kasus dan berhasil menuntaskannya hingga ke Pengadilan secara tuntas keseluruhan. Artinya disini secara kuantitas Kejari Medan ditahun 2010 lebih produktif dalam pemberantasan tindak pidana korupsi sebanyak 9 kasus. Universitas Sumatera Utara b. Tahun 2011 Satuan Intitusi Polresta Medan tidak ada menerima laporan dan menangani kasus tindak pidana korupsi. Sedangkan satuan intitusi Kejari Medan pada tahun yang sama berhasil menangani 5 kasus dan berhasil menuntaskannya hingga ke Pengadilan 2 kasus. Artinya disini secara kuantitas Kejari Medan ditahun 2011 lebih produktif dalam pemberantasan tindak pidana korupsi sebanyak 2 kasus. c. Tahun 2012 Satuan Intitusi Polresta Medan hanya menangani 1 kasus dugaan korupsi yang kemudian dilakukan penyelidikan, Hingga saat ini kasus tersebut belum berhasil dituntaskan hingga ke penuntutan atau Pengadilan. Sedangkan Satuan Intitusi Kejari Medan pada tahun yang sama berhasil menangani 7 kasus dan berhasil menuntaskannya hingga ke Pengadilan 3 kasus. 43 Keberhasilan dan produktifitas Polresta Medan yang rendah dalam penanganan atau pemberantasan kasus-kasus tindak pidana korupsi ini juga tidak sebanding dengan jumlah kuantitas penyidik yang berada di satuan institusi masing-masing. Pada tahun 2010 tingkat keberhasilan Kejari Medan dalam menangani 9 kasus dan berhasil menuntaskannya semua kasus tersebut hingga ke penuntutan atau hingga ke Pengadilan. Sedangkan pihak Polresta Medan menangani 2 kasus korupsi namun hingga saat ini kasus tersebut belum Artinya disini secara kuantitas Kejari Medan ditahun 2012 lebih produktif dalam pemberantasan tindak pidana korupsi sebanyak 3 kasus. 43 Permintaan Data Ibid Universitas Sumatera Utara berhasil dituntaskan hingga ke penuntutan atau Pengadilan. Kejari Medan hanya memiliki personil penyidik sejumlah 9 personil yang manakala dibandingkan Polresta Medan dengan minimnya keberhasilan memiliki personil penyidik sebanyak 10 personil atau surplus 1 personil dibandingkan Kejari Medan. Tahun 2011 tingkat keberhasilan Kejari Medan dalam menangani 5 kasus dan berhasil menuntaskannya 2 kasus tersebut hingga ke penuntutan atau hingga ke Pengadilan. Sedangkan Polresta Medan tidak ada menerima laporan dan menangani kasus korupsi. Kejari Medan hanya memiliki personil penyidik sejumlah 9 personil yang manakala dibandingkan Polresta Medan dengan minimnya keberhasilan memiliki personil penyidik sebanyak 12 personil atau surplus 3 personil dibandingkan Kejari Medan. Tahun 2012 tingkat keberhasilan Kejari Medan dalam menangani 7 kasus dan berhasil menuntaskannya 3 kasus tersebut hingga ke penuntutan atau hingga ke Pengadilan. Polresta Medan menangani 1 kasus korupsi namun Hingga saat ini kasus tersebut belum berhasil dituntaskan hingga ke penuntutan atau Pengadilan. Kejari Medan hanya memiliki personil penyidik sejumlah 7 personil manakala dibandingkan Polresta Medan dengan minimnya keberhasilan memiliki personil penyidik sebanyak 11 personil atau surplus 3 personil dibandingkan Kejari Medan. Universitas Sumatera Utara

F. Kewenangan Polresta Medan Dan Kejari Medan Dalam Penyidikan