Meningkatkan Sumber Daya Manusia Penyidik

2. Meningkatkan Sumber Daya Manusia Penyidik

Untuk mewujudkan dan mensukseskan kebijakan pemerintah dalam pemberantasan tindak pidana korupsi. Polresta Medan dan Kejari Medan kedepan dalam rangka penyidikan kasus-kasus tindak pidana korupsi harus meningkatkan peran aktif para personilnya untuk dapat meningkatkan angka kuantitas penanganan kasus dan kualitas kasus korupsi yang ditanganinya. Langkah yang diambil guna merealisasikan impian tersebut dengan melakukan penambahan jumlah personil penyidik dan pembinaan untuk meningkatkan sumber daya manusia. Polresta Medan dan Kejari Medan dalam menyikapi atas lahirnya Inpres No 5 Tahun 2004 tentang Percepatan Pemberantasan Korupsi Oleh Instansi Penegak Hukum melakukan langkah- langkah responsif dengan mengambil langkah-langkah seperti : 1 Mengusulkan penambahan personil penyidik yang ditugaskan khusus menangani kasus tindak pidana korupsi pada kesatuan atas. 2 Mengirimkan personil penyidik untuk dididik dan dilatih penanganan kasus tindak pidana korupsi, guna meningkatkan profesionalisme dan kemampuan penyidik dalam penanganan dan pemberantasan tindak pidana korupsi. 3 Memberikan Reward and Punishment pada personil yang berhasil atau berprestasi dalam penanganan kasus tindak pidana korupsi. Sebaliknya akan memberikan hukuman pada personil yang dianggap lalai atau tidak dapat melaksanakan tugas dan kewajibannya dalam pemberantasan korupsi. Universitas Sumatera Utara 4 Memberikan petunjuk dan arahan teknis berupa Buku Panduan, Surat-surat, Telegram dari satuan tertinggi yakni Mabes Polri kepada satuan-satuan kewilayahan dibawahnya. Tahap selanjutnya proses pembinaan personil dilakukan melalui Pengkaderan. Proses pengkaderan itu dimulai sejak perekrutan, pembentukan melalui pendidikan, pembinaan karir secara berjenjang dan sumpah saat pengangkatan menjadi anggota Polri, serta peraturan-peraturan yang berlaku yang kesemuanya mengikat dan menuntut semua perilaku dan tingkah laku anggota Polri dalam kehidupan sehari-harinya. Lembaga Kepolisian merupakan lembaga yang harus tetap berdiri tegak sekalipun negara runtuh, pemerintah atau rezim jatuh atau berganti untuk mengamankan masyarakat dari ekses- ekses yang mengancam jiwa, raga dan harta bendanya. 122 122 Bibit Samad Rianto, Opcit hal 37 Secara teknis hal itu dilaksanakan Kejaksaan dan semua institusi atau lembaga pemerintahan. Kultur abdi masyarakat disebutkan melekat padanya, sehingga sebagai aparatur negara yang digaji oleh negara atas pengaabdian dan jasanya terhadap negara. Universitas Sumatera Utara

3. Menyamakan Persepsi Dalam Penyidikan kasus-kasus Tindak Pidana Korupsi