Mirota Batik Pengembangan Manajemen dan Perencanaan Strategis

b. Strategi Pengembangan Produk

Tujuan dari penerapan strategi ini adalah mencari peningkatan penjualan dengan memperbaiki atau memodifikasi produk.Pada saat ini banyak pesaing yang muncul dan memiliki berbagai macam variasi produk, sehingga Mirota Indah Indonesia selalu melakukan pengembangan produk agar tidak kalah bersaing dengan pesaingnya.

c. Strategi Pengembangan Pasar

Saat ini produk yang dihasilkan Mirota hanya dipasarkan di DIY saja.Oleh karena itu untuk meningkatkan pendapatan perlu untuk melakukan pengembangan pasar.

2. Mirota Batik

a. Bisnis Mirota Batik Sebagai perusahaan ritel Mirota Batik sangat memperhatikan kebutuhan konsumen terutama bagi konsumen yang sedang mencari barang-barang khas Kota Jogja. Adapun barang-barang yang dijual di Mirota Batik seperti, Batik, kerajinan, jamu, pernak-pernik, aksesoris, kaos oblong dan barang-barang antik. Tidak hanya kerajinan dari kota Jogja saja melainkan ada kerajinan dari Jepara dan Pekalongan. Bagi konsumen yang merasa letih saat berbelanja Mirota Batik juga menawarkan tempat untuk makan dan minum di lantai empatOyot Godhong. Disana konsumen bisa bersantai sambil menikmati makanan dan minuman yang disajikan. b. Sumber Daya Manusia Mirota batik telah memilki 197 karyawan diamana 113 karyawan pria dan 84 karyawan wanita.Mirota Batik sangat memanfaatkan sumber daya manusia yang berada di sekitar perusahaan atau sumber daya manusia yang ada di Jogja.Bapak Hamzah selaku pemilik Mirota Batik lebih mengutamakan memperkerjakan masyarakat sekitar agar masyarakat sekitar memiliki pekerjaan yang layak. c. Sasaran Konsumen Mirota Batik Sebagai perusahaan ritel yang menjual produk-produk khas Jogja Mirota batik memiliki sasaran utama dalam bisnisnya yaitu para wisatawan internasional maupun wisatawan lokal. Karena nama MIrota Batik sudah dikenal diberbagai daerah bahkan Negara. Biasanya setiap liburan panjang Mirota Batik tidak pernah sepi pengunjung. Selain para wisatawan banyak juga masyarakat Jogja yang berbelanja di Mirota Batik. d. Positioning Unsur ketiga dari strategi STP Segmentation, Targeting, dan Positioning , di mana pemasar mencoba memutuskan posisi produk di pasar yang hendak disasar.Pemasar menjelaskan pada konsumen dan mencoba menancapkannya di benak mereka tentang keunggulan produk dan bagaimana keunikannya dibandingkan produk pesaing. Mirota Batik sangat sadar bahwa produk yang dijual bukan merupakan produk satu-satunya yang ada di kota Jogja, maka dari itu Mirota Batik berupaya menempatkan produk yang di jual di benak masyarakat dengan memberikan kualitas yang terbaik dengan harga yang relatif terjangkau. Mirota Batik juga langsung mengambil kerajinan tangan langsung dari pengerajin di kota Jogjakarta. e. Pesaing Mirota Batik Dala bisnis ritel ini Mirota Batik memiliki pesaing-pesaing kususnya di sekitar Mirota Batik seperti penjual-penjual kecil barang kerajinan yang berada di Malioboro.Selain itu di Malioboro juga terdapat pasar Bringharjo yang merupakan pusat batik dan bermacam-macam kerajinan tangan. Tetapi Mirota Batik tidak tenggelam diantara para pesaingnya karena kekhasan yang terdapat di Mirota Batik. f. Rencana Bisnis Untuk mengembangkan bsinis, Mirota batik melakukan strategi- strategi yang tepat guna. Adapun strategi yang dapat digunakan untuk mengembangkan unit bisnis ini yaitu: 1 Strategi intensif dengan meningkatkan jumlah belanja iklan dan melakukan promosi secara intensif. 2 Strategi diferensiasi, dengan strategi ini maka Mirota Batik menjual produk yang tidak dimiliki oleh pesaingnya, sehingga Mirota Batik mempunyai nilai tambah pada prduk tersebut. 3 Melakukan pembaruan dalam teknologi, sehingga dapat menghasilkan produk yang lebih berkualitas.

E. Promosi

Tujuan diadakannya promosi adalah untuk memperkenalkan adanya Mirota batik pada masyarakat dengan harapan mengetahui keberadaannya, serta mau berbelanja di Mirota Batik. Adanya beberapa media yang digunakan dalam promosi tersebut, yaitu :