Gambar II.3 Elemen
Store atmosphere
E. Minat Beli Ulang
Menurut penelitian Doods dalam Sutantio, 2004:252 minat beli adalah kemungkinan pembeli berminat untuk membeli suatu produk. Sementara itu
menurut penelitian Howard dalam Sutantio, 2004:256 mengartikan
intention to buy
sebagai pernyataan yang berkaitan dengan batin yang mencerminkan rencana dari pembeli untuk membeli suatu merek tertentu dalam suatu periode waktu
tertentu. Menurut penelitian Ferdinand 2002:129 menyatakan bahwa indikator minat beli antara lain;
1 minat transaksional, yaitu kecenderungan seseorang untuk
membeli produk,
General Interior Store Layout
Interior POP Display Exterior
Storefront Marquee
Entrances Height and size of
building Uniquenss
Surrounding stores Parking
Flooring
Colors and lighting Fixtures
Temperature Width of aisles
Dead areas Personnel
Merchandise Prices levels and
display Cleanliness
There-setting Rack and cases
Cut cases and dump
bins Posters, signs, and
cards Allocation of floor
space for selling, merchandise,
personnel and customers.
Product Groupings Traffic Flow
2 minat referensial, yaitu kecenderungan seseorang untuk
mereferensikan produk kepada orang lain, 3
minat preferensial, yaitu minat yang menggambarkan perilaku seseorang yang memiliki preferensi utama pada produk tersebut,
preferensi ini dapat berubah bila terjadi sesuatu dengan produk preferensinya,
4 minat eksploratif, minat ini menggambarkan perilaku seseorang
yang selalu mencari informasi mengenai produk yang diminatinya dan mencari informasi untuk mendukung sifat-sifat positif dari
produk tersebut. Menurut penelitian Howards dalam Sutantio 2004 hal:253 dikatakan
bahwa dalam ekstensi merek, apabila calon pembeli sudah mempunyai cukup informasi mengenai merek induk dan sudah terbentuk persepsi, apabila persepsi
tersebut positif maka calon pembeli tersebut biasanya akan tertarik untuk membeli produk ekstensi yang ditawarkan, terutama apabila mereka melihat
bahwa produk ektensi tersebut mempunyai kaitan yang logis dengan produk dari merek induk. Oleh karena itu minat beli konsumen sering digunakan sebagai
indikator kesuksesan suatu produk di pasar. Sementara itu minat beli ulang pada dasarnya adalah perilaku pelanggan dimana pelanggan merespon positif terhadap
kulitas pelayanan suatu perusahaan dan berniat melakukan kunjungan kembali atau mengkonsumsi kembali produk perusahaan tersebut.
F.
Review
Penelitan Terdahulu Title:
Pengaruh
Store atmosphere
Terhadap Keputusan Pembelian Konsumen Pada Butik Rumah Cinta
Author: Megawati, Helga
Abstract: Skripsi ini berjudul Pengaruh
Store atmosphere
Terhadap Keputusan Pembelian Konsumen Pada Butik Rumah Cinta . Disusun oleh Helga
Megawati 02.03.138
dengan dibimbing
oleh ibu
Mariana Rachamawati,S.E.,M.M. Industri ritel yang semakin bertambah kuantitas
maupun kualitasnya pada masa sekarang ini menyebabkan timbulnya persaingan yang ketat, maka dari itu setiap peritel dituntut untuk peka
terhadap persaingan tersebut.
Store atmosphere
merupakan salah satu elemen dari bauran eceran yang mampu mempengaruhi konsumen.
berdasarkan pemikiran tersebut penulis tertarik untuk melakukan penelitian pada salah satu butik yaitu Rumah Cinta merupakan salah satu
butik yang sedang berkembang. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk Untuk mengetahui pelaksanaan
store atmosphere
yang dilakukan oleh butik Rumah Cinta, untuk mengetahuii bagaimana tanggapan konsumen
terhadap pelaksanaan
store atmosphere
pada butik Rumah Cinta dan untuk mengetahui bagaimana pengaruh
store atmosphere
terhadap keputusan pembelian konsumen pada butik Rumah Cinta. Untuk
mengetahui korelasi antara
store atmosphere
dengan keputusan pembelian
konsumen digunakan analisis koefisien korelasi Rank Spearman. Hasil analisis menunjukan tanggapan konsumen terhadap pelaksanaan
store atmosphere
yang dilakukan oleh butik Rumah Cinta adalah setuju bahwa
store atmosphere
telah dilaksanakan dengan baik, begitu pula dengan analisa tanggapan konsumen bahwa mereka setuju untuk melakukan
pembelian di butik Rumah Cinta . Hasil penelitian menggunakan korelasi Rank Spearman rs menunjukan hubungan yang searah dan positif antara
store atmosphere
dengan keputusan pembelian konsumen. Hasil pengujian hipotesis dengan menggunakan tabel t juga menunjukan bahwa
Ho ditolak, dan Ha diterima, yaitu menunjukan bahwa ada pengaruh yang berarti antara
store atmosphere
terhadap keputusan pembelian konsumen. Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan, maka penulis memiliki
kesimpulan bahwa
store atmosphere
dapat berpengaruh positif terhadap keputusan pembelian apabila pelaksanaan
store atmosphere
tersebut dilaksanakan dengan baik, begitupun sebalikanya.
Title: Pengaruh
store atmosphere
suasana toko terhadap keputusan pembelian konsumen studi pada Toko Stroberi Matos
Author: Prasetyo, Bayu
Abstract: Beberapa tahun ini pertumbuhan perekonomian kota Malang mengalami
peningkatan. Hal ini tidak lepas dari berdirinya beberapa Mall yang mulai bermunculan dimana di salah satunya Matos
malang town square
. Di dalam setiap geraitoko di dalam Matos mempunyai tatanan yang berbeda-
beda yang kesemuanya menciptakan suasana tertentu. Dari tatanan tersebut yang bertujuan untuk menciptakan suasana tertentu ini lazim
disebut sebagai
store atmosphere
suasana toko.
Store atmosphere
suasana toko merupakan persepsi suasana toko sebagai akibat dari pengaruh efek-efek yang diciptakan pengusaha untuk
membuat suatu toko agar menarik untuk dikunjungi oleh konsumen. Saat ini perusahaan yang menerapkan
store atmosphere
suasana toko dalam hal penjualan produknya salah satunya adalah Perusahaan Sroberi.
Tujuan penelitian ini adalah: 1 mengetahui kondisikeadaan
store atmosphere
Suasana toko terhadap keputusan pembelian di Toko
Stroberi Matos. 2 Mengetahui pengaruh
Store atmosphere
Suasana toko terhadap keputusan pembelian pada konsumen Stroberi Matos baik secara
parsial maupun simultan. 3 Mengetahui faktor yang lebih dominan dari faktor desain, faktor sosial dan faktor ambien terhadap keputusan
pembelian di toko Stroberi Matos. Populasi dalam penelitian ini adalah masyarakat yang sedang ataupun
pernah berbelanja di Toko Stroberi Matos
.
Dalam penelitian ini menggunakan 110 sampel yang penentuan jumlah minimal sampelnya
menggunakan teknik sampling
simple random sampling.
Teknis analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah regresi berganda.
Hasil penelitian ini menyimpulkan: 1 Faktor desain memiliki pengaruh positif yang signifikan terhadap keputusan pembelian konsumen. 2
Faktor Sosial memiliki pengaruh positif yang signifikan terhadap keputusan pembelian konsumen. 3 Faktor ambien memiliki pengaruh
positif yang signifikan terhadap keputusan pembelian konsumen. 4 Komponen sosial pada
store atmosphere
suasana toko merupakan yang dominan dalam mempengaruhi keputusan pembelian konsumen di toko
Stroberi Matos. Saran yang dapat dikemukakan antara lain ditujukan kepada perusahaan Stroberi agar perlu tetap mempertahankan dan
mengembangkan
store atmosphere
suasana Toko. Saran ditujukan untuk peneliti yang tertarik untuk melanjutkan penelitian ini adalah untuk
mencoba melakukan penelitian pada obyek yang lain yang menerapkan
store atmosphere
suasana toko agar nanti hasilnya dapat dijadikan perbandingan bagaimana pengaruhnya terhadap keputusan
pembelian konsumen.
G. Kerangka Konseptual