atau dalam satu bulan berkunjung sebanyak 4 kali. Kebanyakan konsumen menggunakan kendaraan sendiri dan mereka berkunjung bersama teman.
D. Analisis Data
1. Tingkat kekomunikatifan bagian
exterior
Skor tingkat kekomunikatifan bagian
exterior
dapat dilihat dari hasil perhitungan tabel analisis tingkat kekomunikatifan bagian
exterior
, kenyamanan bagian
general interior
, bagian
store layout
,: 379,40
100 = 3.79
Untuk menentukan tingkat kekomunikatifan bagian
exterior
maka skor tingkat kekomunikatifan bagian
exterior
dibandingkan dengan tabel
judgement
sebagai berikut: Tabel V.12
Penentuan tingkat kekomunikatifan bagian
exterior
Skor Keterangan
Skor Kepuasan
≤ 1,80 Sangat Rendah
1,81 – 2,60
Rendah 2,61
– 3,40 Cukup
3,41 – 4,20
Tinggi 3.79
≥ 4,21 Sangat Tinggi
Dari hasil perhitungan dan perbandingan dengan tabel
judgement
maka dapat diketahui bahwa tingkat kekomunikatifan bagian
exterior
Mirota Batik Yogyakarta tinggi dengan skor 3.79. Menurut persepsi
konsumen poin-poin komunikatif bagian
exterior
seperti
storefront
dirasakan komunikatif,
marquee
dirasakan komunikatif,
entrances
dirasakan komunikatif,
height and size of building
dirasakan komunikatif,
uniqueness
dirasakan komunikatif,
surrounding stores
dirasakan komunikatif,
parking
dirasakan komunikatif. 2.
Tingkat kenyamanan bagian
interior
Skor tingkat kenyamanan bagian
interor
dapat dilihat dari hasil perhitungan tabel analisis tingkat kekomunikatifan bagian
exterior
, kenyamanan bagian
general interior
, bagian
store layout
, bagian
interior POP display
: 390,00
100 = 3.90
Untuk menentukan tingkat kenyamanan bagian
interior
maka skor kenyamanan bagian
interor
dibandingkan dengan tabel
judgement
sebagai berikut:
Tabel V.13 Penentuan tingkat kenyamanan bagian
interior
Skor Keterangan
Skor Kepuasan
≤ 1,80 Sangat Rendah
1,81 – 2,60
Rendah 2,61
– 3,40 Cukup
3,41 – 4,20
Tinggi 3.90
≥ 4,21 Sangat Tinggi
Dari hasil perhitungan dan perbandingan dengan tabel
judgement
maka dapat diketahui bahwa kenyamanan bagian
interior
Mirota Batik Yogyakarta tinggi dengan skor 3.90. Maksudnya menurut persepsi
konsumen poin-poin kenyamanan
interior
seperti
florring
dirasakan tinggi,
colors and lighting
dirasakan nyaman,
fixtures
dirasakan nyaman,
temperature
dirasakan nyaman,
width and aisles
dirasakan nyaman,
dead areas
dirasakan nyaman,
personnel
dirasakan nyaman,
merchandise
dirasakan nyaman,
prices levels and display
dirasakan nyaman,
cleanliness
dirasakan nyaman,
allocation of floor space for selling, merchandise, personnel, and costumers
dirasakan nyaman,
product groupings
dirasakan nyaman,
traffic flow
dirasakan nyaman,
there-setting
dirasakan nyaman,
rock and cases
dirasakan nyaman,
cut cases and dump bins
dirasakan nyaman,
posters, signs, amd cards
dirasakan nyaman.
3. Uji Hipotesis
Sebelum dilakukan pengujian regresi maka data perlu diuji agar memenuhi syarat dari asumsi klasik yaitu :
i. Uji Multikolinierritas
Tabel V.14 Hasil Uji Multikolinieritas
Variabel Collinearity Statistics
Tolerance VIF
Kekomunikatifan
exterior
X
1
0,517 1,933
Kenyamanan
interior
X
2
0,517 1,933
Sumber : Data Primer, Diolah Tahun 2012 dengan SPSS 13.0 for Windows
Syarat yang harus dipenuhi jika tidak terjadi multikolinieeritas yaitu nilai VIF
variance inflantion factor
kurang dari 10 dan nilai tolerance 0.1, jika nilai VIF lebih dari 10 dan nilai tolerance kurang dari 0.1 maka
terjadi multikolinieritas. Dengan melihat tabel hasil uji multikolinieritas diatas maka variabel X
1
kekomunikatifan
exterior
dan X
2
kenyamanan
interior
yang mempunyai
output
VIF hitung sebesar 1,933 lebih kecil dari 10 dan nilai tolerance sebesar 0,517 lebih besar dari 0.1, sehingga
dapat disimpulkan bahwa antar variabel bebas
independent
yaitu X
1
kekomunikatifan
exterior
dan X
2
kenyamanan
interior
tidak terjadi persoalan multikolinieritas.
ii. Uji Heteroskedastisitas
Uji heteroskedastisitas dilakukan dengan Melihat Grafik Plot antara nilai prediksi variabel dependen yaitu ZPRED dengan residualnya SPRED
scatterplot .
Setelah itu melakukan Uji Park, yaitu dengan meregresikan nilai residual dengan variabel independen. Untuk hasil output pengujian
heteroskedastisitas adalah sebagai berikut :
Gambar V.1 Hasil Uji
Heteroskedastisitas
Dari grafik
scatterplot
terlihat bahwa titik-titik menyebar secara acak serta tersebar baik diatas maupun dibawah angka 0 pada sumbu Y. Hal ini
dapat disimpulkan bahwa tidak terjadi heteroskesdastisitas pada model
2 1
-1 -2
-3
Regression Standardized Predicted Value
2 1
-1 -2
-3
Re gres
sio n S
tud ent
iz ed
Re sid
ual
Dependent Variable: Minat Kunjungan Scatterplot
regresi, sehingga model regresi layak dipakai unruk memprediksi minat kunjungan
kembali berdasarkan
masukan variabel
independen kekomunikatifan
exterior
dan kenyamanan
interior
. Analisis dengan menggunakan grafik plots memiliki kelemahan yang
cukup signifikan. Oleh sebab itu diperlukan uji statistik yang lebih dapat menjamin keakuratan hasil salah satunya dengan menggunakan uji park.
Tabel V.15 Hasil Uji Heteroskedastisitas
Hasil tampilan output SPSS diatas memberikan koefesien parameter untuk variabel tidak ada yang signifikan, dimana X
1
memiliki nilai siginifikan yaitu 0,658 lebih besar dari 0.05sig dan X
2
memiliki nilai signifikan yaitu 0.618 lebih besar dari 0.05sig, maka dapat disimpulkan
model regresi tidak terdapat heteroskedastistias. Hal ini konsisiten dengan hasil uji
Scatterplots
.
Coeffi ci ents
a
.459 .330
1.394 .167
.045 .101
.063 .443
.658 -.057
.113 -.071
-.500 .618
Constant komunikatif eksterior
keny amanan interior Model
1 B
St d. Error Unstandardized
Coef f icients Beta
St andardized Coef f icients
t Sig.
Dependent Variable: absRes a.
iii. Uji Normalitas
Tabel V.16 Hasil Uji Normalitas
Asymp. Sig. 2-tailed
X
1
X
2
Y 0,347
0,088 0,063
Dari hasil perhitungan uji normalitas dengan
One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test
diatas didapatkan signifikansi untuk total skor X
1
sebesar 0,347; total skor X
2
sebesar 0,088; dan total skor Y sebesar 0,063. Karena signifikansi seluruh variabel lebih dari 0,05 maka dapat
disimpulkan bahwa data pada variabel X
1
kekomunikatifan
exterior
, X
2
kenyamanan
interior
, dan Y minat kunjungan kembali berdistribusi normal.
Kenormalan juga dapat diuji dengan grafik normal
probability plots
yang diolah dengan menggunakan SPSS 13.0
For Windows
dan menghasilkan gambar :
Gambar V.2 Histogram
2 1
-1 -2
-3
Regression Standardized Residual
25 20
15 10
5
Frequ ency
Mean = -4.74E-16 Std. Dev. = 0.99
N = 100
Dependent Variable: Minat Beli Ulang Histogram
Gambar V.3 Grafik
Normal Plot
Dengan melihat tampilan grafik histogram maupun grafik normal plot dapat disimpulkan bahwa grafik histogram memberikan pola
distribusi normal dan tidak menceng
skewness
baik ke kiri ataupun kekanan. Sedangkan pada grafik normal plot terlihat titik-titik yang
berada pada garis diagonal dan penyebarannya tidak terlalu jauh dari garis diagonal.Kedua grafik ini menunjukan bahwa model regresi tidak
1.0 0.8
0.6 0.4
0.2 0.0
Observed Cum Prob
1.0
0.8
0.6
0.4
0.2
0.0
Expected Cum Prob
Dependent Variable: Minat Beli Ulang Normal P-P Plot of Regression Standardized Residual
menyalahi asumsi normalitas, sehingga dapat disimpulkan kedua grafik diatas berdistribusi normal.
b. Analisis Regresi Linier Berganda
Untuk menjawab rumusan masalah pengaruh kekomunikatifan
exterior
dan kenyamanan
interior
terhadap minat beli ulang secara sendiri-sendiri maupun bersama-sama maka teknik analisis yang digunakan adalah analisis regresi
linier berganda dengan SPSS 13.0
For Windows
dan diperroleh hasil sebagai berikut :
i. Pengujian Signifikansi dengan Uji t
Tabel V.17 Hasil Uji t
Berdasarkan hasil pengolahan analisis regresi berganda diatas diperoleh persamaan :
Y = -0.322 + 0,508X
1
+ 0,548X
2
Hasil uji signifikansi terhadap nilai koefisien regresi untuk kekomunikatifan
exterior
X
1
yang tertera pada tabel V.17 bernilai positif sebesar 0,508 dengan t
hitung
= 3,280. Pada taraf signifikansi 5 dan df n-k-1
Coeffi ci ents
a
-.322 .503
-.640 .524
.508 .155
.355 3.280
.001 .548
.173 .342
3.160 .002
Constant komunikatif eksterior
keny amanan interior Model
1 B
St d. Error Unstandardized
Coef f icients Beta
St andardized Coef f icients
t Sig.
Dependent Variable: Minat Kunjungan a.
100-1-1 = 98, maka diperoleh hasil untuk t
tabel
= 1,984. Hal ini menunjukkan t
hitung
t
tabel
3,280 1,984 dan sig α 0,001 0,05, maka
H
ditolak. Hal ini berarti variabel kekomunikatifan
exterior
X
1
secara sendiri berpengaruh positif terhadap minat beli ulang Y. Artinya semakin komunikatif
exterior
maka semakin berminat untuk melakukan pembelian ulang di Mirota Batik, dan semakin tidak komunikatif
exterior
maka semakin tidak bersedia untuk memutuskan melakukan pembelian ulang di Mirota Batik.
Hasil uji signifikansi terhadap nilai koefisien regresi untuk kenyamanan
interior
X
2
yang tertera pada tabel V.17 bernilai positif sebesar 0,548 dengan t
hitung
= 3,160. Pada taraf signifikansi 5 dan df n-k-1 100-1-1 = 98, maka diperoleh hasil untuk t
tabel
= 1,984. Hal ini menunjukkan t
hitung
t
tabel
3,160 1,984 dan sig α 0,002 0,05, maka
H
ditolak. Hal ini berarti variabel kenyamanan
interior
X
2
secara sendiri berpengaruh positif terhadap minat pembelian ulang Y. Artinya semakin nyaman
interior
maka semakin berminat untuk melakukan pembelian ulang di Mirota Batik, dan
sebaliknya, semakin tidak nyaman
interior
maka semakin tidak bersedia untuk melakukan pembelian ulang di Mirota Batik.
ii. Pengujian Signifikansi dengan Uji F
Tabel V.18 Hasil Uji F
Berdasarkan Tabel V.18 di atas diperoleh hasil pengujian pengaruh bersama-sama ketujuh variabel X
1
, X
2
,dengan uji F menghasilkan nilai F
hitung
= 33,966. Dengan menggunakan tingkat keyakinan 95, signifikansi 0,05, df 1 jumlah variabel-1 2-1 = 2, dan df 2 n-k-1 100-
1-1 = 98 maka diperoleh hasil untuk F
tabel
sebesar 3,938. Hal tersebut menunjukkan F
hitung
yang lebih besar dari pada F
tabel.
F
hitung
= 33,966 F
tabel
= 3,938, begitu pula bila dilihat dari sig yaitu sig α 0,000
0,05
,
maka
H
ditolak. Hal ni berarti variabel kekomunikatifan
exterior
dan kenyamanan
interior
berpengaruh secara bersama-sama terhadap minat beli ulang.
ANOVA
b
20.566 2
10.283 33.966
.000
a
29.366 97
.303 49.932
99 Regression
Residual Total
Model 1
Sum of Squares
df Mean Square
F Sig.
Predictors: Const ant, keny amanan interior , komunikat if eksterior a.
Dependent Variable: Minat Kunjungan b.
iii. Koefisien Determinasi
R
2
Koefisien determinasi digunakan untuk mengetahui besarnya persentase sumbangan pengaruh variabel bebas
store atmosphere
secara serentak terhadap variabel terikat minat beli ulang. Dari analisis regresi,
hasil analisis determinasi pada output model
summary
disajikan sebagai berikut :
Tabel V.19 Hasil Koefisien Determinasi
Berdasarkan tabel V.18 di atas diperoleh angka
R
2
R
square
sebesar nilai 0,412 atau 41,2. Hal ini menunjukkan bahwa persentase
sumbangan pengaruh
variabel independen
kekomunikatifan
exterior
dan kenyamanan
interior
terhadap variabel dependen minat belu ulang sebesar 41,2. Sedangkan sisanya
sebesar 58,8 dipengaruhi atau dijelaskan oleh variabel lain yang tidak dimasukkan dalam model penelitian ini.
Model Summary
b
.642
a
.412 .400
.55022 Model
1 R
R Square Adjusted
R Square St d. Error of
the Estimate Predictors: Constant, keny amanan interior ,
komunikatif eksterior a.
Dependent Variable: Minat Kunjungan b.
E. Pembahasan