lengkap serta produksi yang tinggi menjadikan tanaman murbei potensial dijadikan bahan pakan ternak Parakkasi, 1999. Daun murbei juga disebutkan
memiliki kandungan fitokimia berupa saponin, fenol, alkaloid, flavonoid, tanin, oksalat, serta penghambat tripsin Omidiran, Baiyewu, Ademola, Fakorede,
Toyinbo, Adewumi, dan Adekule, 2012.
F. Effective Microorganism-4 EM-4
Gambar 4. Effective Microorganism-4
Konsep dan teknologi EM-4 dalam bidang pertanian telah diterapkan oleh petani organik di Jepang. EM-4 dapat memacu pertumbuhan tanaman dengan
cara: 1. Melarutkan kandungan unsur hara dari batuan induk yang kelarutannya
rendah, misalnya batuan fosfat. 2. Mereaksikan logam-logam berat dari senyawa-senyawa untuk menghambat
penyerapan logam berat oleh pertukaran tanaman. 3. Menyediakan molekul-molekul organik sederhana agar dapat diserap langsung
oleh tanaman, misalnya asam amino. 4. Menjaga tanaman dari serangan hama dan penyakit.
5. Memacu pertumbuhan tanaman dengan cara mengeluarkan zat pengatur tumbuh.
6. Memperbaiki dekomposisi bahan organik, residu tanaman serta memperbaiki ulang unsur hara.
Apabila seluruh pengaruh yang menguntungkan tersebut bekerja secara sinergis, maka tanaman dapat tumbuh dengan optimal walaupun tanpa menggunakan
pupuk dan pestisida. Hasil penelitian menunjukkan bahwa EM-4 dapat memfermentasikan bahan organik yang terdapat dalam tanah dengan melepaskan
hasil fermentasi berupa alkohol, gula, vitamin, asam amino dan senyawa organik lainnnya. Menurut Wididana dan Higa 1996, jenis mikroorganisme yang
terkandung dalam EM-4 adalah genus Lactobacillus bakteri asam laktat serta sejumlah bakteri fotosintetik, streptomyces dan ragi.
Penggunaan Lactobacillus bakteri asam laktat saat ini mulai dikembangkan untuk menghilangkan logam berat yang ada pada lingkungan.
Penggunaan Lactobacillus sebagai penjerap alami logam berat dinilai memberikan hasil performa yang lebih baik, selain itu murah serta tersedia dalam jumlah
banyak. Sebenarnya proses penghilangan logam berat pada lingkungan dapat dilakukan dengan berbagai macam metode yang sudah ada, yaitu dengan
presipitasi, flokulasi, ion exchange dan filtrasi membran, namun harganya yang relatif mahal serta tidak efektif apabila digunakan untuk menghilangkan logam
dalam konsentrasi kecil dan meninggalkan sisa yang harus dibuang Rayes, 2012. Lactobacillus menghasilkan exopolysaccharide EPS yang dapat
digunakan sebagai penjerap logam berat karena permukaannnya yang luas.