sistem peredaran darah dan kemudian menyebar ke berbagai jaringan seperti ginjal, hati, otak, syaraf dan tulang. Keracunan timbal dinyatakan dengan 3P yaitu
pallor pucat, pain sakit dan paralysis kelumpuhan. Keracunan yang terjadi dapat berupa keracunan kronis maupun keracunan akut. Keracunan timbal kronis
ditandai dengan gejala seperti depresi, sakit kepala, sulit berkonsentrasi, daya ingat terganggu, serta sulit tidur. Sedangkan gejala yang timbul apabila seseorang
mengalami keracunan akut adalah mual, muntah, sakit perut hebat, kelainan fungsi otak, anemia berat, kerusakan ginjal, bahkan kematian yang dapat terjadi
dalam waktu 1-2 hari.
D. Pengaruh Timbal pada Tanaman
Kandungan logam berat dalam tanah sangat berpengaruh terhadap kandungan logam berat pada tanaman yang tumbuh di atasnya. Secara alamiah,
kandungan logam berat didalam tanah sangat rendah, kecuali tanah tersebut sudah tercemar. Sebagian besar timbal Pb akan terakumulasi pada daun, batang, akar
dan umbi-umbian. Perpindahan timbal dari tanah ke tanaman dipengaruhi oleh komposisi dan pH tanah Charlena, 2004.
Tanaman dapat menyerap logam timbal pada saat kondisi kesuburan dan kandungan bahan organik tanah rendah. Pada keadaan ini, logam berat akan
terlepas dari tanah dan akan bergerak bebas pada larutan tanah dalam bentuk ion. Jika logam lain tidak dapat menghambat keberadaannya, maka akan terjadi
serapan logam timbal oleh akar tanaman Charlena, 2004.
Kandungan timbal Pb pada masing-masing organ tanaman dapat bervariasi dalam satu tanaman, Antosicwicz 1992 menyebutkan kandungan
timbal Pb dalam berbagai macam organ tamanan mulai dari yang terbesar sampai yang terkecil adalah sebagai berikut: akar daun batang susunan
bunga yang terdapat pada tangkai biji. Daun memiliki kemampuan yang berbeda-beda dalam mengakumulasi kadar timbal Pb. Kandungan timbal
terbesar ditemukan pada daun yang masih muda dan daun yang tua Godzik, 1993.
Timbal Pb yang masuk ke dalam sel tanaman meskipun dalam jumlah yang kecil, dapat menimbulkan efek yang merugikan pada proses fisiologi
tanaman. Timbal yang tekandung pada tanaman dapat menghambat aktivitas enzim, mengganggu keseimbangan air pada tanaman serta merubah status
hormonal dan merubah permeabilitas membran Sharma dan Dubey, 2005. Pada konsentrasi tinggi, timbal seringkali dapat mengakibatkan kematian sel tanaman
Ernst, 1998.
Gambar 2. Pengaruh timbal Pb pada tanaman Sharma dan Dubey, 2005