Penetapan Bobot Kering Tata Cara Penelitian

ini diulangi sampai larutan jernih. Sampel kemudian dibiarkan dingin sampai suhu kamar. Dilakukan tiga kali replikasi AOAC, 2007. b. Penyaringan Sampel. Penyaringan dilakukan dengan menggunakan kertas saring Whatman yang telah dijenuhkan dengan HNO 3 1 M. Kertas saring Whatman kemudian diletakkan pada bagian dalam corong Buchner yang diletakkan pada labu hisap dan kemudian dihubungkan dengan pompa vakum . Untuk mengantisipasi adanya sampel yang masih tertinggal pada erlenmeyer, sebanyak 5 mL HNO 3 1 M dituangkan kembali ke dalam erlenmeyer kemudian saring kembali. Prosedur ini dilakukan sebanyak tiga kali hingga tidak ada sampel yang tertinggal di erlenmeyer. Sedangkan untuk mengantisipasi adanya sampel yang tertinggal pada kertas saring dan corong, 5 mL HNO 3 1 M dituangkan ke dalam labu hisap melewati kertas saring tersebut. Lakukan prosedur ini sebanyak dua kali. Setelah sampel tersaring semua, sampel dituang ke dalam labu ukur 50 mL. Untuk menghindari adanya sampel yang tertinggal pada labu hisap, sebanyak 5 mL HNO 3 1 M dituangkan kembali ke dalam labu hisap. Lakukan prosedur ini sebanyak dua kali sampai tidak ada sampel yang tertinggal di labu hisap. Setelah itu tambahkan HNO 3 1 M hingga batas tanda. Labu ukur kemudian ditutup lalu digojog. Larutan siap diujikan ke AAS pada kondisi optimum AOAC, 2007. 7. Penetapan Kadar a. Pembuatan Larutan Pb 10 µgmL yang akan disemprotkan pada daun murbei. Dibuat larutan Pb 10 µgmL dengan mengambil 10 mL larutan stok Pb 1000 µgmL, kemudian dimasukkan ke dalam labu ukur 1000 mL dan diencerkan dengan HNO 3 1 M hingga tanda. b. Pembuatan Cairan Pemfermentasi EM-4. Sebanyak 10 mL larutan EM-4 dilarutkan ke dalam 1000 mL air. c. Perlakuan Sampel. Sampel daun murbei sebanyak kurang lebih 2,5 g bobot kering untuk tiap-tiap hari perlakuan disemprot dengan larutan Pb 10 µgmL sambil dibolak-balik dan dianginkan untuk sementara waktu sampai sampel diperkirakan sudah kering. Setelah itu sampel dimasukkan ke dalam ember yang berisi cairan pemfermentasi EM-4. Pengambilan sampel dilakukan pada hari ke-0 blangko, 1, 2, 3, 4, 5, 6, sampai hari ke-7. d. Penetapan kadar Pb dalam air. Sampel diambil sebanyak 10 mL pada hari ke-0 blangko, 1, 2, 3, 4, 5, 6, dan 7, kemudian disaring dengan menggunakan kertas saring Whatman yang telah dijenuhkan dengan HNO 3 1 M. Kertas saring Whatman kemudian diletakkan pada bagian dalam corong Buchner yang diletakkan pada labu hisap dan kemudian dihubungkan dengan pompa vakum. Untuk mengantisipasi adanya sampel yang tertinggal di dalam bekker gelas dan kertas saring, HNO 3 0,1 M dituangkan ke dalam bekker gelas kemudian dituang kembali ke labu ukur melewati kertas saring. Sedangkan untuk menghindari adanya sampel yang tertinggal pada labu hisap, HNO 3 1 M dituangkan kembali ke dalam labu hisap. Lakukan prosedur ini sebanyak dua kali sampai tidak ada sampel yang tertinggal di labu hisap. Setelah sampel tersaring semua, sampel dituang ke dalam labu ukur 10 mL. Tambahkan HNO 3 1 M hingga batas tanda. Dilakukan dua kali replikasi. e. Penetapan kadar Pb dalam Daun murbei. Diambil sampel untuk tiap- tiap hari perlakuan yang meliputi hari ke-0 blangko, 1, 2, 3, 4, 5, 6, dan 7