yang memungkinkan pemakai untuk berpartisipasi dalam setiap tahap pengembangan sistem dan berpengaruh pada kepuasan pemakai.
Jen 2002 dalam Penosia 2012 mengatakan bahwa dengan adanya dukungan manajemen puncak yang semakin tinggi dalam proses
untuk pengembangan dan sistem operasinya, keputusan pemakai dalam menggunakan sistem akan semakin tinggi pula.
Berdasarkan penjelasan diatas maka dapat diambil kesimpulan bahwa semakin tinggi dukungan manajemen puncak maka semakin
tinggi pula pengaruhnya terhadap kinerja sistem informasi akuntansi yang akan dicapai oleh perusahaan.
2.3.3. Pengaruh Program Pelatihan dan Pendidikan Personal X3
Terhadap Kinerja Sistem Informasi Akuntansi Y
Progam pelatihan dan pendidikan pemakai pada dasarnya dirancang untuk meningkatkan prestasi kerja serta memperbaiki
kepuasan kerja. Pelatihan adalah mengembangkan keahlian, pengetahuan dan
sikap. Sedang menurut Handoko 2000:104 latihan adalah untuk memperbaiki penguasaan berbagai ketrampilan dan pelaksanaan kerja
tertentu, terinci dan rutin. Pendidikan
adalah suatu
kegiatan untuk
meningkatkan pengetahuan umum seseorang termasuk di dalamnya peningkatan
penguasaan teori dan ketrampilan memutuskan terhadap persoalan-
Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
persoalan yang
menyangkut kegiatan
mencapai tujuan
Martoyo,2000:63. Teori pendukung dari program pelatihan dan pendidikan pemakai
Pace dan faules, 2006 : 419 – 444 yaitu :
1. Teori Rasional dinyatakan oleh Ellis dan Herper 1975
Teori rasional dinyatakan bahwa perubahan seseorang dipermudah dengan penyajian masalah-masalah dimana persepsi, kepercayaan
makna personal seseorang atas realitas diuji ketepatannya dengan membandingkannya dengan sumber-sumber eksternal. Rasionalis
dikembangkan menerapkan cara-cara khusus dalam membicarakan persoalan tersebut.
Pelatihan rasional-emotif disebut sebagai salah satu bentuk terapi. 2.
Teori Perilaku Behavior Theory Teori perilaku Behavioral Theory memiliki asumsi dasar bahwa
perubahan dalam cara orang berperilaku akan dihasilkan lebih efisien dengan menitik beratkan kepercayaan dan cara berfikir,
seperti yang disarankan teori rasional. Pada kenyataannya, sikap dan fikiran, internal dapat dipahami dengan mengobservasi dan
mengukur perilaku nyata. Hal tersebut tidak berarti perilaku tersebut tidak dipergunakan oleh proses internal dan berfikir, hal ini sekedar
berarti bahwa perilaku yang dapat observasi adalah focus perhatian. Filosofi perilaku mengasumsi hubungan perilaku secara khusus
Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
menghasilkan hubungan dengan perubahan dalam berfikir atau bersikap.
3. Teori Pengalaman oleh Spinger
Pendekatan pengalaman experiental theory terhadap perubahan perilaku mendasari atas premis orang lebih percaya akan
pengalaman mereka sendiri daripada pengalaman orang lain. Menurut pandangan orang ini, orang mengubah perilaku mereka
dengan menguji kepercayaan mereka berdasarkan reaksi mereka terhadap situasi dimana mereka merasa dorongan emosi yang
penting. Dengan menggambarkan apa yang terjadi pada mereka dan membuat usaha yang sadar untuk mencoba cara berperilaku
alternative dalam situasi yang lain. Jen 2002 dalam Florence 2013 menyatakan bahwa sebuah
program pelatihan maupun pendidikan yang diadakan untuk memberikan atau meningkatkan kemampuan dan pemahaman pemakai terhadap
sistem informasi akuntansi yang digunakan akan membuat pemakai tesebut menjadi lebih puas dan akan menggunakan sistem yang telah
dikuasainya dengan baik. Dari teori diatas dapat disimpulkan bahwa program pelatihan dan
pendidikan pemakai merupakan suatu usaha sosialisasi sebagai bentuk peningkatan kemampuan dalam memahami dan memakai sistem
informasi akuntansi dengan baik dan benar yang dilakukan oleh suatu
Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
organisasai kepada sumber daya manusianya. Dengan pelatihan dan pendidikan,
pengguna bisa
mendapatkan kemampuan
untuk mengidentifikasi persyaratan informasi mereka dan kesungguhan serta
keterbatasan sistem informasi dan kemampuan ini dapat mengarah pada peningkatan kinerja. Perusahaan yang mengadakan pelatihan dan
pendidikan kepada para pemakai akan memiliki kinerja yang lebih baik, karena dapat menggunakan sistem informasi akuntansi yang telah
dikuasainya, sehingga menciptakan kepuasan terhadap pemakai. Dari penjelasan di atas yang terdapat pada kerangka pikir dapat
digambarkan dalam bagan di bawah ini :
Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
Gambar 2.3 Model Penelitian
Uji Partial Least Square PLS
2.4. Hipotesis