Pengertian Pengelolaan Kelas Masalah Pengelolaan Kelas

Media merupakan alat mengajar dan belajar, peralatan tersebut harus tersedia ketika dibutuhkan untuk memenuhi keperluan siswa dan guru. e. Biaya Biaya yang dikeluarkan untuk memperoleh dan menggunakan media, hendaknya benar-benar seimbang dengan hasil-hasil yang akan dicapai.

F. Pengelolaan Kelas

1. Pengertian Pengelolaan Kelas

Pengelolaan kelas merupakan keterampilan guru untuk menciptakan dan memelihara kondisi belajar yang optimal dan mengembalikan kondisi yang optimal jika terjadi gangguan, baik dengan cara mendisiplinkan maupun melakukan kegiatan remedial Hasibuan,1985:85. Gilarso 1993:2 menyatakan bahwa pengelolaan kelas menunjukkan pada kegiatan yang menciptakan mempertahankan atau mengembalikan kondisi yang optimal untuk berlangsungnya proses belajar mengajar, seperti: pembinaan “iklim” yang baik di kelas, pembinaan hubungan baik antara guru dan siswa serta antara siswa dengan siswa, menanggapi gangguan yang timbul, menghentikan tingkah laku siswa yang mengganggu atau mengalihkan perhatianketerlibatan kelas, memberi ganjaranhukuman, penetapan norma kelakuan kelas, dan lain- lain.

2. Masalah Pengelolaan Kelas

Masalah pengelolaan kelas yang bersumber pada siswa dapat dikelompokkan menjadi dua macam, yaitu: masalah individual dan masalah kelompok. 1. Masalah Individual Dreikurs dan P. Cassel Gilarso, 1993:5 membedakan empat kelompok masalah pengelolaan kelas individual. Mereka berpangkal pada anggapan bahwa semua tingkah-laku individu merupakan upaya untuk mencapai tujuan pemenuhan suatu kebutuhan, khususnya kebutuhan akan diri dan kebutuhan diterima dalam kelompoknya. Apabila kebutuhan dasar tersebut tidak terpenuhi dengan cara-cara biasa dan wajar yang dapat diterima oleh lingkungan, maka individu tersebut akan berusaha mencapainya dengan cara-cara lain. Dengan kata lain ia akan berbuat tidak baik: yakni dengan cara sosial. Perbuatan untuk mencapai empat macam siasat, yakni: 1 Memancing perhatian, misalnya dengan membadut atau ramai di kelas, atau bekerja serba lamban sehingga perlu menadapat perhatian. 2 Konfrontasi atau mencari kuasa, misalnya dengan cara membandel, membantah, bertindak emosional, bermalas, atau selalu “lupa” akan aturan-aturan yang berlaku. 3 Balas dendam mungkin karena pernah tersinggung atau merasa dipermalukan, dengan cara menyakitimengejek orang lain. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 4 Memboikot, berlagak menyerah atau tidak berdaya, pasif, apatis, acuh tak acuh, atau bahkan menolak sama sekali melakukan apapun. 2. Masalah Kelompok L.V.Johnson dan M.A.Bany Gilarso, 1993:6 mengemukakan tujuh kategori masalah pengelolaan kelas, yakni: 1 Kelas kurang kompak karena adanya perbedaan jenis kelaminsukustatussosialtimbulnya klik-klik dalam kelas. 2 Kelas “membandel” sukar diatur, suka berontak terhadap peraturan dan “kebal” terhadap norma tingkah-laku dan ketentuan yang berlaku, misalnya dengan sengaja berbicara keras-keras di perpustakaan, membolos, ramai, teriak-teriak, dsb. 3 Kelas bereaksi negatif terhadap salah seorang anggota kelas, misalnya dengan mengejeki, memojokkan, mengkambing-hitamkan, dsb. 4 Kelas justru membombong anggota kelas yang melanggar norma kelompok, misalnya memberi dukungan kepada siswa yang melakukan pelanggaran atau kepala badut kelas. 5 Kelas mudah sekali dialihkan perhatiannya dari tugas yang sedang dikerjakannya, tidak konsentrasi atau mudah buyar perhatiannya. 6 Semangat kerja rendah, lamban dan malas, serta melakukan aksi protes terhadap guru karena menganggap tugas-tugas yang diberikan terlalu banyak, kurang adil, dsb. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 7 Kelas sukar menyesuaikan diri dengan keadaan baru, misalnya perubahan jadwal dan pergantian guru.

3. Bidang Pengelolaan Kelas

Dokumen yang terkait

PENGARUH PERSEPSI SISWA TENTANG PENGELOLAAN KELAS DAN KREATIVITAS GURU TERHADAP PRESTASI BELAJAR EKONOMI SISWA KELAS XI IPS SMA NEGERI 1 SIEMPATNEMPU TAHUN AJARAN 2015/2016.

0 3 32

PRESTASI BELAJAR EKONOMI DITINJAU DARI PERSEPSI SISWA TENTANG PROFESIONALISME GURU DAN MEDIA PEMBELAJARAN Prestasi Belajar Ekonomi Ditinjau Dari Persepsi Siswa Tentang Profesionalisme Guru Dan Media Pembelajaran Pada Siswa Kelas X SMA Negeri 1 Polanharjo

0 1 16

PRESTASI BELAJAR EKONOMI DITINJAU DARI PERSEPSI SISWA TENTANG PROFESIONALISME GURU DAN MEDIA PEMBELAJARAN Prestasi Belajar Ekonomi Ditinjau Dari Persepsi Siswa Tentang Profesionalisme Guru Dan Media Pembelajaran Pada Siswa Kelas X SMA Negeri 1 Polanharjo

0 1 11

STUDI KOMPARASI TENTANG PENGARUH MEDIA PENGAJARAN LEMBAR KERJA SISWA (LKS) TERHADAP PRESTASI BELAJAR EKONOMI SISWA KELAS XI IPS SMA NEGERI 2 KARANGANYAR TAHUN AJARAN 2008.

0 0 10

PENGARUH TIPE BELAJAR DAN PERSEPSI SISWA TENTANG MATA PELAJARAN EKONOMI TERHADAP PRESTASI BELAJAR EKONOMI Pengaruh Tipe Belajar Dan Persepsi Siswa Tentang Mata Pelajaran Ekonomi Terhadap Prestasi Belajar Ekonomi Pada Siswa Kelas XI SMA Negeri Karangpanda

0 0 15

Hubungan persepsi siswa tentang kompetensi guru ekonomi dengan kepuasan belajar siswa SMA N 1 Ngaglik dan SMA N 2 Ngaglik, Sleman.

0 0 217

Hubungan antara persepsi siswa tentang media pengajaran dan kedisplinan belajar dengan prestasi belajar akuntansi : studi kasus kelas XI SMK YPKK 3 Sleman.

0 2 147

Hubungan antara persepsi siswa tentang media pengajaran dan kedisplinan belajar dengan prestasi belajar akuntansi studi kasus kelas XI SMK YPKK 3 Sleman

0 2 145

Pengaruh persepsi siswa tentang metode pengajaran, media pengajaran, dan pengelolaan kelas terhadap prestasi belajar ekonomi siswa studi kasus siswa SMA Negeri 1 Ngaglik, Sleman, Yogyakarta

0 0 202

HUBUNGAN PERSEPSI SISWA TENTANG KOMPETENSI GURU EKONOMI DENGAN KEPUASAN BELAJAR SISWA SMA Negeri 1 Ngaglik dan SMA Negeri 2 Ngaglik, Sleman

0 0 215